0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
58 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang analisis kualitas inti sawit, termasuk kadar inti pecah, kadar kotoran, perubahan warna inti, kadar air inti, dan kadar minyak inti. Metode analisis meliputi penimbangan, pemisahan komponen, pengukuran warna, dan ekstraksi minyak menggunakan pelarut n-heksan. Hasil analisis digunakan untuk mengetahui mutu inti sawit.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang analisis kualitas inti sawit, termasuk kadar inti pecah, kadar kotoran, perubahan warna inti, kadar air inti, dan kadar minyak inti. Metode analisis meliputi penimbangan, pemisahan komponen, pengukuran warna, dan ekstraksi minyak menggunakan pelarut n-heksan. Hasil analisis digunakan untuk mengetahui mutu inti sawit.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang analisis kualitas inti sawit, termasuk kadar inti pecah, kadar kotoran, perubahan warna inti, kadar air inti, dan kadar minyak inti. Metode analisis meliputi penimbangan, pemisahan komponen, pengukuran warna, dan ekstraksi minyak menggunakan pelarut n-heksan. Hasil analisis digunakan untuk mengetahui mutu inti sawit.
• Pengertian inti pecah adalah bagian inti utuh yang pecah akibat perlakuan pada proses pengeringan biji dan atau pada proses pemecahan biji di pemecah (Ripple Mill) • Kotoran inti sawit adalah jumlah cangkang dari biji utuh, biji ½ pecah (inti lekat), cangkang lepas dan kotoran lainnya dalam inti sawit • Kadar kotoran dapat terjadi pada proses pemecahan biji, pemisahan inti dan cangkang serta pada pemisahan inti/cangkang sistem basah yang menggunakan larutan tanah liat (clay bath)/hydrocyclone. Prosedur • Timbang sampel 1 kg kemudian pilih/sortir terhadap : - Inti utuh • - Inti pecah • - Biji utuh: inti, cangkang - Biji ½ pecah: inti, cangkang - Cangkang lepas - Sampah • Timbang masing-masing beratnya dan hitung persentasenya terhadap sampel. Kadar Inti Pecah = (gram inti pecah) x 100 (gram sampel) Kadar Kotoran (%) = Jumlah persentase cangkang dari biji utuh + cangkang dari biji ½ pecah + cangkang lepas + sampah. Perubahan Warna • Pengertian inti berubah warna adalah inti dengan belahan berwarna coklat-muda sampai warna coklat-tua akibat timbulnya senyawa fenolik dalam inti sawit. • Analisa kandungan inti berubah warna dapat ditentukan secara visual dengan jalan mengamati warna paparan inti sawit setelah dibelah. • Ambil inti utuh eks sortir analisa kadar kotoran inti sawit • Belah inti utuh dan masukkan 1 bagian ke papan sortir 100 belahan inti • Amati 100 paparan belahan inti pada papan sortir terhadap warna coklat-muda, coklat, coklat-tua dan hitung jumlahnya Kadar Berobah Warna (%) = jumlah belahan warna coklat dari 100 • bagian belahan inti utuh. Kadar Air Inti • Kadar air didalam inti sawit adalah kandungan air yang terdapat dalam inti sawit. • Bila kadar air >7,0%, maka mikroorganisme lipolytic lebih cepat berkembang sehingga ALB inti sawit akan cepat naik. Prosedur • Ambil sampel inti sawit (porsi utuh + pecah) • Timbang 10 ±0,01 gram • Masukkan cawan penguap yang telah berisi sampel kedalam alat pengering (oven) suhu 103 ±2OC, biarkan selama 3 jam. • dinginkan dalam desicator selama 15 menit dan timbang Kadar Air = (gram 1) – (gram 2) x 100 (gram sampel) Kadar Minyak • Masukkan sampel kering inti sawit masukkan kedalam extraction thimble • Tempatkan thimble berisi contoh kedalam Soxhlet extractor • Ekstraksi menggunakan pelarut Heksan sebanyak 200 ml • Hubungkan (setting) labu ekstrasi dengan extractor dan cooler kemudian ekstraksi diatas pemanas (heating mantle) pada suhu 70OC selama 5-6 jam • Suling/destilasi n-Hexan pada labu ekstraksi hingga hampir habis kemudian masukkan labu berisi minyak kedalam oven 103 ±2OC hingga semua sisa n- Hexan habis menguap • Keluarkan labu ekstraksi dari oven menggunakan crusible tongs dan dinginkan dalam desicator selama 15 menit dan timbang Kadar Minyak = (gram 2) – (gram 1) x 100 (gram sampel)