Anda di halaman 1dari 16

Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )


PEKERJAAN PEMBANGUNAN RENOVASI/REHABILITASI GEDUNG UPT
LABORATORIUM LINGKUNGAN BLH PROVINSI BENGKULU
SUMBER DANA APBD DAK PROVINSI BENGKULU
TAHUN ANGGARAN 2016

A. PENDAHULUAN

1. PENGERTIAN
1.1. Nama Kegiatan.
Nama Kegiatan adalah Pengadaan dan Pemantauan Kualitas
Lingkungan Provinsi Bengkulu
Nama Pekerjaan adalah Pembangunan Renovasi/Rehabilitasi Gedung
UPT Laboratorium Lingkungan BLH Provinsi Bengkulu
1.2. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat pemegang
kewenangan penggunaan anggaran Satuan Kerja Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Bengkulu.
1.3. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat
yang ditetapkan oleh Kepala Daerah / PA untuk menggunakan APBD DAK
Provinsi Bengkulu.
1.4. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat
yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.
1.5. Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit
organisasi pemerintah yang berfungsi melaksanakan Pengadaan
Barang/Jasa di K/L/D/I yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau
melekat pada unit yang sudah ada.
1.6. Pejabat Pengadaan adalah personil yang memiliki Sertifikat Keahlian
Pengadaan Barang/Jasa yang melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa.
1.7. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang
menyediakan Barang/Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya.
1.8. Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan
pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya.

kerangka acuan kerja pembangunan renovasi/rehabilitasi gedung upt laboratorium lingkungan blh provinsi bengkulu
1
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu

2. LATAR BELAKANG

Setiap pembangunan harus diwujudkan dan dilengkapi dengan peningkatan


Mutu atau Kualitas, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi
bangunannya, dan dapat menjadi teladan bagi lingkungannya, serta memberi
kontribusi positif bagi perkembangan arsitektur. Setiap pembangunan harus
memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan
kriteria administrasi bagi bangunan negara

Salah satu upaya tersebut, pihak Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu
berencana untuk melaksanakan Pembangunan Renovasi/Rehabilitasi Gedung
UPT Laboratorium Lingkungan BLH Provinsi Bengkulu.
Untuk Tahun Anggaran 2016 yang akan dilaksanakan pembangunannya adalah
Pembangunan Renovasi/Rehabilitasi Gedung UPT Laboratorium
Lingkungan BLH Provinsi Bengkulu Yang berada di Provinsi Bengkulu.

3. MAKSUD DAN TUJUAN


3.1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Penyedia
Barang/Jasa yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses
yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam
pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Renovasi/Rehabilitasi Gedung
UPT Laboratorium Lingkungan BLH Provinsi Bengkulu.
3.2. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini diharapkan Penyedia Barang/Jasa dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan
pekerjaan yang memadai sesuai spesifikasi dan standar teknis yang
tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat (RKS) dan Kerangka Acuan
Kerja (KAK) ini.
3.3. Tujuannya adalah melaksanakan Pekerjaan Pembangunan
Renovasi/Rehabilitasi Gedung UPT Laboratorium Lingkungan BLH
Provinsi Bengkulu yang memenuhi syarat-syarat teknis yang ditetapkan
dalam Spesifikasi Teknis dan dapat dipertanggungajawabkan dari segi
teknis, struktur (konstruksi) dan fungsional sehingga tercapai sasaran yang
diinginkan, tepat waktu, biaya dan tepat mutu sesuai.

4. SASARAN
Sasaran utama dari pekerjaan ini adalah membantu Satuan Kerja Badan
Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu dalam Pelaksanan terhadap pekerjaaan
Pembangunan Renovasi/Rehabilitasi Gedung UPT Laboratorium
Lingkungan BLH Provinsi Bengkulu agar dalam pelaksanaannya dapat
memenuhi persyaratan mutu dan kualitas.

kerangka acuan kerja pembangunan renovasi/rehabilitasi gedung upt laboratorium lingkungan blh provinsi bengkulu
2
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu

5. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan Pembangunan Renovasi/Rehabilitasi Gedung UPT
Laboratorium Lingkungan BLH Provinsi Bengkulu ini adalah Komplek
Perkantoran Gubernur Propinsi Bengkulu.

6. Lingkup pekerjaan adalah ( sesuai PO )


a. Pembangunan Renovasi/Rehabilitasi Gedung UPT Laboratorium Lingkungan
BLH Provinsi Bengkulu Direncanakan dengan memfungsikan ruangan yang
sudah ada dengan menjadikan pada peraturan menteri lingkungan hidup No
6 pada tahun 2009 tentang laboratorium lingkungan dan pedoman
pengelolaan laboratorium lingkungan ( KLH, 2011 ).
b. Kondisi lingkungan harus dipastikan tidak mengakibatkan ketidak
kesalahan hasil atau berpengaruh buruk pada mutu setiap peraturan yang di
persyaratkan,
Oleh sebab itu pemisahan ruangan sesuai peraturanya. Harus dilakukan
untuk mencegah terjadinya hilang persyaratan teknis untuk kondisi buruk
dan lingkungan yang dapat mempengaruhui hasil pengujian harus
didokumentasikan laboraturium lingkungan harus memiliki ruang yang
memenuhi persyaratan dengan ruang yang harus ada yaitu :
1. Ruang Laboratorium Air
2. Ruang Laboratorium Udara dan Tanah
3. Ruang Alat Spektrofotometer VV.VIS
4. Ruang Alat AAS
5. Ruang Alat IC
6. Ruang Alat GC
7. Ruang Timbang
8. Ruang Bahan Kimia
9. Ruang Penyimpanan Sample
10. Ruang Mikrobiologi
11. Ruang BOD
12. Ruang Kepala + Toilet
13. Ruang Meeting
14. Ruang Kasi Mutu

kerangka acuan kerja pembangunan renovasi/rehabilitasi gedung upt laboratorium lingkungan blh provinsi bengkulu
3
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu

15. Ruang Kasi Teknis


16. Ruang Staf
17. Ruang Penerima Sample dan DDM
18. Ruang Tunggu
19. Ruang Toilet Wanita
20. Ruang Toilet Pria
21. Mushola
22. Gedung Peralatan Lapangan
23. Dapur
24. DLL.

7. SUMBER PENDANAAN

a. Sumber Dana
Sumber Dana dari keseluruhan Pelaksanan Pekerjaan Pembangunan
Renovasi/Rehabilitasi Gedung UPT Laboratorium Lingkungan BLH
Provinsi Bengkulu dibebankan pada Dana APBD DAK Provinsi Bengkulu
Tahun Anggaran 2016 dengan pagu dana sebesar Rp. 956.000.000,-
(Sembilan Ratus Lima Puluh Enam Juta Rupiah

b. Biaya Pelaksanan
1. Besar biaya pekerjaan Pelaksanan mengikuti usulan dari Badan Lingkungan
Hidup Provinsi Bengkulu yang di koordinasikan dengan satuan kerja dan
yang telah di setujui , yaitu :
a. Besar Biaya penyedia jasa / Penyedia Jasa pelaksana merupakan Biaya
Tetap dan Pasti termasuk pajak-pajak yang harus dibayarkan.
b. Ketentuan pembiayaan dan pembayaran lebih lanjut mengikuti dan
diatur dalam surat perjanjian pekerjaan pelaksanan yang dibuat oleh
Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dan Penyedia
Barang/Jasa.

2. Biaya pekerjaaan dan Tata cara pembayaran diatur secara Kontraktual


setelah melalui tahapan proses pengadaan barang/jasa pelaksanan sesuai
peraturan yang berlaku.

3. Pembayaran biaya Penyedia Barang/Jasa/Penyedia Jasa pelaksana


didasarkan pada Prestasi kemajuan pekerjaan Fisik.

kerangka acuan kerja pembangunan renovasi/rehabilitasi gedung upt laboratorium lingkungan blh provinsi bengkulu
4
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu

8. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA ANGGARAN

1. Nama Pejabat Pengguna Anggaran : H. SYOFWIN SYAIFUL,SH


2. Proyek/Satuan Kerja : Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu.

B. RUANG LINGKUP

1. LINGKUP KEGIATAN DAN TANGGUNG JAWAB PELAKSANA KONSTRUKSI

LINGKUP KEGIATAN

Uraian Pekerjaan meliputi kegiatan sbb :

1. Melaksanakan Kegiatan/pekerjaan yang baik dan sesuai prosedur


pelaksanaan yang diinginkan dalam Dokumen Kontrak.
2. Melaksanakan pekerjaan dengan teliti, tepat dan terarah sehingga
dengan demikian dapat diperoleh hasil pelaksanaan yang baik.
3. Mempersiapkan dan menyediakan semua kebutuhan volume pekerjaan
yang akan di pakai dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi jalan dan
atau jembatan berikut dengan kebutuhan yang di perlukan.
4. Membuat laporan (report) pelaksanan yang secara lengkap memuat
gambar-gambar hasil pelaksanaan (As Built Drawing), jumlah/volume
dan spesifikasi teknis dilapangan.
5. Menjamin bahwa semua laporan (report) yang di serahkan tepat pada
waktunya dan di buat secara alur yang benar, teliti dengan memuat
semua catatan yang di butuhkan dalam pelaksanan.
6. Bekerjasama dengan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen dalam hal-hal
yang menyangkut masalah-masalah teknis di lapangan.
7. Selama berlangsungnya pekerjaan,setiap kemajuan pekerjaan harus di
laporkan kepada Satuan Kerja Badan Lingkungan Hidup Provinsi
Bengkulu.
8. Setiap hasil pekerjaan pelaksanan bangunan fisik pada pekerjaan
Pembangunan Renovasi/Rehabilitasi Gedung UPT Laboratorium
Lingkungan BLH Provinsi Bengkulu di ketahui dan di setujui oleh
Pimpinan Pelaksana Kegiatan.
9. Hasil akhir pelaksanan harus mencakup seluruh bagian dalam
RKS/Spesifikasi Teknis Pembangunan Renovasi/Rehabilitasi Gedung
UPT Laboratorium Lingkungan BLH Provinsi Bengkulu dan yang
tercantum dalam KAK.

kerangka acuan kerja pembangunan renovasi/rehabilitasi gedung upt laboratorium lingkungan blh provinsi bengkulu
5
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu

10. Jangka waktu yang di sediakan untuk pekerjaan ini sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah di tentukan.
11. Dalam pelaksanaan konstruksi jalan sudah termasuk pemeliharaan
konstruksi.
12. Pelaksanaan konstruksi dilakukan berdasarkan dokumen pelelangan
yang telah disusun oleh perencana konstruksi (gambar teknis dan
spesifikasi teknis), dengan segala tambahan dan perubahannya pada
saat penjelasan pekerjaan/aanwijzing pelelangan, serta ketentuan
teknis (pedoman dan standar teknis yang dipersyaratkan).
13. Pelaksanaan konstruksi dilakukan sesuai dengan kualitas masukan
(bahan, tenaga, dan alat), kualitas proses (tata cara pelaksanaan
pekerjaan), dan kualitas hasil pekerjaan, seperti yang tercantum dalam
spesifikasi teknis.
14. Pelaksanaan konstruksi akan mendapatkan pengawasan dari
penyedia jasa pengawasan konstruksi.
15. Pelaksanaan konstruksi harus sesuai dengan ketentuan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
16. Pelaksanaan kerja akan didahului dengan penandatangan Kontrak Kerja
Pelaksanaan dan selanjutnya dibuat laporan kemajuan pekerjaan hingga
berita acara serah terima pekerjaan yang dilanjutkan pemeriksaan
pekerjaan oleh panitia penerima pekerjaan. Semua administrasi
pelaksanaan konstruksi dan pengawasan mengikuti ketentuan yang
tercantum dalam Perpres 54 tahun 2010 dan petunjuk teknis
pelaksanaannya.
17. Pemeliharaan konstruksi adalah tahap uji coba dan pemeriksaan
atas hasil pelaksanaan konstruksi fisik. Di dalam masa pemeliharaan ini
penyedia jasa konstruksi berkewajiban memperbaiki segala cacat atau
kerusakan dan kekurangan yang terjadi selama masa konstruksi.
18. Dalam masa pemeliharaan semua bahan yang digunakan, harus diuji
coba sesuai fungsinya. Apabila terjadi kekurangan atau kerusakan, maka
harus diperbaiki sampai berfungsi dengan sempurna.
19. Masa pemeliharaan jalan lingkungan ini minimal selama 3 (tiga) bulan
terhitung sejak serah terima pertama pekerjaan konstruksi.
20. Keluaran akhir yang harus dihasilkan pada tahap ini adalah :
i. Konstruksi fisik yang sesuai dengan dokumen untuk pelaksanaan
konstruksi;
ii. Dokumen hasil pelaksanaan konstruksi meliputi :
- Gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (as build
drawings).

kerangka acuan kerja pembangunan renovasi/rehabilitasi gedung upt laboratorium lingkungan blh provinsi bengkulu
6
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu

- Semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat


pelaksanaan konstruksi fisik.
- Kontrak kerja pelaksanaan konstruksi fisik dengan
pelaksana konstruksi, pekerjaan pengawasan oleh
pengawas pekerjaan, deserta segala
perubahan/addendumnya.
- Laporan harian, mingguan, bulanan yang dibuat selama
pelaksanaan konstruksi fisik oleh pelaksana konstruksi, serta
laporan akhir pengawasan, dan laporan akhir pengawasan
berkala oleh pelaksana pengawasan.
- Berita acara perubahan pekerjaan, pekerjaan
tambah/kurang, serah terima I dan II, pemeriksaan
pekerjaan, dan berita acara lain yang berkaitan dengan
pelaksanaan konstruksi fisik.
- Foto-foto dokumentasi yang diambil pada setiap
tahapan kemajuan pelaksanaan konstruksi fisik.

Kewajiban tersebut di atas harus berhubungan dengan wewenang Direksi


/KPA/PPK berdasarkan kontrak kerja pelaksanan fisik yang akan di kelola
berdasarkan konsep tugas.

Diharapkan bahwa Pelaksanan Pembangunan Renovasi/Rehabilitasi


Gedung UPT Laboratorium Lingkungan BLH Provinsi Bengkulu yang
dilaksanakan secara teknis dan biaya pelaksanaan pembangunan dapat efektif,
artinya APBD DAK tidak ada kemubaziran bangunan serta biaya pada
pekerjaan ini.

TANGGUNG JAWAB PELAKSANA KONSTRUKSI

A. Pelaksana konstruksi bertanggung jawab secara profesional atas jasa


pelaksanaan konstruksi yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata
laku profesi yang berlaku.
B. Secara umum tanggung jawab pelaksana konstruksi adalah sebagai
berikut:
1. Hasil karya pembangunan yang dihasilkan harus memenuhi
persyaratan standar yang berlaku.
2. Hasil karya pembangunan yang dihasilkan harus telah
mengakomodasi batasan - batasan yang telah diberikan oleh proyek,

kerangka acuan kerja pembangunan renovasi/rehabilitasi gedung upt laboratorium lingkungan blh provinsi bengkulu
7
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu

termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu


penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang diwujudkan.
3. Hasil karya pembangunan yang dihasilkan harus telah memenuhi
peraturan, standar, dan pedoman teknis konstruksi jalan yang
berlaku.

2. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN


Jadwal Waktu Pelaksanaan selama 105 ( Seratus Lima ) Hari Kalender
menyesuaikan dengan waktu yang ada.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan disesuaikan dengan volume pekerjaan yang
tersedia dalam Dokumen Pengadaan.

3. PERSONIL
Penyedia Barang dan Jasa/Penyedia Jasa harus menyediakan personil ahli
teknik untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan sehingga diperoleh mutu,
kinerja dan dimensi sesuai yang disyaratkan dalam ketentuan.

Pada awal pelaksanaan pekerjaan, personil tersebut harus disertakan dalam


pelaksanaan suatu survei lapangan yang lengkap dan menyiapkan laporan
hasil survei lapangan untuk menentukan kondisi fisik dan struktur lama dan
fasilitas yang bersangkutan. Dengan demikian akan memungkinkan Direksi
Pekerjaan melaksanakan revisi minor dan menyelesaikan serta menerbitkan
detil pelaksanaan sebelum kegiatan pelaksanaan dimulai. Selanjutnya personil
tersebut harus disertakan dalam pematokan (staking out) dan survei seluruh
proyek, investigasi dan pengujian bahan, dan rekayasa serta penggambaran
untuk menyimpan Dokumen Rekaman Proyek.

4. METODE PELAKSANAAN

Untuk mendapatkan hasil kerja sebagaimana disyaratkan dalam kontrak.


Maka perlu dibuat suatu metodologi pelaksanaan pekerjaan. Dalam
pembuatan metode ini terlepas dari Jadwal Pelaksanaan pekerjaan (Time
Schedule).

Pekerjaan konstruksi ini akan dilaksanakan setelah kontrak pelaksanaan


ditandatangani. Pekerjaan konstruksi harus dilakukan terhadap hal-hal
sebagai berikut :

kerangka acuan kerja pembangunan renovasi/rehabilitasi gedung upt laboratorium lingkungan blh provinsi bengkulu
8
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu

1. Mutu Pekerjaan
Mutu pekerjaan harus dikendalikan mulai dari shop drawing, material
atau produk-produk yang akan digunakan dan evaluasi pengukuran dan
pengujian terhadap pekerjaan yang dilaksanakan.

2. Biaya Konstruksi
Pembayaran pekerjaan konstruksi akan diperiksa penuh untuk dievaluasi
kewajaran biayanya dengan melakukan pengukuran volume / memeriksa
item-item pekerjaan yang sesuai dengan yang tertera di kontrak.
Pembayaran tersebut dilakukan setelah penerbitan sertifikat
pembayaran. Item-pekerjaan akan dicheck jumlahnya dan penambahan
material (jika ada) dengan pemeriksaan lapangan.
Perubahan-perubahan akan diperiksa dengan teliti, harus cukup
beralasan dan memenuhi spesifikasi serta kondisi lapangan.

3. Waktu Pelaksanaan.
Waktu pelaksanaan secara rutin harus dikontrol agar waktu pelaksanaan
dapat berjalan sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan. Pengendalian
dilakukan dengan mengevaluasi dan mengesahkan methoda kerja dan
jadwal pelaksanaan kepada direksi/pengawas, memacu kemajuan dari
setiap item pekerjaan, menyiapkan construction plan dan peralatan serta
menyiapkan tenaga-tenaga yang akan dimobilisasi.

4. Keselamatan dan kelestarian Lingkungan.


Keselamatan kerja harus dikendalikan hari demi hari dengan menyiapkan
metoda kerja yang dipakai dan menyiapkan kondisi kerja aktual.
Kelestarian lingkungan harus dijaga dengan mengendalikan bangunan-
bangunan seperti debu, tanah dan puing-puing dengan mengevaluasi
peralatan dan mesin guna mengurangi kebisingan dan getaran-getaran.

Untuk melaksanakan pekerjaan ini, Penyedia Barang dan Jasa Konstruksi


dianjurkan memakai metode lain yang dapat dipertanggung jawabkan
dengan persetujuan Pemberi Kerja. Sesuai metode diatas maka Penyedia
Barang/Jasa Konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan harus selalu
mengacu pada Dokumen Lelang, Rencana Kerja dan Syarat (RKS) dan
Spesifikasi Teknis.

kerangka acuan kerja pembangunan renovasi/rehabilitasi gedung upt laboratorium lingkungan blh provinsi bengkulu
9
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu

5. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Penyedia Jasa pelaksana harus segera menyusun Jadwal Tahapan Pelaksanaan
Kegiatan/ program kerja minimal meliputi :

1. Jadwal Kegiatan secara detail.


2. Alokasi tenaga kerja yang lengkap (disiplin dan keahliannya). Tenaga-
tenaga yang diusulkan oleh Penyedia Jasa/Penyedia Jasa Pelaksana harus
mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen/PPK.

6. LAPORAN

Setiap laporan harus disusun dalam Bahasa Indonesia, jumlah masing masing 5
(lima) Set dan Jenis Laporan ditetapkan minimal sebagai berikut :

- LAPORAN HARIAN berupa laporan tentang kegiatan harian yang meliputi


kegiatan pengadaan barang/barang masuk, tenaga dan peralatan yang
digunakan, keadaan cuaca, pelaksanaan pekerjaan dan jam kerja, termasuk
pemeriksaan material tertentu. Ikhtisar Laporan harian disiapkan oleh
Penyedia Jasa dengan formulir standar dan diajukan kepada Konsultan
Pengawas untuk disetujui dan ditandatangani bersama oleh Konsultan
Pengawas dan Penyedia Jasa.

- LAPORAN MINGGUAN berupa laporan kemajuan pekerjaan yang dibuat oleh


Penyedia Jasa dan diajukan kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui dan
ditandatangani bersama oleh Konsultan Pengawas dan Penyedia Jasa. Laporan
mingguan berisikan antara lain tentang kegiatan pelaksanaan, kemajuan
pekerjaan, permasalahan yang dihadapi, menyiapkan jadual minggu
berikutnya, perubahan pelaksanaan, kualitas dan kuantitas material yang
masuk ke lapangan dan digunakan, keadaan cuaca, dilengkapi dengan gambar,
grafik dan foto dokumentasi.

7. STANDAR TEKNIS

Standar-standar yang dipakai menjadi acuan termasuk,namun APBD terbatas


pada standar yang dicantumkan dibawah :

a. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung


b. Peraturan Pemerintah nomor 36 tahun 1992 Tentang Perumahan dan Pemukiman
c. Peraturan menteri pekerjaan umum Nomor 24/PRT/M/2008 Tentang Pedoman
Pemeliharaan Dan perawatan pembangunan gedung

kerangka acuan kerja pembangunan renovasi/rehabilitasi gedung upt laboratorium lingkungan blh provinsi bengkulu
10
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu

d. Peraturan menteri pekerjaan umum Nomor 45/PRT/M/2007 Tentang Pedoman


Tekni pembangunan bangunan gedung Negara
e. Peraturan menteri pekerjaan umum Nomor 26/PRT/M/2007 Tentang Pedoman
tim ahli bangunan gedung
f. Peraturan menteri pekerjaan umum Nomor 25/PRT/M/2007 Tentang Pedoman
Sertifikat laik fungsi bangunan gedung
g. Peraturan menteri pekerjaan umum Nomor 24/PRT/M/2007 Tentang Pedoman
Tknis izin Mendirikan bangunan gedung
h. Peraturan menteri pekerjaan umum Nomor 06/PRT/M/2007 Tentang Pedoman
umum rencana tata bangunan dan lingkungan
i. Peraturan menteri pekerjaan umum Nomor 30/PRT/M/2006 Tentang Pedoman
Teknis Fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan
j. Peraturan menteri pekerjaan umum Nomor 29/PRT/M/2006 Tentang Pedoman
persyaratan teknis bangunan gedung
k. Peraturan menteri pekerjaan umum Nomor 21/PRT/M/2006 Tentang kebijakan
dan strategi nasional pengembangan system pengelolaan persampahan
l. Kementerian pekerjaan umum peta hazard gempa Indonesia 2010 sebagai
acuan dasar perencanaan infrastruktur tahan gempa
m. Direktorat jendral cipta karya departemen pekerjaan umum, 2006,
pedoman teknis rumah dan bangunan gedung tahan gempa : Dilengkapi
dengan metode dan Cara Perbaikan Konsruksi. ( KSNP-SPP ) BUKU-BUKU
PETUNJUK PELAKSANAAN BINA
n. Standar Industri Indonesia (SII)
o. Persyaratan umum bahan bangunan di Indonesia (PUBI-1982)
p. peraturan beton bertulang Indonesia (NI2-1971)
q. ASTM = American Society For Testing and Materials
r. BSI = British Standart Institution
s. SNI = Standar Nasional Indonesia

kerangka acuan kerja pembangunan renovasi/rehabilitasi gedung upt laboratorium lingkungan blh provinsi bengkulu
11
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu

8. KEBUTUHAN PERALATAN MINIMAL

Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan minimal dalam pelaksanaan


kegiatan ini antara lain:

Alat Ukur Tanah (Theodolite) ............................................................. 1 unit


Water Pass ................................................................................................... 4 unit
Mesin Molen Beton/Beton Molen ....................................................... 4 unit
Vibrator Concrete...................................................................................... 4 unit
Stamper Tangan. ....................................................................................... 4 unit
Mesin Potong Alumunium. ................................................................... 4 unit
Scaffolding. ................................................................................................. 50 unit
Kendaraan Lapangan/Pick Up ............................................................. 3 unit
Bor Listrik. .................................................................................................. 2 unit
Mesin Pemotong Keramik...................................................................... 2 unit
Mesin Las ...................................................................................................... 2 unit
Surat dukungan alat Ready Mix Concrete........................................ 1 unit

9. PERIZINAN

Jenis Izin/Dukungan yang harus disediakan antara lain :


Perusahaan yang mendaftar harus memiliki Izin dan data yang masih
Berlaku
Sertifikat timbangan dan ukuran dari Badan Metereologi (Calibrasi)
Izin Kelayakan Operasi Ready Mix Concrete

Jenis Uji Mutu yang harus dilaksanakan antara lain :


Uji Mutu Kepadatan Konstruksi
Uji Mutu Bahan dan Campuran Bahan
Perusahaan yang mendaftar harus memiliki alat Uji Mutu
(Laboratorium) / Dukungan Uji Mutu tersebut.

kerangka acuan kerja pembangunan renovasi/rehabilitasi gedung upt laboratorium lingkungan blh provinsi bengkulu
12
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu

10. DAFTAR PERSONIL

Penyedia Jasa harus menyediakan Personil yang cakap dan berpengalaman


dibidangnya dalam pelaksanaan kegiatan ini. Daftar Personil minimal yang
harus disediakan antara lain:
Site Manager (1 Orang) :
Pendidikan Minimal S.1 Teknik Sipil mempunyai SKA Ahli Bangunan
Gedung Muda
Pengalaman dibidang yang sama Minimal 3 tahun
Melampirkan SKA, Ijazah,NPWP dan KTP
Ahli K3 Konstruksi (1 Orang) :
Pendidikan Minimal S.1 Teknik Sipil mempunyai SKA
Pengalaman dibidang yang sama Minimal 3 tahun
Melampirkan SKA, Ijazah, NPWP dan KTP
Ahli Mekanikal Elektrikal (1 Orang) :
Pendidikan Minimal S.1 Teknik Elektro
Pengalaman dibidang yang sama Minimal 3 tahun (untuk S.1) dan 5 tahun
(untuk D.3)
Melampirkan SKA,Ijazah,NPWP dan KTP
Tenaga Administrasi Keuangan (1 Orang) :
Pendidikan Minimal S.1 Manajemen Perusahaan
Pengalaman dibidang yang sama Minimal 3 tahun
Melampirkan Ijazah,NPWP dan KTP
Logistik (1 Orang) :
Pendidikan Minimal D.3 Manajemen Perusahaan
Melampirkan Ijazah, dan KTP
Pelaksana Bangunan Gedung (1 Orang) :
Pendidikan Minimal SLTA Sederajat
Pengalaman dibidang yang sama Minimal 3 tahun
Melampirkan SKT, Ijazah, dan KTP
Pengawas Bangunan Gedung (1 Orang) :
Pendidikan Minimal SMK Sederajat
Pengalaman dibidang yang sama Minimal 3 tahun
Melampirkan SKT, Ijazah, dan KTP
Tukang Batu (1 Orang) :
Pendidikan Minimal SLTA Sederajat
Pengalaman dibidang yang sama Minimal 3 tahun
Melampirkan SKT(Bangunan Umum) , Ijazah, dan KTP
Tukang Pasang Bata/Dinding (1 Orang) :

kerangka acuan kerja pembangunan renovasi/rehabilitasi gedung upt laboratorium lingkungan blh provinsi bengkulu
13
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu

Pendidikan Minimal SLTA Sederajat


Pengalaman dibidang yang sama Minimal 3 tahun
Melampirkan SKT, Ijazah, dan KTP
Tukang Cat Bangunan (1 Orang) :
Pendidikan Minimal SLTA Sederajat
Pengalaman dibidang yang sama Minimal 3 tahun
Melampirkan SKT, Ijazah, dan KTP
Tukang Pasang Lantai Keramik (1 Orang) :
Pendidikan Minimal SLTA Sederajat
Pengalaman dibidang yang sama Minimal 3 tahun
Melampirkan SKT, Ijazah, dan KTP
Tukang Pasang Pondasi (1 Orang) :
Pendidikan Minimal SMK Sederajat
Pengalaman dibidang yang sama Minimal 3 tahun
Melampirkan SKT, Ijazah, dan KTP
Tukang Cor Beton (1 Orang) :
Pendidikan Minimal SMK Sederajat
Pengalaman dibidang yang sama Minimal 3 tahun
Melampirkan SKT, Ijazah, dan KTP
Tukang Besi Beton (1 Orang) :
Pendidikan Minimal SMK Sederajat
Pengalaman dibidang yang sama Minimal 3 tahun
Melampirkan SKT, Ijazah, dan KTP
Pekerja Pasang Bata :
Pendidikan Minimal SLTA Sederajat
Pengalaman dibidang yang sama Minimal 3 tahun
Melampirkan SKT, Ijazah, dan KTP
Pekerja Tanah :
Pendidikan Minimal SMK Sederajat
Pengalaman dibidang yang sama Minimal 3 tahun
Melampirkan SKT, Ijazah, dan KTP
Surveyor / Quantity Surveyor (1 Orang) :
Pendidikan Minimal SMU / STM Bangunan Sederajat
Pengalaman dibidang yang sama Minimal 5 tahun
Tukang Perancah :
Pendidikan Minimal SMK Sederajat
Pengalaman dibidang yang sama Minimal 3 tahun
Melampirkan SKT, Ijazah,NPWP dan KTP

kerangka acuan kerja pembangunan renovasi/rehabilitasi gedung upt laboratorium lingkungan blh provinsi bengkulu
14
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu

11. PENGALAMAN SEJENIS

Harus melampirkan Pengalaman dibidang Pekerjaan yang sama/sejenis,


Minimal Pengalaman selama 3 (Tiga) Tahun terakhir.

D. HAL HAL LAIN

1. PERSYARATAN KERJASAMA

Jika diperlukan adanya kerjasama dengan instansi, penyedia jasa harus


menguraikan kerjasama tersebut dalam usulnya serta segala akibat dari
kerjasama itu.

2. REFERENSI HUKUM

1. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi


2. Peppres 54 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Instasi Pemerintah beserta peraturan perubahan lainnya
3. Undang-undang No. 5 Tahun 1974, tentang pokok - pokok Pemerintahan
Daerah.
4. Peraturan Daerah terkait (PERDA)
5. Surat Keputusan (lain-lain yang terkait dengan anggaran pelaksanaan
pekerjaan ini)

E. PENUTUP

i. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima maka Penyedia Jasa hendaknya
memeriksa semua masukan yang diterima dan mencari bahan informasi yang
dibutuhkan.

ii. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, Penyedia Jasa agar segera menyusun


program kerja untuk dibahas dengan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) sebagai Penanggung Jawab Kegiatan dari Dinas
Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Seluma beserta
konsultan pengawas.

kerangka acuan kerja pembangunan renovasi/rehabilitasi gedung upt laboratorium lingkungan blh provinsi bengkulu
15
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu

iii. Kerangka Acuan Kerja ini dibuat berdasarkan Pengetahuan, Pemahaman dan
Pengalaman Lapangan dalam pekerjaan yang sejenis, akan tetapi tidak menutup
kemungkinan penyesuaian kembali dengan Kondisi Lapangan yang ditemui
selama penyelenggaraan Penyediaan Jasa Konstruksi Pembangunan
Renovasi/Rehabilitasi Gedung UPT Laboratorium Lingkungan BLH Provinsi
Bengkulu ini berlangsung.

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bengkulu, 25 Juli 2016

Pengguna Anggaran

H. SYOFWIN SYAIFUL,SH
Nip.1959 1220 1989 031 002

kerangka acuan kerja pembangunan renovasi/rehabilitasi gedung upt laboratorium lingkungan blh provinsi bengkulu
16

Anda mungkin juga menyukai