EKOSISTEM
DIsUSUN OLEH :
KRISNA PUTRA
MARLINAH NURTRISNAWATI
MARTINA SIHOMBING
MUHAMMAD ILHAM
MUHAMMAD NAUFAL ADDARDA
NURHIDAYATI
Kelas : X-1
Kata pengatar
Assalamualaikum WR.WB
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha ESA, atas
berkat dan rahmat-Nya. Ucapan terima kasih kami berikan kepada para
anggota kelompok yang sudah membantu dalam menyelesaikan makalah ini
serta kepada Ibu Hj Sri Rahayu yang telah memberikan kami materi
pembelajaran dengan baik
Pada makalah ini kami akan mempelajari tentang ”Ekosistem”. adalah
kehidupan dari komunitas makhluk hidup dan lingkungannya saling
mempengaruhi dan dipengaruhi, serta berinteraksi dengan alam membentuk
kesatuan.
Pernahkah anda pergi ke pantai? sudahkah anda mengenal ekosistem
pantai di sekeliling kita yang memnyimpan berjuta rahasia menarik?
perhatikan lingkungan di sekitar anda. Di pantai terdapat burung, ikan,
tumbuhan, batu karang, dan pasir.
Semua komponen tersebut merupakan komponen di dalam suatu
ekosistem. Komponen di dalam ekosistem terdiri atas dua komponen, yaitu
komponen biotik dan komponen abiotik.
Apakah yang dimaksud dengan ekosistem? serta apa yang dimaksud
dengan komponen biotik dan abiotik? apa saja yang terjadi di dalam suatu
ekosistem?
Semua pertanyaan tersebut dapat dijawab setelah mempelajari bab
pada. Melalui makalah ini diharapkan anda dapat memahami materi tentang
ekosistem dengan mudah.
Penyusun
EKOSISTEM
PENGERTIAN EKOSISTEM
M akhluk hidup di alam ini senantiasa berdampingan dengan makuk hidup lain.
Kehidupan dari komunitas makhluk hidup dan lingkungannya saling
mempengaruhi dan dipengaruhi, serta berinteraksi dengan alam membentuk
kesatuan disebut ekosistem.
Bayangkan jika di bumi ini tanpa tumbuhan,tentu manusia dan hewan pemakan
tumbuhan akan kelaparan,bahkan mati.Bayangkan pula,jika di bumi ini hanya ada hewan
jantan saja,tentu jumlah hewan di bumi ini akan semakin berkurang.Hal ini di karenakan
mereka tidak dapat memperbanyak diri.Jadi,semua makhluk hidup saling membutuhkan
dan saling mempengaruhi.
Berdasarkan sifatnya :
1. Faktor Biotik
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup.
• Individu
Individu merupakan organisme tunggal. Contohnya seekor semut, seekor
monyet, sebatang pohon mangga. Makhluk hidup beradaptasi terhadap
lingkungannya melalui :
a. adaptasi morfologi, penyesuaian bentuk tubuh untuk
kelangsungan hidup.
b. adaptasi fisiologi, peyesuaian fungsi organ tubuh untuk
mempertahankan hidupnya.
c. adaptasi perilaku, adaptasi berdasarkan prilaku.
• Populasi
Populasi merupakan kumpulan inividu sejenis makhluk hidup pada suatu
daerah dan waktu tertentu. Contoh : populasi rusa, populasi zebra.
Setiap opulasi memiliki karasteristik tertentu yaitu
a. kepadatan (densitas)
b. laju kelahiran (natalitas)
c. laju kematian (mortalitas)
d. umur
e. pertumbuhan dari populasi.
• Komunitas
Komunitas merupakan kumpulan dari berbagai populasi makhluk hidup
pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan
mempengaruhi satu sama lain.
Contoh : komunitas rawa, komunitas hutan dan komunitas sawah.
• Ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya yang
membentuk suatu hubungan timbal balik di antara komponen-
komponennya. Komponen suatu ekosistem mencakup seluruh makhluk
hidup dan makhluk tidak hidup yang terdapat di dalamnya.
• Bioma
Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya dan
digolongkan berdasarkan vegetasi dominant di wilayah tersebut.
