Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Blok Homeostatis, Stress, Adaptasi, dan Metabolisme adalah Blok V dari
Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang. Pada blok ini diajarkan tentang Homeostatis, Stress,
Adaptasi, dan Metabolisme. Pembelajaran blok ini sangat penting untuk dipelajari dalam
komponen pendidikan blok di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang karena sebagai modal dasar dalam dunia medis.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario A yang
memaparkan kasus Nn. Siti,17 tahun yang mengalami hipoglikemi.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis
dan pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

Laporan Tutorial Skenario B Blok V Page 1


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Data tutorial


Tutor : dr. Ratika Febriani
Moderator : Dita Mutiara Irawan
Sekertaris meja : Evin Puji Pangestu
Sekertaris papan : Della Kartika Corie
Anggota : Arif Rifai
Bella Permata Sari
Suci Purnamarza
Dita Mutiara Irawan
Puja Indah Geani
Getha Virucha
Ikrima Kamilah
Bella Permata Sari
Waktu : 1. Selasa, 24 Maret 2015
2. Kamis, 26 Maret 2015
Pukul : 08.00 10.30 WIB
Peraturan :
1. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat
2. Mengacungkan tangan saat akan mengajukan argumen
3. Sopan dan penuh tata krama dalam mengemukakan pendapat
4. Izin saat akan keluar ruangan.

2.2 Skenario Kasus


Imron 40 tahun, seorang nelayan, berhasil menyelamatkan diri dari
kapal miliknya yang karam karena ombak, dan berhasil berpegangan pada
sebatang balok. Ia terombang-ambing ditengah laut selama 2 hari. Selama
ditengah laut ia tidak minum dan terpajan sengatan matahari. Imron merasa
sangat haus, lemah dan mata berkunang-kunang. Sesekali ia merasa berilusi
melihat pulau yang sesungguhnya tidak ada. Setelah hari kedua, ia berhasil
ditemukan oleh kapal penyelamat dan langsung dibawa ke klinik kapal. Saat di
klinik, ia mengalami kejang dan matanya terlihat bengkak.
Laporan Tutorial Skenario B Blok V Page 2
Hasil pemeriksaan menunjukkan:
- Kesadaran: Mata terpejam namun membuka bila dipanggil, dapat
menggerakkan tangan dan kaki sesuai perintah, bisa diajak bicara namun
terlihat binggung.
- Tanda vital: Turgor (+), HR: 118x/menit, TD: 100/70 mmHg, RR:
28x/menit
- Pemeriksaan laboratorium:
Kimia darah: kadar natrium: 168 mEq/L, kadar kalium: 4 mEq/L
Dokter memberikan cairan dextrose 5% pada Imron melalui IVFD.

2.3 Klarifikasi Istilah

NO. Klarifikasi Istilah Pengertian Sumber


1. Lemah Keadaan tubuh yang tidak KBBI
bertenaga

2. Mata Berkunang Pengelihatan yang berpendar- KBBIs


Kunang pendar
3. Haus Perasaan yang sering KBBI
dihubungan ke mulut dan
tenggorokan berkaitan dengan
keinginan minum, biasanya
ditafsirkan sebagai hasrat
terhadap air
4. Berilusi Sesuatu yang hanya dalam KBBI
angan angan dan khayalan
sesuatu pengamatan yang tidak
sesuai dengan pengindraan
5. Klinik Pengajaran ilmu kedokteran Kamus
disamping pembaringan orang Kedokteran
sakit dan segala yang
berhubungan dengan itu
6. Kejang Kontraksi otot berlebihan dan Kamus

Laporan Tutorial Skenario B Blok V Page 3


diluar kehendak kedokteran
7. Bengkak Menjadi besar karena pengaruh Kamus
sesuatu yang berasal dari dalam kedokteran
tubuh atau dari luar tubuh
8. Turgor Keadaan menjadi turgid, sensai Dorland, 2011
penuh normal atau yang
9. Tanda Vital Tanda yang berkenaan dengan Dorland,2011
kehidupan (denyut nadi,
pernapasan
10. IVFD In vitro fertilitation dextrose Dorland, 2011
11. Cairan Dextrose Cairan yang mengandung Dorland, 2011
monosakarida, monohidrat D-
glukosa terutama dipakai
sebagai penganti cairan dan
makanan

