OLEH:
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmatNya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “IKEBANA” Meskipun banyak hambatan yang
kami hadapi dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.
Tak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang juga sudah
memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari, dalam penulisan makalah ini tentunya terdapat kekurangan. Oleh karena itu,
saran dan kritik dari pembaca untuk memperbaiki kekurangan dalam makalah ini, sangat kami
harapkan. Tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulisan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………………………………i
Daftar isi…………………………………………………………….…………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………1
BAB IIPEMBAHASAN
Pengertian Ikebana…………………………….................................................................2
Asal-Usul Ikebana………………………..........................................................................2
Sejarah Ikebana…………………………………………………………………………….....3
Tokoh Ikebana…………………………………………………………………………………7
Keistimewaan Ikebana...................................................................................................8
Kesimpulan …………………………………………………………………………................9
Saran ………………………………………………………………………………..................9
Daftar Pustaka………………………………………………………………....10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Budaya adalah sesuatu yang sangat menarik jika dicermati lebih dekat yang setiap
belahan dunia memiliki ragam budaya yang menarik dan bernilai tinggi. Budaya juga
merupakan salah satu hal yang dapat dipelajari dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu budaya merangkai bunga di jepang yaitu Ikebana.
Ikébana (生花) adalah seni merangkai bunga yang memanfaatkan berbagai jenis
Jepang, Ikebana juga dikenal dengan istilah kadō (華道), ka, bunga; do, jalan kehidupan) yang
lebih menekankan pada aspek seni untuk mencapai kesempurnaan dalam merangkai bunga.
1.2Rumusan Masalah:
1.3Tujuan:
Untuk menyelesaikan tugas kuliah bahasa jepang, mengenal kebudayaan jepang ikebana,
sejarah atau asal usulnya, serta gaya rangkaian ikebana, peralatan yang digunakan dalam
merangkai, serta mengetahui tokoh tokoh ikebana dan terakhir mengenal keistimewaan dari
Ikebana
1
BAB II
PEMBAHASAN
adalah seni merangkai bunga yang memanfaatkan berbagai jenis bunga, rumput-rumputan dan
tanaman dengan tujuan untuk dinikmati keindahannya. Ikebana berasal dari Jepang tetapi telah
meluas ke seluruh dunia. Kata ikebana merupakan gabungan dari kata ‘ike’ yang berari ‘hidup’
atau ‘tumbuh’ dan kata ‘hana/ bana’ yang berarti ‘bunga’. Jadi, secara etimologi ikebana berarti
‘bunga hidup’. Secara populer, ikebana diterjemahkan sebagai ‘seni merangkai
bunga’.Rangkaian bunga ikebana tidak hanya disusun oleh bunga saja. Daun, buah, rumput
dan ranting juga menjadi unsur penting dalam ikebana. Bahkan plastik, kaca dan logam juga
dipergunakan dalam ikebana kontemporer. Semua unsur-unsur tersebut dirangkai sedemikian
rupa dengan memperhatikan cara merangkai, ukuran, tekstur, volume, warna, jambangan,
tempat dan waktu merangkai bunga tersebut sehingga dapat dihasilkan rangkaian bunga yang
indah dan bernilai seni tinggi.
Di dalam ikebana sendiri terdapat berbagai macam aliran contohnya yaitu secara tiga
dimensi dan dua dimensi.Bisa dikatakan tiga dimensi jika seorang pengamat atau penikmatnya
diharusakan mengamati dengan bentuk dua dimensi.Pada umumnya teknik merangkai bunga
(ikebana) dirangkai dengan menggunakan teknik merangkai yang berasal dari barat atau flower
arrangement.Walaupun dari barat teknik ini umum di pakai di dalam pengerjaannya karena
mempunyai kelebihan terlihat sama indahnya dari berbagai sudut pandang tiga dimensi dan
tidak perlu harus melihat dari depan. Jika dari barat sendiri lebih di tuntut bersifat
dekoratif,tetapi dalam ikebana berusaha menciptakan harmoni dalam bentu linier,ritme,dan
warna.Bentuk-bentk dalam ikebana sesungguhnya mewakili dari langit,bumi dan manusia yang
biasa disebut dengan tiga titik.
2
tradisi pada zaman animisme yang menyusun bunga atau tanaman yang dipetiknya dengan
keinginannya sendiri.Penelitian tersebut juga mengatakan kalau manusia pada zaman kuno
menganggap tanaman adalah sebuah misteri karena mereka merasakan suatu
keanehan.Mereka menganggap tanaman itu aneh setelah membandingkan dengan hewan
yang mereka buru setelah di buru lekas mati.
Manusia yang senang akan keindahan mencoba memetik bunga yang mereka sukai dan
meletakkannya pada sebuah vas bunga,manusia zaman kuno puas karena menganggap
dirinya telah berhasil mengendalikan suatu peristiwa yang sebelumnya mereka tidak bisa
kendalikan. Pemujaan terhadap tanaman yang berdaun hijau sepanjang tahun atau
evergreen dianggap mempunyai kekuatan yang aneh.Manusia tersebut percaya bahwa para
dewa menyebabakn tanaman selalu berdaun hijau sepanjang tahun dan tidak akan
merontokannya pada musim dingin atau gugur.
Makuro no soshi yang merupakan literatur klasik yang bercerita tentang adat istiadat
kebudayaan negara Jepang menceritakan bahwa manusia memiliki tradisi mengagumi bunga
dengan cara memotong tangkai dari sekuntum bunga sudah dimulai sejak zaman
Heian.Ikebana dalam bentuk sekarang kira-kira dimulai para biksu di kuil Chohoji Kyoto pada
pertengahan zaman Muromachi.
Sejarah aliran Ikenobo berawal dari para biksu Chohoji Kyoto yang secara turun temurun
tinggal di kamar di pinggir kolam,dalam bahasa jepang kamar disebut dengan nobo dan kolam
disebut dengan ike.Di pertengahan zaman Edo,berbagai kepala aliran (lemoto) dan guru besar
kepala (soke) menciptakan seni merangkai bunga gaya Tachibana atau Rikka. Kemudian nama
ikenobo diganti menjadi ikebana.
Pada mulanya ikebana hanya bisa dinikmati oleh kalangan bangsawan atau
kalangan samurai mulai bisa dinikmati oleh rakyat kecil,dan yang menjadi populer gaya Shoka
(seika).
Orang-orang Jepang yang bukan pengikut salah satu sekolah ikebana mempraktekkan ikebana
dengan bahan-bahan tertentu pula dan pada waktu-waktu tertentu,misalnya:
1. Oshogatsu
Tanggal 7 juli merupakan hari dilaksanakannya Festival Tanabata. Pada hari ini dipajang
bambu, lalu pada bambu tersebut diikatkan kertas bertuliskan harapan.
2.4 GAYA RANGKAIAN IKEBANA
Shoka = Yang kedua adalah shoka. Gaya ini merupakan rangkaian ikebana yang tak
terlalu formal, tapi masih memiliki unsur tradisional. Gaya ini mulai dipraktekkan ketika
masyarakat kecil mulai menyukai ikebana.
Fokus pada gaya ini bentuk asli tumbuhan
tersebut tanpa banyak dipotong. Karena itu
dalam gaya ini juga adalah istilah nageire
(rangkaian yang dimasukkan ke dalam vas
tinggi) dan moribana (rangkaian yang
menggunakan wadah rendah dan lebar).
Sesungguhnya dalam merangkai ikebana bukanlah hal yang mudah dan bukan pula hal yang
sulit,jika kita menguasai keterampilan tersebut kita akan merasakan kemudahan dan
kesenangannya dalam melakukan kegiatan tersebut.
2.5 PERALATAN MERANGKAI IKEBANA
3. Utsuwa merupakan wadah kecil yang digunakan untuk tempat Kenzan/air jika vas
berupa anyaman
4. Air bersih digunakan untuk menjaga kesegaran tanaman/bunga
5. Kenzan yang berupa besi berpaku yang berguna sebagai pemberat sekaligus tempat
peletakan bunga/tanaman yang akan digunakan
Saat ini ikebana mempunyai sekolah yang mengajarkan gaya Ikebana yang berbeda-
beda. Dalam hal ini Ikebana masih terus dipertahankan, bahkan sampai keluar negeri. Hal ini
ditandai dengan adanya sekolah Ikebana di Amerika, Inggris, dll.
BAB III
PENUTUP
8
3.1 KESIMPULAN
Ikebana merupakan seni budaya tradisional dari negara Jepang.Ikebana sudah dimulai
sejak abad ke-6. Ikebana ditujukan untuk kesenian dan bisa juga untuk digunakan dalam
kegiatan keagaman dalam agama Budha. Terdapat berbagai gaya dalam pembuatannya,
hal itu menunjukkan bahwa banyak sekali keanekaragaman dalam tradisi ikebana
tersebut.Walaupun merupakan tradisi Jepang, pada zaman dahulu yang mampu menikmati
ikebana hanya dalam lingkup kerajaan dan samurai namun kini ikebana dapat dinikmati
oleh semua kalangan. Ikebana telah menyebar ke berbagai belahan dunia termasuk
kedalam benua Eropa dan Asia.Ikebana telah berkembang pesat dalam tahun ketahun
sehingga memungkinkan tidak akan punah dan selalu lestari.
3.2 SARAN
Saran dari hasil pembahasan diatas hendaknya dalam era globalisasi saat ini dan
seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi serta informasi hendaknya kami
maupun pembaca memiliki wawasan yang luas tentang kebudayaan atau lebih
mendalami lagi mengenai berbagai kebudayaan daerah sendiri maupun daerah luar.
Suatu wilayah terkenal akan kebudayaannya, untuk itu sangat disarankan agar turut
serta menjaga kebudayaan wilayahnya.
Daftar Pustaka
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/harmoni/article/view/16683kebudayaan%20ikebana
http://fridacorner.blogspot.co.id/2012/05/makalah-ikebana.html
10