Siap untuk di panen Petani bersukaria Beramai-ramai memotong padi
Gemercik air sungai
Begitu beningnya Bagaikan zamrud Khatulistiwa Itulah alam desaku yang permai. (Puisi Tampa Nama)
Bencana Melandaku
Lewat suara gemuruh di iringi debu bangunan yang runtuh
Tempatku nan asli terlindas habis Rumah dan harta benda serta nyawa manusia lenyap Kau Lalap habis aku kehilangan segalanya
Mata dunia Terpengarah menatap heran
Memang kejadian begitu dasyat Bantuan dan pertolongan mengalir Hati manusia punya Nurani
Tuhan Mengapa semua ini terjadi..!
Mungkin kami telah banyak Mengingkari mu Mungkin kami terlalu bangga dengan salah dan Dosa-dosa Ya Tuhan ampunilah kami dalam segala dosa. (Puisi Tampa Nama)