BAB 1. PENDAHULUAN
1.4.1 Tujuan
a. Belajar menerapkan ilmu yang didapat dari bangku kuliah dengan
kenyataan yang ada di lapangan.
b. Mengembangkan wawasan dan pengetahuan.
c. Memberikan gambaran sistem dan struktur kerja di lapangan serta
interaksinya dalam perusahaan.
d. Memperluas wawasan mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja yang
sesungguhnya.
e. Memahami dan mengkaji penerapan disiplin ilmu Teknik Mesin di
lapangan.
f. Memberikan peningkatan keahlian profesi sehingga menumbuhkan
kepercayaan diri.
g. Berlatih berkomunikasi dengan masyarakat industri.
h. Sebagai salah satu alat evaluasi terhadap kurikulum yang berlaku.
i. Sebagai masukan, guna pengembangan kurikulum yang sesuai atau
sepadan dengan kebutuhan lapangan kerja.
1.4.2 Manfaat
a. Dapat mengaplikasikan ilmu dan ketrampilan yang telah diperoleh dalam
masa perkuliahan dan menambah wawasan serta pengalaman.
b. Dapat mengetahui perbandingan antra teori dan ilmu yang diperoleh
selama perkuliahan dengan praktik dilapangan.
c. Mahasiswa diharap dapat menguasai ilmu teknik di dalam bekerja untuk
mencapai profesionalisme.
d. Membuka pola pikir mahasiswa terhadap era globalisasi dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
e. Memperoleh kesempatan berlatih pada dunia industri.
f. Meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab dalam kerja.
g. Dapat meningkatkan kerjasama antara lembaga pendidikan khususnya
akademik dan instansi.
2.1 Sejarah
PT. BROMO STEEL INDONESIA (PT. BOSTO) berdiri sejak tahun
1865 dengan nama Machine Fabriek & Constructiee Werkplaats De Bromo NV
tujuan utamanya untuk mendukung pabrik-pabrik gula di Karesidenan Pasuruan
40 pabrik gula. Pada saat itu juga didirikan pusat penelitian pabrik gula
(Proefstation Voor Zuiker Industrieen / Proesstation Oost Java - POJ) sekarang
BP3GI.
Pada tahun 1942 bala tentara Jepang (Dai Nippon) menduduki Indonesia
setelah mengalahkan tentara Belanda, pabrik ini dipakai untuk produksi Diesel
Engines dan nama pabrik diganti menjadi TE-KOZO yang artinya pabrik besi atau
baja.
Setelah 17 Agustus 1945, pabrik ini dikuasai Patriot Bangsa Indonesia dan
sempat memproduksi senapan, pistol, bren, mitrallieur, granat dan mortir
(pelempar granat). Setelah agresi militer I dalam rangka menguasai atau menjajah
Indonesia pada tahun 1947 pabrik ini kembali dikuasai oleh Belanda dengan nama
lama De Bromo NV.
nama PT. BOMA STORK atau disingkat PT. BOSTO dan sejak saat itu PT.
BOMA STORK menjadi pabrik pembuat Steam Boiler pertama di Indonesia.
Joint Venture tidak diteruskan karena hasilnya kurang menarik bagi para
pemegang saham, maka pada tahun 1998 PT. Boma Bisma Indra membeli semua
saham dari para pemegang saham serta mempertahankan PT. BOSTO dengan
status anak perusahaan dari PT. Boma Bisma Indra dan PT. BOMA STORK
berganti nama dengan PT. Bromo Sadhanawaja.
Dalam sebuah organisasi atau sebuah perusahaan pasti ada sebuah Visi
dan Misi yang menjadi tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan tersebut.
Adapun Visi dan misi yang ingin dicapai oleh PT. Bromo Steel Indonesia sebagai
berikut :
A. Visi:
B. Misi:
Udik Suprapto,S.T.,M.T.
Sugiono,S.H. Nanang
Asisten Direksi QA / QC
Kadin Pengadaan
Adapun cara untuk memperoleh data yang terdapat dalam laporan ini,
adalah sebagai berikut :
a. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara wawancara langsung kepada
pembimbing lapangan atau operator yang ada di PT. Bromo Steel Indonesia
guna mendapatkan penjelasan dan data penelitian dalam kegiatan kerja
praktek.
b. Metode Literatur
Yaitu mengumpulkan, mengidentifikasi, mengolah data tertulis dan
metode kerja yang digunakan dimana data - data tersebut diperoleh dari
departemen setiap bagian di PT. Bromo Steel Indonesia.
c. Metode Observasi
Metode observasi dilakukan dengan cara turun langsung ke lapangan,
agar dapat diketahui kondisi real di lapangan sehingga dapat diperoleh
gambaran sebagai pertimbangan dalam pembuatan laporan.
BAB 4 PEMBAHASAN
Pada tahun 1942 bala tentara jepang (Dai Nippon) menduduki Indonesia
setelah mengalahkan tentara Belanda, pabrik ini dipakai untuk produksi Diesel
Engineer dan nama pabrik diganti menjadi TE-KOZO yang artinya pabrik
besi/baja.
Setelah 17 Agustus 1945, pabrik ini dikuasai Patriot Bangsa Indonesia dan
sempat memproduksi senapan, pistol, bren, mitrallieur, granat dan mortir
(pelempar granat). Setelah agresi militer I dalam rangka menguasai/menjajah
Indonesia pada tahun 1947 pabrik ini kembali dikuasai oleh Belanda dengan nama
lama De Bromo NV.
belum dapat dirasakan manfaatnya maka khusus unit BOMA dicarikan joint
partner. Tepatnya pada tanggal 10 April 1974 terjadilah suatu joint venturedengan
nama PT. BOMA STORK atau disingkat PT. BOSTO dan sejak saat itu PT.
BOMA STORK menjadi pabrik pembuat Steam Boiler pertama di Indonesia
Joint Venture tidak diteruskan karena hasilnya kurang menarik bagi para
pemegang saham, maka pada tahun 1998 PT. Boma Bisma Indra membeli semua
saham dari para pemegang saham serta mempertahankan PT. BOSTOdengan
status anak perusahaan dari PT Boma Bisma Indra dan PT BOMA STORK
berganti nama dengan PT Bromo Sadhanawaja.
Bidang kerja perusahaan yang dimiliki oleh PT. Bromo Steel Indonesia terdiri
dari empat jenis bidang usaha yaitu :
Sejak awal berdirinya PT. Bosto merupakan sebuah pabrik yang bergerak
dalam bidang usaha peralatan pabrik kelapa sawit dan gula. Jadi di pabrik ini
segala peralatan yang berhubungan dengan pabrik kelapa sawit dapat dibuat oleh
PT. Bosto dengan syarat harus ada gambar kerja. Selain membuat peralatan
pabrik gula dan sawit, PT. Bromo Steel Indonesia juga bisa membuat peralatan
industri agro, pemesinan industri agro dan juga pembuatan ketel uap. Jenis ketel
uap yang telah dibuat oleh pabrik ini yaitu jenis water tube dan fire tube.
Adapun produk yang dapat dihasilkan oleh PT. Bromo Steel Industri
sesuai dengan bidang usah yang digeluti oleh pabrik ini. PT.Bromo Steel
Indonesia telah membuat banyak produk penting dan yang paling utama
diantaranya :
Berikut ini merupakan contoh gambar hasil hasil produk yang telah dibuat
oleh PT. BOSTO :
Gambar 4.9 Road weight bridge teluk dalam palm oil mill
4.1.2 Peralatan produksi yang digunakan oleh PT. Bromo Steel Indonesia
mesin ini mampu menggulung plat sehingga membentuk profil kurva lingkaran.
d. Mesin bubut
Mesin bubut adalah salah satu jenis mesin perkakas yang digunakan untuk
proses pemotongan benda kerja yang dilakukan dengan membuat sayatan pada
benda kerja dimana pahat digerakkan secara translasi dan sejajar dengan sumbu
dari benda kerja yang berputar. Di bidang industri, keadaan mesin bubut sangat
berperan, terutama didalam industri permesinan. Misalnya dalam industri
otomotif, mesin bubut berperan dalam pembuatan komponen-komponen
kendaraan, seperti mur, baut,roda gigi, poros, tromol dan lain sebagainya.
Penggunaan mesin bubut juga dapat dihubungkan dengan mesin lainseperti
mesin bor (drilling machine), mesin gerinda (grinding machine), mesin frais
(milling machine), mesin sekrap (shaping machine), mesin gergaji (sawing
machine) dan mesin-mesin yang lainnya. Namun ada salah satu hal yang paling
penting dari sebuah mesin adalah perawatannya. Perawatan dilakukan untuk
menjaga kondisi mesin dalam keadaanyang baik. Sebelum kegiatan perawatan
dilaksanakan, diperlukan kegiatan perencanaan perawatan terlebih dahulu. Ini
bertujuan agar proses perawatan berjalan sesuai rencana.
Mesin bubut pada dasarnya terdiri dari beberapa komponen utama antara
lain: meja mesin, headstock, tailstock,compound slide, across slide, toolpost, dan
leadscrew dan lain-lain. Prinsip kerja dari mesin bubut yaitu poros spindel akan
memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada
poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda
gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi
gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja
akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
e. Mesin sekrap
Dalamnya penyayatan
Pada pengaturan dalamnya pemotongan ini akan menghasilkan kedalaman
pemotongan yang diinginkan yang juga terkait dengan perencanaan waktu
pemesinan.Pada mesin sekrap ada beberapa jenis penyayatan yang bisa dilakukan
antara lain penyayatan permukaan (facing), alur(slotting), dan tangga (steps).
f. Mesin frais
Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang dalam proses
kerja pemotongannya dengan menyayat atau memakan benda kerja menggunakan
alat potong bermata banyak yang berputar (multipoint cutter). Pisau frais dipasang
pada sumbu atau arbor mesin yang didukung dengan alat pendukung arbor. Pisau
tersebut akan terus berputar apabila arbor mesin diputar oleh motor listrik, agar
sesuai dengan kebutuhan, gerakan dan banyaknya putaran arbor dapat diatur oleh
operator mesin frais.
Mesin frais adalah yang paling mampu melakukan banyak tugas dari
segala mesin perkakas. Permukaan yang datar maupun berlekuk dapat dimesin
dengan penyelesaian dan ketelitian istimewa. Pemotong sudut, celah, roda gigi
dan ceruk dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pemotong. Pahat frais,
lubang dan bor dapat dipegang dalam soket arbor dengan melepaskan pemotong
dan orbor. Karena semua gerakan meja mempunyai penyetelan mikrometer, maka
lubang dan pemotongan yang lain dapat diberi jarak secara tepat. Operasi pada
umumnya yang dilakukan oleh sekrap, kempa gurdi, mesin pemotong roda gigi
dan mesin pelumas lubang dapat dilakuan pada mesin frais.
Mesin ini membuat penyelesaian dan lubang yang lebih baik sampai batas
ketelitian dengan jauh lebih mudah dari pada sekrap. Pemotongan berat dapat
diambil tanpa banyak merugikan pada penyelesaian atau ketepatannya.
Pemotonganya efesien pada gerakannya dan dapat dipakai untuk waktu yang lama
sampai perlu diasah kembali.
Dalam kasus pada umumnya, benda kerja diselesaikan dalam satu lantaran
dari meja. Keuntungan ini ditambah dengan ketersediaan dari pemotogan yang
sangat beraneka ragam membuat mesin frais sangat penting dalam bengkel dan
ruang perkakas.
Mesin bending pipa ini adalah mesin yang digunakan untuk pembending
pipa dimana pipa ini akan dibending untuk pembuatan produk seperti pembuatan
superheater, kursi, dan lainnya serta memanfaatkan pipa sebagai bahan dasarnya,
alat bending ini ditunjukan untuk industri kecil dan menengah agar mempermudah
membuat suatu produk yang bahan dasarnya pipa yang dibending.
Dua hal penting dalam bending pipa adalah 1. untuk menjaga pipa dari
mendatarkan menjadi bentuk elips di tikungan 2. untuk menghindari kerutan di
bagian cekung dari tikungan. Ini mungkin dicapai dengan menekuk pipa di atas
bentuk berlekuk ditunjukkan pada gambar. Sisi formulir dapat diperpanjang jauh
h. Mesin bor
Mesin bor adalah suatu jenis mesin yang gerakanya memutarkan alat
pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut
(pengerjaan pelubangan). Sedangkan pengeboran adalah operasi menghasilkan
lubang berbentuk bulat dalam lembaran-kerja dengan menggunakan pemotong
berputar yang disebut bor. Adapun jenis-jenis mesin bor akan dijelaskan sebagai
berikut:
1. Mesin bor meja
Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja.Mesin ini
digunakan untuk membuat lobang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas
pekerjaan yang berbeda atau bisa berputar ke kiri dan ke kanan dengan sumbu
poros pada ujung yang melekat pada tiang (column).
Untuk meja yang berbentuk lingkaran bisa diputar 360 dengan poros
ditengah-tengah meja.Kesemuanya itu dilengkapi pengunci (table clamp) untuk
menjaga agar posisi meja sesuai dengan yang dibutuhkan.Untuk menjepit benda
kerja agar diam menggunakan ragum yang diletakkan di atas meja.
4. Drill (Mata Bor)
Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor yang
paling sering digunakan adalah bor spiral, karena daya hantarnya yang baik,
penyaluran serpih (geram) yang baik karena alur-alurnya yang berbentuk sekrup,
sudut-sudut sayat yang menguntungkan dan bidang potong dapat diasah tanpa
mengubah diameter bor. Bidangbidang potong bor spiral tidak radial tetapi
digeser sehingga membentuk garis-garis singgung pada lingkaran kecil yang
merupakan hati bor.
5. Spindle
Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang memegang /
mencekam mata bor.
6. Spindle head
Merupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor
dengan sambungan berupa belt dan diatur oleh drill feed handle untuk proses
pemakananya.
7. Drill Feed Handle
Handel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke
benda kerja ( memakankan)
8. Kelistrikan
Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk kelengkapanya
mulai dari kabel power dan kabel penghubung , fuse / sekring, lampu indikator,
saklar on/off dan saklar pengatur kecepatan.
i. Annealing Furnace
1. Planning Control
Gambar 4.21Schedule
Adapun rumus acuan yang digunakan PT. BOSTO untuk membuat waktu
pengerjaan proses produksi, yaitu :
Preparation =
Fitting shop =
Welding =
2. Metode proses
a. Memecah gambar
Job tiket atau kartu kerja adalah selembar tiket yang berguna untuk
mengetahui suatu proses pekerjaan yang telah dilakukan yang meliputi
Bon material adalah sejenis lembaran surat yang diterima oleh PPC
tetapi belum ada proses dari pemesan dengan adanya barang masuk
(sesuai surat jalan), misalkan material yang digunakan terdapat sisa,
maka bon material tersebut dikembalikan dengan mencantumkan
dimensi minimal. Berikut merupakan contoh gambar bon material :
Proses produksi adalah proses pembuatan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan
dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Proses produksi merupakan
tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang atau jasa. Jadi fungsi
departemen ini adalah memproduksi atau membuat barang sesuai dengan yang
direncanakan. Bagian produksi ini adalah bagian yang menciptakan nilai tambah.
Di departemen ini komponen dirakit menjadi sub-rakitan (sub-assembly),
kemudian sub-rakitan dirakit lagi menjadi barang jadi atau finish good. Bisa jadi
hasil akhir dari pabrik tersebut adalah sub-rakitan yang dijual ke perusahaan
lainnya. Departemen ini merupakan departemen yang melakukan atau
melaksanakan proses produksi dilapangan yang sebelumnya telah direncanakan
oleh departemen PPC. Untuk tercapainya keberhasilan suatu produk yang
dikerjakan, produksi dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
1. Preparation
(a) (b)
Proses pemotongan mesin skator merupakan salah satu jenis alat potong
yang ada di bagian Preparation di PT. BOSTOyang berfungsi untuk memotong
pelat dengan tebal maksimal 100 mm. Mesin ini digunakan untuk memotong pelat
dengan bentuk linier. Mesin potong skator dapat juga digunakan untuk proses
pemotongan miring atau bevel yang dapat dijalankan dengan kecepatan tinggi.
Alat potong ini dapat disetel noselnya untuk mengatur jalannya pemotongan dan
kecepatan pemotongan. Hampir sama dengan proses potong tegak lurus hanya
saja posisi nozel dibuat miring untuk mendapatkan hasil potong yang miring atau
bevel. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan dari mesin potong skator adalah
mengenai jalannya pemotongan, kecepatan pemotongan dan penyetelan nozel.
Banyak jenis dan tipe dari alat potong skator mulai dijalankan secara manual,
mekanik dan dijalankan dengan otomatis. Gerakan mesin potong skator dapat
dijalankan maju dan dijalankan mundur.
2. Assembling
3. Welding
Welding adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara
mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan
dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang
kontinyu. Welding merupakan sebagian dari proses assembling, karena setiap
proses penggabungan atau perakitan tidak akan lepas dari sebuah pengelasan yang
berguna untuk melekatkan bagian ujung plat ke ujung plat yang lain. Banyak hal
yang perlu diperhatikan dalam pengkodean proses pengelasan pada gambar yang
telah diproyeksikan. Berikut merupakan kode-kode pengelasan pada gambar :
Proses pengelasan SMAW (Shield Metal Arc Welding) yang juga disebut
las busur listrik adalah proses pengelasan yang menggunakan panas untuk
mencairkan material dasar atau logam induk dan elektroda (bahan pengisi). Panas
tersebut dihasilkan oleh lompatan ion listrik yang terjadi antara katoda dan anoda
(ujung elektroda dan permukaan plat yang akan dilas ).
Accountability 8000:1997. Akan tetapi sampai saat ini belum terdapat satu standar
internasional tentang Sistem Manajemen K3 yang disepakati dan dapat diterima
banyak negara, sebagaimana halnya Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 dan
Sistem Manajemen Mutu Lingkungan ISO 14000.
Tujuan
2. Kesehatan (Health)
Agar tenaga kerja memperoleh derajat kesehatan yang setinggi tingginya,
baik fisik, mental maupun social dengan usaha usaha preventif dan kuratif.
3. Accident adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera pada
manusia, kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan dan pencemaran
lingkungan.
4. Hazard adalah sumber bahaya potensial yang dapat menyebabkan kerusakan
(harm). Hazard dapat berupa bahan-bahan kimia, bagian bagian mesin, bentuk
energi.
5. Danger merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi dimana atau kapan
muncul sumber bahaya.
6. Risk (resiko) adalah ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul dari
sumber bahaya.
Untuk menentukan resiko membutuhkan perhitungan antara
konsekuensi/dampak yang mungkin timbul dan probabilitas, yang biasanya
disebut sebagai tingkat resiko (level of risk).
7. Incident adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu
sedikit saja ada perubahan maka dapat mengkabitkan terjadinya accident.
8. Aman adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah
dapat dikendalikan ke tingkat yang memadai, dan ini adalah lawan dari bahaya
(danger).
9. Tindakan Tak Aman adalah suatu pelanggaran terhadap prosedur keselamatan
yang memberikan peluang terhadap terjadinya kecelakaan.
10. Keadaan Tak Aman adalah suatu kondisi fisik atau keadaan yang
berbahaya yang mungkin dapat langsung mengakibatkan terjadinya
kecelakaan.
1
Fatal/meni
nggal
10
Cidera Ringan
30
Kerusakan benda/material
(keadaanham hamper celaka)
600
Insiden tanpa luka/kerusakan/kerugian
4. Keselamatan Listrik
Listrik merupakan energi dibangkitkan oleh sumber energi biasanya
generator dan dapat yang mengalir dari satu titik ke titik lain melalui konduktor
dalam rangkaiantertutup.