Anda di halaman 1dari 13

Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi bahasa dengan kepribadian seseorang, seperti :

1.Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi manusia tentu sangat mempengaruhi perilaku manusia, karena
bahasa merupakan alat komunikasi yang bias dibilang sangat sensitive. Bila seseorang salah mengartikan
bahasa orang lain, maka orang tersebut bisa saja menjadi tersinggung atau malah sebaliknya orang
tersebut dapat menyinggung bahasa yang salah tersebut sehingga dapat mempengaruhi perilaku
manusia baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang.

2. Begitu banyak ragam bahasa yang dimiliki negara kita ini, karena hal inilah bahasa dapat
mempengaruhi pribadi seseorang, biasanya pada saat seseorang dengan suku tertentu berbicara dengan
bahasa sukunya, sementara lawan bicaranya tidak mengerti dengan bahasa tersebut, hal itu bisa saja
membuat orang tersebut menjadi kesal.
Untuk hal yang lebih sederhana seperti pada saat sesorang menggunakan bahasa yang halus maka
biasanya orang tersebut memliki kepribadian yang lebih halus dalam artian kehalusannya terlihat dari
tutur bahasanya yang halus dan mudah disukai dan diterima oleh masyarakat yang akhirnya membuat
orang tersebut lebih percaya diri akan tutur bahasanya yang lembut.

3. dalam bahasa pasti ada syarat atau aturan tertentu yg sudah ditentukan sebelumnya seperti dalam
bahasa indonesia terdapat SPOK (Subjek,Predikat, Objek dan keterangan), selain itu juga aturan yang
juga sudah ditetapkan oleh para ahli bahasa indonesia yaitu EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) serta
tanda baca.
Lalu apa hubungannya antara ketiga hal tersebut dengan pengaruhnya terhadap perilaku manusia?
Secara langsung bila seseorang bertutur kata tanpa aturan maka orang lain akan sulit menerima maksud
dari perkataan orang tersebut, seperti contoh ketika seseorang berbicara tanpa tanda baca atau ejaan
yang benar, maka orang tersebut akan sulit diterima masyarakat, karena tutur bahasanya yang tidak
jelas. hal ini tentu memberi dampak negatif terhadap kepribadian orang tersebut menjadi lebih minder
dan cemderung menghindari orang lain.

Secara umum bahasa memang suatu hal yang sangat membantu manusia dalam berinteraksi antar
sesama, karena dengan bahasa kita dapat mengerti apa yang kita maupun yang orang lain inginkan,
tetapi bila kita tidak dapat mengatur atau menggunakan, bahasa yang baik dan benar, justru itu malah
akan merugikan diri kita sendiri dan orang lain karena dapat menyinggung perasaan orang lain.

Sekarang kita masuk pada pembahasan yang kedua, yaitu tentang pentingnya bahasa indonesia dalam
tatanan kehidupan bermasyarakat.

Seperti yang sudah saya singgung pada pembahasan pertama, bahwa dinegara kita ini memiliki begitu
banyak ragam bahasa yang berbeda-beda. Maka dari itu kita perlu sebuah bahasa yang sama untuk
berkomunikasi sesama masyarakat Indonesia pada umumnya, yaitu bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28
Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional merupakan usulan dari Muhammad
Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di
Jakarta, Yamin mengatakan bahwa : Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di
Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan
yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan
menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan.

Secara Sosiologis kita bisa mengatakan bahwa Bahasa Indonesia resmi di akui pada Sumpah Pemuda
tanggal 28 Onktober 1928. Hal ini juga sesuai dengan butir ketiga ikrar sumpah pemuda yaitu Kami
putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Namun secara Yuridis
Bahasa Indonesia diakui pada tanggal 18 Agustus 1945 atau setelah Kemerdekaan Indonesia.
Bahasa Indonesia sendiri sudah banyak dirubah, hal ini demi memeudahkan penggunaan bahsa
Indonesia itu sendiri dan telah sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), berikut adalah beberapa
perubahan kata dan / atau huruf pada bahasa Indonesia.

tj berubah menjadi ch dan sekarang menjadi c


dj berubah menjadi j dan sekarang menjadi j
ch berubah menjadi kh dan sekarang menjadi kh
nj berubah menjadi ny dan sekarang menjadi ny
sj berubah menjadi sh dan sekarang menjadi sy
j berubah menjadi y dan sekarang menjadi y
oe* berubah menjadi u dan sekarang menjadi u

