Identitas Pasien
a. Ibu
2. Umur : 26 Tahun
5. Agama : Islam
6. Suku : Jawa
7. Bangsa : Indonesia
Anamnesis
Bayi lahir perabdominal a/i PP Marginalis dari ibu P1A0 umur kehamilan 36 minggu
air ketuban jernih, BBL 2330 gram, PB 40 cm, apgar score 7/9. Bayi menangis kencang,
gerak aktif, warna kulit kemerahan, miksi (+), meco (+), muntah (-), hasil GDS 31 mg/dL 1
1|Page
- Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga tidak ada yang menderita penyakit kronis seperti DM, hipertensi, dll. Ayah
pasien adalah perokok berat, tidak pernah mondok karena penyakit kronis.
o Tidak ada penyulit kehamilan seperti HT (-), KPD (-), namun hasil USG terakhir
o Ibu melahirkan di kamar operasi RSUD Wonosobo ditolong dokter spesialis kandungan
o Bayi lahir tanggal 8 juni 2017 per-abdominal atas indikasi PP marginal, bayi lahir
menangis.
Pemeriksaan Fisik
- Vital Signs
2|Page
Spo2 : 95%
Pemeriksaan Antropometri
Panjang Badan : 40 cm
Lingkar Kepala : 31 cm
Lingkar Dada : 29 cm
Kepala
Leher
Thorax
Bentuk : simetris
Pergerakan : simetris
Abdomen
3|Page
Bising usus : (+) normal
Ekstremitas
Gerakan : spontan
Sistem Genitourinaria
Sistem Neurologis
Gerakan : Spontan
Tonus : kuat
Fontanella : Datar
Sutura : Terpisah
Kejang :(-)
Reflek primitive : reflek moro ( + ) cukup, reflek plantar grasp (+) cukup, reflek
4|Page
BALLARD SCORE :
5|Page
Total New Ballard Score : 30 36 minggu
Pemeriksaan Penunjang
Hematokrit : 55 %
MCV : 89 fL (L)
MCH : 32 pg (L)
6|Page
MCHC : 36 g/dL (H)
Golongan Darah : AB
Diagnosis
PENATALAKSANAAN
Thermoregulasi
MONITORING
vital sign
GDS :
20.00 : 94 mg/dL
7|Page
BAB I
PENDAHULUAN
Glukosa berperan dalam pengaturan sumber energi pada manusia dan juga
sebagai sumber penyimpanan energi dalam bentuk glikogen, lemak dan protein.
homeostasis glukosa bersifat khas untuk bayi baru lahir dan anak-anak. Yang
kedua, adalah laju pemakaian glukosa pada bayi dan anak-anak relatif lebih tinggi
dibandingkan dengan orang dewasa. Bayi dan anak memiliki fluks glukosa yang
lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini sesuai dengan proporsi
massa otak bayi terhadap ukuran tubuhnya yang lebih tinggi menyebabkan bayi
glukosa dalam bentuk glikogen pada usia trimester terakhir (terutama bulan
terakhir trimester ketiga). Sehingga Saat lahir, bayi normal memiliki simpanan
8|Page
lemak dan glikogen yang memadai untuk menghadapi kekurangan kalori dalam
untuk mempertahankan kadar gula darah. Namun, simpanan glikogen pada bayi
baru lahir terbatas dan dalam waktu singkat neonatus kemungkinan besar akan
9|Page
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.I.1 Definisi
dalam buku teks maupun jurnal, sehingga definisinya dibuat dari beberapa sudut
(4)
pandang . Hipoglikemia adalah suatu sindrom klinik dengan penyebab yang
sangat luas, sebagai akibat dari rendahnya kadar glukosa plasma yang akhirnya
menyebabkan neuroglikopenia(4).
pada asal sampel darah dan metode pemeriksaan; Kedua, jadwal menyusui dini
sangat berpengaruh pada kadar gula darah; Ketiga, 72% bayi baru lahir
mempunyai satu atau lebih faktor resiko terjadi hipoglikemia; Keempat, tidak
Pada neonatus, tidak selalu terdapat korelasi yang jelas antara konsentrasi
glukosa darah dan manifestasi klinis dari hipoglikemia. Tidak adanya gejala
Kadar glukosa plasma pada bayi, anak, dan dewasa normalnya 70-100
hipoglikemia berat bila kadar glukosa plasma kurang dari 40 mg/dL, dan terapi
10 | P a g e
II.I.2 Klasifikasi(2)
1. Bersifat sementara
Biasanya terjadi pada bayi baru lahir, misalnya karena asupan atau
masukan glukosa yang kurang, hipotermia, syok, dan pada bayi dari ibu diabetes.
glikosa yang kurang, bayi dari ibu diabetes, ataupun gangguan endokrin dan
metabolisme(2).
