Anda di halaman 1dari 6

Makalah Tugas Analisis Kasus

Mata Kuliah Filsafat dan Etika Komunikasi A-KOM-2


Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya
Juni 2017

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2016/2017


Mata Kuliah/Kelas : Filsafat dan Etika Komunikasi/ A- KOM-2
Dosen Pengampu : Nisa Alfira, M.A.
Sifat Ujian : Tugas (Take-home paper)

Nama Anggota

Unsur kinerja:
(beri skor 10-100)
Keaktifan memberi :
ide/pendapat
Keaktifan pengerjaan tugas :
Rata-rata
Ttd mahasiswa penilai Ttd mahasiswa yang dinilai

Nama Nama

Nama Anggota

Unsur kinerja:
(beri skor 10-100)
Keaktifan memberi :
ide/pendapat
Keaktifan pengerjaan tugas :
Rata-rata
Ttd mahasiswa penilai Ttd mahasiswa yang dinilai

Nama Nama
Makalah Tugas Analisis Kasus
Mata Kuliah Filsafat dan Etika Komunikasi A-KOM-2
Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya
Juni 2017

Budaya Menjiplak
Plagiarisme dalam Berjejaring Sosial

Rafif Aufa Nanda, Arjun Permaden

Abstrak Zaman sekarang berjejaring sosial C. Tujuan penelitian


merupakan budaya untuk berkomunikasi dengan orang
lain. Namun selain berkomunikasi, berjejaring sosial juga Penelitian ini bertujuan untuk menyadarkan kepada
dijadikan sebagai ajang unjuk gigi pengetahuan atau masyarakat betapa pentingnya untuk memerhatikan
kebijaksanaan. Akhir-akhir ini publik dikejutkan dengan etika berinternet dan berjejaring sosial juga
seorang remaja bernama Afi Nihaya Faradisa yang kerap menyadarkan kepada masyarakat tentang tindak
dipanggil Afi. Ia menulis sebuah status di Facebook penjiplakan hal apapun tanpa seizin penulis di internet.
tentang permasalahan seputar hidup bermasyarakat,
dalam hal ini adalah agama. Namun ternyata ia D. Manfaat penilitian
melakukan penjiplakan status tanpa mencantumkan Manfaat penelitian yang dapat kita dapatkan dari
penulis asli dari status tersebut. Berdasarkan etika hasil penggalian ini antara lain adalah memahami
berselancar di internet, maka hal tersebut tidak etis dan etika berinternet dan berjejaring sosial; mengerti
harus dihindari oleh para netizen.
tentang pelanggaran etika berinternet; dan memacu
Kata kunci etika, jejaring sosial, Facebook, diri kita agar selalu menerapkan etika dalam
plagiarisme berinternet.

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Latar belakang masalah A. Teori / konsep yang Anda gunakan
Akhir-akhir ini masyarakat pengguna internet Setidaknya ada konsep yang akan kami gunakan
khususnya pengguna media sosial dikejutkan oleh dalam penelaahan ini, konsep dari etika itu sendiri.
sebuah tulisan seorang remaja bernama Afi Nihaya Bagaimana seharusnya etika diterapkan dalam
Faradisa yang kerap dipanggil Afi. Ia menerbitkannya kehidupan sehari-hari. Konsep yang pertama ini akan
di situs jejaring sosial Facebook. kami hubungkan dengan kasus dalam analisis kasus.
Terlepas dari setuju atau tidaknya terhadap isi dari Etika secara umum berarti sebuah aturan yang harus
pesan yang ia tulis, ada indikasi plagiarisme dalam diterapkan baik secara lahir dan batin. Maksudnya
posnya di Facebook. Tajuk yang berjudul Belas Kasih adalah etika harus tetap berjalan baik di depan
dalam Agama Kita ternyata merupakan hasil jiplakan pengelihatan orang lain maupun tidak.
sebuah pos yang telah diterbitkan setahun sebelumnya Terlebih lagi dalam berinternet perlu adanya
oleh Mita Handayani dengan judul Agama Kasih. penerapan etika. Teguh Wahyono (2009,h.139-140)
Hal ini bukanlah merupakan sebuah hal yang sepele berpendapat bahwa perkembangan internet yang pesat
dan termasuk ke dalam pelanggaran etika berinternet adalah alasan mengapa perlunya ada etika dalam
dan berjejaring sosial. Karena hal ini dapat menjadi menggunakan internet dengan beberapa sebab antara
budaya buruk untuk semua kalangan, terlebih lagi lain faktor pertemuan antarbudaya, pengguna yang tidak
kalangan pemuda. dikenali, dan banyaknya sarana untuk berbuat tindak
kejahatan.
Seperti sudah menjadi maklum bahwa plagiarisme
merupakan ancaman bagi kehidupan, terutama dalam B. Pedoman etika yang digunakan
hal akademik. Jika sudah terbiasa menjiplak tanpa izin
penulis aslinya baik di luar ataupun dalam ranah
akademik, maka dalam menulis dan membuat sesuatu Ada beberapa macam jenis etika berinternet yang kami
hal yang merupakan hasil jiplakan pula. gunakan untuk menelaah, yang pertama adalah menurut
Feri Sulianta (2007,h.71-76) [1] bahwa
B. Rumusan masalah
Plagiarisme adalah bentuk penyalahgunaan hak
Apakah hal tersebut benar-benar termasuk ke kekayaan intelektual orang lain, yang mana karya tersebut
dalam pelanggaran etika berinternet? dipresentasikan dan diakui secara tidak sah sebagai hasil
karya pribadi..
Bagaimana agar kita terhindar dari kesalahan
atau pelanggaran etika berinternet dalam hal Hal ini menandakan bahwa hal tersebut merupakan
mengutip? pelanggaran etika dalam menggunakan internet.

