TENTANG
71
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang
Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953
tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan
sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1802);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Pokok-
pokok Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3347);
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak
dan Retribusi Daerah, sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 146,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4048);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana
telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008, (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1987 tentang
Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah Dalam Bidang
Kesehatan Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1987 Nomor 9, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3347);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1991 tentang
Pemeliharaan Kesehatan Pegawai Negeri Sipil dan
Penerima Pensiun Veteran dan Perintis Kemerdekaan
beserta Keluarganya (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1991 Nomor 90, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3456);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang
Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor
119, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4139);
72
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Utara Nomor 2
Tahun 2008 tentang Urusan Wajib dan Pilihan Yang
Menjadi Kewenangan Kabupaten Barito Utara (Lembaran
Daerah Kabupaten Barito Utara Tahun 2008 Nomor 2,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Barito Utara
Nomor 1) ;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Utara Nomor 3
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat
Daerah Kabupaten Barito Utara (Lembaran Daerah
Kabupaten Barito Utara Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Barito Utara Nomor 2).
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
73
8. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disingkat dengan RSUD dalah
Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh yang dimiliki dan dikelola oleh
Pemerintah Kabupaten Barito Utara.
9. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh.
10. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut dengan Puskesmas
adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan ( UPTD ) yaitu suatu
kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peranserta
masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh
dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk
kegiatan pokok;
11. Puskesmas Non Perawatan adalah puskesmas yang tidak diberi tambahan
ruangan dan fasilitas untuk menolong penderita gawat darurat baik tindakan
operatif terbatas maupun rawat inap sementara;
12. Puskesmas Perawatan adalah puskesmas yang diberi tambahan ruangan
dan fasilitas untuk menolong penderita gawat darurat baik tindakan operatif
terbatas maupun rawat inap sementara;
13. Puskesmas Keliling adalah pelayanan kesehatan oleh puskeksmas dengan
menggunakan roda empat (4), kendaraan roda dua atau transportasi lainnya
di lokasi yang jauh dari sarana pelayanan kesehatan yang ada.
14. Puskesmas Pembantu yang selanjutnya disingkat Pustu merupakan jaringan
Puskesmas yang berada di desa dalam rangka membantu memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam bentuk pelayanan
kesehatan dasar.
15. Laboratorium Kesehatan yang selanjutnya disebut Laboratorium Kesehatan
Kabupaten Barito Utara adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
( UPTD ) yang berfungsi memberikan palayanan kesehatan dalam bentuk
pemeriksaan penunjang diagnostik;
16. Poliklinik adalah poliklinik yang ada pada Puskesmas, Puskesmas
Perawatan, Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu dan pada RSUD
untuk berobat jalan dalam bentuk pemeriksaan dan pengobatan/tindakan
medik;
17. Pungutan adalah pungutan atas jasa pengobatan atau pemberian jasa
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas, Puskesmas
Perawatan, Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu, Laboratorium
Kesehatan dan RSUD sesuai dengan tarif ;
18. Tarif adalah sebagian atau seluruh biaya atas penyelenggaraan kegiatan
pelayanan medik dan non medik yang dibebankan kepada masyarakat
sebagai imbalan atas jasa pelayanan yang diterimanya ;
19. Tarif ambulan dalam kota adalah tarif yang dikenakan atas penggunaan
ambulan dalam kota Muara Teweh yang meliputi wilayah Kelurahan Melayu,
Lanjas, Jingah dan Jambu.
20. Tarif ambulan luar kota adalah tarif yang dikenakan atas penggunaan
ambulan diluar wilayah Kelurahan Melayu, Lanjas, Jinggah dan Jambu.
74
21. Retribusi pelayanan kesehatan yang selanjutnya disebut retribusi adalah
pungutan atas jasa pelayanan kesehatan di Puskesmas, Puskesmas
Perawatan, Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu, Laboratorium
Kesehatan dan RSUD;
22. Tempat tidur adalah tempat tidur pada Puskesmas Perawatan dan RSUD
yang tercatat dan tersedia di ruang rawat inap;
23. Pola tarif adalah pedoman dasar dalam pengaturan dan perhitungan besaran
tarif Puskesmas, Puskesmas Perawatan, Puskesmas Keliling, Puskesmas
Pembantu, Laboratorium Kesehatan dan RSUD;
24. Rawat jalan adalah pelayanan kesehatan terhadap pasien untuk keperluan
observasi, diagnosa, pengobatan, perawatan, rehabilitasi medik dan atau
pelayanan kesehatan lainnya tanpa tinggal di ruang rawat inap.
