Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Psikologi

PENGARUH MUSIK KLASIK TERHADAP DAYA TAHAN


KONSENTRASI DALAM BELAJAR

Saifaturrahmi Hidayat
Anggia Kargenti Evanurul Marettih

Fakultas Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Abstrak
Penelitian ini dilandasi pada kenyataan bahwa daya tahan konsentrasi belajar
mahasiswa yang tergolong rendah. Konsentrasi dapat ditingkatkan dengan melakukan
pemadaman rangsangan-rangsangan yang bersifat mengganggu yang dapat menarik
perhatian secara spontan. Salah satu faktor yang diasumsikan dapat meningkatkan daya
tahan konsentrasi adalah musik klasik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh musik klasik terhadap daya tahan konsentrasi dalam belajar. Subjek penelitian
dibedakan menjadi dua kelompok secara acak, delapan kelompok eksperimen dan
delapan kelompok kontrol. Desain yang digunakan adalah Pretest Posttest Control
Group Design. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur daya tahan konsentrasi adalah
Intellegenz Structure Test dan Army Alpha. Hipotesis yang diajukan yaitu pemberian
musik klasik dapat meningkatkan daya tahan konsentrasi mahasiswa dalam belajar.
Berdasarkan analisis Independent Sample t-test dari SPSS 17.00, diperoleh data berupa
gain score antara pretest-posttest yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan
antara skor subjek sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Gain score kelompok
eksperimen (2.75) lebih tinggi dari kelompok kontrol (0.5) dengan nilai t- hitung
3.100 lebih besar dari nilai t-tabel 2.145. Artinya musik klasik dapat meningkatkan
daya tahan konsentrasi mahasiswa dalam belajar, dengan demikian hipotesis diterima.

Kata kunci : daya tahan konsentrasi, musik klasik.

A. Pendahuluan
Terjadinya proses belajar membutuh-kan konsentrasi belajar. Tanpa konsen-
trasi belajar, maka peristiwa belajar itu Dilihat dari aktivitas belajar sehari-
se-sungguhnya tidak ada atau tidak ber- hari mahasiswa Fakultas Psikologi UIN
langsung (Surya, 2009: 19). SUSKA Riau, di ruang kuliah maupun di
Agar suatu konsentrasi dapat ter- perpustakaan, diperoleh gambaran bahwa
capai, menurut Linschoten (1983: 26), tingkat ketahanan konsentrasi mahasiswa
diperlu-kan pemadaman rangsangan- psikologi masih terkategori lemah , art-
rangsangan yang bersifat mengganggu, inya daya tahan konsentrasinya mudah
yaitu pe-madaman segala faktor yang ter- ter-ganggu, atau teralihkan. Hal ini da-
dapat dalam medan kelakuan, yang dapat pat dilihat dari sesi perkuliahan, masih
bekerja sebagai pusat-pusat medan yang banyak mahasiswa yang tidak mampu
menarik perhatian secara spontan. menjawab pertanyaan-pertanyaan

164
Pengaruh Musik Klasik .............................

dari dosen mengenai pelajaran yang musik klasik membuat pikiran selalu siap
baru dipelajari, atau bahkan mena- dan mampu berkonsentrasi.
jawab asal-asalan yang tidak sesuai Campbell (2001: 97), mengatakan
dengan konteksnya, sehingga dapat bahwa potongan musik klasik, seperti
disimpulkan bahwa daya konsentrasi Haydn dan Mozart, memiliki kejelasan,
mahasiswa lemah. elegan, dan transparansi yang dapat me-
Untuk mengurangi ketergangguan ningkatkan konsentrasi, memori, dan per-
konsentrasi, selain dengan cara me-mad- sepsi spasial.
amkan rangsangan-rangsangan yang ber- Salah satu jenis musik klasik yang
sifat mengganggu, perlu juga diupaya-kan sering digunakan dalam belajar adalah
usaha-usaha untuk meningkatkan daya ta- musik klasik zaman baroque, dan musik
han konsentrasi atau pemusatan perhatian yang paling dikenal pada zaman ini ada-
pada pelajaran, baik di ruang kelas atau- lah musik klasik Bach. Karena musik
pun di perpustakaan. yang diciptakannya mampu membawa
Salah satu upaya meningkatkan gelombang otak ke kondisi beta maupun
daya tahan konsentrasi pada saat belajar alfa (Gunawan, 2007: 252). Gelombang
adalah dengan cara memperdengarkan otak yang berada pada frekuensi gelom-
musik klasik sebagai musik pengiring bang beta yaitu 12-25 Hz. merupakan
belajar. Penelitian yang dilakukan oleh kondisi yang sangat baik untuk melaku-
Schuster dan Gritton (dalam Deporter, kan aktivitas yang menuntut konsentrasi
2010: 111), menunjukkan bahwa musik tinggi. Sedangkan frekuensi gelombang
klasik paling cocok diperdengarkan alfa berkisar antara 8-12 Hz, sangat
pada saat belajar, mengulang, dan saat baik untuk melakukan aktivitas belajar
berkonsentrasi. Karena musik klasik da- (Gunawan, 2007: 63).
pat menciptakan keadaan belajar yang Penelitian lain yang mendukung
optimal dan membantu menciptakan aso- penggunaan musik barok (Bach, Corelli,
siasi. Belajar yang diringi dengan musik Tartini, Handel, Pachelbel, Mozart) dan
klasik dapat membuat pikiran selalu siap musik klasik (Satie, Rachmaninoff) un-
dan mampu berkonsentrasi, karena musik tuk merangsang dan mempertahankan
klasik mampu menyeimbangkan aktivi- lingkungan belajar optimal. Struktur kord
tas dari belahan otak kanan dan kiri serta melodis dan instrumentasi musik barok
mengatur gelombang otak dalam kondisi membantu tubuh mencapai keadaan was-
yang diperlukan ketika belajar (Gunawan, pada tetapi tetapi rileks (Deporter, 2010:
2007: 63). 111).
Menurut Lawrence (2001: 2), Penelitian tentang penggunaan
musik klasik mempengaruhi

