Anda di halaman 1dari 20

Kuala Lumpur Kepong Berhad (KLK)

Wisma Taiko, 1, Jalan S.P. Seenivasagam, 30000 Ipoh, Perak Darul Ridzuan, Malaysia
Tel +605-240 8000
http:/www.klk.com.my

JURNAL
LABORATORIUM
MILL SAMPLE |LIQUID SAMPLE
2018
Ilham Dwi Septiaji [MT Mill Batch 2.1]
TABLE OF CONTENTS

Daftar isi
Pengantar _________________________________________________________________________________________________ 1
Sampel Cair (Liquid) _____________________________________________________________________________________ 4
Analisa Komposisi Crude Oil ____________________________________________________________________________ 6
Analisa Moisture (Metode Microwave) _________________________________________________________________ 7
Analisa Kandungan Minyak (Oil Content) ______________________________________________________________ 9
Sampel Padat (Solid) ___________________________________________________________________________________ 12
Analisa Unstripped Bunch _____________________________________________________________________________ 14
Analisa Kernel Looses __________________________________________________________________________________ 15
Analisa Ex-Ripple Mill __________________________________________________________________________________ 16
Analisa Dirt ______________________________________________________________________________________________ 17
Contact Information __________________________________________________ Error! Bookmark not defined.
Company Information ________________________________________________ Error! Bookmark not defined.
MILL SAMPLE

Pengantar
FUNGSI LABORATORIUM
Fungsi utama dari laboratorium pabrik kelapa sawit adalah menjaga produk minyak kelapa sawit
(CPO) dan Palm Kernel agar selalu baik, sesuai standar dan menjaga buah dapat diolah dengan optimal.
Dengan kata lain laboratorium harus menyediakan segala informasi kepada menajer pabrik untuk mencapai
kadar ekstraksi yang optimum dan hasil yang sesuai standar. Melaporkan kepada pihak manajemen pabrik
dengan segera mengenai segala hal yang abnormal dalam sampling, terutama bila ada sesuatu perubahan
dalam keadaan proses.

PENGAWASAN PROSES
Dalam rangka untuk emndapatkan segala informasi dan mengontrol kualitas produk pabrik, maka
diperluka adanya tindakan pengawasan terhadap proses pengolahan. Hal ini dilakukan oleh pihak
laboratorium untuk memastikan bahwa proses pengolahan berlangsung secara optimal dan efisien., dalam
arti meminimalisir oil looses yang terjadi. Menjaga buah selama proses pengolahan dari oil looses sangatlah
penting. Setiap jam selama pabrik melakukan proses pengolahan pihak labor yaitu sampel boy akan
mengambil sampel untuk dianalisa oleh analis. Adapun sampel yang dianalisa adalah sampel cair dan padat.
Beberapa sampel cair yang dianalisa antara lain :

1. Sterilizer Condensate
Sterizer merupakan suatu ketel tempat perebusan TBS yang berbentuk bejana (silinder).
Sterizer Nilo POM 1 menggunakan sterilizer horizontal dengan kapasitas 4 lori untuk satu
sterilizer. Sterilizer horizontal membutuhkan lori untuk membantu proses perebusan. Adapun
tujuan dari perebusan antara lain :
a. Menonaktifkan enzim lipase pada TBS.
b. Melunakkan daging buah (mesocarp).
c. Mengurangi kadar air dalam buah.
d. Mempermudah buah lepas dari tandannya.

Pada proses perebusan uap ditembakkan kedalam bejana yang kemudian sebagian uap
akan mengalami pendinginan sehingga terkondensasi menjadi air yang kemudian keluar
melalui condensate valve. Pada fenomena tersebut oil pada buah bisa terbawa oleh air
kondensate yang kemudian disebut oil looses sterilizer kondensate. Pembilan sampel dilakukan
pada pembuangan air kondensate yang berupa sampel cair. Sampel dianalisa untuk
menentukan kadar minyak yang ikut terbuang oleh air kondensat dengan metoda microwave
oven dan soxtherm ekstraksi (oil content) dengan standart loosesnya <2%.