2) Bayi berat badan lahir rendah yang mungkin mengalami malnutrisi intrauterin,
3) Bayi sangat kecil atau sakit berat yang mengalami hipoglikemia karena
4) Bayi dengan kelainan genetik atau gangguan metabolik primer (jarang terjadi).
11 | P a g e
II.II Epidemiologi
Frekuensi hipoglikemia pada bayi atau anak lebih besar belum diketahui
hipoglikemia 4,4 per 1000 kelahiran hidup dan 15,5 per 1000 kelahiran Berat
persisten dan intermitten setiap tahunnya yang masuk rumah sakit. Angka ini
anak yang masuk rumah sakit, sedangkan anak yang dirawat berjumalah 80.000
II.III Etiologi(4)
b. Hiperinsulinemia,
c. Defisiensi Glukagon,
dalam menyebabkan kelainan pada produksi dan penggunaan glukosa atau bisa
12 | P a g e
II.IV Patofisiologi(5)
1. Mengekstraksi Glukosa
2. Menyintesis Glikogen
3. Melakukan Glukoneogenesis
4. Dan jaringan-jaringan perifer hingga otot dan adiposa juga ikut berperan
hormon. Hormon tersebut dapat di bagi menjadi dua. Yang pertama adalah
hormon yang bekerja merendahkan kadar glukosa, sedangkan yang kedua adalah
Dalam hal ini hormon yang merendahkan kadar glukosa adalah hormon
darah, karena hormon ini adalah satu-satunya hormon yang secara langsung
13 | P a g e
b. Glukagon oleh sekresi sel-sel alfa pulau langerhans,
anterior(5).
Hormon yang meningkatkan kadar glukosa darah ini disebut juga hormon
glukagon, epinefrin, dan hormon pertumbuhan. Hasil akhir dari hormon ini
dan kolinergik ( berkeringat, rasa lemah, dan rasa lapar). Apabila hipoglikemia ini
tidak diatasi dengan cepat, dapat timbul manifestasi gejala progresif disfungsi
otak (nyeri kepala, irritabilitas, kekacauan mental, prilaku psikotik, kejang dan
14 | P a g e
koma). Keadaan hipoglikemia yang sering dan berulang dapat menyebabkan
diinikasikanuntuk dilakukan pada jam pertama kehidupan atau pada bayi yang
tanda dan gejala klinis hipoglikemia , dan dapat dilakukan dengan mengikuti
Trias Whipple(9).
Hipoglikemia karena :
Penyakit kritis : gagal hati, gagal ginjal, sepsis, starvasi, dan inasasi.
15 | P a g e
Tumor non-sel B : sarkoma, tumor adrenokortikal, hepatoma, leukimia,
limfoma melanoma.
II.VIII Penatalaksanaan(9)
a. Monitor
Pada bayi yang beresiko (BBLR, BMK, bayi dengan ibu DM) perlu dimonitor
Ulangi tiap 6 jam selama 24 jam atau sampai pemeriksaan glukosa normal
hipoglikemia selesai
mg/kg/menit)
Contoh :
16 | P a g e
~BB 3 kg, jadi 3 kg X 6 mg/kg/menit = 18 mg/menit =25920 mg/hari
~Bila dipakai D 10% artinya 10 gr/100 cc, bila perlu 25920 mg/hari atau 25,9
Konsentrasi glukosa tertinggi untuk infus perifer adalah 12,5%, bila lebih dari
12,5% digunakan vena sentral. Untuk mencari kecepatan infus glukosa pada
6 X berat (kg)
Contoh :
~6 X 3 18
Monitoring Kembali :
Setelah itu periksa glukosa darah pada : 1 jam setelah bolus dan tiap 3 jam
Bila kadar glukosa masih < 25 mg/dl, dengan atau tanpa gejala, ulangi seperti
di atas.
17 | P a g e
- ASI diberikan bila bayi dapat minum dan jumlah infus diturunkan pelan-
pelan
~ASI diteruskan
~IV teruskan
~Periksa kadar glukosa tiap 12 jam, bila 2 kali pemeriksaan dalam batas
~Konsultasi endokrin
~Terapi :
18 | P a g e
- Somatostatin,
- Glukagon,
- Diazoxide,
Jika tidak segera diatasi, hipoglikemia yang berat dan berkepanjangan dapat
19 | P a g e
BAB III
PEMBAHASAN
20 | P a g e
BAB IV
KESIMPULAN
21 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
22 | P a g e