ABSTRAK
Latar Belakang :Komplikasi kehamilan salah satunya adalah mual dan muntah atau dikenaldengan
Hiperemesis Gravidarum. Dampak Hiperemesis Gravidarum yaitu dehidrasi yangmenimbulkan konsumsi
O2 menurun, gangguan fungsi liver dan terjadiIkterus, terjadi perdarahan pada Parenkim liver sehingga
menyebabkangangguan fungsi umum alat-alat vital dan menimbulkan kematian.
Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian Hiperemesis Gravidarum di Puskesmas Tompaso Kabupaten Minahasa.
Metode :Jenis penelitian merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Retrospektif study.
Populasi dan sampel yang digunakan adalah seluruh ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum yang
tercatat dalam buku register tahun 2011 2013 di Puskesmas Tompaso.
Hasil penelitian :Hasil penelitian menunjukkan uji statistik bahwa umur, pendidikan, paritas dan jarak
kehamilan berhubungan dengan dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil (nilai p value
< 0,005). Kesimpulannya adalah semua variabel bebas mempunyai hubungan dengan dengan kejadian
Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil. Berdasarkan penelitian ini hubungan yang paling bermakna
adalah variabel pendidikan dengan p value 0,000.
Kesimpulan :1) Ada hubungan yang bermakna (p = 0,001) antara Umur dengan kejadian Hiperemesis
Gravidarum, 2) Ada hubungan yang bermakna (p = 0,000) antara Pendidikan dengan kejadian
Hiperemesis Gravidarum, 3) Ada hubungan yang bermakna (p = 0,001) antara Paritas dengan kejadian
Hiperemesis Gravidarum, 4) Ada hubungan yang bermakna (p = 0,001) antara Jarak Kehamilan dengan
kejadian Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil di Puskesmas Tompaso, Kabupaten Minahasa Induk.
PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan suatu proses sehingga menyebabkan gangguan fungsi
reproduksi yang perlu perawatan khusus umum alat-alat vital dan menimbulkan
agar dapat berlangsung dengan baik demi (1)
kematian.
tercapainya persalinan yang aman dan World Health Organization (WHO)
melahirkan bayi yang sehat. Komplikasi memperkirakan angka kematian ibu sebesar
kehamilan salah satunya adalah mual dan 500.000 jiwa dan angka kematian bayi
muntah atau dikenal dengan Hiperemesis sebesar 10 juta jiwa setiap tahun. Kejadian
Gravidarum. Dampak Hiperemesis kematian ibu dan bayi sebagian besar
Gravidarum yaitu dehidrasi yang terdapat di negara berkembang yaitu sebesar
menimbulkan konsumsi O2 menurun, 98% - 99% dimana kematian ibu dan bayi di
gangguan fungsi liver dan terjadi Ikterus, negara berkembang 100% lebih tinggi
terjadi perdarahan pada Parenkim liver (2)
dibandingkan dengan negara maju
Retrospektif study. Populasi adalah seluruh ini kuesioner dalam bentuk format
ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum pengumpulan data. Analisa data yang
yang tercatat dalam buku register tahun digunakan adalah uji Chi Square.
2011 2013 di Puskesmas Tompaso
sebanyak 67 orang dijadikan subjek HASIL
pemelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada a. Analisis Univariate
bulan Februari - Agustus 2014 di wilayah Hasil analisis Univariate untuk
kerja Puskesmas Tompaso Kecamatan menghitung distribusi frekuensi variable
Tompaso. Variabel bebas dan terikat pada responden mencakup umur, pendidikan,
penelitian ini :umur, pendidikan, paritas dan paritas, jarak kehamilan dan kejadian
jarak kehamilan sebagai variabel bebas. Hiperemesis Gravidarum dapat diuraikan
Kejadian Hiperemesis Gravidarum sebagai sebagai berikut :
variabel terikat.Instrument dalam penelitian
60
49 / 61,3%
40 31 / 38,8%
20
0
< 20 dan > 35 tahun 21 - 35 tahun
100
57 / 71,3%
50
23 / 28,8%
0
Pendidikan Rendah Pendidikan Tinggi
60 51 / 63,8%
40
29 / 36,3%
20
0
< 2 anak > 2 anak
Menurut gambar di atas dapat dilihat (resiko tinggi) yaitu berjumlah 51 orang
paritas menunjukkan bahwa yang paling (63,8 %).