kondisi fi-
musik klasik seperti musik barok, menun-
siologis. Selama melakukan pekerjaan jukkan hasil bahwa jenis musik ini mem-
mental yang berat, tekanan darah, denyut buat anak-anak berkonsentrasi, dan mem-
jantung, dan gelombang otak cenderung buat memori mereka meningkat hingga
meningkat, dan otot-otot menjadi tegang. 26%. Musik barok dapat merangsang otak
Setelah mendengarkan musik, denyut jan- dan membantu mengembangkan konsen-
tung dan tekanan darah menurun dan otot- trasi (Cagla, 2009: 2).
otot mengendur. Relaksasi dengan iringan Walaupun banyak hasil penelitian

165
Jurnal Psikologi

luar yang membuktikan bahwa musik sangkutan dan hal ini mempengaruhi efek
klasik yang paling baik didengarkan untuk apabila musik tersebut digunakan untuk
meningkatkan hasil belajar, namun tidak memanipulasi keadaan.
dapat dipungkiri faktor keakraban terha- Penelitian yang dilakukan Sigman
dap jenis musik tertentu, mem-pengaruhi (2005: 17) mengenai efektifitas peng-gu-
persepsi terhadap musik yang diperden- naan musik latar di kelas dalam mening-
garkan. Apabila individu tidak memiliki katkan konsentrasi, menghasilkan kesim-
keterikatan secara emosional terhadap pulan, bahwa musik tidak mempengaruhi
jenis musik tertentu, akan mengakibatkan konsentrasi belajar. Hal ini terbukti dari
musik tersebut tidak dapat dinikmati dan tidak adanya perbedaan yang signifikan
malah menjadi variabel yang dapat meng- hasil survei dengan meng-gunakan skala
ganggu konsentrasi dalam belajar (Shep- Likert antara pretest dan posttest pada pe-
pard, 2005: 33). nelitian tersebut.
Keberadaan musik klasik di Indo- Penelitian-penelitian yang telah di-
nesia masih dipandang sebagai musik lakukan oleh para peneliti tersebut, masih
berkelas yang hanya dapat dinikmati menujukkan hasil kontradiksi. Penelitian
oleh kalangan atas, dan dianggap seba- yang dilakukan Gordon Shaw, Campbell,
gai musik yang tidak memasyarakat. Hal dan Schuster menyatakan musik klasik
ini dapat mengindikasikan bahwa musik memiliki efek positif terhadap konsen-
klasik, bukanlah musik yang akrab bagi trasi belajar. Sedangkan penelitian yang
pendengar di Negara ini (Hakim, 2010: di-lakukan oleh Sigman dan Budi Rahaja,
52). menyimpulkan musik klasik tidak mem-
Budi Raharja dalam Cakrawala berikan efek terhadap konsentrasi, bahkan
Pendidikan (2009: 139), melakukan pe- mengganggu konsentrasi belajar. Atas
nelitian berjudul Efek Musik terhadap dasar itu, maka perlu dilakukan kembali
Prestasi Anak Usia Prasekolah; Studi penelitian lebih lanjut untuk melihat per-
Komparasi Efek Lagu Anak, Dolanan garuh musik klasik terhadap daya tahan
Jawa, dan Musik Klasik, dari penelitian konsentrasi dalam belajar.
tersebut diperoleh hasil, efek positif ter- B. Landasan Teori
jadi pada perlakuan mendengar musik- Daya tahan konsentrasi mahasiswa
musik yang sudah akrab dengan anak, terdiri atas empat kata: daya, tahan, kon-
sedangkan musik belum akrab dapat sentrasi, dan mahasiswa. Kata daya be-
mengganggu konsentrasi anak dalam me- rarti kemampuan melakukan sesuatu atau
nyelesaikan tugasnya. Lagu anak mempu- kemampuan bertindak. Sedangkan kata
nyai pengaruh positif paling kuat, dolanan tahan berarti sesuatu yang dapat tetap ke-
jawa mempunyai pengaruh positif agak adaannya meskipun mengalami berbagai
kuat, dan pengaruh negatif terjadi pada hal dan tidak lekas rusak. (Kamus Besar
musik klasik. Pengaruh tersebut diakibat- Bahasa Indonesia, 2002: 241, 1120). Se-
kan oleh faktor lingkungan (lingkungan hingga daya tahan berarti kemampuan
keluarga dan lingkungan sekolah) sering bertahan terhadap segala pengaruh dari
tidaknya lingkungan memperdengarkan luar yang dapat merugikan.
suatu musik meng-akibatkan akrab atau Konsentrasi adalah pemusatan ke-
tidaknya anak dengan musik yang ber-

166
Pengaruh Musik Klasik .............................

sadaran jiwa terhadap suatu objek yang menghubungkan, mengorganisasikan dan


memang disengaja. Konsentrasi juga mengolah informasi yang diterima se-
disebut sebagai perhatian yang memusat hingga pikiran dapat terpusat pada satu
atau perhatian konsentratif (perhatian objek saja dengan memadamkan perang-
yang hanya ditujukan kepada satu objek sang lain yang dapat mengganggu.
tertentu). Konsentrasi memiliki fungsi Menurut Linschoten (1983: 28),
selektif, dalam memilih informasi yang daya tahan konsentrasi adalah sejauh
sesuai dengan objek yang dijadikan sasa- mana individu sanggup mempertahankan
ran fokus pikiran dengan memadam-kan suatu derajat konsentrasi tertentu. Indi-
perangsang lain yang dapat meng-ganggu vidu berkonsentraasi menurut kebutu-
(Ahmadi, 1992: 155). Konsentrasi men- hannya, mempergunakan alat pembantu
cakup proses serial atau berurutan di untuk bertahan dari gangguan-gangguan,
dalam mengidentifikasi objek-objek (Su- dan mengarahkan perhatiannya pada tu-
harnan, 2005: 41). gas. Dengan demikian, dapat disimpulkan
Sedangkan yang dimaksud dengan yang dimaksud dengan daya tahan kon-
mahasiswa adalah individu yang belajar sentrasi mahasiswa adalah kemampu-an
di perguruan tinggi, yang usianya berkisar mahasiswa untuk mempertahankan per-
antara 18 hingga 22 tahun. Dalam teori hatian yang memusat (konsentrasi) terha-
perkembangan, usia ini termasuk dalam dap suatu objek dalam jangka waktu yang
masa remaja akhir (Santrock, 2003: 25). relatif lama dari pengaruh luar yang dapat
Piaget mengemukakan bahwa pada masa merugikan (merusak konsentrasi).
ini telah terjadi kematangan kognitif, yai- Daya tahan Konsentrasi individu
tu interaksi dari struktur otak yang telah dapat diamati melalui EEG (Electro
sempurna. Menurut Piaget, remaja secara Ecephalo Graph) merupakan alat penci-
aktif membangun dunia kognitif mereka, traan otak, yang berfungsi untuk meng-
dimana informasi yang didapatkan tidak gambarkan kondisi gelombang otak indi-
langsung diterima begitu saja ke dalam vidu. Ketika individu melakukan kegiatan
skema kognitif mereka. Mereka sudah yang membutuhkan konsentrasi yang
mampu membedakan antara hal-hal atau tinggi, maka kondisi gelombang otaknya,
ide-ide yang lebih penting dibanding ide berada pada kondisi beta, sementara ke-
lainnya, lalu menghubungkan ide-ide tika individu membaca, kondisi gelom-
tersebut, tidak hanya mengorganisasi- bang otak yang baik adalah berada pada
kan apa yang dialami dan diamati, tetapi kondisi alfa (Gunawan, 2007: 62).
mampu mengolah cara berpikir sehingga Selain dengan menggunakan EEG,
memunculkan suatu ide baru. (Santrock, daya tahan konsentrasi individu dapat
2003: 50) pula diukur dengan menggunakan AA
Dilihat dari tugas perkembangan (Army Alpha Test). AA merupakan alat
kognitif tersebut, maka mahasiswa yang ukur psikologi terstandar yang diguna-
termasuk kategori remaja akhir seharus- kan untuk untuk keperluan penyaringan
nya sudah mampu berkonsentrasi dengan umum dan penempatan (Anastasi, 2006:
baik, selain karena memiliki struktur otak 299). Tes ini merupakan tes inteligensi
yang telah sempurna, pada usia remaja kelompok, yang salah satu aspek pen-
akhir mahasiswa juga mampu memilah, gukurannya adalah daya tahan konsentra-

167
Jurnal Psikologi

si. Kemampuan individu untuk menang- mendengarkan musik klasik mampu men-
kap dan merespon instruksi secara cepat imbulkan suasana rileks yang dapat men-
dan tepat, dipengaruhi oleh kemampuan dukung peningkatan konsentrasi. (Levi-
individu dalam berkonsentrasi (Aiken, tin, 2007: 7).
2008: 163). Musik klasik adalah komposisi
Apabila individu dengan sengaja musik yang lahir dari budaya Eropa seki-
memusatkan perhatiannya pada suatu ob- tar tahun 1750-1825. Biasanya musik
jek yang menjadi sasaran kesadaran, dan klasik digolongkan melalui periodisasi
selalu dalam kesibukan untuk membatasi tertentu, mulai dari periode klasik, diikuti
medan perhatian (konsentrasi), maka akan oleh barok, rokoko, dan romantik. Pada
menimbulkan ketegangan-ketegangan era inilah nama-nama besar seperti Bach,
otot, yang tidak diperlukan oleh peker- Mozart, atau Haydn melahirkan karya-
jaan pelaksanaan tugas itu sendiri, yang karyanya yang berupa sonata, simfoni,
berakibat timbulnya kelelahan dalam konserto solo, string kuartet, hingga opera
melaksanakan tugas tersebut. Oleh sebab (Mcneill, 2008: 2)
itu, konsentrasi yang sengaja dibangun Selain itu musik klasik juga diarti-
individu, harus selalu dipertahankan dan kan sebagai semua musik dengan kein-
menunjukkan sifat ketidakseimbangan dahan intelektual yang tinggi dari semua
(Linschoten, 1983: 27). zaman, baik itu berupa simfoni Mozart,
Pada dasarnya, individu tidak akan kantata Bach atau karya-karya abad 20.
dapat berkonsentrasi apabila berada Istilah keindahan intelektual itu sendiri
dalam keadaan yang terlalu menegangkan memiliki pengertian yang relatif bagi se-
atau berada dalam tekanan, individu juga tiap orang. Dalam pengertian ini, musik
tidak dapat berkonsentrasi apabila berada dari era modern seperti Kitaro dan Rich-
dalam keadaan yang terlalu rileks (Lin- ard Clayderman juga bisa digolong-kan
schoten, 1983: 27). Konsentrasi dapat sebagai musik klasik, tergantung dari sisi
terbentuk apabila individu berada dalam mana musik tersebut dapat dinikmati.
keadaan di antara keduanya. Walaupun Apabila lebih banyak menikmati ele-
konsentrasi merupakan pemusatan men intelektual dalam pengertian melodi,
perhatian yang dilakukan secara sen- harmoni, atau aspek komposisi lainnya,
gaja, tetapi apabila dilakukan dalam maka jadilah ia musik klasik (Sheppard,
jangka waktu yang relatif lama, dapat 2005: 175)
berpindah ke kondisi yang dapat men- Berdasarkan uraian tersebut, dapat
urunkan konsentrasi. disimpulkan bahwa untuk dapat belajar
Untuk suatu konsentrasi yang besar dengan baik diperlukan adanya kondisi
dan disengaja dapat menyebabkan tim- atau suasana yang menyenangkan dan be-
bulnya ketengangan-keteganggan otot, bas dari berbagai tekanan jiwa. Menden-
yang dapat membuat perasaan menjadi garkan musik yang indah dan berirama
tidak rileks. Dengan demikian, dibutuh- teratur, seperti musik klasik dapat mem-
kan sarana belajar yang mampu mem- buat jiwa lebih lega dan lebih lepas, se-
buat keadaan tetap rileks walaupun dalam hingga dapat meningkatkan daya tahan
kondisi konsentrasi yang tinggi. Ban- jiwa dan fisik dalam belajar. Dengan
yak penelitian yang mengatakan bahwa kondisi jiwa dan fisik yang demikian me-