2.4 Identifikasi Masalah


1. Imron 40 tahun, seorang nelayan, berhasil menyelamatkan diri
dari kapal miliknya yang karam karena ombak, dan berhasil
berpegangan pada sebatang balok. Ia terombang-ambing
ditengah laut selama 2 hari. Selama ditengah laut ia tidak
minum dan terpajan sengatan matahari.
2. Imron merasa sangat haus, lemah dan mata berkunang-kunang.
Sesekali ia merasa berilusi melihat pulau yang sesunguhnya
tidak ada.
3. Setelah hari kedua, ia berhasil ditemukan oleh kapal
penyelamat dan langsung dibawa ke klinik kapal. Saat di klinik,
ia mengalami kejang dan matanya terlihat bengkak.
4. Hasil pemeriksaan.tanda vital
5. Pemeriksaan laboratorium
6. Dokter memberikan cairan dextrose 5% pada Imron melalui
IVFD.

Laporan Tutorial Skenario B Blok V Page 4


2.5 Analisis Masalah
1. Imron 40 tahun, seorang nelayan, berhasil menyelamatkan diri dari kapal
miliknya yang karam karena ombak, dan berhasil berpegangan pada sebatang
balok. Ia terombang-ambing ditengah laut selama 2 hari. Selama ditengah laut ia
tidak minum dan terpajan sengatan matahari.
a. Bagaimana respon tubuh Imron yang terombang ambing di tengah laut selama
2 hari tanpa minum dan terpajan sengatan matahari?
b. Apa dampak jika Imron tidak minum selama 2 hari?
- Dehidrasi
- Gangguan fungsi otak
Akibat kurang minum, cairan di otak menurun sehingga oksigen juga ikut
menurun yang menyebabkan fungsi sel sel otak tidak optimal
sebagaimana mestinya
- Gejala halusinasi
- Gangguan fungsi ginjal
c. Berapa kebutuhan air yang dibutuhkan tubuh dalam sehari?
Setiap hari, manusia memerlukan 1,6-2 liter air untuk membantu proses
fisiologis di dalam tubuhnya. Batas minimumnya adalah sekitar 1,6 liter (600
ml untuk urine, 200 ml untuk feses, dan 800 ml untuk kulit dan paru-paru).
Cairan ubuh
- CES (Cairan Ekstra Selular) 20%BB
a. Plasma/intravaskuler 5%BB
b. Interstitial 15%BB
- CTS (Cairan Trans Seluler) 1 3% BB
- CIS (Cairan Intra Selular) 40%BB

d. Apa fungsi air dalam tubuh?


e. Apa dampak jika seseorang terpajan matahari selama 2 hari?
Dehidrasi
Suhu lingkungan dapat mempengaruhi pengeluaran cairan dalam tubuh yang apabila
tanpa diimbangi pemasukan dapat menimbulkan dehidrasi

Laporan Tutorial Skenario B Blok V Page 5


2. Imron merasa sangat haus, lemah dan mata berkunang-kunang. Sesekali ia merasa
berilusi melihat pulau yang sesunguhnya tidak ada.
a. System apa yang berhubungan dengan keluhan yang dialami Imron (haus,
lemah, mata berkunang, ilusi)
Sistem saraf pusat (hipotalamus)
Sistem saraf tepi (simpatis)
Kardiovaskular
b. Apa yang menyebabkan Imron berilusi?
c. Faktor apa yang menyebabkan mata berkunang-kunang?
d. Apa makna dari sesekali ia merasa berilusi melihat pulau yang sesungguhnya
tidak ada?
e. Apa hubungan keadaan haus, lemah dan berkunang kunang dengan ilusi yang
dialami Imron?
f. Bagaiman hubungan antara semua keluhan Imron dengan kondisi selama 2
hari tidak minum dan terpajan matahari?
g. Bagaimana mekanisme haus, lemah dan berkunang kunang serta berilusi?

3. Setelah hari kedua, ia berhasil ditemukan oleh kapal penyelamat dan langsung
dibawa ke klinik kapal. Saat di klinik, ia mengalami kejang dan matanya terlihat
bengkak.
a. bagaimana pertolongan pertama pada orang kejang?
b. Macam macam kejang?
c. Apa dampak jika kejang kejang tidak segera diatasi?
d. Mekanisme kejang dan mata terlihat bengkak?
Kejang
Dehidrasi intake nutrisi kurang gangguan keseimbangan cairan tubuh
mekanisme RAA (Renin Angiotensin Aldosteron) sekresi renin dari
sel sel juksta glomerulus ginjal meningkat pelepasan angiotensin I dan II
(menyebabkan vasokontriksi) dan aldosteron (menyebabkan reabsorbsi Na
dan air) hipernatremi gangguan homeostasis kimiawi neuron
kelainan depolarisaasi neuron peningkatan neurotransmiter eksitatorik /
deplesi neurotransmiter inhibitor kejang
Sumber : Patofisiologi volume 2 hal 1158