banyak adalah multipara
60
47 / 58,8%
40 33 / 41,3%
20
0
< 2 Tahun (resiko tinggi) > 2 tahun (tidak resti)
Gambar di atas dapat dilihat bahwa banyak adalah lebih dari 2 tahun (tidak
karakteristik responden berdasarkan jarak resiko tinggi) yaitu berjumlah 47 orang
kehamilan menunjukkan bahwa yang paling (58,8%).
20
0
Rendah (Hiperemesis Tingkat I) Tinggi (Hiperemesis tingkat II dan III)
Berdasarkan gambar di atas dapat paling banyak adalah Hiperemesis
dilihat kejadian Hiperemesis Gravidarum Gravidarum kategori tinggi (tingkat II dan
III) yaitu berjumlah 49 orang (61,3%).
menunjukkan bahwa yang
b. Analisis Bivariate
Tabel 6. Hubungan Umur, Pendidikan, Paritas dan Jarak Kehamilan dengan kejadian
Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil di Puskesmas Tompaso Kabupaten
Minahasa Tahun 2014
Hiperemesis Gravidarum
Variabel Rendah Tinggi Total
f % f % f %
Umur :
<20 dan > 35 tahun 19 23,8 12 15 31 38,8 0, 001*
20 35 tahun 12 15 37 46,2 49 61,2
Pendidikan :
Rendah 19 23,8 4 0,5 23 28,8 0,000*
Tinggi 12 15 45 56,2 57 71,2
Paritas
2 anak 19 23,8 10 12,5 29 36,2 0,001*
2 anak 12 15 39 48,8 51 63,8
Jarak Kehamilan
2 Tahun 20 25 13 16,2 33 41,2 0,001*
2 Tahun 11 13,8 36 45,0 47 58,8
N=80
Pada pendidikan tinggi lebih banyak
Tabel 6 menunjukkan pada umur 20 - ditemukan responden dengan kejadian
35 tahun ternyata lebih banyak ditemukan Hiperemesis Gravidarum (56,2%) daripada
responden dengan kejadian Hiperemesis responden dengan kejadian Hiperemesis
Gravidarum(46,2%) daripada responden Gravidarum rendah (15%). Sedangkan pada
dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum responden dengan pendidikan rendah
rendah (15%). Sementara umur <20 dan > ternyata lebih banyak ditemukan kejadian
35 tahun ternyata lebih banyak ditemukan Hiperemesis Gravidarum rendah (23,8%)
kejadian Hiperemesis Gravidarum rendah daripada kejadian Hiperemesis Gravidarum
(23,8%) daripada responden Hiperemesis tinggi (0,5%). Berdasarkan analisis denagn
Gravidarum tinggi (15%). Berdasarkan uji Chi Square didapatkan value =0,000
analisis statistik dengan uji Chi Square artinya, hasil ini memiliki makna ada
didapatkan value = 0,001 artinya, hasil ini hubungan yang signifikan antara pendidikan
memiliki makna ada hubungan yang dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum.
signifikan antara umur dengan kejadian
Hiperemesis Gravidarum.