168
Pengaruh Musik Klasik .............................

mungkinkan untuk mening-katkan daya pok mengenai kecerdasan dan aptitude


tahan konsentrasi pada kegiatan belajar. (kemampuan alami).
Dengan demikian, hipotesis yang dapat Adapun yang diukur dalam tes
ditarik dari penelitian ini adalah pembe- Army Alpha adalah kemampuan daya
rian musik klasik dapat meningkatkan tangkap atau daya konsentrasi individu,
daya tahan konsentrasi mahasiswa dalam dalam menerima dan melaksanakan in-
belajar struksi dengan cepat dan tepat. Dalam tes
C. Metode Penelitian ini narator atau tester akan memberikan
Peserta instruksi dan tidak akan mengulang in-
Peserta dalam penelitian ini maha- struksi tersebut, dan waktu yang berikan
siswa psikologi UIN SUSKA Riau an- terbatas.
gkatan 2010 yang belum mendapatkan Prosedur
materi perkuliahan psikologi eksperimen Penelitian dilakukan terlebih dahu-
dan psikodiagnostik. Sampel dibagi ke lu pada kelompok kontrol baru setelahnya
dalam dua kelompok. Kelompok pertama dilakukan pada kelompok eksperimen.
merupakan kelompok kontrol yang tidak Penelitian berlangsung pada bulan Ma-
diberi perlakuan, sementara kelompok ret sampai April. Setiap kelompok terdiri
kedua adalah kelompok eksperimen yang dari tiga sesi, yang satu sesinya dilakukan
diberikan perlakukan berupa pemutaran seklai dalam satu minggu. Tiap sesi terdiri
musik klasik. Setiap kelompok terdiri dari dari 45 menit.
15 orang subjek. Pemilihan subjek pada Kelompok pertama merupakan
masing-masing kelompok dipilih secara kelompok yang tidak diberi musik klasik.
random dengan sistem penarikan undian. Kelompok ini diberi tes Army Alpha un-
Alat Ukur tuk mengukur daya tahan konsentrasi
Army Alpha Test digunakan untuk subjek sebelum diberikan perlakuan (pre-
mengukur daya tahan konsentrasi subjek test), kemudian pada minggu-minggu
sebelum diberikan perlakuan (pretest) berikutnya mengikuti tiap sesi penelitian.
dan setelah diberikan perlakukan (post- Sesi pertama berupa kegiatan membaca
test) baik untuk kelompok eksperimen bacaan novel non fiksi, sesi kedua bacaan
maupun kelompok kontrol. ilmiah, dan sesi ketiga berupa bacaan
Army Alpha merupakan instrumen ilmiah-populer. Berselang dua minggu
pengukuran psikologis, untuk melihat dari sesi ketiga, dilakukan tes akhir un-
kemampuan intelektual umum daya tang- tuk mengetahui daya tahan konsentrasi
kap instruksi lisan, kecepatan dan kete- subjek, dengan alat tes yang sama den-
litian. Berupa tes paper and pencil, dan gan yang digunakan pada tes awal, yaitu
bentuknya cukup sederhana. Terdiri dari Army Alpha test.
12 aitem yang memuat analogi, masalah Kelompok kedua, adalah kelompok
aritmatika, sejumlah penyelesaian soal, eksperimen yang diberikan perlakukan
sinonim dan antonim, analisis kubus, sim- berupa mendengarkan musik klasik. Selu-
bol digit, informasi, dan penilaian praktis. ruh kegiatan yang diberikan pada kelom-
Tes ini dimunculkan dan difungsi-kan se- pok eskperimen sama dengan kelompok
bagai model bagi penyusun-an tes kelom- kontrol, yaitu terdiri dari pretest (Army

