Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK: STIMULASI SENSORI


SESI 2: MENGGAMBAR
Disusun untuk memenuhi tugas PKK Keperawatan Jiwa di Bangsal Flamboyan
Rumah Sakit Jiwa dr. RM. Soedjarwadi Klaten

Disusun oleh:

Dinda Indah N. H. (2520142432)

Dwi Kurniawan (2520142433)

Eni Ernawati (2520142435)

Imelda Wahyu P. D. (2520142439)

Wenni Wira Wijayanti (2520142468)

Zelya Ramadhani P. M. (2520142473)

Kelompok: III

AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO


YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
proposal tentang Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): Stimulasi Sensori Sesi 2:
Menggambar ini dengan baik. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Giri
Susilo Adi, S.Kep.,Ns., M.Kep. selaku dosen pembimbing kelompok III dan Ibu
Sri Nurhayati S.Kep.,Ns serta Bapak Istiyanta S.Kep.,Ns selaku CI pembimbing
di Bangsal Flamboyan di RSJ dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah Klaten
Kami sangat berharap proposal ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai TAK Stimulasi Sensori Sesi 2:
menggambar. Semoga proposal sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya proposal yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai semua usaha kita. Aamiin.
Terimakasih.

Yogyakarta, 13 Mei 2016

Penyusun
RENCANA TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

A. Topik: Terapi Aktifitas Kelompok Stimulasi Sensori Sesi 2 Menggambar


Terapi Aktifitas Kelompok ( TAK ): Stimulasi Sensori adalah upaya

menstimulasi semua pancaindra (sensori) agar memberi renspon yang

adekuat.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum: klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.
2. Tujuan khusus:
a. Klien dapat menjelaskan makna dari gambar yang mereka gambar.
b. Terjadi perubahan perilaku adaptif sesuai yang diinginkan.
c. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAK

Stimulasi Sensori yang telah dilakukan.

C. Landasan Teori
Asuhan Keperawatan Jiwa merupakan asuhan keperawatan yang bersifat

spesialistik, tetapi asuhan kepada klien harus tetap dilakukan secara holistik.

Pendekatan asuhan keperawatan selain harus difokuskan pada perilaku klien,

difokuskan juga pada kondisi fisik, sosial, budaya, dan spiritual klien.

Berbagai terapi keperawatan yang dikembangkan difokuskan kepada klien

secara individu, kelompok, keluarga ataupun komunitas.


Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan salah satu terapi modalitas

yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mengalami masalah

keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok

digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika

interaksi saling bergantung, saling membutuhkan, dan menjadi laboraturium

tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku

lama yang maladaptif.


Ada berbagai macam terapi aktivitas kelompok yang dikembangkan

diantaranya adalah sosialisasi, stimulasi persepsi, stimulasi sensoris, dan

orientasi realitas.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi

semua pancaindra (sensori) agar memberi respon yang adekuat. Di dalam

terapi aktivitas kelompok ini terdapat tiga sesi yaitu: 1) sesi 1 dengan

mendengar music, 2) sesi 2 dengan menggambar, dan 3) sesi 3 dengan

menonton TV/video.
Beberapa aspek dari klien yang harus diperhatikan dalam penjaringan

klien yang akan diberikan aktivitas kelompok stimulasi sensori adalah :

1. Aspek Emosi

Psikomotorik yang lambat, pendiam, menarik diri.

2. Aspek intelektual.

Klien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya

klien menjawab seperlunya, jawaban klien sesuai dengan pertanyaan

perawat

3. Aspek Sosial

Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan

praktikan, klien mengatakan bersedia mengikuti terapi aktivitas, klien

mau berinteraksi minimal dengan satu klien lain ke satu klien lain.

Terapi aktivitas kelompok: stimulasi sensori merupakan aktivitas yang

digunakan untuk memberikan stimulasi pada sensori klien, kemudian

diobservasi reaksi sensori klien berupa ekspresi emosi atau perasaan melalui

gerakan tubuh, ekspresi muka, ucapan. Terapi aktivitas kelompok untuk


menstimulasi sensori pada penderita yang mengalami kemunduran fungsi

sensoris. Teknik yang digunakan meliputi fasilitas penggunaan pancaindera

dan kemampuan mengekpresikan stimulus baik dari internal maupun

eksternal (Purwaningsih, 2009).