Volume 2 Nomor 2. Juli Desember 2014 28
JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731
Pada responden yang paritas > 2 anak < 20 tahun dan > 35 tahun berjumlah 31
lebih banyak ditemukan responden dengan orang (38,8%). Pada pengumpulan data
kejadian Hiperemesis Gravidarum(48,8%) mengenai pendidikan responden didapatkan
daripada responden dengan kejadian bahwa paling banyak adalah pendidikan
Hiperemesis Gravidarum rendah (15%). tinggi yaitu 57 orang (71,3%) sedangkan
Sedangkan pada paritas < 2 anak ternyata pendidikan rendah 23 orang (28,8%).
lebih banyak ditemukan kejadian Pengumpulan data mengenai paritas
Hiperemesis Gravidarum rendah (23,8%) didapatkan yang paling banyak responden
daripada responden Hiperemesis yang sudah multipara yaitu 51 orang
Gravidarum tinggi (12,5%). Berdasarkan (63,8%) sedangkan primipara 29 orang
analisis denagn uji Chi Square didapatkan (36,3%). Pada pengumpulan data mengenai
value =0,001 maka artinya hasil ini jarak kehamilan didapatkan data bahwa
memiliki makna ada hubungan yang paling banyak jarak kehamilan responden >
signifikan antara paritas dengan kejadian 2 tahun yaitu berjumlah 47 orang (58,8%)
Hiperemesis Gravidarum. sedangkan< 2 tahun berjumlah 33 orang
Pada jarak kehamilan > 2 tahun lebih (41,3%).
banyak ditemukan responden dengan 2. Hubungan Umur dengan kejadian
kejadian Hiperemesis Gravidarum (45 %) Hiperemesis Gravidarumpada Ibu Hamil di
daripada responden dengan kejadian Puskesmas Tompaso Kabupaten Minahasa
Hiperemesis Gravidarum rendah (13,8 %). Berdasarkan analisis hubungan yang
Sedangkan pada responden dengan jarak dilakukan menggunakan uji Chi Square
kehamilan < 2 tahun ternyata lebih banyak didapatkan value 0,001 maka H0 ditolak
ditemukan kejadian Hiperemesis dan Ha diterima, hasil ini memiliki makna
Gravidarum rendah (25 %) daripada ada hubungan yang signifikan antara umur
kejadian Hiperemesis Gravidarum tinggi dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum.
(16,2 %). Berdasarkan analisis dengan uji Hasil ini sesuai teori Manuaba (2003)
Chi Square didapatkan value =0,001 bahwa kehamilan dikatakan beresiko tinggi
artinya, hasil ini memiliki makna ada adalah kurang dari 20 tahun dan diatas 35
hubungan yang signifikan antara jarak tahun. Usia dibawah 20 tahun bukan masa
kehamilan dengan kejadian Hiperemesis yang baik untuk hamil karena organ-organ
Gravidarum. reproduksi belum sempurna, hal ini tentu
menyulitkan proses kehamilan dan
PEMBAHASAN persalinan. Sedangkan kehamilan diatas usai
1. Gambaran Umur, Pendidikan, Paritas, 35 tahun mempunyai resiko untuk
Jarak Kehamilan pada Ibu Hamil di mengalami komplikasi dalam kehamilan dan
Puskesmas Tompaso, Kabupaten Minahasa. persalinan antara lain perdarahan, gestosis,
Pada pengumpulan data didapatkan atau hipertensi dalam kehamilan, distosia
bahwa umur responden paling banyak 20 (4)
dan partus lama. Umur reproduksi yang
30 tahun 49 orang (61,3%) sedangkan umur sehat dan aman adalah umur 20-35 tahun.
kehamilan diusia kurang 20 tahun dan diatas sedemikian tertekan dan menimbulkan stres
35 tahun dapat menyebabkan Hiperemesis pada ibu. Stres mempengaruhi hipotalamus
karena pada kehamilan diusia kurang 20 dan memberi rangsangan pada pusat muntah
secara biologis belum optimal emosinya, otak sehingga terjadi kontraksi otot
cenderung labil, mentalnya belum matang abdominal dan otot dada yang disertai
sehingga mudah mengalami keguncangan dengan penurunan diafragma menyebabkan
yang mengakibatkan kurangnya perhatian tingginya tekanan dalam lambung, tekanan
terhadap pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi yang tinggi dalam lambung memaksa ibu
selama kehamilanya. sedangkan pada usia untuk menarik nafas dalam-dalam sehingga
35 tahun terkait dengan kemunduran dan membuat sfingter esophagus bagian atas
penurunan daya tahan tubuh serta berbagai terbuka dan sfingter bagian bawah
penyakit yang sering menimpa di usia ini. berelaksasi inilah yang memicu mual dan
Menurut Badan Kependudukan muntah.