2. Underflow
Continous settling tank berfungsi untuk pemisahan antara minyak dengan sludge dengan
memanfaatkan berat jenis. Alat ini berbentuk tangki silinder dengan kerucut di bagian

Page 1
MILL SAMPLE

bawahnya untuk mengoptimalkan pengendapan sludge yang akan keluar dengan sistem
underflow dan minyak akan keluar dengan sistem overflow.
• Sistem overflow artinya minyak keluar melalui sebuah pipa yang terletak pada bagian
atas tangki. Minyak yang berat jenisnya lebih ringan akan naik ke permukaan dan
masuk ke sebuah pipa dan keluar menuju oil tank.
• Sistem underflow artinya sludge keluar melalui sebuah pipa yang terletak di bagian
bawah tangki. Kemudian karena tekanan, sludge akan naik ke atas mengikuti pipa
menuju sludge tank.

Pada aliran underflow inilah sampel cair diambil untuk mengetahui kadar minyak yang ikut
terbawa sludge. Minyak yang terbawa inilah yang disebut sebagai oil looses. Adapun standard
oil looses pada aliran underflow adalah < 8%.

3. Ex-sparator
Separator merupakan mesin centrifugal yang berfungsi memisahkan sludge dengan minyak.
Pada separator digunakan gaya centrifugal dimana sludge diputar dengan kecepatan tinggi
sehingga terpisah antara sludge dengan minyak berdasarkan berat jenis larutan. Minyak dari
separator akan masuk ke alam reclaimed tank, sedangkan sludge akan masuk kedalam sludge
pit. Sludge hasil pemisahan separator diambil untuk mengetahui kandungan minyak (oil looses)
yang terbuang oleh pipa pembuangan sludge separator. Adapun standard oil looses dari sampel
ex-separator adalah <1%.
4. Recovery
Recovery merupakan suatu tempat berbentuk bak, berfungsi untuk menampung air, sludge
hasil dari pengolahan buah dari kolam sludge untuk dikirim ke kolam limbah. Apabila pada
recovery masih terdapat minyak yang naik dipermukaan, maka minyak tersebut akan dialirkan
lagi ke proses klarifikasi atau pemurnian untuk diolah kembali. Sampel cair diambil pada pipa
pembuangan recovery sebelum masuk ke kolam limbah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
kandungan minyak yang ikut terbuang (oil looses) pada proses pengolahan buah. Adapun
standart oil looses sampel recovery baik before ataupun after adalah <1%.
5. Crude oil
Minyak yang telah disaring di vibrating screen kemudian dialirkan kedalam deoiling crude oli
(DCO) tank. DCO tank merupakan suatu tangki tempat penampung minyak sementara sebelum
dipompakan ke CST. Disini sampel crude oil diambil untuk mengetahui kandungan minyak, air
dan sludge. Dalam analisa ini standar komposisi crude oil yaitu 40% minyak, 30% air, dan 30%
sludge.

Sedangkan untuk sampel padat yang dianalisa antara lain :

1. Stasiun Press (pengempaan)


Merupakan alat memeras minyak yang terkandung di dalam mesocarp buah sawit dengan
memanfaatkan tekanan dari dua ulir yang berlawanan arah. Tujuan dari alat ini adalah untuk
memperoleh minyak yang terkandung didalam mesocarp yang telah dilumatkan sebelumnya.

Page 2
MILL SAMPLE

Pada alat ini press fibre akan dianalisa untuk mengetahui moisture dan minyak yang masih
terkandung dalam mesocarp. Selain itu press cake juga dianalisa untuk mengetahui
jumlah %whole nut, %broken nut, %whole kernel, %broken kernel, %shell, dan %broken nut
dalam total nut.
2. MPD dan USB Analysis
Threser merupakan alat untuk melepaskan buah dari janjangannya. TBS akan dibanting selama
berada didalam threser sehingga buah akan terlepas dari janjangan. Buah akan jatuh ke under
threser conveyor melalui kisi-kisi threser yang kemudian diolah menuju stasiun press,
sedangkan jangkos terlempar keluar dari ujunh threser karena adanya plat pembawa. Jangkos
kemudian jetuh ke empty bunch conveyor. Sampel unstripped bunch (USB) adalah janjangan
yang masih melekat 5 buah brondolan atau lebih. Sampel diambil dengan memperhatikan 150
jangkos yang melewati dari empty bunch conveyor. Analisa ini dilakukan untuk mengetahui
kehilangan minyak dalam buah akibat dari tidak lepasnya buah pada janjangan. Batas dari
analisa USB ini adalah <2%.
Sampel yang keluar dari digester atau mass passing digester (MPD) diambil untuk mengetahui
kandungan mesocarp, true nut, abnormal, normal, calya, dan trash.
3. Kernel Looses
Sampel diambil pada fibre cyclone, LTDS, dan claybath shell yang masing masing standard
loosesnya <1%. Sampel diambil lalu dianalisa komposisi %whole nut, %broken nut, %whole
kernel, dan %broken kernel. Analisa ini dilakukan untuk mengetahui jumlah kehilangan kernel
dalam satu proses pengolahan kernel.
4. Ex-Ripple Mill
Ripple mill merupakan alat untuk memecahkan cangkang supaya inti (kernel) dan cangkang
dapat dipisahkan. Disini sampel diambil untuk mengetahui jumlah % whole nut, %broken
nut, %whole kernel, %broken kernel, %shell, dan Effisiensi ripple mill. Hal yang tidak
diperbolehkan dalam sampel ex-ripple mill adalah nut, baik itu whole but ataupun broken nut,
karena itu menunjukan bahwa ripple mill tidak mampu memecahkan nut. Standar efisiensi
ripple mill adalah > 96%.