Adapun etika ketika berinternet menurut WebWise pada


situs BBC adalah sebagai berikut :
Makalah Tugas Analisis Kasus
Mata Kuliah Filsafat dan Etika Komunikasi A-KOM-2
Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya
Juni 2017
Hindari dari menghina pribadi. Anda dapat Meskipun pada etika yang dimuat oleh BBC pada
mengatakan ketidaksetujuan dengan apa yang butir ketujuh merupakan pelanggaran hukum dalam hal
seseorang katakan, namun jangan panggil ini adalah pelanggaran hak cipta, namun kita dapat
nama mereka atau ancam mereka dengan mengiaskan hal tersebut dengan kasus penjiplakan
kejahatan pribadi. status. Karena tindakannya merupakan tindakan
menjiplak.
Jangan melakukan spam. Yaitu, jangan III. ANALISIS KASUS
mengepos iklan yang sama secara berulang Seperti sudah dijelaskan dalam latar belakang bahwa
untuk barang dan jasa. Banyak situs memiliki Afi telah menjiplak status Mita Handayani tanpa seizin
aturan yang jelas dan ketat tentang siapa saja beliau. Memang pada akhirnya Afi meminta maaf
yang diperbolehkan untuk beriklan dan apa karena telah melakukan hal tersebut, seperti dilansir
saja macam iklannya. pada kumparan.com (12/6/2017) [dapat dilihat di
perihal lampiran].
Tulislah secara jelas dan ringkas. Pada situs Tajuk Belas Kasih dalam Agama Kita oleh Afi pada
yang memiliki banyak anggota bukan penutur 25 Mei 2017 merupakan jiplakan status Agama Kasih
jati bahasa Inggris, jangan menggunakan oleh Mita Handayani pada 30 Juni 2016. Berikut adalah
bahasa slang yang mereka tidak pahami. petikan dari tajuk Agama Kasih oleh Mita Handayani
dan Belas Kasih dalam Agama Kita oleh Afi (ditulis
mengikuti tata letak asli dalam Facebooknya).
Ingat bahwa pos Anda dapat dilihat oleh
umum. Semua dapat dibaca oleh pasangan
Anda, anak-anak Anda, orang tua Anda, atau Agama Kasih (oleh Mita Handayani, 30 Juni 2016)
pegawai Anda.
Ada seorang wanita pezina melihat seekor anjing di
Tepat pada pokok pembicaraan, terutama hari yang panasnya begitu terik. Anjing itu mengelilingi
ketika Anda masih baru. Jangan unggah sebuah sumur sambal menjulurkan lidahnya karena
tentang sepakbola dalam forum tentang kehausan. Wanita itu segera melepas sepatunya (untuk
merawat rambut atau tentang perawatan digunakan menimba air). Ia pun diampuni karenanya.
rambut di forum pertamanan. (HR. Muslim)

