Anda di halaman 1dari 2

DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes RI. 2010. Data Kasus DBD per Bulan di Indonesia Tahun 2010, 2009 dan
2008. Jakarta: Depkes RI.
2. Mubarak, Wahid Iqbal., Chayatin, Nurul. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan
Aplikasi.Jakarta: Salemba Medika.
3. Gandahusada S, dkk. 2006. Parasitologi Kedokteran, Cetakan ke-VI, FKUI, Jakarta
4. Budioro, 2001, Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat, FKM UNDIP, Semarang.
5. Addin. (2009). Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit. Bandung: Puri Delco
6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Pencegahan dan Pemberantasan
Demam Berdarah Dengue di Indonesia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.
7. Adisasmita, Rahardjo. 2006. Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan. p.34. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
8. Sumodiningrat, G, 2007, Pemberdayaan Sosial Kajian Ringkas tentang Pembangunan
Manusia Indonesia, Kompas, Jakarta. Soekidjo Notoatmodjo, 2002, Metodologi
Penelitian Kesehatan, Jakarta: PT Rineka Cipta.
9. Soekidjo Notoatmodjo, 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: PT Rineka
Cipta.
10. Bencoolen, R, Makalah Menggerakkan dan Memberdayakan Peran Serta Masyarakat
dalam Kesehatan, Rabu 06 April 2011, diakses tanggal 23 Juni 2017,
(http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/04/makalah-menggerakkan-dan-
memberdayakan.html)
11. Staf Pengajar Departemen Parasitologi FKUI. 2008. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,Edisi Keempat. Jakarta: Badan Penerbit
FKUI.
12. Sugito, R. 1989. Aspek Entomologi Demam Berdarah Dengue. Seminar Prosiding dan
Lokakarya Berbagai Aspek Demam Berdarah Dengue dan Penanggulangannnya. Jakarta
dalam Jurnal Kesehatan Lingkungan Volume 1 No.2, Edisi Januari 2005. Hubungan
Kondisi Lingkungan, Kontainer, dan Perilaku Masyarakat dengan Keberadaan Jentik
Nyamuk Aedes Aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue Surabaya. Diakses
pada tanggal 24 Juni 2017.http:// journal.unair.ac.id/download-fullpapers-KESLING-1-2-
08.pdf
13. Rozendall, A.1997. Vector Control: Methods for Use by Individuals and Communities.
World Health Organization, Geneva.
14. Adam, 2005. Uji ToksisitasEkstrak Biji Srikaya (Annona squamosal Linn) Terhadap
Jentik Aedes aegypti. Thesis S-2 Ilmu Kesehatan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta.
15. Hamzah, M. (2004) Bionomik Aedes aegypti. Jurnal Kedokteran Kesehatan (3694):96-
901
16. Nor, Syahriani., Mardihusodo, Sugeng Juwono., Supardi, Suharyanto. 2004. Evaluasi
Aplikasi Mesosyclops aspericornis dengan Pembanding Aplikasi Temephos untuk
Pengendalian Aedes spp di Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Evaluation
Mesocyclops aspericornis Application Compared with Temephos A. Jurnal Sains
Kesehatan 2004. Diakses pada 24 Juni 2017. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/detail.php?
dataId=4527.
17. World Health Organization. 2009. Dengue: Guidelines for Diagnosis, Treatment,
Prevention, and Control. New Edition.
18. Sungkar, S.,2005, Bionomik Aedes Aegypti, Vektor Demam Berdarah Dengue,Majalah
Kedokteran Indonesia, Vol. 55, No.4, hal. 384- 389.
19. Pratomo, H. dan Rusdiyanto, E.2003.Studi Populasi Nyamuk Demam Berdarah Dengue
(DBD) di Kelurahan Widodomertani.Yogyakarta. Diakses pada tanggal 27 Juni 2017.
http://pk.ut.ac.id/jmst/jurnal_2003.2/hurip
%20pratomo/studi_populasi_nyamuk_DBD.HTM.
20. Judarwanto, W, Profil Nyamuk Aedes dan Pembasmiannya, Selasa 30 Jan 2007. Diakses
tanggal 27 Juni 2017.
http://medicastore.com/artikel/184/ProfilNyamukAedesdanPembasmiann ya.html.

Anda mungkin juga menyukai