Page 3
MILL SAMPLE

Sampel Cair (Liquid)


PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL
1. Menyiapkan wadah sampel (jerigen) yang bersih.
2. Menyiapkan gayung sampel.
3. Mengambil sampel pada bagian/kran yang sudah disediakan pada masing-masing bagian.
4. Sampel diambil pada saat stasiun beroperasi.
5. Mengambil sampel dilakukan 1jam sekali.

NO JENIS SAMPEL FREKUENSI CARA MENGAMBIL SAMPEL


1 Sterilizer Condesate Setiap 1 jam Dari pipa outlet sterilizer condensate

2 Underflow Setiap 1 jam Dari Continous Setting Tank

3 Sludge ex-separator Setiap 1 jam Dari pipa buangan separator

4 Sludge before recovery Setiap 1 jam Dari pipa sebelum recovery

5 Sludge final effluence Setiap 1 jam Dari pipa buangan recovery menuju
kolam limbah
6 Crude Oil untuk spin Setiap 1 jam Mengambil dari crude oil tank
test

METODE ANALISA SAMPEL


Metode analisa untuk setiap sampel berbeda tergantungan kebutuhan. Sampel diambil setiap satu jam untuk
mengetahui kondisi minyak dan looses saat pabrik mengolah buah, sehingga pihak labor bisa melaporkan
kepada operator secara langsung apabila looses melebihi standar yang telah ditetapkan. Adapun analisa yang
akan dilakukan sebagai berikut :

1. Analisa moisture
2. Analisa oil content
3. Analisa komposisi crude oil

Analisa moisture dan oil content dilakukan setelah semua sampel setiap 1 jam terkumpul, atau disebut
sebagai sampel komposit. Untuk analisa komposisi crude ooil dilakukan setiap 1jam sekali dengan metode
spin test.

Page 4
MILL SAMPLE

JENIS SAMPEL CAIR


Sampel cair secara umum dikategorikan menjadi 2, antara lain :

1. Sampel komposit, adalah sampel campuran dari sampel yang diambil setiap satu jam.
2. Sampel non-komposit, adalah sampel yang diambil setiap 1 jam sekali selama pabrik mengolah
buah.

Page 5
MILL SAMPLE

Analisa Komposisi Crude Oil


A. Tujuan
Untuk mengawasi pencairan crude oil supaya mendapatkan keadaan yang optimum pada klarifikasi.
Analisa ini menggunakan metode spin test dengan sampel crude oil yang ada pada crude oil tank.

B. Sampling
Mengambil sampel dari crude oil tank setiap jam menggunakan gayung yang telah disediakan dan terus
uji dengan segera.

C. Prosedur Kerja
1. Mengguncang sampel crude oil dengan kuat dan kemudian menuang 10 ml sampel kedalam satu
graduated centrifuge tube berukuran 15 ml.
2. Menyalakan centrifuge crude oil selama 3 menit pada kelajuan 3000 rpm.
3. Mengukur volume total sampel (V1), volume lapisan minyak (V2), dan volume lapisan air (V3).

D. Perhitungan

𝑉2
% Minyak dalam crude oil = × 100
𝑉1

𝑉3
% Air dalam crude oil = × 100
𝑉1

Page 6
MILL SAMPLE

Analisa Moisture (Metode Microwave)


A. DEFINISI
Volatile matter atau moisture dianggap sebagai kehilangan berat karena proses evaporasi dalam sampel
apabila dipanaskan dalam pengujian yang telah ditentukan.