D. Klien
1. Kategori
Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori ditujukan pada klien dengan

masalah keperawatan :
a. Isolasi sosial
b. Harga diri rendah atau hiperaktif

2. Proses seleksi
a. Berdasarkan observasi perilaku sehari-hari klien yang dilakukan oleh

praktikan.
b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai perilaku klien sehari-

hari.
c. Peserta TAKS:
1) Agung Jati

2) Heri Sanyoto

3) Sutarno

4) Riki Syaifu

5) Anjar

E. Pengorganisasian.
1. Waktu dan tempat pelaksanaan.
Hari/Tanggal : Kamis, 19 Mei 2016
Waktu : 09:00 s.d 09:45 WIB
Tempat : Ruang TAK Bangsal Flamboyan
Lamanya : 45 menit
Jumlah Anggota : 5 orang.
2. Tim Terapis Dan Peran

a. Leader : Wenni Wira Wijayanti

Tugas:

1) Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok.

2) Merencanakan, mengontrol, dan menganjurkan jalannya terapi.

3) Membuka acara.

4) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.

5) Memimpin diskusi kelompok.

6) Menutup acara diskusi.

b. Co Leader: Eni Ernawati

1) Mendampingi leader.

2) Mengambil posisi leader jika pasif.

3) Mengarahkan kembali posisi peminpin kepada leader.

4) Menjadi motivator.

c. Fasilitator: Imelda Wahyu P.D, Dinda Indah Noviany, Dwi Kurniawan

Tugas:

1) Ikut serta dalam kegiatan kelompok.

2) Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok

untuk aktif mengikuti jalannya terapi.

d. Observer: Zelya Ramadhani Putri M.

Tugas:

1) Mencatat serta mengamati respon klien (Dicatat pada format yang

tersedia ).
2) Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan,

proses, hingga penutup.

3. Media dan Alat

a. Pewarna

b. Kertas HVS

c. Pensil

d. Penghapus

4. Metode TAK Stimulasi Sensori:

a. Dinamika kelompok.

b. Diskusi

5. Setting

a. Klien dan terapis duduk bersama dalam satu meja.

b. Ruangan yang nyaman dan tenang.

L
K K

O F K F
K K

Keterangan:

L
: Leader

F
: Fasilitator

O
: Observer
K
: Klien

: Co Leader

F. Langkah Kegiatan

1. Persiapan

a. Mengingatkan kontrak dengan klien.

b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

2. Orientasi

a. Salam terapeutik

1) Salam dari terapis kepada klien.

2) Terapis dan klien memakai papan nama.

b. Evaluasi/validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini.

c. Kontrak

1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menggambar dan

menceritankannya kepada orang lain.

2) Terapis menjelaskan aturan main berikut:


i. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus

minta izin kepada terapis.

ii. Lama kegiatan 45 menit.

iii. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

3. Tahap Kerja

a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu

menggambar dan menceritakan hasil gambar kepada klien lain.

b. Terapis membagikan kertas dan pensil, untuk tiap klien.

c. Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang

diinginkan saat ini.

d. Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling, dan memberi

penguatan kepada klien untuk terus menggambar. Jangan mencela

klien.

e. Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-

masing klien untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang

telah dibuatnya kepada klien lain. Yang harus diceritakan adalah

gambar apa dan apa makna gambar tersebut menurut klien.

f. Kegiatan poin e dilakukan sampai semua klien mendapat giliran.

g. Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak

klien lain untuk bertepuk tangan.

4. Tahap Terminasi

a. Evaluasi

1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.


2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

b. Tindak lanjut

Terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui

gambar.

c. Kontrak yang akan datang

1) Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu menonton TV.

2) Menyepakati waktu dan tempat.

5. Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap

kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan

tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi sensoris menggambar, kemampuan

klien yang diharapkan adalah mampu mengikuti kegiatan menggambar,

menyebutkan apa yang digambar, dan menceritakan makna gambar.

6. Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan

proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 2 TAK

stimulasi sensoris menggambar. Klien mengikuti sampai selesai. Klien

mampu menggambar, menyebutkan nama gambar, dan menceritakan

makna gambar. Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaan melalui

gambar.
FORMAT EVALUASI

SESI 2: TAK

STIMULASI SENSORI MENGGAMBAR

Kemampuan memberi respons terhadap gambar

Nama Pasien

No. Aspek yang dinilai


1. Mengikuti kegiatan dari

awal sampai akhir


2. Menggambar sampai selesai
3. Menyebutkan apa yang

digambar
4. Menceritakan makna

gambar

Petunjuk:

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti,

menggambar, menyebutkan gambar, dan menceritakan makna gambar.

Beri tanda () jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu.

DAFTAR PUSTAKA

Keliat, BA & Pawirowiyono, Akemat. 2013. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas


Kelompok. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Purwaningsih, Wahyu. 2009. Asuhan Keerawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha


Medika.

Anda mungkin juga menyukai