Anda di halaman 1dari 79

Penuntun Praktikum

Fitokimia
Fakultas Farmasi
Institut Sains Dan Teknologi Nasional
Literatur Penunjang

• Materia Medika Indonesia (MMI) Jilid I-VI (DepKes


RI)
• Farmakope Indonesia Jilid II, III dan IV (DepKes RI)
• Sediaan Gelanika (DepKes RI)
• Ekstrak Farmakope (DepKes RI)
• Metode Analisis Fitokimia (Harborne)
• Inventaris Tanaman Obat Indonesia (Seno, S;
Hembing Widjajakusuma)
• Natural Produk (Ikan,dkk)
LAPORAN PRAK. FITOKIMIA

JUDUL : …………………
NAMA : …………………
NIM : …………………
TGL PRAK : …………………
ASISTEN : Tim dosen

PROGRAM STUDI FARMASI


INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
Isi Laporan

1. Judul
2. Tujuan
3. Prinsip
4. Teori
5. Gambar Rangkaian Alat
6. Bahan & Alat
7. Prosedur/Cara Kerja
8. Pengamatan & Hasil
9. Diskusi /Pembahasan
10.Kesimpulan
11.Literatur/Daftar Pustaka
PEMBUATAN AMILUM (PATI)
Amilum Kentang, Ubi & Singkong

• Kupas 250 g bahan, cuci sampai bersih, iris tipis-


tipis.
• Masukkan dalam blender + 175 ml NaCl 1%
• Saring bubur yang didapat dengan kain penyaring
(flannel).
• Ampas + 40 ml NaCl 1%, saring lagi.
• Campurkan filtrat yang didapat, diamkan 1 jam
sampai amilum mengendap.
• Lakukan dekantasi pelan-pelan.
• Cuci bagian yang mengendap dengan NaCl 1% (3x).
NaOH 0,01 M (1x) dan air (1x), diamkan lagi 30 menit.
• Lakukan dekantasi lagi.
• Amilum yang didapat (bagian yang mengendap)
dipindahkan ke kaca arloji, keringkan dalam oven (50˚c)
sampai kering.
• Setelah kering amilum/pati digerus dalam lumpang atau
mortir.
• Ditimbang dan dimasukkan dalam pot plastik, tutup
rapat, beri label, nama kelompok & tanggal praktikum.
• Lakukan identifikasi makroskopik, mikroskopik & kimiawi
(reaksi warna).
Amilum Beras :

• ± 250 gram beras dicuci sampai bersih.


• Rendam beras dalam NaOH 0,4% sampai lunak.
• Beras lunak tersebut diblender sampai menjadi
suspensi encer.
• Saring dengan kain flannel (3x), filtrat yang
diperoleh didiamkan sampai amilum mengendap
semua.
• Lakukan dekantasi, cuci bagian yang mengendap
beberapa kali dengan air, dekantasi lagi.
• Amilum yang masih basah tersebut
dipindahkan ke kaca arloji, keringkan dalam
oven (50-60˚C) sampai kering.
• Amilum kering digerus, ditimbang,
dimasukkandalam pot plastik, tutup rapat,
beri label, nama kelompok & tgl prak.
• Lakukan identifikasi makroskopik, mikroskopik
dan kimiawi (reaksi warna).
Amylum Solani (pati
kentang)
Amylum Manihot (pati singkong)
SKRINING FITOKIMIA

• Adalah : penampisan simplisia tanaman untuk


mengetahui kandungan kimia yang dimiliki
tanaman tersebut.
• Lakukan sesuai prosedur yang ada didalam
buku “Penuntun Praktikum Fitokimia” atau
dari Materia Medika Indonesia & Analisis Obat
Tradisional.
EKSTRAK KINA
• Pelarut yang digunakan : air
• Tujuan maserasi : untuk menarik zat
aktif
• Fungsi HCLl : pelarut
• Fungsi Gliserol : pelembab
• Fungsi Etanol : pengawet
Prosedur :

• Lakukan maserasi (diamkan) ± 1-2 jam.


