Anda di halaman 1dari 11

JEMBATAN TIMBANG (WEIGHBRIDGE)

A. Fungsi Jembatan Timbang NPOM 1


Jembatan timbang atau weighbridge adalah instrumen yang digunakan untuk keperluan
industri untuk menimbang kendaraan truk sehingga berat dari kendaraan truk beserta
muatannya dapat diketahui. Jembatan timbang juga bisa disebut dengan timbangan jembatan.
Dalam penerimaan buah, tempat pertama yang harus dilalui adalah jembatan timbang. Dalam
keperluan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) atau Palm Oil Mill (POM) jembatan timbang digunakan
untuk menimbang tandan buah segar (TBS) atau fresh fruit brunch (FFB), janjangan kosong
(jangkos) atau empty fruit brunch (EFB), ash boiler, pupuk, crude palm oil (CPO), palm kernel
(PK), beras, besi tua, cangkang (shell), brondolan atau loose fruit (LF), dan keperluan lain-lain.
Jembatan timbang pada Nilo Palm Oil Mill 1 dapat dilihat pada gambar 2.1. Adapun tujuan
jembatan penimbangan secara umum antara lain :
1. Untuk mengetahui jumlah TBS yang masuk.
2. Untuk mengetahui aliran keluarnya hasil produksi CPO dan palm kernel.
3. Untuk mengetahui jumlah bahan / material yang masuk dan keluar.
4. Sebagai bahan pembanding, dan pengawasan.

Gambar 2.1. Jembatan timbang Nilo Palm Oil Mill 1


Nilo POM 1 memiliki 2 jembatan timbang dengan kode jembatan I adalah “A” dan
jembatan II adalah “M” yang digunakan untuk nomer tiket jembatan timbang. Jembatan
timbang I berada dekat dengan operator timbangan, sedangkan jembatan timbang II berada
jauh dari operator timbangan (Gambar 2.2). Adapun perbedaan antara kedua jembatan timbang
tersebut terletak pada fungsinya. Jembatan I digunakan untuk kegiatan proses produksi PT.
Adei Plantation & Industry. Menimbang muatan dari atau untuk kebun binaan serta kebun area
operasional Nilo POM 1, misalkan penimbangan jangkos untuk Divisi 1 di Kebun Nilo Barat
1 (KNB 1), dan penimbangan TBS dari PT. Safari Riau. Sedangkan jembatan II digunakan
untuk menimbang produk dari atau untuk perusahan luar. Contoh kasus yaitu menimbang
muatan yang mengangkut CPO keluar untuk PT. Adijaya Karya, menimbang truk mengangkut
beras masuk dari CV. Rantau Jaya.
Jembatan timbang II

From Main Gate To Mill

Jembatan timbang I

Operator

Gambar 2.2. Denah lokasi jembatan timbang Nilo Pom 1.


Jembatan timbang NPOM 1 memakai digital sistem komputerisasi, dimana timbangan
digital ini mampu secara otomatis menghitung jumlah berat bersih suatu muatan dan langsung
terhubung ke kantor pusat KLK, sehingga Nilo POM 1 selalu terpantau langsung oleh kantor
pusat KLK Group di Malaysia

B. Komponen Jembatan Timbang


1. Load Cell
Load cell adalah perangkat listrik yang dapat mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik yang biasa digunakan untuk mengubah suatu gaya menjadi sinyal listrik.
Load cell memanfaatkan deformasi akibat tekanan yang diterima menjadi sinyal listrik
yang dikirim ke junction box untuk diolah lebih lanjut.

Gambar 2.3. Load cell

2. Junction box
Alat yang berfungsi menghubungkan kabel dari load cell menuju indikator, selain itu
juga merapikan instalasi kabel jembatan timbang dari load cell menuju indikator.
Junction box mampu mengolah data sinyal dari 6 load cell yang kemudian dikirim ke
indikator.

Gambar 2.4. Junction box

3. Indikator
Indikator adalah alat yang digunakan untuk menunjukan angka timbanga secara digital
dari hasil penimbangan muatan. Indikator mampu mengubah sinyal listrik dari junction
box menjadi angka digital.

Gambar 2.5. Indikator jembatan timbang

4. Perangkat komputer
Perangkat komputer digunakan untuk mengolah beberapa data input dibantu dengan
software jembatan timbang sehingga didapatkan data output berat timbangan berupa
berat tanpa muatan, berat kasar, dan berat bersih.

Gambar 2.6. Operator mengoperasikan perangkat komputer.

5. Printer
Komponen ini membantu petugas jembatan untuk mencetak beberapa berkas jembatan
timbang seperti tiket dan daily report.
6. Uninterubtible Power Supply
UPS adalah peralatan listrik yang menyediakan daya darurat ke beban ketika sumber
daya input atau daya listrik padam. UPS memberikan cukup waktu untuk
menyelesaikan proses penimbangan kendaraan hingga listrik menyala kembali.
Sehingga proses penimbangan tetap berlangsung walaupun listrik padam.

Gambar 2.7. UPS jembatan timbang Nilo POM 1

7. Closed-circuit Television (CCTV)


Jembatan Nilo POM 1 memiliki 4 unit CCTV yang dipasang di berbagai sudut. CCTV
digunakan untuk membantu petugas jembatan timbang dalam mengatur lalu lintas
kendaraan yang akan ditimbang. Selain itu juga CCTV juga digunakan untuk
meminimalisir tindakan kecurangan pada saat proses penimbangan muatan.

Gambar 2.8. CCTV Nilo POM 1.

Berikut spesifikasi timbangan yang dimiliki oleh Nilo POM1 :


Timbangan I :

• Merk : Avery Berkel


• Dimensi : 15 x 3 m
• Kapasitas : 50.000 kg
• Jumlah Load cell : 6 unit
• Kapasitas Load cell : 30.000 kg/unit
Komponen Timbangan
Indikator :

• Merk : UWE (Universal Weight Enterprice)


• Type : W- 50
• No. Serie : NVF 10077
• Satuan : kg
• Ketelitian : 10 kg

Junction box :

• Merk : UWE (Universal Weight Enterprice)


• Type : W40
• No. Serie : JW 0532
Perangkat Komputer

• Merk : Dell
• Processor : Intel (R) Core (TM) i5-4590 CPU @ 3.30GHz
• RAM : 8,00 GB

Timbangan II :

• Merk : Avery Berkel


• Dimensi : 15 x 3 m
• Kapasitas : 50.000 kg
• Jumlah Load cell : 6 unit
• Kapasitas Load cell : 30.000 kg/unit
Komponen Timbangan
Indikator :

• Merk : UWE (Universal Weight Enterprice)


• Type : W- 50
• No. Serie : NWC 10824
• Satuan : kg
• Ketelitian : 10 kg
Junction box :

• Merk : UWE (Universal Weight Enterprice)


• Type : W40
• No. Serie : JW 0532
Perangkat Komputer

• Merk : Dell
• Processor : Intel (R) Core (TM) i5-4590 CPU @ 3.30GHz
• RAM : 8,00 GB
Perangkat Pendukung
Printer

• Merek : hp – Laser Jet Pro M402 dn


• Jumlah : 1 unit
Uninterubtible Power Supply (UPS)

• Jumlah : 2 unit

Merk ICA ICA


Type SIN 511C SIN 1100C
Input 185-250 V, 50 Hz 185-250 V, 50 Hz
Output 220 V, 50 Hz 220 V, 50 Hz
Capacity 800 VA 1000 VA
No.Series 1510A0300128 151B0510077

Stabilizer

• Merk : Lexos
• Type : SVC – 2000 VA

C. Alur Penimbangan Muatan di Jembatan Timbang


Jembatan timbang Nilo POM 1 digunakan untuk menimbang muatan masuk dan keluar.
Secara umum setiap muatan yang masuk atau keluar memiliki tahapan yang berbeda. Adapun
alur penimbangan produk masuk dan keluar antara lain:
1. Produk Masuk
Berdasarkan sumbernya, produk masuk di Nilo POM 1 dibedakan menjadi 2, yaitu
produk dari kebun operasional dan binaan Nilo POM1, dan produk dari perusahaan luar
PT. Adei Plantation & Industry. Namun, secara umum alur penimbangan produk masuk
dapat dilihat pada gambar 2.9.
Gambar 2.9. Alur penimbangan produk masuk.
Informasi tambahan:

• Untuk kebun diluar area operasional Nilo POM 1 seperti Kredit Koperasi Primer
untuk Anggota (KKPA) memiliki surat pengantar yang berbeda. Terdapat 3 lembar
SPB berwarna putih, merah, dan kuning, masing masing untuk PKS, pengemudi,
dan KKPA itu sendiri. Surat pengan tar barang (SPB) KKPA dapat dilihat di
gambar 2.10.

Gambar 2.10. Surat Pengantar Barang KKPA

• Untuk TBS dan LF dari PT. Safari Riau terdapat proses cek keamanan oleh petugas
keamanan untuk membuka segel sebelum masuk timbangan.
Gambar 2.11. Checklis truck TBS PT.Safari Riau.

2. Produk Keluar
Alur penimbangan produk keluar dibedakan menjadi dua berdasarkan tempat
tujunanya, yaitu untuk internal dan untuk eksternal PT. Adei Plantation & Industry.
Contoh produk keluar untuk internal PT. Adei Plantation & Industry yaitu jangkos
dan ash boiler, sedang contoh produk keluar untuk perusahaan lain (eksternal) yaitu
CPO dan PK.
Secara garis besar, alur penimbangan produk keluar untuk internal PT.Adei
Plantation & Industry sama dengan tahapan dari penimbangan produk masuk. Yang
membedakan adalah SPB pada tahapan penimbangan. Penimbangan EFB dan boiler
ash tidak ada SPB, sehingga tidak meminta stempel di pos keamanan. Adapun alur
penimbangan produk keluar untuk internal dan eksternal perusahaan dapat dilihat
pada gambar 2.12 dan 2.13.

Gambar 2.12. Alur penimbangan EFB dan boiler ash.


Gambar 2.13. Alur penimbangan CPO dan PK.
D. Pengiriman kontrak dan prosedur pengoperasian CPO
Pengiriman kontrak dan prosedur pengoperasian timbangan produk crude palm oil (CPO)
antara lain :
1. Petugas jembatan timbang memperhatikan dahulu kontrak CPO yang terkait.
2. Petugas memastikan Surat List kendaraan sudah sesuai dengan surat DO yang
diberikan.
3. Petugas memastikan nomor kendaraan dan nama supir sesuai dengan list terkait.
4. Setelah semua selesai, petugas timbangan menginformasikan kepada manager untuk
ditindak lanjut.
5. Sebelum dilakukan penimbangan, manager akan mengkonfirmasi jumlah kendaraan
yang diijinkan masuk untuk melakukan dispatch CPO.
6. Kemudian dilakukan penimbangan sesuai dengan SOP timbangan yang sudah ada.
7. Apabila jumlah muatan melebihi jumlah kontrak, operator timbangan wajib
menginformasikan kepada executive dan executive melanjutkan informasi yang ada
ke pada pihak marketing Malaysia terkait dengan kelebihan jumlah kontrak.

E. Perawatan Weighbridge (Jembatan Timbang)


Perawatan jembatan timbang dilakukan oleh internal pihak pabrik Nilo POM 1 (in-house
maintenance) dan pihak luar pabrik (out-sourced maintenance).
1. In-house maintenance
Perawatan pihak internal dilakukan oleh semua pihak perusahaan. Pengemudi
harap pelan-pelan saat memasuki patform timbangan dan tidak berhenti secara tiba-
tiba diatas platform. Hal ini dilakukan untuk menjaga load cell tetap dalam keadaan
baik karena load cell jembatan timbang bereaksi naik turun tidak kesamping. Petugas
jembatan timbang serta pihak pabrik harus memastikan jembatan timbang selalu dalam
keadaan bersih, tidak ada TBS, LF, dan pasir diatas timbangan yang mampu mengubah
berat muatan yang ditimbang. Serta memastikan tidak ada kotoran dibawah jembatan
timbang yang mampu mengganggu perfoma jembatan timbang sehingga berat muatan
tidak sesuai.
Adapun perawatan lain yang dilakukan internal pabrik yaitu dengan kalibrasi
corner test yang dilakukan maksimal 1 kali dalam 1 bulan. Dengan menimbang alat
berat (loader) pada jembatan timbang di tiga titik seperti pada gambar 2.13. Adapun
batas selisih beban antar titik yaitu 20 kg. Jika terjadi selisih beban lebih dari 20 kg
antar titik maka perlu dilakukan pengecekan kebersihan dan kondisi jembatan timbang.
Apabila selisih kurang dari atau sama dengan 20 kg, maka jembatan masih layak
dipakai.