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang dapat menyatukan persatuan seluruh rakyat Indonesia, hal ini
tentu sangat penitng untuk tatanan kehidupan masyarakat Indonesia sendiri.
Ada beberapa hal yang dapa mempengaruhi betapa pentingnya bahasa Indonesia terhadap tatanan
hidup masyarakat, diantaranya :

1. Menurut fungsi dan peranan bahasa. Menurut fungsi dan peranan bahasa jelas bahwa bahasa
Indonesia begitu penting dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, karena fungsi bahasa sendiri adalah
sebagai alat komunikasi antar sesama anggota masyarakat, begitupun bahasa Indonesia yang merupakan
satu bahasa yang telah ditetapkan sebagai bahasa komunikasi dinegara ini.

2. Menurut ragam bahasa (variasi bahasa), pada pembahasan pertama saya sudah meyinggung tentang
betapa banyaknya ragam bahasa di Indonesia, hal ini membuat bahasa Indonesia begitu penting
perannya dalam tatanan kehidupan bermasyarakat. karena bahasa Indonesia merupakan bahasa
pemersatu bangsa dari ratusan bahasa yang ada dinegara ini.

3. Menurut EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) & tanda baca. Tanpa tan abaca dan EYD tentu kita akan
sulit berbahasa Indonesia yang baik dan benar, karena bahasa Indonesia banyak dipengaruhi dari bahasa
melayu. Hal ini menjadikan EYD dan tanda baca menjadi begitu peniting dalam tatanan kehidupan
bermasyarakat karena dapat membantu kita bekomunikasi dan berinteraksi antar sesama masyarakat
Indonesia.

Dari kedua pembahasan diatas saya mengambil kesimpulan, bahwa manusia dan bahasa sangat sulit
dipisahkan, Karena bahasa begitu penting dalam kehidupan sehari-hari manusia yang dapat
mempengaruhi manusia sebagai pengguna bahasa dan untuk membangun tatanan kehidupan
bermasyarakat yang lebih baik.

Berbicara tentang sejarah perkembangan Bahasa Indonesia, kita tidak bisa lepas dari sejarah bangsa
Indonesia secara keseluruhan, mulai dari jaman Kerajaan Sriwijaya sampai sekarang ini, khususnya
Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 merupakan titik tolak perkembangan bahasa
Indonesia.