• Tutup dengan alumunium foil.
• kina 25 gram + HCl encer 17,5 ml + Gliserol 10
ml + air 22,5 ml.
• Pasang alat perkolator, siapkan kertas
Alumunium Foil.
MASERASI &
PERKOLASI
• Ambil 2 tetes perkolat +Na2CO3 jika keruh berarti
masih ada zat kina, maka + air (22,5 ml) dst,
sampai jika 2 tetes perkolat terakhir + Na2CO3
tidak menimbukan keruh.
• Diuapkan dalam cawam penguap (WB :50˚C),
sampai kental.
• Dinginkan +etanol 10ml.
• Simpan dalam botol coklat, tutup rapat, beri
label, nama, NIM & tgl praktek.
TINGTUR KAYUMANIS
Prosedur :

• Sama dengan ekstrak kina, hanya pelarutnya


diganti dengan etanol 70% (tidak pakai air).
• Semua pengerjaan harus ditutup dengan
kertas alumunium foil.
• Lakukan maserasi (diamkan) ± 1-2 jam.
• Kayumanis 25 gr + etanol 70% 25ml, diaduk
sampai basahnya rata, jika belum basah +
etanol 70% 25 ml,dst.
AQUA AROMATIKA

• Adalah larutan jenuh minyak atsiri dalam air.


• Alat : destilasi uap (penyulingan)
• Prinsip :cairan mengalami pengembunan
karena adanya pemesanan.
PROSEDUR AQUA
AROMATIKA
• Semua pengerjaan harus ditutup kertas
aluminium foil.
• Perhatikan pipa kaca yang tenggelam & tidak.
• Perhatikan air masuk & keluar.
• Destilasi yang terkumpul, dimasukkan dalam
botol coklat ,tutup rapat, beri label, nama,
NIM & tgl praktikum.
KROMATOGRAFI KOLOM
Alat –alat :

• Kolom kromatografi - kertas saring


• Statip & klem - pipet tetes
• Tabung reaksi (10buah) - botol selai (3buah)
• Beaker glass - kapas
• Batang pengaduk - kertas al. foil
Alat-alat :

• Cawan uap
• Corong kaca
• Pipa kapiler
• KLT
• Oven
• Botol semprot penampakan noda
• Bahan : simplisia yang sudah dikeringkan &
dibuat serbuk.
• Prinsip : memisahkan zat-zat aktif
Prosedur :

• Membuat ekstrak :
→ serbuk ± 100gr + pelarut (n-
heksan/aseton), rendam selama ± 1
minggu.
• Siapkan kolom kromatografi, bersihkan dengan tissue.
• Pasang kolom kromatografi pada statip.
• Siapkan 10 tabung reaksi & raknya untuk menampung
hasil.
• Siapkamn 3 botol selai/grup.
• Ekstrak yang sudah dibuat 1 minggu yang lalu,
disaring dengan kertas saring (3x)
• Tuang dalam cawan penguap & diuapkan sampai
kental.
• Lakukan orientasi dengan KLT (eluen = n-Heksan : Etil
Ac).
Orientasi dengan KLT

• Dalam botol selai


• Eluen → Campuran n-Heksan : Etil Acetat (9:1;
8:2 dan 7:3) sebanyak ± 10 ml.
• Jenuhkan selama 15 menit.
• TLC : ukuran 1,5 x 10 cm.
• Penotolan harus ditiup agar tidak melebar.
• Penotolan dibuat 3x dgn pipa kapiler yang
ujungnya dibakar sampai lacip.
• Masukkan dalam botol selai yang sudah jenuh.
• Batas penotolan jangan sampai teremdam.
• Plat KLT harus deringdilihat, agar eluennya
tidak melewati tanda bats (diatas).
• Setelah eluen terlihat sudah naik mendekati
garis batas, maka diangkat.
Pembuatan Kolom Kromatografi

• Kolom dibilas dengan n-heksan sampai kering


(jika aseton dapat mempengaruhi tingkat
kepolaran).
• Siapkan lidi bersih sepanjang kolom.
buat silika gel (± 15 gram), cara :
• Dalam beaker glass masukkan silikagel + n-
heksan, aduk sampai seperti bubur, lalu
masukkan kedalam kolom sedikit-sedikir, jika
penuh buka kran kolom & tampung.
Pembuatan bahan :

• Estrak + beberapa tetes n-heksan/ aseton + silika


gel 1 spatel, lalu aduk sampai kering seperti
serbuk (ekstrak mengandung heksan/aseton) &
berwarna hijau kehitaman.
• Setelah dimasukkan, lalu dimasukkan pula eluen
hasil orientasi (n-heksan : etil asetat)
• Jika terjadi pemisahan dalm kolom kromatografi,
dicatat kareta warnanya kerbeda-beda, lalu
tampung dalam tabung reaksi (3 fraksi).
• Setiap fraksi diuapkan (WB) sampai
kental.
• Buat penotolan seperti pada orientasi
dengan eluen terbaik.
• Bandingkan bercaknya.
KLT MINYAK ATSIRI
UMBELLIFERAE &
ZINGEBERACEAE
• Tujuan : mengenalisis komponen utama
minyak atsiri dari beberapa biji Umbelliferae
dan rimpang Zingiberaceae.