Banyak yang meragukan Islam sebagai ideologi


Jangan mengharapkan orang lain untuk kelembutan, terutama ketika dunia terus dikejutkan oleh
mengerjakan pekerjaan rumah Anda untuk serangkaian insiden berdarah yang mengatasnamakan
Anda. Jika Anda membutuhkan bantuan, agama ini. Namun jika kita menilisik sedikit lebih dalam
jangan tanyakan pertanyaan yang sebenarnya saja, kita akan menemukan bahwa salah satu doktrin
Anda dapat menjawabnya sendiri dengan sentral Islam ternyata memang berputar pada prinsip
mudah dengan membaca petunjuk atau belas kasih.
bantuan daring yang tersedia tentang suatu
produk. Ketika Anda memang membutuhkan
bantuan, tambahkan penjelasan tentang semua Kalimat basmalah, pembuka surat-surat Al-Quran dan
yang Anda telah perbuat untuk memecahkan doa yang paling sering diucapkan umat Islam
masalah tersebut. Hal itu akan menghemat sedunia(dan seterusnya)
waktu Anda dan juga menunjukkan kepada
orang bahwa Anda berusaha untuk membantu
diri Anda sendiri. Belas Kasih dalam Agama Kita (oleh Afi, 25 Mei 2016)
Afi Nihaya Faradisa
Ada seorang wanita pezina melihat seekor anjing di
Jangan pos suatu hal yang memiliki hak cipta hari yang panasnya begitu terik. Anjing itu mengelilingi
yang sejatinya Anda tidak memiliki hak untuk sebuah sumur sambal menjulurkan lidahnya karena
itu. Situs-situs sangat beragam tentang kehausan. Wanita itu segera melepas sepatunya (untuk
ketetatan terhadap hal ini, tetapi sepanjang digunakan menimba air). Ia pun diampuni karenanya.
Anda memang memiliki kemungkinan untuk (HR. Muslim)
menghadapi tindakan hukum oleh pemilik hak,
Anda juga menyebabkan situs tersebut .
tergugat. Banyak yang meragukan Islam sebagai ideologi
kelembutan, terutama ketika dunia terus dikejutkan oleh
serangkaian insiden berdarah yang mengatasnamakan
Pemilik situs mungkin saja dibantu oleh satu agama ini.
atau lebih moderator, namun pemiliklah yang
Namun jika kita menilisik sedikit lebih dalam saja, kita
memiliki putusan akhir untuk memaksakan
akan menemukan bahwa salah satu doktrin sentral
aturan pada situs tersebut.
Makalah Tugas Analisis Kasus
Mata Kuliah Filsafat dan Etika Komunikasi A-KOM-2
Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya
Juni 2017
Islam ternyata memang berputar pada prinsip belas Siswa A. Dan berarti, Siswa B masih menghargai
kasih. pekerjaan Siswa A. Namun hal tersebut bukan
Kalimat basmalah, pembuka surat-surat Al-Quran dan pembenaran tindakan tersebut dalam hal pendidikan.
doa yang paling sering diucapkan umat Islam Hanya saja untuk hal seperti Facebook masih
sedunia(dan seterusnya) diperbolehkan dengan mencantumkan sumber dan nama
penulis. Karena orang di Facebook cenderung ingin
tajuknya diperlihatkan ke banyak orang.
Dapat kita lihat bahwa perbedaan tajuk pertama dan
kedua hanya sedikit. Pertama adanya simbol setelah
judul. Padahal penggunaan tanda bukanlah hal yang
main-main, karena itu adalah tanda hak cipta. Sementara
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
pada kenyataannya ia menjiplak punya orang lain tanpa
mencantumkan sumber asli dan mengakui tajuk tersebut Tindakan menjiplak dan mengakui pekerjaan atau
