PENEGAK BANTARA
SUSUNAN ACARA
Penghormatan
Laporan
Laporan
Prosesi pelantikan
Bendera masuk
Laporan
Do`a
Laporan
Pembina berkenan kembali ke tempat
Pembubaran
Laporan, Hormat buka, lapor upacara pelantikan penegak bantara hari jumat tanggal 17 maret
2014 siap dilaksanakan, laksanakan
Laporan, Upacara pelantikan penegak bantara telah dilaksanakan laporan selesai, bubarkan,
hormat tutup
Laporan pendamping:
Pendamping kanan melaporkan, calon penegak bantara nama joko sembodo dari segi Akhlaq
dan kepribadiannya telah sesuai dengan kode etik dan kode kehormatan gerakan pramuka,
karenanya nama diatas sudah berhak dilantik sebagai penegak bantara, laporan selesai
Pendamping kiri melaporkan, calon penegak bantara nama joko sembodo dari segi
ketrampilannya telah menguasai teori dan ketrampilan kepramukan dan telah menyelesaikan
persyaratan sku tingkat penegak bantara, karenanya nama diatas sudah berhak dilantik
sebagai penegak bantara, laporan selesai
Laporan, pelantikan penegak bantara telak dilaksanakan, laporan selesai, siap kembali
ketempat
Kembali ketempat
PEMBAWA BENDERA
Bendera masuk, langkah tegap bendera dikibarkan dari lipatannya, berhenti menghadap yang
dilantik
YANG DILANTIK
Pegang benderamu, ujung bendera dipegang ditempelkan di tanda pelantikan di dada sebelah
kiri
PENEGAK BANTARA
Untuk penghormatan pada pelantikan, yang sudah penegak bantara, maju 1 langkah ke depan
jalan, selesai pelantikan, satu langkah kebelakang. Dipimpin oleh yang paling kanan.
Jenis-jenis upacara yang ada dalam Gerakan Pramuka adalah :
1. Upacara umum, yaitu upacara yang dilakukan untuk kegiatan tertentu dengan
menggunakan peraturan yang berlaku secara umum.
2. Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan, yaitu upacara yang dilaksanakan
dalam rangka usaha memulai dan mengakhiri suatu pertemuan dilingkungan
Gerakan Pramuka.
3. Upacara Pelantikan, yaitu:
-Upacara yang dilakukan dalam rangka peresmian seorang calon anggota Gerakan
Pramuka, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
-Upacara yang dilakukan dalam rangka pengangkatan pemegang jabatan tertentu
dalam saatuan.
4. Upacara Kenaikan Tingkat, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka kenaikan
tingkat kecakapan umum yang dicapai oleh seorang anggota Gerakan Pramuka
sesuai dengan Syarat Kecakapan umum yang berlaku.
5. Upacara Pindah Golongan, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka
pemindahan anggota dari suatu golongan ke golongan lain yang lebih tinggi dalam
usia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Upacara Meninggalkan Ambalan/Racana, yaitu upacara yang dilakukan dalam
rangka mengantar Pramuka Penegak /Pandega untuk terjun ke masyarakat dan
berbakti secara langsung sesuai dengan bidangnya.
Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara, tidak boleh dihadiri oleh
Calon Penegak lainnya pelaksanaannya diatur sebagai berikut;
1. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara
2. Calon Penegak yang akan dilantik diantar oleh pendamping kanan dan kiri
kehadapan Pembina.
3. Pembina meminta penjelasan kepada pendamping kanan dan kiri mengenai watak
dan kecapan calon.
4. Pendamping kanan dan kiri kembali ke sangganya
5. Sang Merah Putih dibawa oleh petugas kedepan Pembina, anggota AMbalan
menghormat dipimpin oleh Pradan atau petugas
6. Tanya jawab tentang Sayarat Kecakapan Umum anatar Pembina dan Calon
7. Pembina memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-
masing.
8. Penyematan Tanda Bantara disertai pesan seperlunya
9. Pengucapan/ulang janji Tri Satya yang dituntun oleh Pembina dengan jalan
sambil memegang Bendera Merah Putih dipegang dengan tangan kanan dan
disimpan didada sebelah kiri tepat pada jantung. Kemudian disusul dengan
penyematan tanda Penegak Bantara
10. Penghormatan Ambalan kepada Penegak Bantara yang baru dilantik.
11. Ucapan selamat dari anggota Ambalan
12. Pendamping kanan dan kiri menjemput Penegak Bantara yang selesai dilantik
untuk kembali ke sangganya.
Upacara Pindah Golongan dari Ambalan ke Racana Pandega dilakukan dengan cara:
1. Pradana/Pembina mengumpulkan anggota Ambalan dam bentuk barisan bersaf
2. Penegak yang akan pindah golongan dipanggil kehadapn Pembina
3. Penjelasan Pembina bahwa kepindahannya bukan karena kecakapan melainkan
karena usianya.
4. Penegak yang akan pindah minta diri kepada anggota Ambalan
5. Pembina Penegak menyerahkan Penegak yang bersangkutan kepada Pembina
Racana
6. Pembina Racana menerimanya sesuai dengan Adat Racana yang berlaku