Anda di halaman 1dari 2

SOP PEB (PRE EKLAMSIA

BERAT)
No. Dokumen :

No. Revisi :0

SOP Tanggal Terbit : 02 Februari


2017

Halaman : 1 dari 1

Febrina, SKM, M.Si


PEMERINTAH
KOTA TANGERANG SELATAN NIP 19670202 198811 2 003

Pengertian Pre-eklamsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan diatas 20


minggu yang ditandai dengan adanya difungsi plasenta dan respon
maternal terhadap adanya inflamasi spesifik dengan aktivasi endotel
dan koagulasi. Tanda utama penyakit ini adanya hypertensi dan
protein urea. Pre-eklamsia merupakan masalah kedokteran yang
serius dan memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi. Besarnya
masalah ini bukan hanya karena pre-eklamsia berdampak pada ibu
saat hamil dan melahirkan, namun juga menimbulkan masalah paska
persalinan.
Tujuan Pasien terlayani sesuai dengan kebutuhan
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Pondok Ranji
Referensi Permenkes No 5 tahun 2011 tentang panduan praktek klinik dokter
AlatdanBahan 1. Obat oral: metildopa, nifedipine
2. Infus set, abocat, cairan infus (RL), MgSO4 20%-40%, spuit
10cc, poly catheter, urine bag. Sarung tangan. Kapas alkohol
Prosedur 1. Petugas melaksanakan anamnesa
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
3. Penatalaksanaan:
A. Tata laksana pre-eklamsi ringan.
1. Pantau keadaan klinis ibu tiap kunjungan antenatal:
tekanan darah, berat badan, tinggi badan, indeks masa tubuh,
ukuruan uterus, dan gerakan janin.
2. Rawat jalan (ambulatoir)
- ibu hamil banyak istirahat (berbaring/tidur miring)
- konsumsi susu dan air buah
- obat antihipertensi: indikasi utama pemberian anti
hipertensi pada kehamilan adalah untuk keselamatan ibu
dalam mencegah penyakit cerebrovaskular. Meskipun
demikian, penurunan tekanan darah dilakukan secara
bertahap tidak lebih dari 25% penurunan dalam waktu 1 jam.
Hal ini untuk mencegah terjadinyan penuruna aliran darah
utero plasenter.
SOP PEB (PRE EKLAMSIA
BERAT)
No. Dokumen :

No. Revisi :0

SOP Tanggal Terbit : 02 Februari


2017

Halaman : 1 dari 1

Febrina, SKM, M.Si


PEMERINTAH
KOTA TANGERANG SELATAN NIP 19670202 198811 2 003

Obat antihipertensi yang dapat diberikan :


a. Metildopa, biasanya dimulai pada dosis 250-500 mg per
oral 2 atau 3 kali sehari, dengan dosis maksimum 3 gram
perhari, atau
b. Nifedipine 10 mg kapsul peroral di ulang tiap 15-30 menit,
dengan dosis maksimal 30 mg
B. Tata laksana pre-eklamsi berat. Pemberian MgSO4 dosis awal
dengan cara: ambil 4 mg MgSO4 (10 ml larutan MgSO4 40%) dan
larutkan dalam 10 ml aquades. Berikan secara perlahan IV selama 20
menit. Jika akses IV sulit berikan masing-masing 5 mg MgSO4 (12,5
ml larutan MgSO4 40%) IM dibokong kiri dan kanan.
4. kriteria rujukan
Rujuk bila ada satu atau lebih gejala dan tanda-tanda pre-eklamsia
berat ke fasilitas pelayanan kesehatan sekunder yang memiliki dokter
spesialis obstetri dan ginekologi setelah dilakukan tata laksana pada
pre-eklamsia berat.

Hal-hal yang Keadaan umum ibu (TTV)


perludiperhatikan
Unit Terkait KIA
Poned
Dokumenterkait RekamMedis

Anda mungkin juga menyukai