miliknya. Kedua, setelah hadis mengenai pezina dan tajuk seseorang merupakan tindak pelanggaran etika
anjing diberikan titik di antara jarak bait pertama dan berinternet dan etika menghargai pemikiran seseorang.
kedua. Ketiga, dalam tajuk asli kalimat Namun Oleh sebab itu, hal tersebut harus dihindarkan dari
bukanlah bait baru. Sementara Afi menyunting tajuk kebiasaan kita dalam berinternet.
tersebut agar terlihat berbeda dengan menurunkan Saran yang dapat kami berikan untuk para pembaca
kalimat tersebut pada bait baru. Keempat, pada tajuk asli adalah menghindari bentuk menjiplak tanpa izin dan
terdapat jarak bait di antara bait kedua dan ketiga, tanpa menyantumkan nama penulis, sebab ini bagian
sementara tajuk Afi disunting olehnya dengan tidak dari menghargai pemikiran orang lain.
adanya jarak bait antara bait ketiga dan keempat.
Cara-cara seperti itu adalah cara-cara yang biasa
digunakan siswa dan mahasiswa untuk menutupi DAFTAR PUSTAKA
kesamaan dengan bentuk aslinya. Guna dari cara ini [1] Sulianta, F. (2007). Seri Referensi Praktis Konten Internet.
adalah untuk mempermudah dan mempercepat Jakarta: PT Elex Media Computindo.
pekerjaan. Cara ini merupakan cara yang tidak terpuji. [2] Wahyono, T. (2009). Etika Komputer dan Tanggung Jawab
Profesional di Bidang Teknologi Informasi. Yogyakarta:
Jika kita melihat dari etika berinternet, maka Penerbit Andi.
plagiarisme merupakan pelanggaran etika berinternet [3] WebWise. (2012). What is netiquette?. BBC:
(Sulianta, 2007). Hal semacam di atas merupakan http://www.bbc.co.uk/webwise/guides/about-netiquette
plagiarisme.
Jika kita melihat dengan kacamata etika dari
WebWise pada situs BBC, maka hal di atas mirip
dengan butir ketujuh, walau tidak sama persis. Karena
tajuk ini bukan merupakan suatu hal yang dilindungi
oleh undang-undang. Namun tindakan tersebut tidak ada
bedanya dengan menjiplak sesuatu yang dilindungi
undang-undang. Keduanya sama-sama menjiplak dan
mengakuinya.
Memang tajuk di atas bukan sesuatu yang dilindungi
oleh undang-undang. Jadi masih ada kebolehan untuk
mengutip atau menyalin seluruh isi, walau tidak
meminta izin kepada penulis. Namun dengan satu
catatan yaitu tetap menuliskan nama penulisnya. Karena
hal tersebut bagian dari menghargai kekayaan pemikiran
seseorang.
Hal tersebut dapat kita kiaskan seperti dua orang
siswa yang mengerjakan pekerjaan rumah. Siswa A
mengerjakan pekerjaan rumah sendiri, namun Siswa B
menjiplak pekerjaan Siswa A. Ketika mengumpulkan,
Siswa B mengakui bahwa pekerjaan tersebut adalah
pekerjaan Siswa B. Sangat tidak etis perbuatan Siswa B
tersebut. Namun berbeda jika Siswa B mengakui kepada
gurunya bahwa ia menjiplak pekerjaan Siswa A.
Mungkin Si Guru akan marah kepada Siswa A karena
telah memberikan lihat tugasnya kepada Siswa B.
Namun dalam hati Si Guru pasti mengerti bahwa Siswa
A lah yang mampu mengerjakan tugas tersebut. Dan
juga berarti bahwa Siswa B merasa tidak mampu
mengerjakan tugas tersebut. Secara tidak langsung
Siswa B mengakui pekerjaan tersebut adalah pekerjaan
Makalah Tugas Analisis Kasus
Mata Kuliah Filsafat dan Etika Komunikasi A-KOM-2
Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya
Juni 2017