sebelum sumpah pemuda


1.1 Zaman Kerajaan
Pada abad VII sampai dengan abad XII, Kerajaan Sriwijaya menguasai perpolitikan dan ilmu pengetahuan
di Asia Tenggara dengan adanya Perguruan Tinggi Agama Budha. Perguruan tinggi tersebut mempunyai
bahasa pengantar dalam kuliah yakni bahasa Melayu. Buktinya, di Palembang, Jambi dan Bangka,
ditemukan batu bersurat (piagam) bertanggal tahun Syaka 604, 605,608 (kira-kira sesuai dengan tahun
682,683,686 Masehi) yang menggunakan bahasa Melayu tertua.
Kemudian Kerajaan Malaka muncul pada abad ke-XV setelah Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran.
Pada masa itu bahasa Melayu mengalami kemajuan yang pesat, terutama dengan masuknya agama
Islam yang menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar. Pada zaman itu mulai berkembang
sastra tulis, seperti: Hikayat Muhammad Ali Hanafiah, Hikayat Amir Hamzah, dan Hikayat Iskandar
Zulkarnaen. Waktu itu, bahasa Melayu yang digunakan dibedakan atas 3 bagian, yaitu :
A. Bahasa Melayu Pasar, yang dipakai di bidang perdagangan;
B Bahasa Melayu Tinggi (Riau) dipakai dalam administrasi pemerintahan, kantor dan sekolah;
C. Bahasa Melayu Dialek yang muncul di daerah tertentu, misalnya bahasa Melayu Dialek Ambon,
bahasa Melayu Dialek Jakarta dan bahasa Melayu Diatek Medan.
Pada Tahun 1511, Kerajaan Malaka ditaklukkan Portugis. Semua Sastra Melayu habis terbakar akibat
penyerbuan besar-besaran yang dilakukan bangsa Portugis. Pada tahun 1824, Perjanjian London
ditandatangani. Perjanjian ini membuat Malaysia yang sekarang, Singapura dan Indonesia terpisah.
Semenjak itu aktivitas bahasa terbagi dua, yaitu pertama, bahasa Melayu Singapura dan Malaysia
berkembang sesuai dengan kondisi di bawah penjajahan Inggris.
1.2 Zaman Kolonial (Penjajahan) Belanda
Pada zaman ini bahasa Melayu Indonesia berkembang sesuai dengan kondisi di bawah penjajahan
Belanda. Ch. A. Van Ophuysen menyusun ejaan resmi bahasa Melayu pada tahun 1901. Hal ini semakin
memantapkan kedudukan bahasa Melayu. Sebelumnya Gubernur Belanda telah menetapkan bahasa
Melayu sebagai bahasa pengantar di sekolah Bumiputera. Selanjutnya pemerintah Belanda mendirikan
Taman Bacaan Rakyat pada tahun 1908, yang kemudian diubah menjadi Balai Pustaka pada tahun 1917.
Pada tanggal 25 Juni 1918 keluar ketetapan Ratu Belanda yang memberi kebebasan kepada anggota
Dewan Rakyat (Volkstrad) menggunakan bahasa Melayu dalam perundingan. Ketetapan ini merupakan
reaksi Kerajaan Belanda atas gagasan yang dicetuskan anggota-anggota Dewan Rakyat bangsa Indonesia
yang didorong oleh hasrat untuk memperjuangkan diakuinya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
1.3 Zaman Pergerakan Kemerdekaan
Perjuangan partai politik mempunyai peranan yang besar. Karena sebagian besar partai politik
menggunakan bahasa Melayu (Indonesia) dalam rapat-rapat, dan dalam tulisan-tulisan. Partai politik
yang ada waktu itu seperti, Budi Oetomo (1922), Partai Hindia (1912), Serikat Islam (1913). Ada juga
Perhimpunan-Perhimpunan Pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatera, Jong Ambon, yang kemudian
bersatu dalam Indonesia Muda. Mereka Inilah yang mencetuskan Sumpah Pemuda.
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 mengumandangkan ke seluruh Tanah Air bahkan ke seluruh dunia
bahwa Indonesia: Berbangsa Satu yaitu Bangsa Indonesia, Bertanah Air Satu yaitu Tanah Air Indonesia
dan yang ketiga (terpenting) Menjungjung Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia. Butir ketiga,
merupakan suatu karunia ilahi yang telah mengilhami putra-putri Indonesia untuk bersatu. Setiap orang
Indonesia menyadari bahwa bahasa Indonesia telah berjasa mempercepat persatuan bangsa. Kini
bangsa Indonesia telah memiliki bahasa kebangsaan, bahasa kesatuan dan bahasa yang dapat
mempersatukan kehendak dan perasaan.
Prof Dr. A Teeuw menyebutnya sebagai pembaptisan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia. Secara
psikologis, peristiwa ini membuat rasa persatuan dan kesatuan semakin erat. Semua suku merasa
mempunyai satu bahasa yaitu bahasa Indonesia. Sebagai realisasi dari Sumpah Pemuda ini, muncullah
surat kabar dan majalah. Kemudian media massa ini sangat berperan besar dalam pembentukan dan
perkembangan bahasa Indonesia.
sesudah sumpah pemuda.
Pada tahun 1933 resmi berdiri suatu angkatan sastrawan yang menamakan dirinya Pujangga Baru. Nama
ini diambil dari nama majalah sastra dan kebudayaan waktu itu yakni, Pujangga Baru. Pada masa itu
dapat dikatakan bahwa bahasa Indonesia yang sebenarnya telah mulai dari bahasa Melayu Balai Pustaka
yang masih khas Minangkabau berkembang menjadi bahasa modren yakni bahasa Indonesia.
Masyarakat pun semakin mengenal dan secara tidak langsung mereka belajar dari surat kabar yang
banyak bermunculan. Tokoh yang paling berperan, yaitu, S. Takdir Alisyahbana. Dia banyak mengarang
buku dan pernah menulis artikel tentang jurnalistik Melayu Tionghoa dalam majalah Pujangga Baru.
1.4 Zaman Penjajahan Jepang
Masa penjajahan Jepang merupakan masa penting. Bahasa Indonesia menjadi bahasa utama karena
bahasa Belanda (bahasa musuh) tak boleh lagi dipergunakan dalam percakapan sehari-hari dan urusan-
urusan remi. Sementara itu bahasa Jepang belum dikuasai. Maka satu-satunya alat komunikasi adalah
bahasa Indonesia.
Di sisi lain perkembangan bahasa Indonesia menjadi tak teratur. Sebagian kaum terpelajar tidak
menguasai bahasa Indonesia dengan baik karena belum pernah mempelajari bahasa Indonesia secara
baik, teratur dan sungguh-sungguh. Mereka lebih menguasai bahasa Belanda. Itulah sebabnya bahasa
Indonesia banyak dipengaruhi bahasa Belanda.
1.5 Zaman Kemerdekaan
Ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, mulailah suatu
masa yang sangat penting. UUD-RI 1945, bab XV, pasal 36 berisi : Bahasa negara adalah bahasa
Indonesia. Pengesahan dalam Undang-Undang Dasar ini menjadikan bahasa Indonesia memperoleh
kedudukan secara hukum dan lebih pasti. Dunia mengetahui bahwa bangsa Indonesia yang baru
merdeka itu mempunyai bahasa sendiri. Kedudukan bahasa Indonesia mendapat kepastian sebagai
bahasa nasional, bahasa kesatuan, bahasa resmi dan bahasa negara.
Sastrawan-sastrawan muda yang sejak tahun 1942 sudah muncul, terkenal dengan nama Angkatan 45.
Bahasa yang dipergunakan mereka bukan lagi bahasa Balai Pustaka, juga bukan bahasa Pujangga Baru,
melainkan bahasa Indonesia yang berkembang dengan corak baru. Kekhasan bahasa yang dipakai waktu
itu, lebih bebas dalam memilih kata maupun kalimat, kaya dengan ungkapan-ungkapan, dan
perbandingannya tidak berbau klise lagi.
Pada tahun 1950, bahasa Indonesia memasuki periode baru, dan semakin terus-menerus dibina dan
dikembangkan. Kedudukan bahasa Indonesia menjadi bahasa ilmu, bahasa seni, bahasa politik, bahasa
hukum dan bahasa ekonomi. Selanjutnya, pada tanggal 16 Agustus 1972, Presiden Republik Indonesia
menetapkan pemakaian ejaan baru. Pemerintah juga melalui surat keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan mengubah Lembaga Bahasa Nasional menjadi Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
pada tanggal 1 Pebruari 1975. Berbagai usaha dilakukan lembaga ini untuk mengembangkan bahasa
Indonesia. Penelitian-penelitian, penataran, penyuluhan, seminar dan konferensi-konferensi digalakkan.
Televisi Republik Indonesia (TVRI) dan Radio Republik Indonesia (RRI) juga berperan dalam pembinaan
bahasa Indonesia melalui program-program siaranya.