• Lingkup percobaan : memisahkan &


mengamati komponen utama minyak atsiri
atsiri dari beberapa biji Umbelliferae dan
rimpang Zingiberaceae secara KLT
(Kromatografi Lapis Tipis).
Umbelliferae
Ektraksi minyak atsiri dari
Umbelliferae

• Serbuk dari simplisia ± 1 gram di ektraksi


dengan 10 ml diklorometana dengan cara
dikocok selama 15 menit.
• Suspensi di saring & filtratnya diuapkan
sampai kering di penangas air (water bath).
• Sisanya dilarutkan dalam 1 ml toluena.
• Siapkan plat KLT & eluennya (toluennya : etil
asetat = 7:3) dalam chamber/botol selai.
• Totolkan pada plat KLT, masukkan dalam
chamber yang berisi cairan eluen, lalu amati.
• Beri tanda pada bercak di plat KLR, lalu
lempeng disemprot dengan kelarutan
penampakan noda (lakukan dlm lemari asam).
• Selanjutnya pengamatan dilakukan pada :
sinar biasa (suhu kamar), oven (dipanaskan
pada suhu 110˚C selama 5-10 menit).
LARUTAN
PENAMPAKAN NODA
• Larutan-1 : asam sulfat 5% dalam etanol 95%
• Cara : asam sulfat pekat sebanyak 5 ml
dituangkan hati-hati ke etanol 95% sebanyak
95ml, campurkan perlahan-lahan (lakukan
dalam lemari asam).
• Larutan-2 : larutan vanillin 1% dalam etanol
95%.
CARA MENGGUNAKANNYA
• Lempeng KLT disemprot dengan larutan-!,
kemudian diikuti dengan larutan-2, lempeng
dipanaskan 110˚C selama 5-10 menit,
pengamatan dilakuan disinar biasa & sinar
UV.
Ektraksi minyak atsiri dari Zingiberaceae
Penyarian dengan diklorometana (DCM)
• Bahan dikeringkan (dibuat simplisia), serbuk, timbang
± 1 gram + methanol 5ml, kocok dalam botol tertutup
dengan pengocokan elektrik selama 15 menit.
• Saring & filtratnya diuapkan sampai kering.
• Sisa + 1ml toluen.
• Totolkan pada KLT, dgn eluennta toluen: etil asetat
(93:7) & larutan penampak nodanya Vanilin: asam
sulfat pekat atau metanol : asam sulfat pekat 10%.
Simplisia yang berasal dari biji
Umbelliferae

• Ketumbar
• Adas manis
• Jintan
• Mungsi
Ketumbar, adas manis, jintan.
Simplisia dari
Zingiberacea
• Kunyit
• Temulawak
• Temugiring
• Temumangga
• Temuputih
• Temuhitam
• Laos / lengkuas
• Jahe
• kencur
EKTRAKSI KAFEIN DARI DAUN
TEH
Tujuan & lingkup
percobaan
• Mendapatkan kafein dari daun teh
• Lingkup → ektraksi, isolasi, pemurnian & identifikasi
kafein dari daun teh kering.
• Simplisia →daun the kering (Goaipara)
• Alat :
-soxhlet
-corong pisah
-penangas air
-cawan uap
Pereaksi

• MgO
• Asam sulfat pekat
• Asam nitrat pekat
• Amoniak pekat

Pelarut :
• Etanol
• kloroform
Prosedur :

• Serbuk 100 g daun teh sampai halus, ektraksi dgn


400ml etanol dalam soxhlet selama 3 jam.
• Kemudian kafein dijerap dgn MgO + as. Sulfat
10% sebanyak 50ml.
• Ektraksi dengan kloroform.
• Kafein diperoleh sbg jarum halus spt sutra dgn TL
235˚C yang dapat direkristalisasi dgn air panas.
• Maksimum UV kafein dlm air : 278 nm.
Uji warna kafein :

• Larutkan sedikit zat dalam 3 tetes asam nitrat


pekat → uapkan
Sampai kering → + 2 tetes
Amoniak pekat → merah lembayung
PENENTUAN KADAR MINYAK
ATSIRI (FI-III : 813)
Tujuan & Lingkup

• Tujuan → menentukan kadar minyak atsiri dari


simplisia tanaman.
• Lingkup → penentuan kadar minyak atsiri
menurut Farmakope Indonesia/ Materia
Medika Indonesia.
Bahan & Alat :

• Bahan → simplisia yang mengandung minyak atsiri.