25. Rawat inap adalah pelayanan kesehatan terhadap pasien yang masuk
Puskesmas Perawatan dan RSUD serta menempati tempat tidur untuk
keperluan observasi, diagnosa, pengobatan, perawatan rehabilitasi medik
dan atau pelayanan kesehatan lainnya.
26. Jasa medik adalah biaya yang dikenakan pada pasien atas segala
pelayanan yang diberikan kepada pasien dalam rangka observasi, visite,
pengobatan dan konsultasi medik.
27. Jasa tindakan medik adalah biaya yang dikenakan pada pasien atas segala
tindakan medis operatif maupun non operatif yang diberikan kepada pasien
meliputi tindakan khusus, besar, sedang dan kecil.
28. Jasa keperawatan adalah semua pelayanan yang diberikan oleh perawat
dalam rangka asuhan keperawatan dan tindakan keperawatan yang
dibutuhkan dalam rangka pelayanan keperawatan kepada pasien.
29. Jasa sarana adalah imbalan jasa yang diterima oleh Puskesmas,
Puskesmas Perawatan, Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu,
Laboratorium Kesehatan dan RSUD, atas penyediaan akomodasi, alat dan
bahan habis pakai serta pemanfaatan sarana/fasilitas Puskesmas,
Puskesmas Perawatan, Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu dan
Laboratorium Kesehatan dan RSUD, baik sarana medis maupun non medis
dalam rangka observasi, diagnosa, pengobatan, perawatan, rehabilitasi
medik dan atau pelayanan lainnya;
30. Jasa pelayanan adalah imbalan jasa yang diterima oleh pelaksana
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien, yang termasuk dalam
kelompok ini adalah jasa medik, jasa tindakan medik, jasa keperawatan, jasa
pelayanan penunjang medik dan jasa pelayanan lainnya.
31. Penunjang diagnostik adalah pelayanan untuk menunjang/menegakkan
diagnosa berupa pemeriksan laboratorium, radiologi, elektromedik dan
pemeriksaaan khusus lainnya.
32. Akomodasi adalah penggunaan fasilitas rawat inap dengan atau tanpa
makan di Puskesmas Perawatan dan RSUD;
33. Rehabilitasi medik adalah pelayanan yang diberikan unit rehabilitasi medik
dalam bentuk pelayanan fisioteraphi, terapi ortotik prostetik, bimbingan sosial
dan jasa psikologis.
75
34. Bahan dan alat kesehatan habis pakai adalah bahan kimia, alat kesehatan
habis pakai, bahan laboratorium dan radiologi serta bahan lainnya untuk
digunakan langsung dalam rangka observasi, diagnosa, pengobatan,
perawatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya.
35. Pasien adalah setiap penderita yang datang untuk diperiksa, diobati dan atau
dirawat di Puskesmas, Puskesmas Perawatan, Puskesmas Keliling,
Puskesmas Pembantu, laboratorium kesehatan dan RSUD;
36. Visum et Repertum adalah laporan tertulis yang dibuat untuk keperluan
peradilan tentang apa yang dilihat dan ditemukan pada seseorang oleh
dokter atas sumpahnya sesuai pengetahuannya dan hanya dapat dimintakan
oleh penyidik.
37. Bedah mayat adalah tindakan pembedahan yang dilakukan oleh seorang
dokter pada jenazah dalam upaya mencari dan mendapatkan tanda-tanda
tertentu guna membantu proses peradilan yag dituangkan dalam Visum et
Repertum.
38. Penjamin adalah orang atau instansi atau badan hukum yang menjamin dan
menanggung biaya atas pelayanan kesehatan pasien yang menjadi
tanggungannya.
39. Tindakan medik operatif adalah tindakan pengobatan dengan menggunakan
alat dimana dalam pelaksanaannya harus dibantu dengan tindakan
anastesia/bius umum, yaitu tindakan operasi khusus, besar, sedang, kecil
serta tindakan diagnosis lainnya.
40. Tindakan medik non operatif adalah tindakan pengobatan dengan
menggunakan alat dimana dalam pelaksanaannya cukup dengan pembiusan
lokal, termasuk disini adalah tindakan yang dilakukan di instalasi gawat
darurat dan atau di poliklinik.
41. KIR kesehatan/pemeriksaaan kesehatan adalah pemeriksaan atas diri orang
yang memerlukan Surat Keterangan Kesehatan.
42. General Check Up adalah pemeriksaan lengkap atas diri seseorang
untuk mengetahui kondisi kesehatan pada waktu itu melalui pemeriksaan
berbagai bidang spesialisasi, radiologi, laboratorium dan penunjang
diagnostik lainnya.