169
Jurnal Psikologi

Alpha Test), sesi pertama (bacaan novel 2009: 111).


non-fiksi), sesi kedua (bacaan ilmiah), sesi D. Hasil Penelitian
ketiga (bacaan ilmiah populer), dan post- Data subjek penelitian yang diana-
test (Army Alpha Test). Bedanya, pada se- lisis harus memenuhi beberapa kriteria
tiap sesi atau pada saat membaca bacaan yaitu; Pertama, subjek pada KE dan KK
yang diberikan, kelompok eksperimen di- mengikuti pretest (pengukuran awal, se-
iringi dengan alunan musik klasik, seba- belum diberi perlakuan) dan posttest (pen-
gai musik pengiring belajar. Musik klasik gukuran akhir, setelah diberi perlakuan)
yang diperdengarkan sebanyak 11 lagu sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
yang terdiri musik klasik karya Pachelbel, Kedua, subjek harus mengikuti seluruh
Beethoven, Handel, Schumann, Chopin, sesi pelatihan yang dilaksanakan dalam
Haydn, Mozart, Luigi, Vivaldi, dan Bach. tiga sesi. Berdasarkan kriteria tersebut
Hasil pretest dan posttest dari ked- maka didapatkan jumlah KK delapan
ua kelompok tersebut dianalisa dengan orang, dan KE juga delapan orang. Data
menggunakan teknik analisis statistik yang diperoleh pada pengukuran pretest
dengan uji-t atau uji beda. Adapun yang dan posttest KE dan KK dijadikan gain
dibedakan dalam penelitian ini adalah score atau selisih antara pretest dan post-
skor subjek pada tes awal (pretest) den- test. Perbedaan antara skor sebelum dan
gan skor subjek pada tes akhir (posttest) setelah diberikan perlakukan, dianggap
untuk masing-masing kelompok. Hasil sebagai pengaruh atau efek dari pembe-
yang diperoleh berupa gain score, yaitu rian perlakuan terhadap subjek.
selisih antara skor pretest dan posttest. Kemudian, gain score tersebut di-
Perbedaan antara skor pretest atau pen- analisis dengan menggunakan analisis
gukuran sebelum diberikan perlakuan, statistik independent sample t-test mela-
dengan skor subjek pada posttest atau lui program SPSS 17,00 untuk menguji
pengukuran setelah diberikan perlakukan, signifikansi beda rata-rata dua kelompok.
dianggap sebagai efek atau pengaruh dari Independent sample t-tes ini digunakan
perlakukan yang diberikan (Seniati, 2006: untuk mengetahui apakah perlakuan yang
136). diberikan berpengaruh secara signifikan
Untuk mengetahui apakah musik terhadap subjek. Artinya di dalam pe-
klasik memiliki pengaruh yang signifikan nelitian ini uji-t tersebut digunakan un-
terhadap daya tahan konsentrasi maka tuk mengetahui apakah pemberian musik
dilakukan analisis statistik uncorelated klasik berpengaruh secara signifikan terh-
data atau independent sample t-test, yang adap peningkatan daya tahan konsentrasi
dijadikan perhitungan adalah gain score subjek. Deskripsi data penelitian kelom-
(Seniati, 2006: 137). pok eksperimen dan kelompok kontrol,
Independent sample t-test
digu- dapat dilihat pada tabel berikut.
nakan untuk menguji signifikansi beda
rata-rata dua kelompok. Pengolahan data
pada penelitian ini dilakukan secara kom-
putasi dengan menggunakan program
Statistical Packages for Social Science
(SPSS) 17.00 for windows (Trihendradi,

170
Pengaruh Musik Klasik .............................

Tabel 1:Deskripsi Data Penelitian Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol


Kelompok Kelompok
Subjek Eksperimen Subjek Kontrol
Gain
Pretest Posttest Pretest Posttest Gain Score
Score
KE 1 13 15 2 KK 1 12 14 2
KE 2 10 12 2 KK 2 7 9 2
KE 3 9 13 4 KK 3 7 6 -1
KE 4 10 13 3 KK 4 9 12 3
KE 5 10 12 2 KK 5 10 10 0
KE 6 10 13 3 KK 6 9 9 0
KE 7 6 9 3 KK 7 12 13 1
KE 8 9 12 3 KK 8 7 4 -3
Total 77 99 22 Total 73 77 4

Berdasarkan data di atas, uji hipotesis program SPSS 17,0 diperoleh hasil bahwa
mengenai pengaruh musik klasik terha- rata-rata nilai gain score pada kelompok
dap peningkatan daya tahan konsentrasi eksperimen lebih tinggi dari pada rata-
dalam belajar dengan menggunakan ana- rata nilai pada kelompok kontrol, dapat
lisis statistik dilihat pada tabel dibawah ini.
independent Sample t-test melalui
Tabel 2:Deskripsi Nilai Rata-Rata Hasil Gain Score
Kelompok N Mean Standar Deviasi
Kelompok Eksperimen 8 2,75 0,70711

Kelompok Kontrol 8 0,50 1,92725

Nilai rata-rata gain score pada rian musik klasik terhadap peningkatan
kelompok eksperimen sebesar 2,75, lebih daya tahan konsentrasi pada dua kelom-
besar dibandingkan dengan nilai rata-rata pok, yakni kelompok eksperimen dan
pada kelompok kontrol sebesar 0,5. Art- kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel
inya daya tahan konsentrasi kelompok ek- di bawah ini.
sperimen lebih tinggi dibandingkan den-
gan kelompok kontrol.
Seniati (2006: 136), menyatakan
bahwa ada beberapa kaidah penerimaan
hipotesis yang harus dipenuhi pada suatu
Penelitian eksperimen, yaitu nilai
signifikansi uji t lebih kecil dari 0,05 (p
< 0,05) dan nilai-t hitung lebih besar dari
nilai-t tabel (t hitung > t tabel). Hasil pen-
gujian terhadap signifikansi dari pembe-

