LAMPIRAN
File Data Koordinat Hasil Pengukuran Topografi
ENGENAL AUTOCAD
Sebelum melukukan kegiatan penggambaran peta (drafting) untuk keperluan topografi, ada baiknya bila
mengenal terlebih dahulu tool-tool standar yang biasa digunakan dalam penggambaran sebuah peta.
Terdapat banyak tool-tool dalam AutoCAD, namun pada modul ini hanya akan dikenalan tool-tool yang
sering digunakan dalam penggambaran peta.
1. Tool Draw
Pada Tool Draw terdapat tool-tool yang bersifat membuat objek baru:
a. Line : Untuk membuat objek berupa garis lurus.
b. Construction Line : untuk membuat objek berupa garis baseline.
c. Polyline : membuat objek berupa beberapa garis lurus yang saling terhubung disetiap
vertexnya.
d. Polygon : membuat objek berupa bentuk geometri tertentu dengan jumlah sisi tertentu dan
beraturan (segi tiga, segi lima, dsb)
e. Rectangle : membuat objek berupa segi empat beraturan.
f. Arc : membuat objek garis lengkung.
g. Circle : membuat objek lingkaran.
h. Revcloud : untuk membuat objek seperti awan.
i. Spline : membuat objek berupa garis lengkung dengan lebih dari satu lengkungan.
j. Ellips : membuat objek berupa elips.
k. Insert Block : menampilkan gambar/objek yang sebelumnya telah dibuat (block).
l. Make Block : menyimpan objek sebagai sebuah block sehingga dapat ditampilkankembali
dalam gambar yang lain.
m. Point : membuat objek berupa titik.
n. Hatch : membuat arsiran/warna pada sebuah bidang tertutup.
o. Region : membuat objek baru dari batas-batas tertutup objek yang telah ada.
p. Mltiline Text : menambahkan teks pada gambar.
Pada Tool Modify terdapat tool-tool yang bersifat merubah objek atau menambahkan objek
baru berdasarkan objek yang telah ada:
a. Erase : menghapus objek.
b. Copy Object : menduplikat objek.
c. Mirror : menduplikat objek dengan ukuran dan bentuk yang sama namun arahnya berbeda
(efek cermin).
d. Offset : membuat garis sejajar dengan objek yang telah ada.
e. Array : menduplikat objek menjadi beberapa objek yang tersebar beraturan berdasarkan
baris dan kolomnya dengan pola penyebaran sesuai dengan jarak yang ditentukan.
f. Move : memindahkan objek.
g. Rotate : memutar objek.
h. Scale : memperbesar ukuran objek.
i. Stretch : Merubah bentuk objek berdasarkna vertex-nya.
j. Trim : memotong objek garis berbasis objek lain.
k. Extend : memanjangkan objek garis berbasis objek lain.
l. Break At Point : memutus sebuah garis pada vertex tertentu.
m. Break : memutus sebuah garis.
n. Chamfer : memangkas sudut sebuah objek.
o. Fillet : memangkas sudut sebuah objek dan membuatnya melengkung (round).
p. Explode : memecah sebuah objek menjadi objek-objek baru yang merupakan bagian dari
objek sebelumnya.
1. Jalankan Software AutoCad Land Desktop 2004 pada Start Menu - All Programs - Autodesk -
Autodesk Land Desktop 2004 - Autodesk Land Desktop 2004.
Maka akan mucul kotak dialog Start Up seperti pada gambar dibawah ini:
2. Klik tombol New, maka akan muncul kotak dialog New Drawing: Project Based, isikan nama file
gambar yang akan dibuat kemudian klik tombol Create Project
3. Langkah selanjutnya adalah melakukan setting project-nya, setelah menentukan nama project dan
nama file-nya maka akan muncul kotak dialog Create Point Database, untuk kotak dialog ini bisa
dilewatkan dengan meng-klik ok langsung dan selanjutnya akan muncul kotak dialog Load
Settings seperti pada gambar dibawah ini:
Selanjutnya akan tampil kotak dialog Scale dimana kotak dialog ini untuk memilih skala horizontal
dan vertikal serta ukuran kertas yang digunakan. Pilihan ini akan berpengaruh pada ukuran font
apabila terdapat teks dala peta yang dibuat -misal: skala horizontalnya adalah 1:1000 sedangkan
skala vertikalnya adalah 1:100 serta ukuran kertasnya adalah A1 (594 x 841 mm).
Untuk tampilan berikutnya adalah preview hasil setting-an projectnya jadi bisa dilewatkan dengan
meng-klik tombol Next sampai dengan Finish.
Setelah project selesai disiapkan, langkah selanjutnya dalam pembuatan peta kontur adalah
meng-import titik-titik koordinat hasil pengukuran topografi, dimana pada setiap titknya mengandung
nilai-nilai Absis (X)/Easting, Ordinat (Y)/Northing, dan Height (Z), dan bilamana diperlukan dapat
ditambahkan dengan nilai Deskripsi titik (Desc.).
1. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengenali susunan format penyusunan titik
yang akan di-import, dalam pelatihan ini susunan format yang digunakan adalah Point (P) -
Easting (E) - Northing (N) - Height (Z) - Description (D) dengan format file adalah text tab
delimited.