LAMPIRAN

Akui Pernah Plagiat, Afi Nihaya Minta Maaf


(kumparan.com, Sabtu, 3 Juni 2017)

Isu plagiarisme terkait tulisan-tulisan yang Afi .Hanya orangtuaku, hanya mereka lah yang tetap
unggah melalui akun Facebooknya memang tengah menyayangiku entah aku menulis atau tidak, entah
hangat dibicarakan oleh masyarakat. Banyak pihak aku pintar atau bodoh, entah aku sempurna atau
lantas menyudutkan Afi. cacat.
Aku tahan jika pun diserang habis-habisan, tapi
Afi melalui akun Facebooknya mengakui tindakan aku tak tahan melihat orangtuaku bersedih karena
plagiatnya dan meminta maaf. Afi mengunggah hal itu. Maka, aku sempat menutup akun ini selama
permintaan maaf dibalut curahan hatinya. sehari.
Pesan tersebut ia unggah hari ini (3/6) dan .
direspons begitu cepat oleh para followers-nya. Apakah aku pernah melakukan plagiasi? Ya.

Kita semua pernah. Siapa yang tidak pernah


Pemilik akun Facebook Mita Handayani yang
melakukannya? Mulai dari tugas sekolah sejak SD,
namanya disebut sebagai orang yang tulisannya
makalah kuliah, ujian, sampai caption foto di
diplagiat oleh Afi sebetulnya tak permasalahkan
media sosial. Kalaupun kita mengklaim punya hak
tulisannya dicontek. Bahkan, ia tak ingin isu ini
cipta atas suatu gagasan yang brilian, maka
semakin melebar. Hanya saja, dunia sudah begitu
gagasan tersebut tetaplah akumulasi dari segala
cepat bergerak, sehingga isu yang niatnya ingin
hal yang berhasil kita serap sehari-hari.
ditutup rapat itu akhirnya tetap tersuar
Tak ada gagasan yang benar-benar murni, asli.
Namun, setidaknya Afi punya kesadaran dan
.
keberanian untuk mengakui kesalahan dan meminta
Kebetulan saja hanya aku yang tersorot, karena
maaf.
WARISAN sangat viral. Media serta orang-orang
Mohon dimaafkan, ya?
yang bahkan tidak pernah mengenalku sama sekali
Berikut tulisan lengkap Afi soal permintaan
secara tiba-tiba memuji dan memaki, mengagumi
maafnya:
dan membenci.
"Ayah tahu kamu hanya berusaha untuk melakukan
Mereka mulai menelisik segala hal tentang gadis
banyak hal pada orang lain, seperti nama yang
18 tahun ini, mencari dengan sedetil-detilnya apa
ayah berikan padamu: inayah", begitulah ayahku
yang ada di sana.
memulai percakapan kemarin.
Aku tahu, terhadap WARISAN, begitu banyak
"Tapi jika kamu malah menerima 'kehancuran'
orang yang tidak sepaham. Akunku sempat mati
sebagai balasan atas semua hal yang selama ini
karena dilaporkan massal, pemiliknya pun diancam
sudah kamu lakukan, maka berhentilah. Biarkan
akan dimatikan.
saja. Apa yang bisa kamu harapkan lagi ketika
ketulusan dan kepedulianmu ramai-ramai
Akhirnya sekarang mereka menemukan amunisi
diludahi?"
yang tepat untuk melampiaskan kebencian, untuk
menghujamku dalam-dalam.
.Seketika tangisku pecah.
.
Tanpa mengesampingkan apa-apa, SATU
Aku sendiri tahan dibully dan dicaci maki, tapi
kelemahan yang tidak menyakiti siapapun
ketika orangtuaku mengetahuinya, mereka adalah
kemudian menjadi masalah besar yang lebih
orang pertama yang paling terluka.
penting untuk diurusi daripada memperbaiki hidup
Seperti ayahku, mungkin aku juga sama
mereka sendiri.
seandainya aku sudah jadi seorang ibu. Kurasa
.
semua orang tua juga begitu. Maka, aku
Tapi, terlepas dari semuanya, Afi tetaplah Afi, anak
bersumpah takkan melakukan sesuatu pada anak
yang sudah menulis diary sejak SD, menulis artikel
orang lain jika aku sendiri tidak mau hal itu terjadi
dan berbicara di depan publik sejak SMP, dan
pada anakku.
tidak hanya suka membaca buku-buku pelajaran
saja.
Makalah Tugas Analisis Kasus
Mata Kuliah Filsafat dan Etika Komunikasi A-KOM-2
Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya
Juni 2017

Aku bisa kehilangan apapun, tapi aku tidak akan Melalui pena dan sosial media, aku hanya
pernah kehilangan diriku. berharap bisa memberikan manfaat bagi pembaca,
. bagi Anda semua.
Orang-orang yang mengikuti akunku sejak lama .
pasti tahu, aku hanya mencoba melakukan segala I'm sorry, I'm not perfect.
hal yang bisa kulakukan untuk berkontribusi bagi
negara ini. And I will never be.

Sumber Portal Islam

Anda mungkin juga menyukai