Gambar 2.13. Titik beban corner test.

2. Out-sourced maintenance
Pabrik Nilo POM 1 memiliki kontrak dengan PT.Multi Perkasa Lestarindo dalam
perawatan jembatan timbang. PT.Multi Kreasi Lestarindo akan datang ke jembatan
timbang Nilo POM 1 dalam 6 bulan sekali untuk melakukan pengecekan jembatan
timbang dan memastikan jembatan timbang dalam keadaan baik. Selain itu jika terjadi
masalah di jembatan timbang maka PT.Multi Kreasi Lestarindo akan datang untuk
melakukan pengecekan hingga perbaikan.
Adapun out-sourced maintenance dilakukan oleh badan metrolgi untuk tera ulang
1 kali dalam 1 tahun. Metode kalibrasi yang dilakukan sama dengan yang dilakukan
pihak pabrik, hanya saja beban yang digunakan berbeda. Penimbangan dilakukan
mulai dari beban ringan hingga beban yang berat.

F. Prosedur Keselamatan Operasi Baku (SaOP) untuk Stasiun Jembatan Timbang


1. Potensi Bahaya
a. Lalu lintas kecepatan kendaraan keluar masuk timbangan.

2. Alat Pelindung Diri


a. Spatu safety.
3. Pengoperasian
Sebelum memulai operasi :
a. Memastikan semua lampu lalu lintas untuk jembatan timbang sesuai untuk lalu
lintas kendaraan.
b. Memastikan area timbangan dalam kondisi bersih dan selamat.
c. Memastikan semua peralatan listrik untuk penimbangan mencukupi dan terpasang
dengan aman.
d. Memastikan tanda had laju pada tempatnya.
Memulai dan selama operasi:
a. Memastikan bahwa ramp TBS bersedia untuk menerima truk TBS (memberi signal
tanda)
b. Petugas timbangan harus memastikan semua lalu lintas kendaraan keluar masuk
timbangan dalam urutan yang benar sesuai dengan persyaratan yang diatur oleh
eksekutif.
c. Petugas harus memastikan bahwa tidak ada yang kelebihan muatan kendaraan dan
timbangan.
d. Petugas perlu memastikan had jumlah kendaraan yang ada diatas hopper TBS.
e. Memastikan timbangan tidak dioperasikan ketika hujan lebat dan petir yang
beroperasi kepada panahan petir pada peralatan timbangan.
Mengakhiri operasi :
a. Petugas memastikan bahwa semua transaksi penimbangan kendaraan adalah
lengkap.
b. Memastikan bahwa platform jembatan timbangan bebas dari rintangan dan bersih.
c. Petugas memutuskan semua saluran listik pada sistem jembatan timbang.

4. Prosedur Keselamatan Selama Kerja Perawatan


a. Sebelum melakukan setiap perawatan, intruksi pekerjaan telah diberikan oleh
teknisi/staf bengkel/staf listrik.
b. Memastikan bahwa rambu (AWAS, PEKERJAAN SEDANG BERJALAN)
diletakkan pada kedua sisi platform jembatan timbangan.
c. Sebelum melakukan setiap perawatan, penanggung jawab perawata harus
memutuskan aluran listrik ke jembatan timbang.
d. Pada lubang jembatan timbang, personil perawatan harus memastikan lubang
dikeringkan dan dibersihkan.

Anda mungkin juga menyukai