Oktober 2018
Uraian materi
• Definisi infeksi nosokomial
• Penyebab infeksi nosokomial
• Pencegahan infeksi nosokomial
CONTOH SOAL
• Penyakit dapat ditularkan kepada orang lain dengan berbagai cara
penularan, termasuk penularan yang langsung (tidak bersumber
binatang)
• Apakah penyakit tersebut ?
A. Demam Berdarah Dengue
B. Malaria
C. Chikungunya
D. Leptospirosis
E. Measles
Definisi
• Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat dan berkembang saat
seseorang berada di lingkungan rumah sakit (setelah ± 72 jam berada
di rumahsakit tersebut)
• Infeksi nosokomial adalah setiap infeksi yang didapat penderita di
rumah sakit karena dirawat, berobat jalan di rumah sakit, yang juga
tidak diderita ketika pertama masuk Rumah Sakit(RS) dan tidak dalam
masa tunas suatu penyakit infeksi, termasuk infeksi yang didapat
petugas karena pekerjaannya di RS. Gejala penyakitnya dapat terlihat
ketika penderita masih dirawat di RS atau penderita sudah pulang
• Infeksi nosokomial ini terjadi di seluruh dunia dan berpengaruh buruk
pada kondisi kesehatan di negara-negara miskin dan berkembang.
Infeksi nosokomial ini termasuk salah satu penyebab kematian
terbesar pada pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit.
• Menurut data WHO tahun 2005, lebih dari separuh bayi baru lahir
yang dirawat di bagian perawatan bayi di rumah sakit di Brasil dan
Indonesia tertular infeksi nosokomial. Angka kematian kasus tersebut
mencapai 12 hingga 52 persen.
Segitiga epidemiologi terjadinya INOS
• Faktor agent
• Faktor host
• Faktor environment
Faktor agent
Faktor agent, meliputi:
• Jenisnya : tiap jenis mempunyai sifat dan cara hidup sendiri untuk
menyebabkan infeksi
• Virulensinya : ada kuman yang tidak virulen untuk orang sehat, tetapi
virulen untuk penderita yang sedang menurun daya tahan tubuhnya
• Jumlahnya : Semakin besar jumlahnya semakin patogen.
• Lama kontak : Tubuh manusia memberi perlawanan kuat terhadap
kuman yang masuk. Tetapi walau kuman jumlahnya sedikit, dengan
kontak terus menerus maka kemungkinan terjadinya infeksi akan
menjadi lebih besar.
Etiologi INOS adalah mikroba yang berupa
bakteri, virus, fungi, atau parasit.
A. Bakteri
1. Coccus gram positif : Staphylicoccus, Streptococcus, Enterococcus,
dll.
2. Bacillus gram negatif, aerob: Salmonella, Shigella, Enterobacter, dll.
3. Bacillus anaerob : Clostridium tetani
4. Vibrio : Colera/Eltor
B. Virus, contoh : Virus influenza, virus hepatitis,virus herpes simplex,
rottavirus, dll.
C. Fungi, contoh : Candida albicans, Aspergillus, Histoplasma.
D. Parasit, contoh : Toxoplasma gondii, Pneumocystis carinii.
WHO membagi kuman penyebab INOS
menjadi 3 (tiga) golongan:
• 1. Conventional Pathogen, yaitu kuman yang menimbulkan penyakit
pada orang sehat karena tidak adanya kekebalan spesifik terhadap
kuman tersebut. Misalnya: virus influenza.
• 2. Conditional Pathogen, yaitu kuman yang menyebabkan penyakit
kalau ada faktor predisposisi spesifik:
a. Pada orang dengan daya tahan tubuh menurun terhadap infeksi.
b. Kuman langsung masuk kedalam jaringan tubuh atau bagian tubuh
yang biasanya steril.
• 3. Opportunist Pathogen, yaitu kuman yang menyebabkan penyakit
menyeluruh pada penderita yang daya tahannya sangat menurun
Faktor host
2. Faktor host, meliputi:
A. Pemakaian antibiotika
1. Pemakaian dalam jangka waktu lama
2. Pemakaian beberapa macam antibiotika
3. Pemakaian antibiotika yang tidak rasional dapat menimbulkan
penyakit baru, dari semula kuman hidup comensal di dalam tubuh
lalu menjadi virulen. Contoh: Candida albicans
B. Pemakaian obat immunosupresif, kortikosteroid, sitostatika
yang menyebabkan menurunnya daya kekebalan seluler penderita
sehingga memudahkan mendapat infeksi nosokomial
C. Berat penyakit yang di derita. Makin berat penyakitnya,
lebih memungkinkan mendapat infeksi nosokomial
D. Tempat masuk kuman (port of entry) yang rentan
E. Banyaknya pasien rawat jalan
F. Pasien usia lanjut
Faktor environment
Faktor Lingkungan di RS, antara lain:
A. Prosedur/ teknik yang tidak aseptik dan antiseptik.
1) Alat yang tidak steril.
2) Kurangnya kebersihan dan hygiene perorangan petugas RS.
3) Kurangnya pengelolaan kebersihan dan sanitasi RS.
4) Padatnya penderita dalam ruangan RS.
5) Konstruksi ruang yang salah, a.l.: ventilasi, lokasi, pembagian ruang,
lantai, dinding, dll
6) Sistem di rumah sakit yang membuat staf rumahsakit berganti-ganti
dari satu pasien ke pasien lainnya
B. Tindakan invasif, intravaskuler seperti infus, transfusi darah, vena
seksi, biopsi, arteriografi, lumbal pungsi yang akan menyebabkan
kuman atau benda/bahan tercemar masuk ke dalam jaringan.
C.Tindakan instrumentasi seperti misalnya kateterisasi,
penyedotan lendir, pemberian oksigen, dll juga menyebabkan kuman
atau benda tercemar dapat langsung masuk ke tempat yang biasanya
steril.
D. Sumber infeksi
E. Perantara/ pembawa kuman yang aktif menularkan
Beberapa penyakit yang paling sering terjadi
akibat infeksi nosokomial adalah:
• Infeksi saluran kemih.
• Infeksi intravaskular.
• Pneumonia.
• Infeksi pada luka operasi.
Kejadian INOS
Di ruang rawat inap kebidanan setelah operasi ginekologi berencana di
dapat angka infeksi nosokomial infeksi saluran kemih yang tertinggi.
Di ruang bedah, infeksi luka operasi & infeksi luka bakar merupakan
kejadian infeksi nosokomial utama.
Sumber infeksi:
1. dari masyarakat/komunitas (Community Acquired
Infection) atau
2. dari rumah sakit (Healthcare-Associated
Infections/HAIs). Dulu disebut Infeksi Nosokomial
(Hospital Acquired Infection).
Infeksi Terkait Layanan Kesehatan atau
“HAIs”(Healthcare-Associated Infections)
dengan pengertian yang lebih luas,
1. infeksi tidak hanya berasal dari rumah sakit, tetapi juga dapat
2. dari fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
3. tidak terbatas infeksi kepada pasien namun dapat juga kepada
4. petugas kesehatan dan
5. pengunjung yang tertular pada saat berada di dalam lingkungan
fasilitas pelayanan kesehatan.
1.Infeksi
• merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh
mikroorganisme patogen, dengan/tanpa disertai
gejala klinik.
2.Rantai Infeksi(chain of infection)
merupakan rangkaian yang harus ada untuk menimbulkan
infeksi. Dalam melakukan tindakan pencegahan dan
pengendalian infeksi dengan efektif, perlu dipahami secara
cermat rantai infeksi.
Kejadian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan dapat
disebabkan oleh 6 komponen rantai penularan, apabila satu
mata rantai diputus atau dihilangkan, maka penularan infeksi
dapat dicegah atau dihentikan.
Enam komponen rantai penularan infeksi,yaitu:
• jenis kelamin,
• ras atau etnis tertentu,
• status ekonomi,
• pola hidup,
• pekerjaan dan
• herediter.
Skema rantai penularan penyakit infeksi
agent
Host/
penjamu reservoir
rentan
Tempat Tempat
masuk keluar
Metode
penularan
Jenis HAIs yang paling sering terjadi di fasilitas
pelayanan kesehatan, terutama rumah sakit adalah