B. JENIS SAMPEL CAIR


1. Sampel sterilizer kondensat
2. Sampel underflow
3. Sampel sludge ex-separator
4. Sampel before recovery
5. Sampel final effluence

C. JENIS SAMPEL PADAT


1. Sampel press fibre
2. Sampel MPD
3. Sampel palm kernel produksi
4. Sampel wet kernel produksi
5. Sampel nut ripple mill
6. Sampel wet nut

D. PERALATAN
1. Analytical balance
2. Microwave oven, Merek : Panasonic, Model NN-C2003S
3. Crystallising dish, 95mm (OD) x 55mm (H)
4. Desikator
5. Kapas

E. PROSEDUR KERJA
1. Mengeringkan crystallising dish + kapas dalam microwave selama 5 menit dengan pengaturan
oven ditetapkan pada high atau 100%.
(Catatan : memberi label pada dish penting)
2. Mendinginkan dalam desikator sampai suhu ruangan.
(Catatan : lama pendinginan tergantung jumlah dish dan suhu ruangan laboratorium)
3. Menimbang dengan tepat berat dish dan kapas, W1.

Page 7
MILL SAMPLE

4. Menimbang 15±1 gr sampel ke atas kapas di dalam dish. Memastikan semua sampel terserap
sempurna pada kapas.
5. Menimbang kembali dish, kapas, dan sampel, W2.
6. Meletakkan ke dalam microwave dengan 6 dish yang berisi sampel di atas dish lain yang
diterbalikkan.
(Catatan : menggunakan pelengkap apabila jumlah sampel yang akan dianalisa kurang dari
6 sampel. Sampel pelengkap ditimbang secara kasar saja)
7. Waktu pengeringan untuk sampel adalah sebagai berikut :
WAKTU JENIS WAKTU JENIS TINGKAT PANAS
PEMANASAN SAMPEL PENDINGINAN MICROWAVE MICROWAVE
Sampel cair Panasonic
4-4-4 menit 4 menit 100%
dan padat (NN-C2003S)
(Catatan : Sampel kernel produksi memiliki waktu pemanasan 5-5-5 menit, sampel nut
memiliki waktu pemanasan 3-3-3 menit)
8. Mengeluarkan dish dari microwave dan mendinginkan di dalam desikator kira-kira 30-45 menit
kemudian beratnya ditimbang kembali, W3.
(Catatan : Lama penyejukan bergantung kepada jumlah sampel dan suhu ruangan
laboratorium)

F. PERHITUNGAN
𝑊2 − 𝑊3
%Moisture = × 100
𝑊2 − 𝑊1
Dimana,

W1 adalah berat dish + kapas

W2 adalah berat dish + kapas + sampel sebelum dikeringkan

W3 adalah berat dish + kapas + sampel setelah dikeringkan

G. CATATAN
1. Sampel sterilizer condensate, underflow, dan sludge sparator, memiliki kandungan air yang tinggi
mungkin akan terpercuk. Ini bisa dihindari dengan menutupi sampel dengan kapas.
2. Jangan menggunakan kapas terlalu banyak, hanya untuk menyerap semua air. Kapas lebih kurang
10 gr digunakan.
3. Pada saat pendinginan, pintu microwave oven haruslah dibuka luas supaya pendinginan bisa
berlangsung secara cepat.

Page 8
MILL SAMPLE

Analisa Kandungan Minyak (Oil Content)


DEFINISI
Kandungan minyak dianggap sebagai minyak yang terlarut dalam hexane setelah diekstrak dengan
menggunakan Soxtherm Extractor.

PRINSIP
Soxtherm Extractor digunakan dalam metode ini dengan hexane sebagai pelarut dalam waktu dan suhu
yang telah ditetapkan.

PERALATAN
1. Soxtherm
2. Ekstraksi thrimble 100x30 mm tebal 2 mm
3. Desikator
4. Kapas

JENIS SAMPEL CAIR


1. Sampel sterilizer kondensat
2. Sampel underflow
3. Sampel sludge ex-separator
4. Sampel before recovery
5. Sampel after recovery

JENIS SAMPEL PADAT


1. Sampel press fibre
2. Sampel MPD
3. Sampel palm kernel produksi
4. Sampel wet kernel produksi
5. Sampel nut ripple mill
6. Sampel wet nut