3.a.Tanggal 28 Oktober 1928, pada hari Sumpah Pemuda lebih tepatnya, Dinyatakan
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional memilki fungsi-fungsi sebagai berikut :

1. Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional.


2. Bahasa Indonesia sebagai Kebanggaan Bangsa.
3. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.
4. Bahasa Indonesia sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat
dan Budaya.

Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan
dengan digunakan nya bahasa indonesia dalam bulir-bilir Sumpah Pemuda. Yang bunyinya
sebagai berikut :

Kami poetera dan poeteri Indonesia

mengakoe bertoempah darah satoe,

Tanah Air Indonesia.

Kami poetera dan poeteri Indonesia

mengakoe berbangsa satoe,

Bangsa Indonesia.

Kami poetera dan poeteri Indonesia

mendjoendjoeng bahasa persatoean,


Bahasa Indonesia.

Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan
masih digunakannya Bahasa Indonesia sampai sekarang ini. Berbeda dengan negara-negara lain
yang terjajah, mereka harus belajar dan menggunakan bahasa negara persemakmurannya.
Contohnya saja India, Malaysia, dll yang harus bisa menggunakan Bahasa Inggris.

Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan
digunakannya Bahasa Indonesia dalam berbagai macam media komunikasi. Misalnya saja Buku,
Koran, Acara pertelevisian, Siaran Radio, Website, dll. Karena Indonesia adalah negara yang
memiliki beragam bahasa dan budaya, maka harus ada bahasa pemersatu diantara semua itu. Hal
ini juga berkaitan dengan Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
Nasional sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan
Budaya.

Sedangkan pada tanggal 25-28 Februari 1975, Hasil perumusan seminar polotik bahasa Nasional
yang diselenggarakan di jakarta. Dikemukakan Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa
Negara adalah :

1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan.


2. Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.
3. Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan
4. Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.

Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan
dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai
saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan
baik dalam bentuk lisan maupun tulis.

Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan
pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak-
kanak, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia. Hal
ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya
sendiri. Cara ini akan sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia
sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek).

Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan
digunakannya Bahasa Indonesia dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan
informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem
administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan agar isi atau pesan yang disampaikan
dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.

Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan
dengan penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-
buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lainnya. Karena sangatlah tidak
mungkin bila suatu buku yang menjelaskan tentang suatu kebudayaan daerah, ditulis dengan
menggunakan bahasa daerah itu sendiri, dan menyebabkan orang lain belum tentu akan mengerti.

3.b. Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum dan secara
khusus.

Dalam literatur bahasa, dirumuskannya fungsi bahasa secara umum bagi setiap orang adalah

1. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.

Mampu mengungkapkan gambaran,maksud ,gagasan, dan perasaan. Melalui bahasa kita dapat
menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam hati dan pikiran kita. Ada 2
unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu:

* Agar menarik perhatian orang lain terhadap diri kita.


* Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.
2. Sebagai alat komunikasi.

Bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang melahirkan perasaan dan memungkinkan
masyarakat untuk bekerja sama. Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri.
Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,berarti memiliki tujuan agar para pembaca
atau pendengar menjadi sasaran utama perhatian seseorang. Bahasa yang dikatakan komunikatif
karena bersifat umum. Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra
berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal.
Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media bahsa (lisan dan tulis),
sedangkan berkomunikasi cesara non verbal dilakukan menggunakan media berupa aneka
symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas,sirene setelah itu diterjemahkan
kedalam bahasa manusia.

3. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.

Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang digunakan
tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan menggunakan bahasa yang non
standar pada saat berbicara dengan teman- teman dan menggunakan bahasa standar pada saat
berbicara dengan orang tua atau yang dihormati. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa
memudahkan seseorang untuk berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa.

4. Sebagai alat kontrol Sosial.

Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial dapat
diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya buku- buku pelajaran, ceramah agama,
orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta iklan layanan masyarakat. Contoh lain yang
menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan
adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif
untuk meredakan rasa marah kita.
Fungsi bahasa secara khusus :

1. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari- hari.

Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi dengan makhluk
sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan bahasa formal dan non formal.

2. Mewujudkan Seni (Sastra).

Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni, seperti syair,
puisi, prosa dll. Terkadang bahasa yang digunakan yang memiliki makna denotasi atau makna
yang tersirat. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa mengetahui
makna yang ingin disampaikan.

3. Mempelajari bahasa- bahasa kuno.

Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa
lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat terjadi kembali dimasa yang
akan datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu
hal. Misalnya untuk mengetahui asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri melalui naskah
kuno atau penemuan prasasti-prasasti.

4. Mengeksploitasi IPTEK.

Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, serta akal dan pikiran yang sudah
diberikan Tuhan kepada manusia, maka manusia akan selalu mengembangkan berbagai hal untuk
mencapai kehidupan yang lebih baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu
didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat mempergunakannya dan melestarikannya
demi kebaikan manusia itu sendiri.

Al-quran surat Al-Fathir ayat 28 yang artinya: Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang
melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya).
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama [1258].
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Dalam Al-quran surat Yasin ayat 33 yang artinya: Dan suatu tanda (kekuasaan Allah
yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. kami hidupkan bumi itu dan kami keluarkan
dari padanya biji-bijian, Maka daripadanya mereka makan.
Penjelasan: Bahwa Allah SWT telah menghidupkan bumi yang dulunya mati dengan
berbagai kehidupan di dalamnya yang mengisi bumi. Dan Allah SWT telah menciptakan
kehidupan dan makhluk hidup di dalamnya sebagai rahmat dan anugerah bagi manusia untuk
memenuhi kebutuhan mereka. Salah satunya dalam hal memperoleh bahan makanan.
Surat Az-Zumar ayat 21 artinya: Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa
Sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, Maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di
bumi Kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam
warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, Kemudian dijadikan-
Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.
Penjelasan: Bahwa Allah SWT telah menurunkan air dari langit dan menjadikannya
sumber-sumber air di bumi dan ditumbuhkan berbagai jenis tanaman-tanaman yang bermacam-
macam. Dan itu sebetulnya adalah rahmat dan anugerah yang besar bagi manusia yang memiliki
akal untuk melihatnya sebagai bentuk keadilan dan kasih saying Allah kepada umatNya.

