Anda di halaman 1dari 2

Bisnis Aerofonik Danny K.

Rusli
PT Momenta Agrikultural (Amazing Farm)

PT Momenta Agrikultura merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang


perkebunan sayur-sayuran yang ditanam melalui media air dan metode aeroponik . Usaha ini
diawali pada tahun 1998 oleh Danny K. Rusli. Saat itu, pria kelahiran Bandung, 7 September
1963 ini masih bekerja di Finansia Multi Finance. Merasakan perusahaan tempatnya bekerja
terimbas krisis, ia bersama salah seorang bosnya dan beberapa rekan mencari alternatif bisnis.
Ide terjun ke bisnis aeroponik timbul akibat adanya krisis ekonomi yang berimbas pada
perusahaan tempatnya bekerja. Ia memutuskan untuk mencari alternatif bisnis yang tidak
berimbas pada fluktuasi dolar. Pilihan bisnis yang digelutinya adalah agrobisnis. Pilihan ini
pun didasarkan pada latar belakang Pak Danny S-1 pertanian dari Universitas Padjadjaran,
Bandung. Bisnis pertanian hidroponik menjadi pilihan usaha yang digeluti pada bidang
pertanian dengan bertani secara modern. Adapun beberapa alasan memilih pertanian
aeroponik adalah:
1. Tumbuhan ini bebas pestisida.
2. Daya tahannya lebih lama karena dijual dengan akarnya.
3. Rasanya lebih enak.
4. Pembudidayaannya relatif mudah dan masa tanam sampai panen relatif singkat
(sekitar sebulan).
Dalam menggeluti bisnis pertanian ini tidak terlepas dalam kegagalan-kegagalan yang
dialami. Kegagalan tersebut tidak menyurutkan jiwa kewirausahaan Pak Danny. Tahun 1999,
berbekal pengetahuan yang ia peroleh dari teman karibnya di Singapura mengenai
pengembangan tanaman aeroponik, ia melakukan serangkaian percobaan di Maribaya,
Lembang. Hasilnya, terbilang sukses. Ia mengaku berhasil melakukan adaptasi teknologi
canggih yang ada pada aeroponik dengan kondisi lokal. Contohnya, penanaman bibit. Di
Singapura cara penanaman bibit dilakukan dengan mesin otomatis di atas media rock wool.
Di Lembang, itu dilakukannya secara manual untuk menangani makin besarnya modal.
Untuk investasi awal, ia nekat menggelontorkan dana hingga Rp 1,6 miliar.
Pemilihan jenis tanaman pada bisnis pun ini tidaklah sembarangan. Sebelumnya,
dilakukan serangkaian riset dan pengamatan. Ukuran yang menentukan satu tanaman akan
dikembangkan adalah seberapa banyak dikonsumsi alias digemari kalangan menengah-atas.
Contohnya, selada. Tanaman ini bisa digunakan untuk berbagai santapan. Mulai dari sekadar
lalapan sampai pelengkap hamburger.
Merasa berhasil, akhir 1999, Danny meluaskan lahan pembudidayaan di atas tanah
seluas 1,5 ha di Desa Cikahuripan, Lembang. Di sini jumlah tanaman ditingkatkan menjadi
10 jenis. Tiga tahun kemudian (2002), ditingkatkan lagi sehingga menjadi 12 tanaman
mencakup (selain kangkung) batavia lettuse, romaine lettuse, butter head, baby
kailan, caysim, sampai bayam hijau.
Brand dari tanaman ini pun dinamakan Amazing
Farm karena produk yang dihasilkan memang luar biasa
(amazing) dengan rasa yang sangat enak, dan renyah.
Sadar untuk membudidayakan bisnis seperti perlu
investasi banyak, pada 2000 Danny menjaring
kemitraan: membuka lahan seluas 2 ribu m2 di Cipanas.
Di sini pun ia sukses sehingga pada akhir 2001, dijalin
kemitraan dengan pihak lain. Kali ini di Cimande, seluas
2 ribu m2 juga. Dan seperti bola salju, pada 2002 ia juga melakukan kemitraan lagi di Tapos,
kembali di lahan seluas 2 ribu m2.
Tentunya, dalam memasarkan produk-produk agribisnis beliau menggunakan 4
(empat) kekuatan yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Commodity dengan memperhatikan pricing (market price);
2. Goods dengan memperhatikan packaging (brand);
3. Service melalui value added
4. Experience dengan menciptakan berbagai pengalaman dalam menekuni bisnis ini.
Strategi untuk dapat mengembangkan bisnis ini terletak pada pengembangan jaringan,
pengembangan produk, strategi kerjasama, kekuatan jaringan dan fokus pada pemasaran
produk tersebut.
Oleh : Nurhidayati
NIM : 132 152 5010
Teknologi Industri Pertanian ITI
Sumber: http://www.sb.ipb.ac.id
http://swa.co.id

Anda mungkin juga menyukai