2. Setelah format data dikenali, langkah berikutnya adalah memilih Points pada toolbars menu
dan pilih Import/Export Points - Import Points.
Pada kotak dialog Format Manager : Import Points, pilih PENZD (space delimited)
kemudian pilih nama file-nya (Permukaan Eksisting.txt). untuk selanjutnya klik ok sampai
muncul titik-titik koordinat pada layar.
Misal: berikan nilai 0.5 untuk Text Size dan pilih bentuk Titik untuk Custom Marker
Symbol-nya dan pilih Size In Absolute Units pada Custom Marker Size dan beri nilai 0.2
untuk Size-nya.
3. Langkah selanjutnya adalah membangun surface dari titik-titik koordinat hasil pengukuran.
Pilih Terrain pada toolbars menu dan pilih Terrain Model Explorer.
Folder Terrain
Nama Surface-nya
Kategori Data
Pembentuk Surface
Kategori data pembentuk surface adalah jenis-jenis data yang akan digunakan untuk
membangun surface, dalam hal ini kategori data yang digunakan adalah kategori Point Files.
Klik kanan pada Point Files kemudian pilih Add Points From AutoCAD Objects dan pilih
Points. Maka pada Command Line muncul pilihan Selects Objects by [Entity/Layer]
<Layer>, ketik e untuk memilih point berdasarkan entity, kemudian pilih seluruh point yang
telah di-import sebelumnya. Setelah data point terekam, langkah berikutnya adalah membangun
surface-nya dengan meng-klik kanan pada nama surface-nya (Eksisting) kemudian pilih Build
untuk selajutnya adalah pilihan untuk membuat suface dapat dilewati saja sampai dengan
muncul kotak pemberitahuan Done Building Surface itu artinya surface telah terbangun dan
Kotak Dialog TerrainModel Explorer bisa ditutup. Untuk melihat bentuk surfacenya dapat
dilakukan dengan memilih Edit Surface - Import 3D Lines pada menu toolbar Terrain.
Nama Surface-nya
Untuk mengedit tampilan konturnya dapat dilakukan dengan memilih Tombol Style Manager,
maka akan muncul kotak dialog Contour Style Manager. Untuk Smoothing Option dapat
dipilih Add Vertices kemudian beri nilai maksimum lalu klik Apply. Setelah selesai mengedit
tampilan maka akan kembali ke kotak dialog Create Contours lalu klik ok.
Langkah berikutnya adalah meberikan label ketinggian pada kontor majornya dengan cara
memilih Contour Labels - Group Interior pada menu Terrain, maka akan muncul kotak
dialog Contour Labels - Increments, tulis angka 2.5 pada Elevation Increment artinya label
ketinggian hanya dicantumkan pada setiap kelipatan 2.5 meter dan cek list pada Add Multiple
Interior Label Along Each Contour dengan Spacing 100.00 artinya label ketinggian
dicantumkan sepanjang garis kontur setiap 100 meter panjang kontur.
1. Tahapan pertama dalam pembuatan layout peta adalah membuat Grid peta, maka langkah
pertama dalam membuat grid adalah menentukan koordinat pojok kiri bawah peta sebagai titik
awal grid peta, caranya dengan membuat kotak (rectangle) pada peta dan menampilkan nilai
koordinat dari pojok kiri bawah peta dengan mengetik id pada Command Line kemudian
klik pada pojok kiri bawah kotak yang telah dibuat.
Setelah nilai koordinat pojok kiri kotak teridentifikasi, selanjutnya menentukan koordinat awal
grid dengan mencari nilai kelipatan grid (sesuai skala) yang terdekat dengan nilai koordinat
pojok kiri bawah kotak tadi.
Misalkan koordinat pojok kiri adalah (407521.83,9574285.60) dan skala yang digunakan
adalah 1:1000 maka nilai kelipatan gridnya adalah 100 dimana nilai ini didapat dari skala dalam
satuan centimeter dibagi dengan 10 cm (jarak antar grid). Jadi nilai koordinat awal grid adalah
(407500.00,9574200.00) -kelipatan 100 yang terdekat-
Kemudian lakukan perintah Array untuk masing-masing garis dengan cara meng-klik tombol
Array pada side toobar.
Tombol
Array
Jumlah Jumlah
Penambahan Objek Penambahan Objek
kearah vertikal kearah horizontal
Langkah berikutnya adalah membuat frame peta dimana dalam frame peta terdapat isi peta dan
kepala utama peta. Pembuatan frame peta dilakukan di tab Layout.
Page Size
Atur Plot Scale-nya menjadi 1:1 dimana 1 mm = 1 units dengan Plot Area adalah Layout.
Untuk mengatur ukuran kertas, dapat dipilih pada Page Size-nya [misal: pilih ISO A3 (297.00 x
420.00 MM)].
Setelah ukuran kertas disesuaikan, langkah berikutnya adalah membuat kotak-kotak untuk
frame peta, isi peta, dan kepala utama peta. Isi peta adalah kotak yang menampilkan gambar
petanya sedangkan kepala utama peta adalah untuk menampilkan keterangan-keterangan
mengenai peta itu sendiri. Pembuatan frame peta jangan sampai ukurannya melebihi garis
margin dari layoutnya.
Nilai Ordinat
Koordinat Grid
Nilai Absis
Koordinat Grid