BAHAN
1. Hexane

Page 9
MILL SAMPLE

PROSEDUR KERJA
1. Membersihkan beaker ekstraksi, memasukkan 2-3 buah batu didih, dan mengeringkan dalam oven
pada suhu 103±2 °C selama 1 jam. Kemudian mendinginkan menggunakan desikator sampai
mencapai suhu ruangan.
2. Menimbang beaker ekstraksi. Memasukkan timbel ekstraksi (bersama sampel) ke dalam timbel
holder dam memasukkan ke dalam beaker ekstraksi. Mengisi beaker ekstraksi dengan hexane
sebanyak 140 ml.
3. Menghidupkan soxtherm dan kompresor, klik pada layar laptop “soxtherm manager program” dan
mengikuti rekomendasi pengaturan untuk sampel sebagai berikut :

T-Classification : 200 °C
Ekstraction Temperature : 150 °C
Reduction Interval : 4 minutes
Reduction Pulse : 30 minutes
Evaporation A : 4 x interval
Extraction Time : 1 hour
Evaporation B : 4 x interval
Evaporation B : 1 minute

4. Setelah mengatur program, meletakkan breaker ekstraksi ke dalam unit soxtherm ekstraksi.
Memastikan beaker ekstraksi tepat berada pada silinder soxtherm.
5. Memastikan air keran terpasang dan berjalan, mengatur kecepatan air supaya suhu air tidak
terlalu panas.
6. Menekan tombol “Run” pada soxtherm yang terdapat pada layar laptop supaya analisa dapat
berjalan.
7. Setelah selesai menganalisa, beaker ekstraksi dikeluarkan dari mesin soxtherm, kemudian kawat
holder tetap tertinggal.
8. Mengeringkan dengan cara memasukan ekstraksi beaker ke dalam oven dengan suhu 103±2 °C
selama 1-1,5 jam.
9. Mendinginkan ke dalam desikator sampai suhu ruangan.
10. Menimbang beaker ekstraksi yang berisi minyak.

PERHITUNGAN
W2 − W1
% Kandungan minyak (wet basis) = × 100
W
Dimana,

W adalah berat sampel basah


W1 adalah berat flask sebelum ekstraksi

Page 10
MILL SAMPLE

W2 adalah berat flask setelah ekstraksi

minyak
% Kandungan minyak (dry basis) = × 100
sampel kering

Page 11
MILL SAMPLE

Sampel Padat (Solid)


PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL
1. Menyiapkan top-pan balance.
2. Mengambil sampel pada bagian sudah disediakan pada masing-masing bagian.
3. Sampel diambil pada saat stasiun beroperasi.
4. Mengambil sampel dilakukan 1jam sekali dengan komposisi 1 kg.
5. Menganalisa sampel yang sudah diambil sesuai dengan jenis sampel padat.

NO JENIS SAMPEL FREKUENSI KUANTITAS CARA MENGAMBIL SAMPEL


1 Press Cake Setiap 1 jam 1 kg Dari mesin press (stasiun press)

2 Press fiber Setiap 1 hari 1 kg Dari sampel press cake

3 MPD Setiap 1 hari 1 kg Dari stasiun threser

4 USB Setiap 1 jam 150 Dari empty bunch conveyor


janjangan
5 Fiber Cyclone Setiap 1 jam 1 kg Dari mesin fiber cyclone

6 LTDS Setiap 1 jam 1 kg Conveyor pembuangan LTDS

7 Claybath Setiap 1 jam 1 kg Conveyor pembuangan shell Claybath

8 Ex-Ripple Mill Setiap 1 jam 1 kg Pembuangan ripple mill

9 Palm Kernel Setiap 2-3 jam 1 kg Conveyor setelah kernel silo


Produksi

METODE ANALISA SAMPEL


Metode analisa untuk setiap sampel berbeda tergantungan kebutuhan. Sampel diambil setiap satu jam untuk
mengetahui kondisi minyak dan looses saat pabrik mengolah buah, sehingga pihak labor bisa melaporkan
kepada operator secara langsung apabila looses melebihi standar yang telah ditetapkan. Adapun analisa yang
akan dilakukan sebagai berikut :

1. Analisa USB
2. Analisa Press cake
3. Analisa Ex-ripple mill
4. Analisa Kernel Looses

Page 12
MILL SAMPLE

5. Analisa Oil Content


6. Analisa Moisture
7. Analisa Dirt

Analisa moisture dan oil content dilakukan setelah semua sampel setiap 1 jam terkumpul, atau disebut
sebagai sampel komposit. Metode analisa moisture dan oil content sampel padat juga sama dengan metode
analisa moisture dan oil content sampel padat

JENIS SAMPEL
Sampel cair secara umum dikategorikan menjadi 2, antara lain :

3. Sampel komposit, adalah sampel campuran dari sampel yang diambil setiap satu jam.
4. Sampel non-komposit, adalah sampel yang diambil setiap 1 jam sekali selama pabrik mengolah
buah.

