Anda di halaman 1dari 2

Deteksi Dini

Kementerian Kesehatan, melalui Subdit Pengendalian Penyakit Kanker,


Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular, bekerja sama dengan lintas
program terkait, pemerintah daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),
organisasi profesi, Female Cancer Program (FCP), Solidaritas Istri Kabinet
Indonesia Bersatu (SIKIB), dan Organisasi Aksi Solidaritas Era
Kabinet Kerja (OASE-KK), serta PKK dalam mengembangkan program deteksi
dini kanker leher rahim dan payudara.
Tahun 2007 telah dikembangkan pilot proyek deteksi dini kanker leher rahim dan
kanker payudara di 6 daerah, yaitu Deli Serdang (Sumatera Utara), Gresik (Jawa
Timur), Kebumen (Jawa Tengah), Gunung Kidul (D.I. Yogyakarta), Karawang
(Jawa Barat), dan
Gowa (Sulawesi Selatan). Dalam pengembangan pilot proyek tersebut,
Kementerian Kesehatan dibantu secara teknis oleh JHPIEGO, suatu LSM dalam
kesehatan perempuan yang berafiliasi dengan John Hopkins University
, Amerika Serikat, dan bekerja sama dengan Female Cancer Program (FCP).
Program Nasional Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Payudara dicanangkan
oleh Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono pada tanggal 21 April 2008, dilanjutkan
dengan Pencanangan Program Nasional Peran serta Masyarakat dalam
Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker pada Perempuan Indonesia 2015-2019
oleh Ibu
Negara Iriana Jokowi. Program ini terus diperkuat dan dikembangkan ke
daerahdaerah lain di Indonesia.

Grafik 3 Estimasi Jumlah Penduduk dan Cakupan Program Tahun


2006

3.500.000
3.100.000
3.000.000
Estimasi Populasi
Cakupan 2006
2.500.000

2.000.000
1.744.500

1.500.000

1.000.000

500.000 258.047
219.000 221.000 121.336
15.467 45.796 96.210
4.510
0
Sumber : Depkes
Penasun RI, 2007WPS Pelanggan PS WBP Tanah Papua

Catatan
Penasun : Pengguna Narkoba Suntik
WPS : Wanita Penjaja Seks 3
WBP : Warga Binaan Pemasyarakatan
4

Anda mungkin juga menyukai