171
Jurnal Psikologi

Tabel 3:Hasil Uji t


Group Statistics
SUBJEK N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
GAIN KE 8 2.7500 .70711 .25000
KK 8 .5000 1.92725 .68139

Independent Samples Test


Levenes Test

for Equality of t-test for Equality of Means

Variances
Sig
F Sig. t df Mean Difference
(2-tailed)
Equal variances
5.488 .034 3.100 14 .008 2.25000
assumed
GAIN Equal variances
3.100 8.851 .013 2.25000
not assumed

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat belajar. Hal ini terlihat dari selisih anta-
bahwa nilai signifikansi pada uji t adalah ra skor pretest dan posttest (gain score)
sebesar 0,034, nilai ini lebih kecil diband- pada kelompok eksperimen dan kelom-
ingkan 0,05 maka dapat disimpulkan pok kontrol. Gain score pada kelompok
bahwa hipotesis penelitian ini diterima. yang diberikan perlakuan atau kelompok
Hal ini membuktikan bahwa pemberian eksperimen lebih tinggi dibandingkan
musik klasik meningkatkan daya tahan dengan kelompok yang tidak diberi per-
konsentrasi mahasiswa dalam belajar. lakuan atau kelompok kontrol dilihat dari
Nilai-t pada hasil uji independent sample perbedaan rata-rata skor pada kelompok
t-test terhadap gain score dari selisih an- eksperimen dan kelompok kontrol (2,75 >
tara daya tahan konsentrasi sebelum dan 0,5). Artinya, ada peningkatan daya tahan
setelah perlakuan adalah 3,100. Untuk konsentrasi subjek setelah diberikan per-
mengetahui signifikansinya maka perlu lakukan.
dibandingkan dengan nilai-t tabel. Nilai-t Nilai-t pada hasil uji independent
tabel untuk derajat bebas 14 (df = 16-2) sample t-test terhadap gain score dari
dan l.o.s 0,05 adalah 2,145. Nilai-t hitung selisih antara daya tahan konsentrasi sebe-
3,100. Nilai-t hitung lebih besar dari pada lum dan setelah perlakuan adalah 3,100.
nilai-t tabel, maka dapat dinyatakan bah- Untuk mengetahui signifikansinya maka
wa musik klasik berpengaruh secara sig- perlu dibandingkan dengan nilai-t tabel.
nifikan terhadap peningkatan daya tahan Nilai-t tabel untuk derajat bebas 14 (df =
konsentrasi dalam belajar. 16-2) dan l.o.s 0,05 adalah 2,145. Nilai-
E. Pembahasan t hitung 3,100. Nilai-t hitung lebih besar
Hasil penelitian yang dilakukan dari pada nilai-t tabel, maka dapat dinya-
pada mahasiswa Fakultas Psikologi Uni- takan bahwa musik klasik berpengaruh
versitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim secara signifikan terhadap peningkatan
Riau angkatan 2010 menunjukkan bahwa daya tahan konsentrasi dalam belajar.
ada pengaruh musik klasik terhadap pen- Peningkatan skor pada tes akhir
ingkatan daya tahan konsentrasi dalam (posttest) mengindikasikan adanya pen-

