Anda di halaman 1dari 7

7.

5 Penatalaksanaan Asma

Penatalaksanaan Asma dapat dilakukan di rumah dan di rumah sakit.


Penatalaksanaan asma memiliki tujuan untuk Menghilangkan dan mengendalikan
gejala asma, Mencegah eksaserbasi akut, Meningkatkan dan mempertahankan faal
paru seoptimal mungkin, Mengupayakan aktivitas normal termasuk exercise,
Menghindari efek samping obat, Mencegah terjadi keterbatasan aliran udara
(airflow limitation) irreversible, dan Mencegah kematian karena asma.

Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pertama kali adalah edukasi.


Edukasi harus meliputi tujuh hal. Tujuh hal tersebut adalah menjelaskan seluk
beluk asma, Menentukan klasifikasi, Mengenali dan menghindari pencetus,
Merencanakan pengobatan jangka panjang, Mengatasi serangan asma dengan
tepat, Memeriksakan diri dengan teratur, Menjaga kebugaran dan olahraga.

Monitoring asma dapat diklasifikasikan menjadi tiga, atau yang dapat


disebut pelangi asma. Pelangi asma terbagi menjadi merah, kuning dan hijau.
Pelangi asma tersebut dapat membantu pasien memantau kondisinya, identifikasi
perburukan asma, kontrol, dan mengetahui kapan pasien harus dibawa ke rumah
sakit.

Hijau:

Kondisi baik, asma terkontrol


Tidak ada / minimal gejala
APE : 80 - 100 % nilai dugaan/ terbaik
Pengobatan bergantung berat asma, prinsipnya pengobatan dilanjutkan.
Bila tetap berada pada warna hijau minimal 3 bulan, maka pertimbangkan
turunkan terapi.

Kuning:

Berarti hati-hati, asma tidak terkontrol, dapat terjadi serangan akut/


eksaserbasi
Dengan gejala asma (asma malam, aktiviti terhambat, batuk, mengi, dada
terasa berat baik saat aktiviti maupun istirahat) dan/ atau APE 60 - 80 %
prediksi/ nilai terbaik
Membutuhkan peningkatan dosis medikasi atau perubahan medikasi.

Merah:

berbahaya
Gejala asma terus menerus dan membatasi aktiviti sehari-hari.
APE < 60% nilai dugaan/ terbaik
Penderita membutuhkan pengobatan segera sebagai rencana pengobatan
yang disepakati dokter-penderita secara tertulis. Bila tetap tidak ada respons,
segera hubungi dokter atau ke rumah sakit. (Pedoman Diagnosis &
Penatalaksanaan Asma di Indonesia, 2008)

Penatalaksanaan asma dapat dilakukan di rumah dan di rumah sakit.


Skema 1. Penatalaksanaan asma di Rumah

(sumber: Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan Asma di Indonesia,


2008)
Skema 2. Penatalaksanaan di Rumah Sakit

(sumber: Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan Asma di Indonesia,


2008)
BAB IV

Boboiboi
(12 Tahun)

Anamnesis Pemeriksaan Fisik


TTV:
- Suhu 37,8oC
Keluhan Utama: - Nadi:
batuk 110x/menit
- RR: 26x/menit
- TD: 100/60
Onset: Pada mmHg
malam hari - SaO2: 95%
Inspeksi:
- mata jernih
Gejala Penyerta: - mukosa nasal
demam, bersin, sembap tanpa
dan nasal discharge
kongesti
Palpasi:
Multiple small
RPD: eczema lymph nodes di
dan kulit kering leher bagian atas

Perkusi:
RPK: Kakak hipersonor
menderita asma

Auskultasi: Ada
RPSE: tidak ada wheezing dan
perokok meupun ronkhi, tidak ada
hewan peliharaan murmur.
dirumah
Diagnosis
Kerja

Asma Bronkhial

Epidemiol Patogenesi Manifestas Tatalaksan


Definisi ogi s i Klinis a

Klasifikasi
Non
Medicamentosa
Medicamentosa

Rumah
Edukasi
Terkontrol Tingkat
Terkontrol
Sebagian Keparahan
Rumah
Sakit
Ringan

Sedang

Berat

Anda mungkin juga menyukai