Laporan Tutorial Skenario B Blok V Page 6


Mata terlihat bengkak
Dehidrasi intake nutrisi kurang gangguan keseimbangan cairan tubuh
mekanisme RAA (Renin Angiotensin Aldosteron) sekresi renin dari
sel sel juksta glomerulus ginjal meningkat pelepasan angiotensin I dan II
(menyebabkan vasokontriksi) dan aldosteron (menyebabkan reabsorbsi Na
dan air) air dengan mudah melewati membrane sel antara CEF dan ICF
penumpukan cairan dalam kompartemen cairan interstitial aliran keluar
cairan terjadi di ujung arteriol kapiler dan resorbsi cairan pada ujung venosa
kapiler cairan lebih mudah mnumpuk ada kapiler dengan jaringan ikat
longgar mata terlihat bengkak
Sumber : Patofisiologi volume 1 hal 326

e. Apa makna kejang dan mata terlihat bengkak?


f. Faktor yang menyebabkan kejang dan mata bengkak?

4. Hasil pemeriksaan kesadaran dan tanda vital.


a. Bagaimana cara menilai kesadaran seseorang, secara kualitatif dan kuantitatif?
b. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan kesadaran dan tanda vital Imron?
c. Apa saja tingkat kesadaran seseorang?
d. Bagaimana langkah melakukan pemeriksaan tanda vital?
e. Bagaimana mekanisme dari hasil interpretasi yang abnormal

5. Pemeriksaan laboratorium.
a. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium Imron?
b. Bagaimana mekanisme dari hasil interpretasi pemeriksaan laboratorium yang
abnormal?
Dehidrasi intake nutrisi kurang gangguan keseimbangan cairan tubuh
mekanisme RAA (Renin Angiotensin Aldosteron) sekresi renin dari
sel sel juksta glomerulus ginjal meningkat pelepasan angiotensin I dan II
(menyebabkan vasokontriksi) dan aldosteron (menyebabkan reabsorbsi Na
dan air) hipernatremi
6. Dokter memberikan cairan dextrose 5% pada Imron melalui IVFD.
a. Apa komposisi cairan dextrose 5%?

Laporan Tutorial Skenario B Blok V Page 7


b. Apa fungsi cairan dextrose 5%?
c. Apa macam macam cairan yang dapat menggantikan cairan tubuh dan
fungsinya?
a. Cairan Kristaloid
Dibagi atas cairan elektrolit (NaCl, RL, dll) dan non elektrolit (dextrose,
dll). Ciran kristaloid dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu untuk :
1. Cairan pemeliharaan
Tujuannya untuk mengganti kehilangan air pada tubuh lewat urin,
fases, paru, dan keringat. Ciran yang hilang dengan cara ini sedikit
sekali mengandung elektrolit, maka sebagian cairan pengganti adalah
cairan yang hipotonik.
2. Cairan pengganti
Tujuannya adalah mengganti kehilangan air dalam tubuh yang
disebabkan oleh proses patologis missal (diare, muntah, kolera, dll).
Cairan ini digunakan sebagai cairan isotonic, misalnya dextrose 5%
dalam RL dan NaCl 0,9%
3. Cairan untuk tujuan khusus
Adalah cairan kristaloid yang digunakan khusus, misalnya natrium
bikarbonat 7,5% NaCl 3% hipertonik sodium laktat dll.
b. Cairan Koloid
Adalah cairan yang mengandung partikel onkotik dan karenanya
menghasilkan tekanan onkotik.
Tujuan terapi onkotik adalah untuk mengganti kehilangan cairan
intravaskuler.
d. Mengapa dokter memberikan cairan dextrose 5%?
e. Apa saja cara memberikan cairan ke dalam tubuh?

7. Bagaimana pandangan islam dalam kasus ini?

b. Hipotesis
Imron 40 tahun seorang nelayan mengalami gangguan cairan tubuh karena
dehidrasi

Laporan Tutorial Skenario B Blok V Page 8


c. Kerangka Konsep

d. Learning Issue
1) Cairan tubuh
2) Tingkat kesadaran
3) Pemeriksaan tanda vital

Laporan Tutorial Skenario B Blok V Page 9

Anda mungkin juga menyukai