Contoh : taiga, tundra, padang rumput, atau gurun.
2. Faktor Abiotik
Faktor abiotik adalah faktor yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik
utama yang mempengaruhi ekosistem adalah :
Berdasarkan fungsinya:
1. Produsen
Produsen merupakan organisme yang mampu menyediakan makanan sendiri
karena, mempunyai klorofil (zat hijau) untuk berfotosintesis.
Contoh: tumbuhan hijau.
2. Konsumen
Konsumen merupakan organisme yang memanfaatkan atau memakai hasil
produsen.
Contoh: manusia dan hewan
Berdasarkan jenis makanannya,konsumen di kelompokkan sebagai berikut;
• Pemakan tumbuhan (herbivora), misalnya kambing, kerbau, kelinci dan
sapi.
• Pemakan daging (karnivora), misalnya harimau,burung elang,dan serigala,
• Pemakan tmbuhan dan daging (omnivora), misalnya ayam,itik, dan babi
hutan.
3. Pengurai
Pengurai atau decomposer adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan
organic yang berasal dari organisme mati.
Contoh: bakteri dan jamur
4. Dertifor
Hewan pemakan detritus. Contohnya adalah cacing rayap, kutu kayu dan kaki
seribu. Sedangkan detritus merupakan sisa-sisa tumbuhan dan hancuan hewan
yang berupa serpihan kecil.
5. Scavanger
Yaitu hewan pemakan bangkai misalnya burung gagak dan babi hutan.
6. Predator
Hewan pemangsa yang mengejar dan emakan buruannya. Predator berperan
sebagai penjaga keseimbangan lingkungan.
7. Parasit
Makhluk hidup yang bergantung pada makhluk hidup lain
Semua komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu
kesatuan ekosistem yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem
ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen
autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang
termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut
dalam air.
INTERAKSI ANTARKOMPONEN
1. Interaksi antarorganisme
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain.
Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut
a. Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang
sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan.
Contoh: Antara capung dan sapi
b. Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator)
Contoh: Singa dengan mangsanya, misalnya kijang dan rusa, katak dengan
tikus.
c. Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antarorgaisme bila salah satu organisme hidup
dan berkembang pada organisme lain dengan mengambil makanan dari
oganisme lain sehingga bersifat merugikan inangnya
Contoh: Plasmodium dengan manusia, Taenia saginata dengan sapi dan
benalu dengan pohon inang.
d. Komensalisme
Komensalisme merupakan hubungan antara dua organisme yang berbeda
spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan
salah satu spesies diuntungkan dan spesies yang lainnya tidak dirugikan.
Contoh: anggrek dengan pohon yang ditumpanginya
e. Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies
yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
Contoh: bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar tanaman kacang-
kacangan.
2. Interaksi antarpopulasi
Antara populasi yang satu denga populasi lain selalu terjadi interaksi secara
langsung atau tidak langsung. Contoh interaksi
a. Alelopati
yaitu bila populas yang satu menghasilkan zat yg dapat menghalangi
tumbuhnya popuasi lain.
b. Kompetisi
Yaitu bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi
persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan.
3. interaksi antarkomunitas
interaksi adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan
saling berinteraksi.
4. Interaksi antarkomponen biotik dan abiotik
Interaksi antarkomponen biotik dan abiotik membentuk ekosistem. Dengan
adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan
keseimbangannya sehingga mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem
untuk mencapai keseimbangan baru.
TIPE-TIPE EKOSISTEM
Secara umum ada tiga macam tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan
ekosistem buatan.
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion
CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan
penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian
atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air
yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.
Ekosistem estuari.
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering
dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem
estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas
tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan
fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting,
dan ikan.
Ekosistem pantai.
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah
tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan
angin. Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.
Ekosistem sungai.
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan
jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang
secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan
ketinggian dan garis lintang. Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan
kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya, dan lumba-lumba.
Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem ini
sangat tinggi. Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme
mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan
ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut,
ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora. Kehadiran
terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.
Kedalamannya lebih dari 6.000 m. Biasanya terdapat lele laut dan ikan Taut yang
dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis
dengan karangtertentu.
Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah hujan.
Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Iklim sangat penting untuk
menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu tempat tertentu. Pola
ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran, atau aktivitas manusia.
Hutan hujan tropis.
Sabana.
Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per
tahun, tetapi temepratur dan kelembaban masih tergantung musim. Sabana yang
terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana yang
luas. Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra,
singa, dan hyena.
Padang rumput.
Gurun.
Taiga
Terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-
cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang
tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan
tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag,
dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
Tundra
Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia. Kawasan
karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya
kurang subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan
dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan
didominasi oleh pori-pori mikro. Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri,
dengan keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di ekosistem lain.
ALIRAN ENERGI
a. Rantai makanan,
yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses
makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap
tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi
atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang
mampu menghasilkan zat makanan adalah
tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu
diduduki tumbuhan hijau atau produsen. Tingkat
selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas
hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut
konsumen primer. Hewan pemakan konsumen
primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas
hewan-hewan karnivora.
1) Rantai pemangsa
2) Rantai parasit
3) Rantai saprofit
yaitu rantai-rantai
makanan yang saling
berhubungan satu sama
lain sedemikian rupa
sehingga membentuk
seperi jaring-jaring.
Jaring-jaring makanan
terjadi karena setiap
jenis makhluk hidup
tidak hanya memakan
satu jenis makhluk
hidup lainnya
• Piramida
Piramida ekologi, adalah gambaran yang menunjukan hubungan antara struktur trofik
dan fungsi trofik yang membentuk seperti piramida.
Supaya piramida makanan tersusun dengan baik,populasi dalam suatu ekosistem
harus seimbang.Oleh karena itu,populasi produsen harus lebih banyak dari pada
populasi konsumen tingkat 1. Konsumen tingkat 1 harus lebih banyak dari pada
konsumen tngkat 11.Dengan demikian,semakin tinggi tingkatan suatu konsumen,
jumlahnya semakin sedikit.
1) Piramida energi, menggambarkan perubahan energi berdasarkan
tingkat trofik dalam ekosistem
2) Piramida jumlah,
3) Piramia biomassa, piramida yang menggambarkan
DAUR BIOGEOKIMIA
Daur unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibakan
reaksi kimia dalam lingkungan abiotik. Daur biogeokimia merupakan daur yang
melibatkan unsur senyawa kimia mengalami perpindahan lewat organisme hidup dan
beredar kembali ke ingkungan fisik.
• Daur Nitrogen
Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari udara. Nitrogen babas
dapat bereaksi dengan hydrogen atau oksigen dengan bantuan kilat/petir. Tumbuhan
memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa amonia, ion nitrit, dan ion nitrat.
Beberapa bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat pada akar polong-polongan
dan akar tumbuhan lai, misalnya Marsiella crenata. Nitrogen yang diikat biasanya
dalam bentuk ammonia. Ammonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati
oeh bakteri. Ammonia ini akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas
dan Nitrosococus sehingga menghasilkan nitrat yang akan diserap oleh akar
tumbuhan. Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia
kembali, dan amonia diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara.
• Daur Fosfor
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfor organic (pada
tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat
organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh decomposer (pengurai)
menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlalut di air tanah atau air laut akan
terkikis dan mengendap di sediment laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat
dibatu karang dan fosil. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar
tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus.
• Daur Karbon
• Daur Sulfur
Sebagian besar sulfur tesimpan dalam batuan bumi. Sulfur yang ada di atmosfer
secara alami berasal dari sumber gas belerang dan dari letusan gunung berapi berupa
hydrogen silfida dan aktifitas microoranisme anaerob di rawa-rawa. Selain itu, sulfur
juga dapat terlepas dari batuan karena erosi oleh angin dan air. Sebagian kecil sulfur
yag terlepas ini dapat digunakan oleh tumbuhan dan memasuki rantai makanan
sebelum terlepas kembali ketanah oleh aktifitas microorganisme. Sulfurdioksida yang
ada diatmosfer bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur trioksida. Produk ini akan
bereaksi dengan air diudara akan jatuh membentuk hujan asam.