Page 13
MILL SAMPLE

Analisa Unstripped Bunch


A. Objektif
1. Untuk memeriksa efisiensi stasiun sterilizer dan mutu FFB.
2. Untuk mengawasi kehilangan minyak yang tampak disebabkan oleh buah yang masih melekat.

B. Sampling
1. Sampel diambil dari empty bunch conveyor.
2. Perhatikan 150 tandan secara berurutan

C. Prosedur Kerja
1. Memperhatikan sejumlah 150 jangkos berurutan dan bilangan USB akan direkam menggunakan
tally counter.

Perhitungan
Bil. USB
% USB = × 100
150

Page 14
MILL SAMPLE

Analisa Kernel Looses


A. Objektif
Untuk menetahui kehilangan kernel dalam suatu proses pemisahan.

B. Jenis Sampel
1. Sampel Fibre Cyclone.
2. Sampel LTDS.
3. Sampel Claybath

C. Sampling
1. Sampel diambil dari empty bunch conveyor.
2. Perhatikan 150 tandan secara berurutan

D. Prosedur Kerja
1. Menimbang sampel dengan top-pan balance seberat 1 kg, W.
2. Memisahkan sampel antara whole kernel, broken kernel, whole nut, broken nut, shell, dan fibre.
3. Memecah whole nut dan broken nut untuk mendapat kernel didalamnya kemudian dicampur
dengan kernel.
4. Menimbang berat kernel yang didaptkan, W1.

E. Perhitungan

W1
% Kernel looses = × 100
𝑊

Dimana,
W adalah berat sampel
W1 adalah berat kernel

Page 15
MILL SAMPLE

Analisa Ex-Ripple Mill


A. Objektif
Untuk menetahui effisiensi kinerja ripple mill.

B. Jenis Sampel
1. Sampel Fibre Cyclone.
2. Sampel LTDS.
3. Sampel Claybath

C. Sampling
1. Sampel diambil sebelum dan sesudah pengolahan di ripple mill.
2. Sampel diambil saat pabrik beroperasi.

D. Prosedur Kerja
1. Menimbang sampel dengan top-pan balance seberat 1 kg.
2. Memisahkan sampel antara whole kernel, broken kernel, whole nut, broken nut, shell, dan fibre.
3. Menimbang berat whole kernel dan broken kernel yang hasil pengolahan ripple mill.

E. Perhitungan

% efisiensi ripple mill = 100 − (𝑊𝑁2 + 𝐵𝑁2)

Dimana,
WN2 adalah berat whole nut outlet
BN 2 adalah berat broken nut outlet

Page 16
MILL SAMPLE

Analisa Dirt
A. Objektif
Untuk menetahui kualitas kernel produksi.

B. Jenis Sampel
1. Sampel Palm Kernel Produksi

C. Sampling
1. Sampel diambil setiap 2-3 jam untuk setiap line produksi.

D. Prosedur Kerja
1. Menimbang sampel dengan top-pan balance seberat 1 kg, W1.
2. Memisahkan sampel antara whole kernel, broken kernel, whole nut, broken nut, dan shell.
3. Memecah broken nut dan whole nut.
4. Menimbang seperti berikut :
• Shell (W2)
• Cangkang dari whole nut (W3)
• Cangkang dari broken nut (W4)
• Kernel pecah, (W5)

E. Perhitungan

W2 + W3 + W4
% Jumlah Dirt = × 100
W1

W5
% Broken kernel = × 100
W1

Page 17
MILL SAMPLE

Personal Information

ILHAM DWI SEPTIAJI


TEKNIK MESIN

Tel 081276492648
Ilham.ds@klk.co.id

Company Information
Kuala Lumpur Kepong Berhad (KLK)
Wisma Taiko, 1, Jalan S.P. Seenivasagam, 30000 Ipoh, Perak Darul Ridzuan, Malaysia
Tel +605-240 8000
http:/www.klk.com.my

Page 18

Anda mungkin juga menyukai