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hamil pada usia muda merupakan
Hiperemesis Gravidarum di bawah umur 20 salah satu faktor penyebab
tahun lebih di sebabkan oleh karena belum terjadinyaHiperemesis Gravidarum. Dalam
cukupnya kematangan fisik, mental dan kurun waktu reproduksi sehat bahwa usia
fungsi sosial dari calon ibu tentu aman untuk kehamilan dan persalinan
menimbulkan keraguan jasmani cinta kasih adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada
serta perawatan dan asuhan bagi anak yang wanita hamil dan melahirkan pada usia di
akan di lahirkannya. Hal ini mempengaruhi bawah 20 tahun ternyata 2-3 kali lebih tinggi
emosi ibu sehingga terjadi konflik mental daripada kematian yang terjadi pada usia 20-
yang membuat ibu kurang nafsu makan. Bila 29 tahun. Kematian maternal meningkat
ini terjadi maka bisa mengakibatkan iritasi kembali sesudah usia 30-35 tahun. Hal ini
lambung yang dapat memberi reaksi pada disebabkan menurunnya fungsi organ
impuls motorik untuk memberi rangsangan (5)
reproduksi wanita.
pada pusat muntah melalui saraf otak 3. Hubungan Pendidikan dengan kejadian
kesaluran cerna bagian atas dan melalui Hiperemesis Gravidarumpada Ibu
saraf spinal ke diafragma dan otot abdomen Hamil di Puskesmas Tompaso Kabupaten
sehingga terjadi muntah. Permasalahan dari Minahasa
segi psikiatri dan psikologis sosial banyak di Hasil penelitian pendidikan dengan
ulas akan menekankan pentingnya usah kejadian Hiperemesis Gravidarum pada Ibu
usaha untuk melindungi anak- anak yang di Hamil menunjukkan paling banyak yaitu
lahirkan kemudian. Sedangkan Hiperemesis 56,2% atau 45 responden yang
Gravidarum yang terjadi diatas umur 35 berpendidikan tinggi dan hiperemesis
tahun juga tidak lepas dari faktor psikologis gravidarum pada kategori tinggi. Hasil uji
yang di sebabkan oleh karena ibu belum siap statistik Chi Square menunjukkan bahwa
hamil atau malah tidak menginginkan terdapat hubungan antara kedua variabel
kehamilannya lagi sehingga akan merasa tersebut, dengan nilai (p) = 0,000 (<0,05)
DAFTAR PUSTAKA
1. Manuaba IBG. Ilmu Kebidanan Dan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan,. Jakarta: EGC; (2010).
2. Wadud MA. Hubungan Umur Dan Pekerjaan Ibu Dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum Di
Instalasi Kebidanan Rumah Sakit Muhammadiyah Kota Palembang. Palembang: Jurusan
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palembang (2012); diakses dari www.poltekkespalembang.ac.id/.
3. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun
2009. Manado (2010).
4. Manuaba I B G. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi Edisi 2. Jakarta: EGC;
(2003).
5. Wiknjosastro. IlmuKebidanan Edisi 3. Jakarta: Yayasan bina Pustaka Sarwono Prawiroharjdo;
(2005).
6. Sumijatun dkk. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta EGC; (2006).
7. Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo; (2007).
8. Minerva R K. Studi Deskriptif Usia, Paritas dan Pekerjaan Sebagai Faktor Predisposisi Kejadian
Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil TM I di RB YKWP Mranggen. (2010).