A. Geografis
Puskesmas tidak didirikan di lokasi berbahaya, yaitu:
1. tidak di tepi lereng;
2. tidak dekat kaki gunung yang rawan terhadap tanah longsor;
3. tidak dekat anak sungai, sungai atau badan air yang dapat
mengikis pondasi;
4. tidak di atas atau dekat dengan jalur patahan aktif;
5. tidak di daerah rawan tsunami;
6. tidak di daerah rawan banjir;
7. tidak dalam zona topan;
8. tidak di daerah rawan badai, dan lain-lain.
B. Aksesibilitas untuk jalur transportasi
Puskesmas didirikan di lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat
dan dapat diakses dengan mudah menggunakan transportasi umum.
Tersedia jalur untuk pejalan kaki dan jalur-jalur yang aksesibel untuk
difabel.
C. Kontur Tanah
Kontur tanah mempunyai pengaruh penting pada perencanaan
struktur, dan harus dipilih sebelum perencanaan awal dapat dimulai.
Selain itu kontur tanah juga berpengaruh terhadap perencanaan
sistem drainase, kondisi jalan terhadap tapak bangunan dan lain-lain.
D. Fasilitas parkir.
Perancangan dan perencanaan prasarana parkir cukup penting karena
prasarana parkir kendaraan akan menyita banyak lahan. Kapasitas
parkir harus memadai, menyesuaikan dengan kondisi lokasi, sosial
dan ekonomi daerah setempat.
E. Fasilitas Keamanan.
Perancangan dan perencanaan prasarana keamanan sangat penting
untuk mendukung pencegahan dan penanggulangan keamanan
minimal menggunakan Pagar.
F. Tersedianya utilitas publik
Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
membutuhkan air bersih, pembuangan air kotor/limbah, listrik, dan
jalur telepon. Pemerintah daerah harus mengupayakan
kesinambungan ketersediaan utilitas tersebut untuk kebutuhan
pelayanan dengan mempertimbangkan berbagai sumber daya yang ada
pada daerahnya.
G. Pengelolaan Kesehatan Lingkungan
Puskesmas harus menyediakan fasilitas khusus untuk pengelolaan
kesehatan lingkungan antara lain air bersih, pengelolaan limbah B3
seperti limbah padat dan cair yang bersifat infeksius dan non
infeksius serta pemantauan limbah gas/udara dari emisi incinerator
dan genset.
H. Kondisi lainnya
Puskesmas tidak didirikan di area sekitar Saluran Udara Tegangan
Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
Gambar 1
Alur Kebutuhan Ruangan Puskesmas Non Rawat Inap
One day care tidak hanya diperuntukan bagi kebidanan, sehingga tidak bisa
jika Ruang rawat inap kebidanan ditulis dalam kurung one day care,
5. Program Ruang
Program ruang Puskesmas dilakukan dengan melakukan analisis
kebutuhan ruang minimal berdasarkan pelayanan yang
diselenggarakan. Tabel dibawah ini menunjukkan Program ruang
pada Puskesmas, seperti berikut:
Puskesmas
No. Nama Ruangan Non Rawat Keterangan
Inap
Ruang Kantor
Ruang Administrasi Kantor +
Ruang Kepala Puskesmas +
Ruang Rapat +
Ruang Pelayanan
Ruang pendaftaran dan rekam
+
medik
ruang tunggu antara
Ruang tunggu + pasien sehat dan
pasien sakit terpisah.
Gambar 3
Ruang gerak dalam KM/WC difabel
g. Tangga
1) Umum
Tangga merupakan fasilitas bagi pergerakan vertikal yang
dirancang dengan mempertimbangkan ukuran dan
kemiringan pijakan dan tanjakan dengan lebar yang
memadai.
2) Persyaratan tangga
a) Harus memiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang
berukuran seragam Tinggi masing-masing
pijakan/tanjakan adalah 15 17 cm.
b) Harus memiliki kemiringan tangga kurang dari 60 0.
c) Lebar tangga minimal 120 cm untuk membawa usungan
dalam keadaan darurat, untuk mengevakuasi pasien
dalam kasus terjadinya bencana.
d) Tidak terdapat tanjakan yang berlubang yang dapat
membahayakan pengguna tangga.
e) Harus dilengkapi dengan rel pegangan tangan (handrail).
f) Rel pegangan tangan harus mudah dipegang dengan
ketinggian 65 cm ~ 80 cm dari lantai, bebas dari elemen
konstruksi yang mengganggu, dan bagian ujungnya
harus bulat atau dibelokkan dengan baik ke arah lantai,
dinding atau tiang.
g) Rel pegangan tangan harus ditambah panjangnya pada
bagian ujung-ujungnya (puncak dan bagian bawah)
sepanjang 30 cm.
h) Untuk tangga yang terletak di luar bangunan, harus
dirancang sehingga tidak ada air hujan yang menggenang
pada lantainya.
h. Ram
1) Umum
Ram adalah jalur sirkulasi yang memiliki bidang dengan
kemiringan tertentu, sebagai alternatif bagi orang yang tidak
dapat menggunakan tangga.
2) Persyaratan Ram.
a) Kemiringan suatu ram di dalam bangunan tidak boleh
melebihi 70, perhitungan kemiringan tersebut tidak
termasuk awalan dan akhiran ram (curb ramps/landing).
b) Panjang mendatar dari satu ram (dengan kemiringan 70)
tidak boleh lebih dari 9m.
c) Lebar minimum dari ram adalah 120 cm dengan tepi
pengaman.
d) Muka datar (bordes) pada awalan atau akhiran dari
suatu ram harus bebas dan datar sehingga
memungkinkan sekurang-kurangnya untuk memutar
kursi roda dan stretcher, dengan ukuran minimum 180
cm.
Gambar 4 Ram
Tingkat pencahayaan
Fungsi ruangan
min. (lux)
F. Sistem Sanitasi
Sistem sanitasi Puskesmas terdiri dari sistem air bersih, sistem
pembuangan air kotor dan/atau air limbah, kotoran dan sampah, serta
penyaluran air hujan.
1. Sistem air bersih
a. Sistem air bersih harus direncanakan dan dipasang dengan
mempertimbangkan sumber air bersih dan sistem
distribusinya.
b. Sumber air bersih dapat diperoleh langsung dari sumber air
berlangganan dan/atau sumber air lainnya dengan baku mutu
yang memenuhi dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Sistem penyaluran air kotor dan/atau air limbah
a. Tersedia sistem pengolahan air limbah yang memenuhi
persyaratan kesehatan.
b. Saluran air limbah harus kedap air, bersih dari sampah dan
dilengkapi penutup dengan bak kontrol untuk menjaga
kemiringan saluran minimal 1%.
c. Di dalam sistem penyaluran air kotor dan/atau air limbah dari
ruang pantri/dapur disediakan perangkap lemak untuk
memisahkan dan/atau menyaring kotoran/lemak.
3. Sistem pembuangan limbah medis/ infeksius dan non medis/ non
infeksius
a. Sistem pembuangan limbah medis dan non medis harus
direncanakan dan dipasang dengan mempertimbangkan
fasilitas Tempat Penampungan Sementara (TPS), pewadahan,
dan pengolahannya.
b. Pertimbangan fasilitas Tempat Penampungan Sementara (TPS)
yang terpisah diwujudkan dalam bentuk penyediaan Tempat
Penampungan Sementara (TPS) limbah medis dan non medis,
yang diperhitungkan berdasarkan fungsi bangunan, jumlah
penghuni, dan volume limbah.
c. Pertimbangan jenis pewadahan dan pengolahan limbah medis
dan non medis diwujudkan dalam bentuk penempatan
pewadahan dan/atau pengolahannya yang tidak mengganggu
kesehatan penghuni, masyarakat dan lingkungannya serta
tidak mengundang datangnya vektor/binatang penyebar
penyakit.
d. Ketentuan lebih lanjut mengenai tatacara perencanaan,
pemasangan, dan pengolahan fasilitas pembuangan limbah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
G. Sistem Komunikasi
Alat komunikasi diperlukan untuk hubungan/komunikasi di lingkup
dan keluar Puskesmas, dalam upaya mendukung pelayanan di
Puskesmas. Alat komunikasi dapat berupa telepon kabel, seluler, radio
komunikasi, ataupun alat komunikasi lainnya.
JUMLAH MINIMUM
ALAT KESEHATAN
No JENIS PERALATAN Puskesmas Puskesm
Non Rawat as Rawat
Inap Inap
1 Cool box / Cool chain 1 1
E. Ruang Tindakan Persalinan dan Resusitasi Bayi
JUMLAH MINIMAL
PERALATAN
KESEHATAN
No Jenis Layanan dan Peralatan
Puskesmas Puskesm
Non Rawat as Rawat
Inap Inap
A. Maternal
1 Meja Instrumen 1 1
2 Bak Instrumen Tertutup Kecil 1 1
3 Bak Instrumen Tertutup Medium 1 1
4 Bak Instrumen Tertutup Besar (Obsgin) 1 1
5 Tromol Kasa 1 1
6 Nierbekken/Kidney Disk Ukuran 23 cm 1 1
7 Nierbekken/Kidney Disk Ukuran 30 cm 1 1
8 Timbangan Dewasa 1 1
9 Pengukur Tinggi Badan (microtoise) 1 1
10 Standar Infus 1 1
11 Lampu Periksa Halogen 1 1
12 Tensimeter dewasa 1 1
13 Stetoskop Dupleks Dewasa 1 1
14 Termometer Klinik (elektrik) 1 1
15 Tabung Oksigen + Regulator 1 1
16 Masker Oksigen + Kanula Nasal Dewasa 1 1
17 Tempat Tidur Periksa (examination bed) 1 1
B. Pemeriksaan Obstetri
1 Meteran/Metline 1 1
2 Pita Pengukur Lengan Atas (LiLA) 1 1
3 Stetoskop Janin Pinard/Laenec 1 1
4 Pocket Fetal Heart Rate Monitor (Doppler) 1 1
Tempat Tidur untuk Persalinan (Partus 1 1
5
Bed)
C. Pemeriksaan Ginekologi
1 Klem Kasa (Korentang) 1 1
2 Tempat Klem Kasa (Korentang) 1 1
3 Spekulum (Sims) Kecil 1 1
4 Spekulum (Sims) Medium 1 1
5 Spekulum (Sims) Besar 1 1
6 Spekulum Cocor Bebek Grave Kecil 1 1
7 Spekulum Cocor Bebek Grave Medium 1 1
8 Spekulum Cocor Bebek Grave Besar 1 1
E. Persalinan Normal
1 Setengah Kocher 1 1
2 Gunting Episiotomi 1 1
3 Gunting Talipusat 1 1
4 Gunting Benang 1 1
5 Pinset Anatomis 1 1
6 Pinset Sirurgis 1 1
7 Pisau Pencukur 1 1
8 Needle Holder 1 1
9 Nelaton Kateter 1 1
10 Jarum Jahit Tajam (Cutting) 1 1
J. Laboratorium Sederhana
Hemoglobin Meter Elektronik Alat 1 1
1 pemeriksaan Hb sesuai Permenkes yang
berlaku
Tes Celup Urinalisis Glukose & Protein 1 1
2
Glukoprotein Urin
3 Tes Celup hCG (Tes Kehamilan) 1 1
4 Tes Golongan darah (ABO, rhesus) 1 1
F. Ruang Rawat Pasca Persalinan (alat untukbayi baru lahir)
JUMLAH MINIMAL
PERALATAN
KESEHATAN
No JENIS PERALATAN
Puskesmas Puskesm
Non Rawat as rawat
Inap inap
1 Tensimeter/Sphygmomanometer Bayi 1 1
Tensimeter/Sphygmomanometer 1 1
2
Neonatus
3 Stetoskop Dupleks Bayi 1 1
4 Stetoskop Dupleks Neonatus 1 1
5 Termometer Klinik (Elektrik) 1 1
6 Timbangan Neonatus + Bayi 1 1
7 ARI Timer Standar (respiratory rate timer) 1 1
8 Lampu Emergensi 1 1
9 Baby Incubator 1/sebaiknya - 1
Meja Resusitasi dengan pemanas (infant 1 1
10
radiant warmer)
11 Kit resusitasi neonates 1 1
Balon Resusitasi Neonatus mengembang 1 1
12
sendiri, dengan selang reservoir
13 Sungkup Resusitasi Neonatus 1 1
14 Sungkup Resusitasi Bayi 1 1
15 Sungkup Resusitasi Anak 1 1
Laringoskop Neonatus Bilah Lurus (3 1 1
16
ukuran)
Bilah Miller nomor 00 1 set 1 1
Bilah Miller nomor 0 1 1
Bilah Miller nomor 1 1 1
17 T Piece Resusitator 1 1
18 Endotracheal Tube Anak 2,5 1 1
19 Endotracheal Tube Anak 3 1 1
20 Endotracheal Tube Anak 3,5 1 1
21 Endotracheal Tube Anak 4 1 1
Nasogastric Tube Neonatus 3 Feeding 1 1
22
tube 5 fr 40 cm
Nasogastric Tube Neonatus 5 Feeding 1 1
23
tube 5 fr 100 cm
Nasogastric Tube Neonatus 8 Feeding 1 1
24
tube 8 fr 40 cm
Feeding tube 8 fr 100 cm 1
25 Tabung Oksigen + Regulator 1 1
26 Pompa Penghisap Lendir Elektrik 1 1
27 Penghisap Lendir DeLee (neonatus) 1 1
28 Handuk Pembungkus Neonatus 1 1
29 Kotak Kepala Neonatus (head box) 1 1
30 Klem Arteri Kocher Mosquito Lurus 1 1
31 Klem Arteri Kocher Mosquito Lengkung 1 1
32 Klem Arteri Pean Mosquito 1 1
33 Pinset Sirurgis 1 1
34 Pinset Jaringan Kecil 1 1
35 Pinset Bengkok Kecil 1 1
36 Needle Holder 1 1
37 Gunting Jaringan Mayo Ujung Tajam 1 1
38 Gunting Jaringan Mayo Ujung Tumpul 1 1
39 Gunting Jaringan Iris Lengkung 1 1
40 Skalpel 1 1
41 Bisturi 1 1
42 Baskom Kecil 1 1
43 Needle Holder Matheiu 1 1
44 Jarum Ligasi Knocker 1 1
45 Doyeri Probe Lengkung 1 1
46 Pinset Jaringan Semken 1 1
47 Pinset Kasa (Anatomis) 1 1
48 Pinset Jaringan (Sirurgis) 1 1
49 Gunting Iris Lengkung 1 1
50 Gunting Operasi Lurus 1 1
51 Retraktor Finsen Tajam 1 1
52 Skalpel No. 3 1 1
53 Skalpel No. 4 1 1
54 Bisturi No. 11 1 1
55 Bisturi No. 20 1 1
56 Bisturi No. 21 1 1
57 Klem Mosquito Halsted Lurus 1 1
58 Klem Mosquito Halsted Lengkung 1 1
59 Klem Linen Backhauss 1 1
60 Klem Pemasang Klip Hegenbarth 1 1
Kantong Metode Kanguru sesuai ukuran 1 1
61
neonates
Inkubator Ruangan dengan termostat 1 1
62
sederhana
E. UKGS
1 Atraumatic Restorative Treatmen (ART) 1 1
1.1. Enamel Access Cutter 1 1
1.2. Eksavator Berbentuk Sendok Ukuran 1 1
Kecil (Spoon Excavator Small)
1.3. Eksavator Berbentuk Sendok Ukuran 1 1
Sedan g (Spoon Excavator Medium)
1.4. Eksavator Berbentuk Sendok Ukuran 1 1
Besar (Spoon Excavator Large)
1.5. Double Ended Applier and Carver 1 1
1.6. Spatula Plastik 1 1
1.7. Hatchet 1 1
1.8. Batu Asah 1 1
2 Kursi Gigi Lapangan 1 1
3 Ekskavator Berujung Dua (Besar) 1 1
4 Ekskavator Berujung Dua (Kecil) 1 1
5 Penumpat Plastis 1 1
6 Pinset Gigi 1 1
Skeler Standar, Bentuk Tombak (Type 1 1
7
Hoe)
8 Skeler, Black Kiri dan Kanan (Type Hoe) 1 1
Skeler, Standar, Bentuk Bulan Sabit (Type 1 1
9
Sickle)
Skeler, Standar, Bentuk Cangkul Kanan 1 1
10
(Type Chisel/Mesial)
Skeler, Standar, Bentuk Cangkul Kiri 1 1
11
(Type Chisel/Distal)
12 Sonde Lengkung 1 1
13 Sonde Lurus 1 1
14 Spatula Pengaduk Semen 1 1
15 Tang Pencabutan Anak (1 Set) 1 1
15.1. Tang Gigi Anterior Rahang Atas 1 1
15.2. Tang Molar Rahang Atas 1 1
15.3. Tang Molar Susu Rahang Atas 1 1
15.4. Tang Sisa Akar Rahang Atas 1 1
15.5. Tang Gigi Anterior Rahang Bawah 1 1
15.6. Tang Molar Rahang Bawah 1 1
15.7. Tang Sisa Akar Rahang Bawah 1 1
16 Sterilisator (Pressure Cooker) 1 1
17 Tangkai untuk Kaca Mulut 1 1
18 Tempat Alkohol (Dappen Glas) 1 1
Toples Kapas Logam dengan Pegas dan 1 1
19
Tutup (50 x 75 mm)
20 Toples Kapas/Kasa Steril 1 1
21 Toples Pembuangan Kapas (50 x 75 mm) 1 1
22 Baki Logam Tempat Alat Steril Bertutup 1 1
I. Ruang Laktasi
JUMLAH MINIMAL
PERALATAN
KESEHATAN
No Jenis Peralatan
Puskesmas Puskesm
Non Rawat as Rawat
Inap Inap
1 Breast pump 1 1
J. Laboratorium
No Jenis Layanan dan peralatan JUMLAH MINIMAL
PERALATAN
KESEHATAN
Puskesmas Puskesm
non rawat as rawat
inap inap
A. Laboratorium
1 Albuminometer (Esbasch) 1 1
2 Fotometer 1 1
3 Hematology Analizer (HA) 1 1
POCT (Point of Care Testing) atau alat 1 1
pemeriksaan Hb sesuai dengan
Permenkes
4 (Jika Haematolgy analyzer sudah ada,
maka POCT tidak diperlukan, tetapi
kalau tidak ada maka POCT harus
disediakan)
5 Hemositometer Set /Alat Hitung Manual 1 1
6 Inkubator 1 1
Komparator Preparat untuk Pemeriksaan 1 1
7
Golongan Darah
8 Lampu Spiritus 1 1
9 Lancet 1 1
10 Mikroskop Binokuler 1 1
11 Pemanas/Penegas dengan Air 1 1
12 Penghisap Karet 1 1
1 1
Pinset Anatomis (untuk Specimen)
13
14 Pipet Serologi 1 1
15 Rotator Plate 1 1
16 Sengkelit/ OSE 1 1
17 Sentrifus Listrik 1 1
18 Sentrifuse Mikrohematokrit 1 1
19 Sterilisator 1 1
20 Tabung Kapiler Mikrohematokrit 1 1
21 Tabung Sentrifus tanpa Skala 1 1
22 Tensimeter 1 1
Termometer 0 50 Derajat Celcius (Skala 1 1
23
C)
24 Torniquet 1 1
Urinometer (Alat Pengukur Berat Jenis 1 1
25
Urine)
Westergren Set (Tabung Laju Endap 1 1
26
Darah)
B. Peralatan Gelas
1 Beker, Gelas 1 1
2 Botol Mulut Sempit dengan Tutup Ulir 1 1
3 Botol Pencuci 1 1
4 Botol Tetes 60 cc 1 1
5 Corong Kaca (5 cm) 1 1
6 Erlenmeyer, Gelas 1 1
7 Gelas Pengukur (100 cc) 1 1
8 Pipet Berskala (Vol 1 cc) 1 1
9 Pipet Berskala (Vol 10 cc) 1 1
10 Pipet Semi Otomatik 1 1
11 Pipet Tetes 1 1
12 Tabung Reaksi 1 1
C. Sanitasi Air
1 5000 Photo Meter 1 1
Boks Pendingin, Tahan Dingin Selama 7 1 1
2
hari (Cool Boks)
3 Botol Sampel Air Bermulut Lebar 1 1
4 Botol Sampel Air Berpemberat 1 1
5 Cakram (Kekeruhan Kolam Renang) 1 1
Comperator untuk mengukur (Iron, 1 1
6 Magnese, Nitrat, Nitrit, Total Hardness,
Total Disolved Solid
7 Jerigen (Wadah Sampel) 1 1
8 Digital Chlorin Test Kit 1 1
9 Digital Ph Meter 1 1
10 Digital Termometer 1 1
11 Termometer 1 1
12 Turbidity Meter 1 1
13 Tabung Pengukur Kekeruhan 1 1
Komparator untuk Mengukur Kadar 1 1
14
Chlor (Chlor Meter)
Penangkap Nyamuk Dan Larva 1 1
15
(Surveilance Vektor Kit)
16 Pengukur Colinesterasel (Cholisterase Kit)) 1 1
17 Pengukur Kelembaban (Hygrometer) 1 1
Soil Test Kit (Alat untuk Pengukur 1 1
18
Jumlah Cacing dalam Tanah, Dll)
D. Sanitasi Makanan
Alat Pengukur Kebutuhan Nutrisi Rumah 1 1
1
Tangga
Alat Pengukur Kontaminasi Makanan dan 1 1
2
Minuman (Food Sanitation Kit)
3 Fly Sweep Net (Fly Griil) 1 1
4 Pipet Tetes 1 1
5 Pisau Pemotong yang Steril 1 1
6 Selang Pipa Plastik Diameter 0,25 inchi 1 1
7 Sendok 1 1
8 Sendok Tahan Karat 1 1
9 Termos Es 1 1
K. Ruang farmasi (apotek dan gudang obat)
JUMLAH MINIMAL
PERALATAN
KESEHATAN
No Jenis Peralatan
Puskesmas Puskesm
non rawat as Rawat
inap Inap
1 Analitical Balance (Timbangan Mikro) 1 1
2 Mortir-stamper 1 1
3 Shaker 1 1
4 Termometer 1 1
5 Gelas Pengukur 1 1
6 Label untuk botol obat 1 1
7 Pipet Berskala 1 1
8 Corong 1 1
9 Vaccine Refrigerator 1 1
10 Vaccine carrier/Cool box 1 1
L. JEJARING JARINGAN PUSKESMAS:
1. Puskesmas Keliling
Harus disepakati dulu apakah betul IUD dan Implant akan dipasang di
luar gedung mengingat sterilitas ruangan patut dipertanyakan dan PI
agak sulit dilakukan
JUMLAH MINIMAL
No Jenis Peralatan PERALATAN
KESEHATAN
1 Alat Pemasang IUD 1
2 Alat Pemasang, Norplant 1
3 Baki Logam Tempat Alat Steril Bertutup 1
4 Bein Lurus Besar 1
5 Bein Lurus Kecil 1
6 Botol Mulut Lebar 1
7 Botol Mulut Sempit dengan Tutup Ulir 1
8 Diagnostik Set, Lengkap 1
9 Ekskavator Berujung Dua (Kecil) 1
10 Gelas Pengukur (16 Oz/500 ml) 1
11 Gunting Bedah Standar, Lengkung 1
12 Gunting Pembalut (Lister) 1
13 Irigator Dengan Konektor Nilon, Lurus 1
14 Kaca Mulut Datar No.4 Tanpa Tangkai 1
15 Kateter, Logam Untuk Wanita, No.12 1
16 Klem Arteri, Lurus (Kelly) 1
Klem/Pemegang Jarum Jahit, 18 cm 1
17
(Mayo-Hegar)
18 Klem/Penjepit Porsio, 25 cm (Schroder) 1
Korentang, Lengkung, Penjepit Alat Steril, 1
19
23 cm (Cheattle)
20 Korentang, Penjepit Sponge (Foerster) 1
21 Mangkok untuk Larutan 1
22 Manset Anak; dengan Velecro 1
23 Meteran 1
24 Palu Pengukur Reflek 1
Pengukur Panjang Bayi & Tinggi Badan 1
25
Anak
Timbangan dacin 1
Pengungkit Akar Gigi Kanan 1
26
(Mesial/Cryer Mesial)
Pengungkit Akar Gigi Kiri (Mesial/Cryer 1
27
Distal)
28 Penjepit Tabung dari Kayu 1
29 Penumpat Plastis 1
30 Penusuk Jari untuk Mengambil Darah 1
31 Pinset Anatomis, 14,5 cm 1
32 Pinset Anatomis, 18 1
33 Pinset Gigi 1
34 Pipet Tetes 1
35 Pompa Payudara untuk Asi ASI 1
36 Sandaran Kepala 1
37 Semprit Untuk Telinga dan Luka 1
38 Semprit, Air 1
39 Semprit, Gliserin 1
40 Semprit, Hipodermik, Tipe Record 1 cc 1
41 Semprit, Hipodermik, Tipe Record 10 cc 1
42 Semprit, Hipodermik, Tipe Record 2 cc 1
43 Semprit, Hipodermik, Tipe Record 5 cc 1
44 Silinder Korentang Kecil 1
45 Skalpel Tangkai Pisau Operasi 1
46 Skalpel, Mata Pisau Bedah (No.10) 1
Skeler Standar, Bentuk Tombak (Type 1
47
Hoe)
48 Skeler, Black Kiri dan Kanan (Type Hoe) 1
Skeler, Standar, Bentuk Bulan Sabit (Type 1
49
Sickle)
Skeler, Standar, Bentuk Cangkul Kanan 1
50
(Type Chisel/Mesial)
Skeler, Standar, Bentuk Cangkul Kiri 1
51
(Type Chisel/Distal)
52 Sonde Lengkung 1
53 Sonde Lurus 1
54 Sonde Uterus/ Penduga 1
55 Spalk 1
56 Spatula Pengaduk Semen 1
57 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Besar 1
58 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Kecil 1
59 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Sedan g 1
60 Standar Waskom, Tunggal 1
61 Sterilisator (Pemanas Alkohol) 1
62 Stetoskop 1
63 Stetoskop Janin 1
64 Sudip Lidah, Logam, Panjang 12 cm 1
65 Sudip Lidah, Logam, Panjang 16,5 cm 1
66 Tandu Lipat 1
Tang Pemotong Tulanguntuk 1
67
Anak(Knabel Tang), 15 cm
Tang Pencabut Akar Gigi Atas Bentuk 1
68
Bayonet
69 Tang Pencabut Akar Gigi Depan Atas 1
Tang Pencabut Akar Gigi Seri dan Sisa 1
70
Akar Bawah
71 Tang Pencabut Akar Gigi Terakhir Atas 1
72 Tang Pencabut Akar Gigi Terakhir Bawah 1
73 Tang Pencabut Gigi Geraham Atas Kanan 1
74 Tang Pencabut Gigi Geraham Atas Kiri 1
Tang Pencabut Gigi Geraham Besar 1
75
Bawah
76 Tang Pencabut Gigi Geraham Kecil Atas 1
Tang Pencabut Gigi Geraham Kecil Kecil 1
77
dan Taring Bawah
78 Tangkai untuk Kaca Mulut 1
79 Tempat Alkohol (Dappen Glas) 1
80 Tensimeter 1
81 Termometer Anak 1
82 Termometer Dewasa 1
83 Timbangan Bayi 1
84 Timbangan Dewasa 1
Toples Kapas Logam dengan Pegas dan 1
85
Tutup (50 x 75 mm)
86 Toples Kapas/Kasa Steril 1
87 Toples Pembuangan Kapas (50 x 75 mm) 1
88 Torniket Karet 1
89 Waskom Bengkok 1
90 Waskom Cekung 1
91 Waskom Cuci 1
92 Ekskavator Berujung Dua (Besar) 1
2. Puskesmas Pembantu
JUMLAH MINIMAL
Jenis Layanan, Alat dan Sarana
No PERALATAN
Kesehatan
KESEHATAN
A. PERALATAN UMUM
1 Aligator Forsceps P.247 1
2 Ari Sound Timer 1
Corong Telinga/Spekulum Telinga P.241, 1
3
Ukuran Kecil, Besar, Sedang
4 Dilatator No.1 1
5 Duk Bolong, Sedang 1
6 Gambar Anatomi Mata 1
7 Gunting Bedah Standar, Lurus 1
8 Gunting Benang 1
9 Gunting Pembalut, Lister 1
10 Klem Arteri, Lurus (Kelly) 1
Klem/Pemegang Jarum Jahit, 18 cm 1
11
(Mayo-Hegar)
12 Korentang, Penjepit Sponge (Foerster) 1
13 Meja Instrumen/Alat 1
14 Meteran 1
15 Pinset Anatomis (Untuk Specimen) 1
16 Pinset Anatomis, 14,5 cm 1
17 Pinset Anatomis, 18 cm 1
18 Pinset Bayonet P.245 1
19 Pinset Bedah 18 cm 1
20 Pinset Bedah, 14,5 cm 1
21 Pisau Pencukur 1
22 Pulsa Meter/Alat Ukur Nadi 1
Reading Card Edisi Bahasa 1
23
Indonesia/Kartu Tes Penglihatan Dekat
24 Silinder Korentang Steril 1
25 Skalpel, Mata Pisau Bedah (No.10) 1
26 Skalpel, Tangkai Pisau Operasi 1
27 Sterilisator (Pemanas Alkohol) 1
28 Stetoskop 1
29 Sudip Lidah, Logam, Panjang 12 cm 1
Tempat Tidur Periksa Dan 1
30
Perlengkapannya
31 Tensimeter, Air Raksa + Manset Anak 1
Timbangan bayi 1
Timbangan anak 1
Pengukur Panjang Badan 1
Pengukur Tinggi Badan 1
32 Termometer Dahi dan Telinga 1
33 Termometer Dewasa 1
34 Timbangan Dewasa 1
35 Tonometer Schiotz 1
36 Toples Kapas/Kasa Steril 1
37 Tromol Kasa/Kain Steril (125 x 120 mm) 1
38 Tabung Oksigen 1
39 Standar Infus 1
B. Kebidanan dan Kandungan
Harus ditentukan apakah memang harus
Doppler, tidak cukup saja Leanec utamanya
untuk jaringan pelayanan Puskesmas
1 Stetoskop 1
2 Tensimeter Dewasa 1
3 Sudip Lidah 1
4 Sudip lidah logam panjang 12 cm 1
5 Sudip lidah logam panjang 16,5 cm 1
6 Lancet 1
7 Palu Refleks 1
8 Timbangan Dewasa 1
9 Dopler 1
10 Pita Pengukur Lila 1
11 Meteran 1
12 Pengukur Tinggi Badan (Microtoise) 1
13 Sonde mulut 1
14 Sonde Uterus/Penduga 1
15 Termometer Dewasa 1
16 Termometer Rectal 1
17 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Besar 1
18 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Kecil 1
19 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Sedang 1
20 Spekulum Vagina (Sims) 1
21 Anuskop 1
22 Gunting Benang 1
23 Gunting Episiotomi 1
24 Gunting Verband 1
25 Korcher Tang 1
26 1/2 Klem Korcher 1
27 Lemari Peralatan 1
28 Mangkok untuk Larutan 1
29 Masker Dewasa untuk Ambu Bag 1
30 Pinset Anatomi Pendek 1
31 Pinset Anatomi Panjang 1
32 Pinset Bedah 1
33 Pisau Pencukur 1
34 Pelvimeter Obstetrik 1
35 Pompa Payudara untuk ASI 1
36 Safety Box /Needle Destroyer 1
37 Silinder Korentang Steril 1
38 Tabung untuk bilas vagina 1
39 Bak Instrumen dengan tutup 1
40 Baki Logam Tempat Alat Steril Bertutup 1
41 Bengkok Kecil 1
42 Bengkok Besar 1
43 Tampon Tang 1
44 Toples Kapas / Kasa Steril 1
45 Torniket Karet 1
46 Tromol Kasa / Kain Steril 1
USG 2 Dimensi (dengan Ketentuan Ada 1
47
Dokter Terlatih) ??
48 Waskom Bengkok 1
49 Waskom Cekung 1
50 Sterilisator Uap 1
51 Meja Ginekologi 1
52 Lampu Periksa 1
53 Meja Instrumen / Alat 1
Tempat Tidur Periksa dan 1
54 Perlengkapannya (G With Foldable
Stepstool)
55 Stetoskop Janin 1
56 Stetoskop Neonatus 1
57 Termometer Bayi 1
58 Timbangan Bayi 1
59 Pengukur Panjang Badan Bayi 1
60 Pengukur Lingkar Kepala 1
61 Pengukur Panjang Badan Bayi 1
62 Alat Penghisap Lendir DeLee / Bulb 1
63 Alat Penghisap Lendir Elektrik 1
64 Ambu bag 1
65 Busi Heiger 1
66 Gunting Tali Pusat 1
69 Infant warmer 1
70 Inkubator bayi dengan 6 jendela 1
71 Klem Pean 1
72 Kulkas Vaksin 1
73 Masker Bayi untuk Ambu Bag 1
74 Penjepit Uterus 1
75 Penutup Mata (Okluder) 1
76 Vaccine Carrier 1
37 Steek Laken 1
38 Pin hole (Cakram Berlubang) 1
C. ALAT PEMERIKSAAN LABORATORIUM SEDERHANA
1 Alat pemeriksaan Hb POCT 1
2 Tes Celup Glucoprotein Urin 1
3 Tes Celup hCG (tes kehamilan) 1
4 Tes Golongan Darah 1
Kulkas (penyimpan reagen, vaksin dan 1
5
obat)
C. ALAT KB
1 Alat Pemasang IUD 1
2 Alat Pengait IUD 1
3 Alat Tulis 1
4 Baki Logam Tempat Alat Steril Bertutup 1
3. Peralatan Bidan Kit untuk Bidan Desa
JUMLAH MINIMAL
No JENIS PERALATAN PERALATAN
KESEHATAN
1 Stetoskop 1
2 Stetoskop Janin (leanec) 1
3 Stetoskop Neonatus 1
4 Termometer Bayi 1
5 Termometer Dewasa 1
6 Termometer Rectal 1
7 Tensimeter Dewasa 1
Manset untuk anak
8 Sudip Lidah 1
9 Sudip lidah logam panjang 12 cm 1
10 Sudip lidah logam panjang 16,5 cm 1
11 Lancet 1
12 Palu Refleks 1
13 Timbangan Dewasa 1
14 Timbangan Bayi 1
15 Dopler 1
16 Pita Pengukur Lila 1
17 Pengukur Panjang Badan Bayi 1
18 Pengukur Lingkar Kepala 1
19 Pengukur Lingkar Kepala 1
20 Pengukur Panjang Badan Bayi 1
21 PengukurTinggi Badan (Microtoise) 1
22 Meteran 1
23 Sonde mulut 1
24 Sonde Uterus/Penduga 1
25 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Besar 1
26 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Kecil 1
27 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Sedang 1
28 Alat Penghisap Lendir DeLee / Bulb 1
29 Alat Penghisap Lendir Elektrik 1
30 Ambu bag 1
31 Busi Heiger 1
32 Spekulum Vagina (Sims) 1
33 Anuskop 1
34 Gunting Benang 1
35 Gunting Episiotomi 1
36 Gunting Verband 1
37 Gunting Tali Pusat 1
38 Klem Pean 1
39 Korcher Tang 1
40 1/2 Klem Korcher 1
41 Pompa Payudara untuk Asi 1
42 Mangkok untuk Larutan 1
43 Masker Dewasa untuk Ambu Bag 1
44 Masker Bayi untuk Ambu Bag 1
45 Pinset Anatomi Pendek 1
46 Pinset Anatomi Panjang 1
47 Pinset Bedah 1
48 Pisau Pencukur 1
49 Penjepit Uterus 1
50 Pelvimeter Obstetrik 1
51 Pompa Payudara untuk ASI 1
52 Silinder Korentang Steril 1
53 Tabung untuk bilas vagina 1
54 Bak Instrumen dengan tutup 1
55 Baki Logam Tempat Alat Steril Bertutup 1
56 Bengkok Kecil 1
57 Bengkok Besar 1
58 Tampon Tang 1
59 Toples Kapas / Kasa Steril 1
60 Torniket Karet 1
61 Tromol Kasa / Kain Steril 1
62 Penutup Mata (Okluder) 1
63 Waskom Bengkok 1
64 Waskom Cekung 1
IUD kit 1
65 Alat pemeriksaan Hb POCT 1
66 Tes Celup Gluco-protein urin 1
67 Tes Celup hCG (tes kehamilan) 1
68 Tes Golongan Darah 1
V. ORGANISASI PUSKESMAS
A. PUSKESMAS KAWASAN PERKOTAAN
Pola struktur organisasi Puskesmas yang dapat dijadikan acuan di
Puskesmas Perkotaan adalah sebagai berikut:
1. Kepala Puskesmas
Kriteria kepala Puskesmas yaitu tenaga kesehatan dengan tingkat
pendidikan paling rendah sarjana, memiliki kompetensi
manajemen kesehatan masyarakat, masa kerja di Puskesmas
minimal 2 tahun, dan telah mengikuti pelatihan manajemen
Puskesmas.
No. UPAYA KEGIATAN PKM KAWASAN PERKOTAAN PKM KAWASAN PKM KAWASAN
PERDESAAN TERPENCIL /SANGAT
TERPENCIL
1. UKM Esensial:
a. Pelayanan Promosi Penyuluhan Penyuluhan kesehatan jiwa Penyuluhan kesehatan Penyuluhan kesehatan
Kesehatan masyarakat & napza jiwa masyarakat & napza jiwa masyarakat & napza
Penyuluhan kesehatan jiwa Penyuluhan kesehatan Penyuluhan kesehatan
bagi ibu hamil & menyusui jiwa bagi ibu hamil & jiwa bagi ibu hamil &
menyusui menyusui
Penyuluhan kesehatan jiwa
masyarakat & napza pada
populasi beresiko (Lansia, anak
dan remaja)
Penyuluhan pada kelompok Penyuluhan pada Penyuluhan pada
atau masyarakat tentang kelompok atau kelompok atau
perilaku menjaga kebersihan masyarakat tentang masyarakat tentang
diri. perilaku menjaga perilaku menjaga
kebersihan diri. kebersihan diri.
d. Pelayanan Gizi Deteksi dini Melakukan deteksi Melakukan deteksi Melakukan deteksi
dini/penemuan kasus gizi di dini/penemuan kasus gizi dini/penemuan kasus
masyarakat. di masyarakat. gizi di masyarakat.
KETERANGAN:
(*): sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
(**): Bentuk dan jenis UKM Pengembangan dapat disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan sumber daya di
Puskesmas, serta dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan program.
VII. JARINGAN PELAYANAN PUSKESMAS & JEJARING PUSKESMAS
Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan, Puskesmas
didukung oleh jejaring jaringan pelayanan yaitu:
1. Puskesmas Pembantu
a. Puskesmas Pembantu merupakan jejaring jaringan Puskesmas
yang memberikan pelayanan kesehatan secara permanen di
suatu lokasi dalam wilayah kerja Puskesmas. Puskesmas
Pembantu merupakan bagian integral Puskesmas, yang harus
dibina secara berkala oleh Puskesmas.
b. Tujuan Puskesmas Pembantu adalah untuk meningkatkan
jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat di
wilayah kerjanya.
c. Fungsi Puskesmas Pembantu adalah untuk menunjang dan
membantu melaksanakan kegiatan yang dilakukan Puskesmas,
di wilayah kerjanya.
d. Puskesmas Pembantu didirikan dengan perbandingan 1 (satu)
Puskesmas Pembantu untuk melayani 2 (dua) sampai 3 (tiga)
desa/kelurahan.
e. Peran Puskesmas Pembantu:
Meningkatkan akses dan jangkauan pelayanan dasar di
wilayah kerja Puskesmas.
Mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan.
Mendukung pelaksanaan kegiatan Posyandu, Imunisasi, KIA,
penyuluhan kesehatan, surveillance, pemberdayaan
masyarakat, dll.
Mendukung pelayanan rujukan.
Mendukung pelayanan promotif dan preventif.
f. Penanggungjawab Puskesmas Pembantu adalah seorang
perawat atau Bidan, yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kesehatan atas usulan Kepala Puskesmas.
g. Tenaga minimal di Puskesmas Pembantu terdiri dari 1 (satu)
orang perawat dan 1 (satu) orang bidan dan tenaga administrasi
yang merangkap memberi obat.
2. Puskesmas Keliling
a. Puskesmas Keliling merupakan jejaring jaringan Puskesmas
yang sifatnya bergerak (mobile), untuk meningkatkan jangkauan
dan kualitas pelayanan bagi masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas yang belum terjangkau oleh pelayanan dalam
gedung/statis di Puskesmas. Puskesmas Keliling dilaksanakan
secara berkala sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
dengan memperhatikan siklus kebutuhan pelayanan.
b. Tujuan dari Puskesmas Keliling adalah untuk meningkatkan
jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat
terutama masyarakat di daerah terpencil dan terisolasi baik di
darat maupun di pulau-pulau kecil serta untuk menyediakan
sarana transportasi pada pelaksanaan pelayanan kesehatan.
c. Fungsi dari Puskesmas Keliling adalah sebagai: (1). sarana
transportasi petugas; (2). sarana transportasi logistik; (3). sarana
transportasi pasien; (4). sarana pelayanan kesehatan; dan (5).
sarana pendukung promosi kesehatan.
d. Peran Puskesmas Keliling:
Meningkatkan akses dan jangkauan pelayanan dasar di
wilayah kerja Puskesmas.
Mendukung pelaksanaan pelayanan di daerah yang jauh dan
sulit.
Mendukung pelaksanaan kegiatan luar gedung seperti
Posyandu, Imunisasi, KIA, penyuluhan kesehatan,
surveillance, pemberdayaan masyarakat, dll.
Mendukung pelayanan rujukan.
Mendukung pelayanan promotif dan preventif.
e. Aspek yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan
Puskesmas Keliling:
Aspek program:
Puskesmas Keliling digunakan untuk sarana penunjang
pelaksanaan pelayanan kesehatan. Kegiatan yang
dilaksanakan relatif terbatas karena peralatan dan tenaga
yang ada terbatas. Untuk itu Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota serta Puskesmas harus dapat merencanakan
kegiatan yang akan dilaksanakan pada kegiatan Puskesmas
Keliling. Hal ini akan berkaitan dengan peralatan dan obat-
obat yang akan dibawa.
Aspek tenaga
Tenaga kesehatan yang akan bertugas pada Puskesmas
Keliling diharapkan merupakan tim yang dapat bekerjasama
dengan baik serta memiliki kemampuan yang cukup.
Aspek sarana
Sarana yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi yang dihadapi, yang memenuhi persyaratan Sarana
harus memenuhi persyaratan sarana sesuai ketentuan yang
ada, khususnya dalam hal keselamatan dan keamanan
petugas. Sarana dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi wilayah kerja Puskesmas.
Aspek pembiayaan
Aspek pembiayaan perlu diperhatikan terkait biaya
operasional dan biaya pemeliharaan kendaraan.
Aspek pendukung
Dalam pelaksanaan Puskesmas Keliling ada subsistem yang
harus dibangun untuk mendukung pelaksanaan kegiatan.
Subsistem ini antara lain sistem rujukan, sistem komunikasi
dengan Puskesmas, dan sistem pencatatan dan pelaporan.
Untuk operasional Puskesmas Keliling, pendukung yang
harus dipenuhi yaitu peralatan pelayanan kesehatan, obat
dan bahan habis pakai, perlengkapan keselamatan tim dan
perorangan, dan alat komunikasi.
3. Bidan Desa
Bidan di desa adalah bidan yang ditempatkan dan bertempat
tinggal pada satu desa dalam wilayah kerja Puskesmas sebagai
jejaring jaringan Puskesmas. Penempatan bidan di desa utamanya
adalah dalam upaya percepatan peningkatan kesehatan ibu dan
anak, disamping itu juga untuk peningkatan status kesehatan
masyarakat. Wilayah kerja bidan di desa meliputi 1 (satu) wilayah
desa, dan dapat diperbantukan pada desa yang tidak ada bidan,
sesuai dengan penugasan kepala Puskesmas.
3. Pemerintah
a. Menyusun dan menetapkan berbagai standar dan pedoman yang
terkait penyelenggaraan Puskesmas.
b. Melaksanakan koordinasi dengan lintas sektor di tingkat pusat
c. Melaksanakan sosialisasi & advokasi
d. Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga di Dinas
Kesehatan Provinsi
e. Memberikan dukungan bagi Dinas Kesehatan Provinsi dan atau
Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan
fungsi Puskesmas, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Ketentuan umum:
a. Puskesmas yang menjadi Puskesmas rawat inap merupakan
Puskesmas yang letaknya strategis terhadap Puskesmas non
rawat inap dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
disekitarnya, yang dapat dikembangkan menjadi pusat rujukan
antara atau pusat rujukan.
b. Rawat inap di Puskesmas hanya diperuntukkan untuk kasus-
kasus yang lama rawatnya paling lama 5 hari. Pasien yang
memerlukan perawatan lebih dari 5 (lima) hari harus dirujuk ke
rumah sakit, secara terencana.
c. Harus dilengkapi dengan sumber daya untuk mendukung
pelayanan rawat inap, sesuai dengan ketentuan.
d. Puskesmas di kawasan perkotaan dapat menyelenggarakan
pelayanan rawat inap dengan jumlah tempat tidur paling banyak
5 (lima) tempat tidur.
e. Puskesmas di kawasan perdesaan, terpencil, dan sangat
terpencil dapat menyelenggarakan pelayanan rawat inap dengan
jumlah tempat tidur paling banyak 10 (sepuluh) tempat tidur.
Dalam kondisi tertentu berdasarkan pertimbangan kebutuhan
pelayanan, jumlah penduduk dan aksesibilitas, jumlah tempat
tidur di Puskesmas di kawasan perdesaan, terpencil dan sangat
terpencil dapat ditambah, dengan tetap mempertimbangkan
ketersediaan sumber daya yang ada.
3. Fungsi:
Sebagai pusat rujukan dan rujukan antara bagi dari Puskesmas
non rawat inap dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
lainnya yang ada di sekitarnya, sebelum dapat dirujuk ke fasilitas
kesehatan rujukan.
4. Kegiatan:
a. Merawat penderita yang memerlukan rawat inap secara tuntas
sesuai standar operasional prosedur dan standar pelayanan.
b. Merawat penderita gawat darurat secara tuntas ataupun
merawat sementara dalam rangka menstabilkan kondisi sebelum
dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan, sesuai standar
operasional prosedur dan standar pelayanan.
c. Observasi penderita dalam rangka diagnostik.
d. Pertolongan persalinan normal dan atau persalinan dengan
penyulit, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
e. Di Puskesmas Perdesaan, Terpencil dan Sangat Terpencil, yang
jauh dari rujukan, Puskesmas diberi kewenangan tambahan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3) Diseminasi
Maksud diseminasi adalah agar semua pihak yang terkait
dengan Puskesmas rawat inap mempunyai persepsi yang sama
dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam pengembangan
rawat inap. Diseminasi juga dimaksudkan untuk menggalang
komitmen lintas program melalui pertemuan-pertemuan yang
melibatkan Pemerintah Daerah Kebupaten/Kota, Rumah Sakit
serta Lintas Sektor terkait.
Jenis diseminasi yang harus dilakukan antara lain mengenai
upaya yang mendorong masyarakat agar memanfaatkan
pelayanan kesehatan ibu baik di bidan di desa maupun di
Puskesmas, serta upaya pemberdayaan masyarakat untuk
mengenali tanda bahaya/risiko tinggi penyakit. Selain itu, perlu
dibangun kesepakatan dan komitmen dari Lintas Program (LP)
melalui pertemuan antar Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan
RS Daerah. Di kabupaten/kota perlu dilakukan analisis
tentang keadaan pelayanan kesehatan dari aspek cakupan
pelayanan, ketenagaan, serta perkiraan kebutuhan obat dan
sarana pelayanan di kabupaten/kota tersebut
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
NAFSIAH MBOI