Anda di halaman 1dari 1

Apalah artinya pandawa tanpa drupadi.

Kalimat itulah yang ditekankan oleh seno gumira ajidarma dalam bukunya drupadi. Berbeda dengan epic
mahabarata yang banyak dikisahkan oleh para mpu yang lebih banyak sudut pandang dari pandawa
(laki-laki), dalam buku ini SGA mengajak pembaca untuk berpikir dari sudut drupadi, sudut pandang
perempuan.

Bagian awal buku ini SGA mengungkapkan kritiknya tentang perenggutan hak terhadap diri sendiri
melalui drupadi, wanita yang diciptakan dari bunga teratai yang sedang merekah, yang cantiknya
melebihi mimpi. Drupadi mengatakan pada dirinya sendiri ah, kalau saja perempuan bisa memilih
suaminya sendiri

Anda mungkin juga menyukai