172
Pengaruh Musik Klasik .............................

ingkatan terhadap daya tahan konsentrasi musik klasik mampu menciptakan susana
subjek setelah diberikan perlakuan. Sub- yang rileks ketika subjek pada kelompok
jek yang awalnya berada pada kategori eksperimen melakukan kegiatan mem-
konsentrasi rata-rata, meningkat menjadi baca. Kondisi yang rileks tersebut mem-
rata-rata atas. Hasil penelitian ini sesuai permudah subjek dalam berkonsentrasi,
dengan penelitian yang dilakukan oleh dengan daya tahan konsentrasi yang baik,
Brewer (1995: 1) yang menjelaskan akan meningkatkan kemampun subjek
bahwa musik klasik ketika digunakan dalam belajar.
sebagai musik latar belakang pada saat Pada penelitian ini diperoleh
belajar, membaca, atau menulis, men- ketidaksesuaian antara kemampuan
gakibatkan individu menjadi fokus dan berkonsentrasi dengan kemampuan su-
berkonsentrasi, karena musik klasik da- byek dalam melakukan kegiatan belajar
pat meningkatkan perhatian, retensi dan pada saat pelaksanaan penelitian . Sub-
memori, memperpanjang waktu untuk yek menampilkan kondisi yang santai dan
fokus terhadap pelajaran, dan mengem- rileks, seharusnya memiliki daya tahan
bangkan kemampuan berfikir. konsentrasi yang tinggi, ternyata tidak
Menurut ODonnell (1999: 2), mampu menjawab soal-soal yang berisi
musik klasik pada periode barok me- pertanyaan mengenai isi dari buku bacaan
nyebabkan denyut jantung dan laju te- yang di baca. Selain itu diperoleh hasil
kanan darah menjadi santai sesuai den- bahwa rata-rata skor yang dimiliki subyek
gan ketukan musik, tubuh menjadi rileks pada kelompok eksperimen lebih rendah
dan waspada, sehingga pikiran mampu dari pada skor kelompok kontrol, dalam
berkonsentrasi lebih mudah. Sejalan den- menjawab soal-soal mengenai isi dari
gan pendapat tersebut Houston (dalam buku bacaan dibaca pada saat penelitian.
Gunawan, 2007: 254), mengatakan bahwa Sesuai dengan penelitian yang dilakukan
tubuh manusia, pada level molekul, berg- oleh Cooper (2008: 7), yang menunjuk-
etar pada panjang gelombang yang tetap kan hasil bahwa musik klasik tidak ber-
dan stabil. Musik mempunyai getaran atau pengaruh secara siginifikan tehadap ke-
frekuensi. Saat individu mendengarkan mampuan pemahaman bacaan.
musik, frekuensi musik dapat beresonansi Berdasarkan pengamatan yang
atau bertentangan dengan frekuensi tubuh dilakukan, ketidaksesuaian antara ke-
individu. Saat terjadi kesamaan frekuensi, mampuan berkonsentrasi dengan ke-
individu akan merasa nyaman dan dapat mampuan subyek dalam melakukan
belajar dengan lebih baik, pada saat itu kegiatan belajar pada saat penelitian
individu dikatakan berada pada keadaan dipengaruhi faktor lingkungan, teruta-
rileks tapi waspada. ma suhu ruangan yang tidak kondusif,
Dari hasil pengamatan yang dilaku- sehingga menyebabkan konsentrasi
kan terhadap kelompok ekperimen, terli- subyek terganggu, terutama pada ke-
hat bahwa subjek pada kelompok terse- lompok eksperimen.
but, menampilkan kondisi yang nyaman, Kapasitas kemampuan inteligensi
santai dan rileks ketika membaca serta juga mempengaruhi kemampuan individu
lebih tenang dari pada subjek pada kelom- dalam memahami bacaan (Sheppard,
pok kontrol. Hal ini membuktikan bahwa 2005:31). Rata-rata subyek pada KE

173
Jurnal Psikologi

tingkat intelegnsinya berada pada rata-ra- tidak mempengaruhi kemampuan subyek


ta bawah dan kurang, sedangkan KK be- dalam memahami bacaan. Hal ini dapat
rada dalam kategori rata-rata dan rata-rata dipengaruhi oleh gaya belajar yang dimi-
atas. Hal ini disebabkan oleh banyaknya liki oleh subyek, daya tahan konsentrasi
subyek yang merupakan eksperimental yang terungkap, merupakan potensi yang
mortality yang mengakibatkan karakter- dimiliki subyek, yang dapat ditingkatkan
istik proactive history subyek menjadi ti- dengan menggunakan musik klasik.
dak homogen dari segi tingkat inteligensi. E. Kesimpulan
Kemudian, dilakukan pencocokan antara
Berdasarkan hasil penelitian yang
skor AA sebagai pretest dengan skor ME
telah dilakukan maka dapat disimpulkan
pada IST sebagai baseline. Dapat disim-
bahwa musik klasik mempunyai pen-
pulkan bahwa hasilnya berada pada kat-
garuh yang signifikan terhadap peningka-
egori yang sama, artinya tes IST tersebut
tan daya tahan konsentrasi dalam belajar
dapat dikatakan telah disajikan dengan
pada mahasiswa Fakultas Psikologi Uni-
baik oleh tester. Oleh sebab itu, uji ho-
versitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
mogetis dilakukan pada skor pretest sub-
Riau angkatan 2010.
jek untuk mengetahui apakan subjek pada
kelompok eksperimen dan kelompok
Daftar Pustaka
kontrol memiliki rata-rata daya tahan
konsentrasi yang sama sebelum diberi- Ahmadi, Abu. (1992). Psikologi Umum.
kan perlakukan. Hasilnya menunjukkan Jakarta: Rineka Cipta.
kondisi subjek yang homogen. Artinya, Aiken, Lewis, R. (2008). Pengetesan dan
keadaan tingkat IQ tidak mempengaruhi Pemeriksaan Psikologi. Ja-
hasil analisis, namun perbedaan tingkat karta: PT Indeks
IQ tersebut dapat menjelaskan penyebab Anastasi, A., dan Urbina, S. (2006). Tes
rendahnya kemampuan subyek pada ke- Psikologi .Jakarta: PT. Indeks
lompok eksperimen untuk memahami Arikunto, Suharsimi, (2002). Prosedur
bacaan dari pada subyek pada kelompok Penelitian Suatu Pendeka-
kontrol. tan Praktek. Jakarta: Rieneka
Dengan demikian, hipotesis pe- Cipta
nelitian ini diterima. Artinya, pemberian Astuti, Dina. (2005). Gaul Ok Belajar
musik klasik dapat meningkatan daya ta- OK. Jakarta: Kawan Pustaka
han kosentrasi mahasiswa dalam belajar. Brewer, B, Chris. (1995). Integrating
Dinamika hubungan antara pemberian Musik in Classroom. Arti-
musik klasik terhadap peningkatan daya cle in musik and learning by
tahan konsentrasi, sesuai dengan kerangka Chris Byod Brewer studios.
berfikir yang digunakan dalam penelitian Buzan, Tony. (2006). Use Your Head.
ini, yaitu musik klasik dapat menciptakan Batam: Interaksara
kondisi jiwa dan fisik yang rileks, den- Cagla Gur. Apakah Ada Pengaruh Positif
gan kondisi jiwa dan fisik yang demikian, Musik Klasik Apapun pada
memudahkan individu untuk mem-perta- Kognitif. Universitas Tehnik
hankan daya tahan konsentrasinya. Na- Timur Tengah, Ankara, Turki.
mun, daya tahan konsentrasi yang tinggi, ISSN 1450-216X. Vol.36 No.

