Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN ANTARA JUMLAH PENGANGGURAN

TERHADAP TINGKAT PERSENTASE PENDUDUK


MISKIN YANG ADA DI INDONESIA

Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi


Tugas Mata Kuliah Pengantar Manajemen
Universitas Pembangunan Panca Budi
Medan

MAKALAH

OLEH

AZHARI PURNAMA (1 6 1 5 3 1 0 3 3 0)
BIMA ANUGRAH SYAHPUTRA BATUBARA (1 6 1 5 3 1 0 3 8 0)
MHD. IQBAL ABDI PRIONO (1 6 1 5 3 1 0 9 2 0)

MATA KULIAH : METODE KUANTITATIF


PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2017
HUBUNGAN ANTARA JUMLAH PENGANGGURAN
TERHADAP TINGKAT PRESENTASI PENDUDUK
MISKIN DI INDONESIA

Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi


Tugas Mata Kuliah Pengantar Manajemen
Universitas Pembangunan Panca Budi
Medan

MAKALAH

OLEH

HANIFAH RETNO NINGSIH (1 6 1 5 3 1 0 3 4 3)


INDAH OKTA SUPIRTO (1 6 1 5 3 1 0 2 9 8)
SUCHI ARDYANTHI (1 6 1 5 3 1 0 3 8 9)

MATA KULIAH : METODE KUANTITATIF


PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

Diketahui dan Disetujui Oleh :

Dosen Pengampuh

(Mesra B, SE., MM)


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perekonomian indonesia sejak krisis ekonomi pada tahun 1997 membuat kondisi

ketenagakerjaan di indonesia ikut memburuk yang berdampak pada kemiskinan. Sejak itu

perekononian indonesia tidak pernah mencapai 7-8 5%. Padalah masalah pengangguran

dan kemiskinan erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi . Jika pertumbuhan

ekonomi bagus ,otomatis penyerapan tenaga kerja juga meningkat dan kemiskinan pun

ikut berkurang. Setiap pertumbuhan ekonomi satu persen tenaga kerja yang terserap bisa

mencapai 400 ribu orang.

Selain masalah diatas ,masalah kependudukan yang berhubungan erat dengan

pengangguran dan kemiskinannan,sejak tahun 2002,sebuah tim yang terdirih dari para

analisa kemiskinan di indonesia (INDOPOV) di kantor bank dunia jakarta,telah

mempelajari karakteristik kemiskinan di indonesia. Mereka telah berusaha untuk

mengidentifikasikan apa yang bermanfaat dan apa yang tidak bermanfaat dalam upaya

pengentasan kemiskinan,dan untuk memperjelas pilihan-pilihan apa saja yang tersedia

untuk pemerintah dan lembaga-lembaga non pemerintah dalam upaya mereka untuk

memperbaiki standar dan kualitas hidup masyarakat miskin ,Makalah ini mencoba untuk

menganalisa sifat multi dimensi dari pengangguran dan kemiskinan di indonesia pada saat

ini melalui pandangan baru yang didasarkan pada perubahan-perubahan penting yang

terjadi di negeri ini selama satu dekade terakhir.Sebelum ini Bank dunia telah menyusun

kajian-kajian kemiskinan,yaitu pada tahun 2002 dan 2011 ,namun kajian-kajian tersebut

tidan membahas kemiskinan secara mendalam dan lebih memaparkan kekayaan yang

dimiliki oleh bank dunia dan pemerinta indonesia dan penulis berharap bahwa kajian ini
dapat membawa perubahan dalam penyusunan kebijakan serta pelaksanaan upaya-upaya

pengentasan pengangguran dan kemiskinan di indonesia.

Pengangguran dan Kemiskinan merupakan hal yang kompleks karena menyangkut

berbagai macam aspek seperti hak untuk terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidikan,

pekerjaan, dan sebagainya. Agar pengangguran dan kemiskinan di Indonesia dapat

menurun diperlukan dukungan dan kerja sama dari pihak masyarakat dan keseriusan

pemerintah dalam menangani masalah ini. Melihat kondisi negara Indonesia yang masih

memiliki angka kemiskinan tinggi, penulis tertarik untuk mengangkat masalah

kemiskinan di Indonesia dan penanggulangannya.

B. Rumusan Masalah

Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang, maka penulis mengambil rumusan

masalah sebagai berikut :

Bagaimana Hubungan Antara Jumlah Pengangguran Terhadap Tingkat Persentase

Penduduk Miskin yang Ada di Indonesia

C. Metode Analisis Data

Untuk mencari Bagaimana Hubungan Antara Jumlah Pengangguran Terhadap Tingkat

Persentase Penduduk Miskin yang Ada di Indonesia, penulis menggunakan METODE

KORELASI SEDERHANA.
BAB II PEMBAHASAN

A. PENGANGGURAN

Pengangguran secara teknis adalah semua orang dalam referensi waktu tertentu,

yaitu pada usia produktif namun tidak bekerja, baik dalam arti mendapatkan upah atau

bekerja mandiri, kemudian mencari pekerjaan, dalam arti mempunyai kegiantan aktif

dalam mencari pekerjaaan tersebut.

B. KEMISKINAN

Menurut wikipedia bahasa indoneia Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi

kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan,pakaian,tempat tinggal

dan air minum,dan hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup.Kemiskinan

kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu

mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebaga warga

negara.Kemiskinan merupakan masalah global.

C. ANALISIS DATA DAN PENYELESAIAN

Penggunaan analisis korelasi sederhana : Apakah ada hubungan antara jumlah

pengangguran terhadap tingkat presentase penduduk miskin di indonesia?

Jml Pendudu
N
Tahun Pengangguran k Miskin X2 Y2 XY
O
(dlm JUTA) (%)
1 2007 10,1 16,6 102,01 275,56 167,66
2 2008 9,4 15,4 88,36 237,16 144,76
3 2009 9 14,1 81 198,81 126,9
4 2010 8,4 13,3 70,56 176,89 111,72
5 2011 8,1 12,5 65,61 156,25 101,25
6 2012 7,3 11 53,29 121 80,3
7 2013 7,4 11,4 54,76 129,96 84,36
8 2014 7,2 11,5 51,84 132,25 82,8
9 2015 7,5 11,2 56,25 125,44 84
10 2016 7 10 49 100 70
81,4 127 672,68 1653,32 1053,75
Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia

Rumus

r (n.XY) - (X.Y)
= [(n.X ) - (X)2] x [(n.Y2) - (Y)2]
2

(10*1053,75) - (81,4*127)
r
[(10*672,68) - (81,4)2] x [(10*1653,32) -
=
(127)2]

r 10537,5 - 10337,8
= [6726,8 - 6625,96] x [16533,2 - 16129]

r 199,7
= 100,84*404,2

r
= 0,989

Program SPSS

Correlations
jmlh
pngangguran penduduk
(juta) miskin (%)
jmlh pngangguran (juta) Pearson Correlation 1 ,989**
Sig. (2-tailed) ,000
N 10 10
penduduk miskin (%) Pearson Correlation ,989** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 10 10
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
MS EXCEL

SUMMARY OUTPUT

Regression Statistics
0,98915304
Multiple R 4
0,97842374
R Square 4
Adjusted R 0,97572671
Square 2
0,33017273
Standard Error 1
Observations 10

ANOVA
Significance
df SS MS F F
39,5478877 362,777955
Regression 1 39,54788774 4 9 5,97786E-08
0,10901403
Residual 8 0,872112257 2
Total 9 40,42

Standard
Coefficients Error t Stat P-value Lower 95%
-
0,00389133 5,38664870
Intercept -3,42017057 0,852764359 -4,01068658 1 6
1,98036493 19,0467308 1,74060044
X Variable 1 5 0,103974007 5 5,97786E-08 3

Upper 95% Lower 95,0% Upper 95,0%


Intercept -1,45369243 -5,386648706 -1,45369243
2,22012942 2,22012942
X Variable 1 6 1,740600443 6
D. PENGUJIAN HIPOTESIS

ada hubungan secara signifikan antara jumlah pengangguran terhadap tingkat

persentase penduduk miskin

-1 0,989 1
Jadi, koefisien korelasi antara jumlah pengangguran terhadap tingkat

persentase penduduk miskin adalah 0,989 berarti kedua variabel tersebut

memiliki hubungan yang SANGAT ERAT dan bentuk hubungannya adalah

Linear Positif
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengangguran dan kemiskinan merupakan dua hal yang menjadi pokok

permasalahan di Indonesia. Penyebab pengangguran dan kemiskinan di Indonesia

ialah terdapat pada masalah sumber daya manusia itu sendiri dan tentunya

keterbatasan lapangan pekerjaan. Badan Pusat Statistik (BPS) melansir penurunan

jumlah pengangguran di indonesia dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

sebanyak 530.000 orang pada Agustus 2016. Hal ini dikarenakan meningkatnya

jumlah angkatan kerja atau Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK).

Berdasarkan data di atas, bisa kita simpulkan bahwa ada hubungan yang sangat

erat / signifikan antara jumlah pengangguran terhadap tingkat persentase penduduk

miskin yang ada di Indonesia. Dari tabel bisa kita lihat bahwa terjadi penurunan

persentase penduduk miskin dikarenakan semakin berkurangnya jumlah pengangguran

di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bps.go.id

m.cnnindonesia.com

https://www.indonesia-investments.com

Bappenas.go.id

Wikipedia indonesia

Anda mungkin juga menyukai