Ayat-ayat penciptaan manusia

Surat An-Nisa Ayat 1

1. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari
seorang diri, dan dari padanya[263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah
yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[264], dan
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu.
[263] maksud dari padanya menurut Jumhur Mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk)
Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan muslim. di samping itu ada pula yang
menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa yakni tanah yang dari padanya Adam a.s.
diciptakan.
[264] menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya
kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :As aluka billah artinya saya
bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.
Surat Al-Muminun Ayat 12-15

12. Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah.
13. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim).
14. Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang
itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
15. Kemudian, sesudah itu, Sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.
Surat Al-Hajj Ayat 5-6

5. Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah)
Sesungguhnya kami Telah menjadikan kamu dari tanah, Kemudian dari setetes mani, Kemudian
dari segumpal darah, Kemudian dari segumpal daging yang Sempurna kejadiannya dan yang
tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang
kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, Kemudian kami keluarkan kamu sebagai
bayi, Kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di
antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya
sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya Telah diketahuinya.
dan kamu lihat bumi Ini kering, Kemudian apabila Telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah
bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
6. Yang demikian itu, Karena Sesungguhnya Allah, dialah yang haq[977] dan Sesungguhnya
dialah yang menghidupkan segala yang mati dan Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu,
[977] Maksudnya: Allah-lah Tuhan yang Sebenarnya, yang wajib disembah, yang berkuasa dan
sebagainya.
Surat Al-Baqarah Ayat 200-201

200. Apabila kamu Telah menyelesaikan ibadah hajimu, Maka berdzikirlah dengan menyebut
Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu[126],
atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang
bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian
(yang menyenangkan) di akhirat.
201. Dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di
dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka"[127].
[126] adalah menjadi kebiasaan orang-orang Arab Jahiliyah setelah menunaikan haji lalu
Bermegah-megahan tentang kebesaran nenek moyangnya. setelah ayat Ini diturunkan Maka
memegah-megahkan nenek moyangnya itu diganti dengan dzikir kepada Allah.
[127] inilah doa yang sebaik-baiknya bagi seorang muslim.

Surat Al-Baqarah Ayat 30

30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui."

Surat Al-Baqarah Ayat 32

32. Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang
Telah Engkau ajarkan kepada Kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi
Maha Bijaksana[35]."
[35] Sebenarnya terjemahan Hakim dengan Maha Bijaksana kurang tepat, Karena arti Hakim
ialah: yang mempunyai hikmah. hikmah ialah penciptaan dan penggunaan sesuatu sesuai
dengan sifat, guna dan faedahnya. di sini diartikan dengan Maha Bijaksana Karena dianggap
arti tersebut hampir mendekati arti Hakim.
Surat Al-Baqarah Ayat 133
133. Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia Berkata kepada
anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" mereka menjawab: "Kami akan
menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan
yang Maha Esa dan kami Hanya tunduk patuh kepada-Nya".

Surat Ali Imran Ayat 19

19. Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-
orang yang Telah diberi Al Kitab[189] kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka,
Karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat
Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
[189] maksudnya ialah kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al Quran.

Allah menciptakan makhluk yang esensial hanya 3 macam yakni manusia, jin dan malaikat.
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits bersumber dari Muhammad ibn Rafi dari Abd
Razak.

:
( )
Artinya: "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Malaikat diciptakan dari
cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala, dan Adam diciptakan dari apa yang kalian sifati
(tanah)" (HR. Muslim).

Namun dalam fenomena kehidupan, seolah-oleh ada dua pemain tambahan dalam catur
kehidupan dunia ini yakni setan dan Iblis. Sehingga seolah-olah mahluk yang esensial itu ada 5
yaitu; manusia, jin, malaikat, setan dan iblis. Jadi siapakah dua pemain tambahan itu ? apakah
memang mereka mahluk esensial lain selain yang tiga yang Allah ciptakan?. Sekali-kali tidak,
mereka adalah oknum dari manusia dan jin, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Anam
6:12 dan Al-Kahfi 18 :50





Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis)
manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain
perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jika Tuhanmu menghendaki,
niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-
adakan. (QS: Al-Anam 6:112)




Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam",
maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai
perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin
selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai
pengganti (Allah) bagi orang-orang yang dzalim. (QS:Al-Kahfi 18:50)

Al A'raf ayat 172-173 dan QS.52: 35-36

Anda mungkin juga menyukai