174
Pengaruh Musik Klasik .............................

2 (2009), pp.251-259. Euro- Lerch, Donna. and Anderson, Thomas.


Journals Publishing, Inc 2009 (2000). The Mozart Effect a
Campbell, Don. (2001). Efek Mozart. Closer Look. EDPSY399OL.
Jakarta: Gramedia Pustaka UIUC
Utama Levitin, J, Daniel. (2007). Life Sound
Cooper, A, Cotton, M, and Goss, S. Tracks: The Uses of Musik in
(2008). The Effect of Musik Everyday Life. Dept. Of Psy-
on Reading Comprehension. chology McGiell University
Hanover College PSY 220: 1205 Avenue Docteur Pen-
Research Design and Statis- field Montreal, QC H3A 1B1
tics Canada.
Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Linschoten, J, dan Mansyur. (1983). Pen-
Kamus Besar Bahasa Indo- gantar Ilmu Jiwa. Bandung:
nesia Edisi Ketiga. Jakarta: Jemmars.
Balai Pustaka Mcneill, Rhoderick. (2008). Sejarah
Deporter, Bobbi. (2010). Quantum Teach- Musik 2. Jakarta: BPK Gu-
ing. Bandung: KAIFA PT Mi- nung Mulia
zan Pustaka Muttaqin, Moh., Kustap. (2008). Seni
Djohan. (2009). Psikologi Musik. Yogya- Musik Klasik Jilid 1 untuk
karta: Galang Press SMK. Jakarta: Direktorat
Gunawan, Adi, W. (2007). Genius Learn- Pembinaan Sekolah Menen-
ing Strategy. Jakarta: Grame- gah Kejuruan, Direktorat Jen-
dia Pustaka Utama dral Manajemen Pendidikan
Hadi, S. (1986). Metodelogi Research 1. Dasar dan Menengah, Depar-
Yogyakarta: Yayasan Pener- temen Pendidikan Nasional.
bitan Fakultas Psikologi Uni- Muttaqin, Moh., Kustap. (2008). Seni
versitas Gajah Mada. Musik Klasik Jilid 2 untuk
Hakim, Chappy. (2010). Saksofon, Ka- SMK. Jakarta: Direktorat
pal Induk dan Human Error. Pembinaan Sekolah Menen-
Jakarta: PT Kompas Media gah Kejuruan, Direktorat Jen-
Nusantara. dral Manajemen Pendidikan
Hasan, Iqbal. (2002). Pokok-pokok Ma- Dasar dan Menengah, Depar-
teri Metodologi Penelitian. temen Pendidikan Nasional.
Jakarta: Ghalia Indonesia. Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Ja-
Karsidi, Ravik. (2007). Sosiologi Pen- karta: Ghalia Indonesia
didikan. Surakarta: LPP UNS ODonnell, Laurence. (1999). Article
Press Musik and The Brain. Scot-
Latipun. (2004). Psikologi Eksperimen. land: Originally Published in
Malang: Uuniversitas Mu- Musik Power.
hamadiyah Malang Characterlink .net / Odonnell / report
Lawrence, L, Dorothy.(2001). Using .htm. Last update June 2010
Musik in The Classroom. Raharja, Budi. (2009). Efek Musik Ter-
Lockhart Lawrence Studios hadap Prestasi Anak usia

175
Jurnal Psikologi

Prasekolah. ISI Yogyakarta: Menggunakan SPSS 17


Cakrawala Pendidikan Walgito, Bimo. (1985). Pengantar
Rahmawati,Yeni. (2005). Musik Sebagai Psikologi Umum. Yogyakar-
Pembentuk Budi Pekerti. Yo- ta: Yayasan Penerbit Fakultas
gyakarta: Panduan Psikologi UGM
Santrock, Jhon .W.(2003). Adolescence.
Jakarta: Erlangga
Seniati, Liche. (2006). Psikologi Eksperi-
men. Jakarta: PT Indeks
Sheppard, Philip. (2005). Musik Makes
Your Children Smarter. Jakar-
ta: Gramedia Pustaka Utama
Sigman, J. Kristin. (2005). Using Back-
ground Musik in Classroom
Effectively Enhance Concen-
tration Within the Learning
Environment. A Thesis Pre-
sented in Partial Fulfillment
of the Requirements for the
Degree Master of Education
in the Graduated Scholl of
Marietta College.
Soedarsono. (1992). Pengantar Apressia-
si Seni. Jakarta: Balai Pustaka
Suharnan. (2005). Psikologi Kognitif,
Surabaya: Srikandi.
Suharto, Toto. (2006). Filsafat Pendidi-
kan Islam. Yogyakarta : Ar-
Ruzz
Surya, Hendra. (2009). Menjadi Manu-
sia Pembelajar. Jakarta: Elek
Media Komputindo
Suryabrata, Sumardi. (2006). Psikologi
Pendidikan, Jakarta: RajaG-
rafindo Persada
Swartz, Lukasz. (CS 99L). The Mozart
Effect: Does Mozart Make
You Smarter?. Professor Nils
Nilssonhe
Syah, Muhibbin. (2009). Psikologi Bela-
jar. Jakarta: Rajawali Pers
Trihendradi, C. (2009). 7 Langkah Mudah
Melakukan Analsis Statisk

176

Anda mungkin juga menyukai