Anda di halaman 1dari 2

Ulasan Jurnal Tantangan Public Relations Dalam Sektor Publik oleh I Gusti Ngurah Putra

diulas oleh Rafif Aufa Nanda


165120207111019
sebagai pemenuhan tugas pekanan mata kuliah Dasar-Dasar Public Relations kelas F-2

Dalam pendahuluannya, I Gusti Ngurah Putra memaparkan bahwa pada awal-awal masa Reformasi
yaitu masa kejatuhan rezim Presiden Suharto tingkat kredibilitas pemerintah terhadap masyarakat sangat
rendah diakibatkan lemahnya public relations yang kurang dikelola dengan baik oleh pemerintah.
Akibatnya, pemerintah pun sulit mendapat dukungan dari masyarakat.

Pada bagian yang sama juga beliau memaparkan bahwa public relations adalah sektor yang sangat
penting untuk menjalin hubungan dengan khalayak umum. Namun karena lemahnya perhatian pada sektor
ini oleh pihak pemerintah, seringkali program-program pemerintah tidak diindahkan oleh masyarakat.

Pengertian public relations menurut Grunig & Hunt (1984:6) dalam jurnal tersebut dapat
didefinisikan sebagai manajemen komunikasi antara sebuah organisasi dengan berbagai publiknya.
Pekerjaan yang dilakukan oleh praktisi public relations adalah pekerjaan yang mengelola komunikasi dan
menerapkannya yang berlangsung antara institusi atau kelompok tersebut dengan lingkungan sekitar (dalam
hal ini adalah publik).

Dalam bagian yang sama juga ada definisi lain dari public relations oleh Cutlip, Center & Broom
(1994:6) the management function that establishes and maintain mutually relationship between an
organization and the public on whom its success or failure depends yang memiliki kurang lebih arti yang
sama dengan definisi sebelumnya.

Beliau juga memaparkan tugas public relations dalam organisasi menurut Hodge & Anthony
(1998:128) adalah untuk merekonsiliasi kepentingan pihak yang satu dengan pihak yang lain, sehingga
public relations dalam organisasi ditempatkan yang bertugas untuk membantu organisasi beradaptasi
terhadap masalah yang berasal dari lingkungan sekitar yang tidak dapat diorganisir oleh organisasi.

Dalam paragraf selanjutnya dipaparkan pula model-model public relations. Ada model oleh Grunig
yaitu model simetris dua arah, artinya bahwa public relations tidak hanya berhenti ketika pesan sudah
tersebar melainkan terus berkontribusi guna menjadikan sebuah kelompok menjadi yang lebih baik.
Sementara menurut Baskin, Aronoff dan Lattimore (1997) menyebutkan bahwa praktik public relations
berkembang melalui tahap manipulasi, tahap informasi, dan tahap saling pengaruh.

Mengenai public relations di Indonesia, beliau menyatakan bahwa public relations di Indonesia
sudah ada sejak zaman perang kemerdekaan terutama untuk menyiarkan kabar kemerdekaan Indonesia ke
seluruh dunia. Praktik ini adalah praktik public relations di ranah mancanegara.

Dalam paragraph selanjutnya dipaparkan pula tentang arti penting public relations dalam sektor
publik. Hal ini berkaitan dengan peran mereka dalam pemerintahan yang demokratis. Karena jika tidak
adanya keterbukaan terhadap masyarakat dalam hal kebijakan-kebijakannya, hal ini dapat menjadikan
pemerintahan yang tidak berjalan sesuai demokrasi.
Peran public relations dalam lingkungan masyarakat juga sebagai pelayanan masyarakat atau
pelayanan pelanggan yang baik secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan masyarakat baik
dalam sektor pemerintahan atau institusi yang bukan dikelola pemerintah.

Praktik public relations di Indonesia sangat beragam. Ada yang menempatkan mereka sebagai
humas itu sendiri ada pula yang menempatkan mereka di bawa seksi humas. Walaupun mereka
mendapatkan kedudukan yang cukup berwenang dan formal, terkadang kerja mereka tidak sesuai dengan
fungsinya karena pengaruh dari pemegang kekuasaan tertinggi.

Di sini juga disebutkan salah satu contoh dari Tianjin, Tiongkok bagaimana mereka melaksanakan
praktik public relations di negara yang pemerintahannya cenderung tertutup. Namun mereka dapat
melakukan public relations simetris dua arah. Pemerintah Tianjin sering mengadakan pertemuan dengan
publik untuk memberi masukan tentang kebutuhan mereka. Mereka juga memberikan kesempatan bagi
publik untuk berkomentar melalui saluran komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai