Di Susun oleh :
Keyriane Dwi Setiyagiarti (28)
Shafa Rifat Herliana (41)
XI MIPA 1
i. Latar Belakang
Istilah Burok oleh masyarakat Cirebon disebut juga badawangan/bebegig.
Dahulunya kesenian ini merupakan kesenian yang menjugjung tinggi nilai-nilai
islam. Kesenian ini sering dipertunjukkan pada upacara khitanan di sekolah-
sekolah madrasah. Dengan acara arak-araka/helaran mengelilingi kampung
sambil memukul bunyi-bunyian seperti genjring & bedug. Lagu-lagu pada
kesenian burog adalah lagu-lagu yang bernafaskan keagamaan.
Setelah memasuki tahun 1971, esenian ini dimodifikasi dari berbagai
unsure baik untuk alat musik, lagu, & boneka/burok. Alat music diubah dan
ditambah seperti keyboard, gitar, bass, suling dan drum. Lagu pun disajikan
tidak hanya lagu keagamaan melainkan ditambah dengan lagu-lagu dangdut.
ii. Judul
Rak Buku yang Bersayap
2. Lem kayu
3. Cat
6. Lem kain
7. Manik-Manik
8. Benang
9. Jarum
10. Gergaji
11. Paku
12. Palu
v. Warna
Warna dasar yaitu putih, karena warna putih memiliki makna yang suci dan netral
Deep pink , karena warna deep pink memiliki makna yang sehat, bahagia,
menyenangkan, bunga, manis, buah, hangat.
Pink raspberry terang, karena warna pink raspberry terang memiliki makna lucu, meriah,
bersemangat, gembira, tajam-buah, aneh, tropis, panas.
Merah, karena warna merah memiliki makna yang berani dan tegas.
Ungu tua, karena warna ungu tua memiliki makna yang canggih, aristokrat, megah,
elegan, mahal, bermartabat, spiritual, fruity.
Kuning, karena warna kuning memiliki makna yang gembira, bersemangat, spiritual,
bercahaya, energi, cerah, bunga, tajam, sitrat, hangat.
Orange, karena warna orange memiliki makna yang sehat, menyegarkan, energizing,
bahagia, cerah, lezat, buah, hangat
Hijau daun, karena warna hijau daun memiliki makna yang diandalkan, profesional,
aman, botani, ekologi, alam, teguh, sehat, tenang, sejuk.
Hijau tosca, karena warna hijau tosca memiliki makna yang sejuk, lembut, dan girly.
3. Jika sudah terbentuk rak buku, kita dapat mengecat rak tersebut dengan warna pilihan
kita. Kita memilih warna dasar putih.
Sebelum Sesudah
4. Kemudian kita lukis dengan pola batik mega mendung warna merah.
5. Setelah itu kita membuat kain fanel untuk dibentuk menjadi sebuah sayap dengan
panjang 30 cm. Sebelum itu kita harus menjahit bagian tengah agar terbentuk seperti
sayap. Setelah menjadi sayap kita temple 5 manik-manik ke setiap sela kain fanel dan
seterusnya hingga ke semua sela bagian.
6. Tempel sayap tersebut ke bagian samping kanan dan kiri rak buku dengan
menggunakan paku.
7. Setelah itu kita membuat kepala burok dengan menggunakan balok kayu yang sudah
berbentuk kotak dan kita bentuk seperti bentuk wajah begitu juga kita membuat
bentuk hidung lalu kemudian kita tempel dibagian tengah dengan menggunakan
paku. Cat kepala burok tersebut dengan warna putih.
8. Kemudian lukis wajah burok tersebut dengan dua buah pola bola mata dengan cat
warna hitam dan dua buah alis kemudian sebuah mulut dengan cat warna merah.
9. Tempel telinga ke sisi kanan dan kiri wajah burok dengan menggunakan lem kayu.
10. Terakhir tempel kepala burok dibagian depan rak buku dan topeng burok dengan di
tempel menyesuaikan mata pada wajah burok tersebut.
vii. Fungsi
Sebagai tempat untuk menyimpan buku atau file serta dokumen berharga.
viii. Tujuan
Karena buku dirumah kami sangat berantakan, kami memutuskan untuk
membuat rak buku dengan corak burok dan bermotif mega mendung asal
daerah Jawa Barat.
ix. Sketsa/gambar
35 cm
35 cm
35 cm
25 cm
Kepala Burok
Sayap Burok