• Alat →
- alat penetapan kadar minyak atsiri
- penangas udara
- lumpang & alu
- gelas ukur
- gelas kimia
-batang pengaduk
• Pelarut → XYLENA
Prosedur –cara I (tidak pakai
XYLENA)

• Simplisia digiling dan dihaluskan sampai jadi


serbuk/dimemarkan.
• Campur bahan dalam labu dgn cairan penyuling.
• Pasang alat kemudian isi buret dgn air hingga penuh,
panaskan dengan penangas udara shg penyulingan
berlangsung lambat tp teratur.
• Setelah penyulingan selesai, biarkan tidak berkurang
dari 15 menit, catat vol. Minyak atsiri pada buret.
• Hitung kadar minyak atsiri dalam % v/b.
Prosedur cara II (pakai
XYLENA)
• Lakukan dengan cara yang tertera pada cara-I
• Sebelum buret diisi dengan air, lebih dahulu
diisi dgn 0,2 ml XYLENA yang diukur seksama.
• Volume minyak atsiri dihitung dengan
mengurangi volume yang dibaca dgn volume
XYLENA.
• XYLENA → berfungsi untuk memperjelas
pembacaan pada buret.
• Xylena dimasukkan dari atas pipa ujung buret
sebanyak 0,2 ml (tetes per tetes).
Perhitungan

• Cara-I →
% = volume minyak atsiri yg terbaca pada buret X 100%
berat simpilisia yang ditimbang

• Cara –II →
% = volume M.atsiri dari buret – vol. Xylena X 100%
berat simplisia yang ditimbang
Bahan simplisia yang
digunakan :
Nama Jumlah kondisi Jenis Volume Cara Waktu
(g) (ml) (jam)

Adas manis 10 Utuh GA 50 II 4

pala 5 Digiling A 25 I 4

Lada hitam 10 Dimemark GA 250 I 3


an

Kulit jeruk 20 Diiris 15 x Asam 300 I 3


15 mm

Ketumbar 50 serbuk GA 250 I 4


Keterangan :

• Asam : campuran 1 bagian vol HCl encer P


dalam 10 bagian vol air.
• A : air
• G : gliserol
• GA : campuran air +gliserol vol sama.
ISOLASI PIPERIN DARI LADA
HITAM
Tujuan & Lingkup

• Tujuan : mengisolasi piperin dari simplisia


tanaman.
• Lingkup : mengisolasi & mengintifikasi piperin
dari buah lada hitam (Peperis nigri Frucrus).
• Simplisia ; buah lada hitam dari tanaman Piper
nigrum L.
Alat & Pereaksi

• Alat :
- Soxhlet
-Heating mantel
-Alat vakum destilasi, cawan uap, penangas air.

• Pereaksi
- Etanol 95%
- KOH- etanol 10%
- 1,3,5-trinitrobenzen.
Prosedur

• Timbang ± 30 g serbuk lada hitam, masukkan de


dlm kantung kertas saring 7 masukkan kantung
tsb kedalam alat soxhlet.
• Tambahkan 150 ml etanol 95% hingga terjadi 2x
sirkulasi, jika perlu dpt ditambahkan etanol
secukupnya.
• Lakukan soxhletasi selama 2 jam, kemudian
pisahkan ekstrak dr bagian yg tidak larut dgn
penyaringan.
Lanjutan Prosedur…….

• Ektrak jernih diuapkan di atas penangas air sampai


pekat lalu + 10 ml KOH-etanol 10%, sambil diaduk-
aduk, diamkan beberapa saat.
• Setelah mengendap, pisahkan larutan dgn cara
dekantasi.
• Larutkan hasil dekantasi didiamkan semalaman dalam
lemari es.
• Kristal yang ditimbulkan dipisahkan & dicuci dgn etanol
96% (dingin), lalu keringkam pd suhu 40˚C.
• Jmlh yg diperoleh adalah 0,3 gram.
Hasil

• Piperin membentuk senyawa kompleks


berbentuk jarum merah dgn 1,3,5-
trinitrobenzen dlm perbandingan 1:1
• TL senyawa tsb : 130˚C.
Alat Soxhlet
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai