Anda di halaman 1dari 2

MOU

KESEPAKATAN TINDAK LANJUT


KEMITRAAN BIDAN DENGAN DUKUN BAYI
UPTD PUSKESMAS PERAWATAN RATU AGUNG

Pihak Pertama (Dukun Bayi)


1. Dukun Bayi wajib melaporkan ibu hamil baru diwilayah tempat tinggalnya kepada Bidan
Desa atau Bidan Puskesmas.
2. Dukun Bayi wajib merujuk kasus resiko tinggi ibu hamil ke polindes atau Puskesmas
3. Dukun Bayi wajib melaporkan ibu hamil yang akan melahirkan kepada bidan desa
4. Dukun Bayi wajib merujuk kasus bayi umur dibawah 2 tahun yang resiko tinggi
5. Dukun Bayi dilarang menolong persalinan sendiri
6. Dukun Bayi dilarang melakukan tindakan yang bukan wewenangnya
Misalnya:
 Memasukan tangan ke vagina
 Memecahkan ketuban
 Melakukan tarikan – tarikan
7. Dukun Bayi dilarang memandikan bayi segera setelah lahir (harus > 6 jam)
8. Dukun Bayi dilarang menganjurkan kepada ibu untuk memberikan makanan tambahan
sebelum bayi berumur 6 bulan.
9. Bagi Dukun Bayi yang tetap menolong persalinan akan dikenakan sanksi berupa teguran dari
Pemerintah Tingkat Desa/Kelurahan
10. Jika sampai 3 (tiga) kali teguran masih tetap menolong persalinan, maka
penyelesaian masalah diserahkan ke Pemerintah Tingkat Kecamatan.

Pihak Kedua (Bidan)


1. Bidan wajib melakukan pencatatan sasaran KIA & KB di Desa
2. Bidan wajib melaksanakan ANC sesuai standar kepada setiap Ibu Hamil di Desa
3. Bidan wajib melakukan pertolongan persalinan di Desa
(Polindes/Poskesdes/Pustu/Puskesmas)
4. Bidan wajib melaksanakan pemantauan dan pengawasan pasca salin perawatan nifas.
5. Bidan wajib melakukan kunjungann Neonatus I, II, III
6. Bidan wajib melakukan pelayanan KB pada ibu pasca salin
7. Bidan wajib membuat pencatatan dan pelaporan program.

Disepakati di.........................pada hari...................tanggal...........................

Disepakati oleh :
Dukun Bayi Bidan Puskesmas

(…………………………..) (……………………………)

Mengetahui,
Camat Muara Bangkahulu Ka. UPTD Puskesmas Perawatan Ratu Agung

(…………………………)
(……………………………….)

Anda mungkin juga menyukai