Pasal 2
BAB II
NAMA, OBYEK, SUBYEK DAN TARIF RETRIBUSI
Pasal 3
Pasal 4
(2) Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau badan hukum yang
memperoleh pelayanan kesehatan.
BAB III
KOMPONEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS, PUSKESMAS
PERAWATAN,PUSKESMAS KELILING, PUSKESMAS PEMBANTU DAN
LABORATORIUM KESEHATAN
Pasal 5
Pasal 6
BAB IV
KOMPONEN DAN KELAS PERAWATAN RUMAH SAKIT
Pasal 7
(1) Komponen RSUD terdiri dari bagian bagian yang tidak terpisahkan yaitu:
a. Rawat jalan
b. Rawat inap
c. Instalasi Gawat Darurat
d. Tindakan medik terapi, operatif dan non operatif
e. Pemeriksaan penunjang diagnostik
f. Rehabilitasi medik
g. Instalasi farmasi dan apotek
h. Instalasi gizi
i. Instalasi gas medik dan IPSRS
j. Perawatan jenazah
k. Komponen administrasi RSUD
Pasal 8
79
e. Kelas perawatan khusus ICU
(2) Fasilitas pada tiap ruang kelas perawatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) disediakan dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan kemampuan RSUD.
(3) Khusus untuk penderita penyakit menular disediakan ruang/bangsal
khusus (bangsal isolasi)
BAB V
PERAWATAN DAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS,
PUSKESMAS PERAWATAN, PUSKESMAS KELILING, PUSKESMAS
PEMBANTU DAN RSUD
Pasal 9
Pasal 10
(1) Puskesmas Perawatan dan RSUD menyediakan fasilitas rawat inap bagi
setiap pasien yang memerlukan rawat inap sesuai dengan kemampuan
pasien.
(2) Setiap pasien yang memerlukan rawat inap harus :
a. Menyampaikan surat pengantar diagnosa dan terapi dari dokter
pemeriksa.
b. Menyampaikan surat-surat keterangan lain yang diperlukan ,
b.1. Surat Jaminan yang menanggung biaya perawatan.
b.2. Surat Keterangan Miskin/Kartu Miskin / Kartu Jamkesmas yang
masih berlaku, diserahkan paling lambat 3 (tiga) hari setelah
masuk.
80
b.3. Surat Jaminan dari PT. ASKES bagi Pegawai Negeri Sipil atau
Peserta ASKES swasta lainnya paling lambat 3 (tiga) hari
setelah masuk.
b.4. Surat jaminan pembayaran dari perusahaan swasta bagi
pegawai perusahaan tersebut.
c. Menjaga kebersihan lingkungan.
Pasal 11
(1) Bagi pasien yang berobat jalan pada Puskesmas, Puskesmas Perawatan,
Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu dan RSUD, disediakan
poliklinik baik merupakan pasien umum, peserta PT. ASKES, keluarga
miskin, baik rujukan maupun datang sendiri.
(2) Poliklinik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberikan pelayanan
berupa pemeriksaan dan pengobatan kepada pasien.
(3) Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikenakan tarif sesuai
ketentuan yang berlaku.
(4) Bagi pasien gawat darurat akan dilayani di Instalasi Gawat Darurat (IGD)
(5) Bagi pasien yang berobat diluar jam kerja poliklinik, akan dilayani di
Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Pasal 12
Pasal 13
(1) Mobil Ambulance dan atau Mobil Puskesmas Keliling disediakan untuk
pengangkutan :
a. Orang sakit atau orang yang mendapat kecelakaan
b. Pasien yang akan bersalin
81
c. Petugas medik dan paramedik dalam tugas perawatan.
(2) Mobil Ambulance dan atau Mobil Puskesmas Keliling sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dilarang untuk membawa jenazah kecuali
seseorang yang meninggal dalam perjalanan dengan ambulance atau
mobil puskesmas keliling tersebut.
(3) Mobil jenazah disediakan untuk pengangkutan jenazah yang meninggal
didalam dan atau diluar RSUD.
(4) Mobil jenazah dilarang membawa seorang pasien yang masih hidup
kecuali dalam keadaan terpaksa.
(5) Penunjukan petugas yang mengatur pemakaian dan pemeliharaan mobil
ambulance dan mobil jenazah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (3) ditetapkan oleh Direktur sedangkan untuk Mobil Puskesmas
Keliling oleh Kepala Dinas Kesehatan atas usulan Kepala Puskesmas
setempat.
Pasal 14
(1) Setiap pasien yang meninggal dunia di RSUD, atau jenazah yang dibawa
ke RSUD oleh kepolisian, kehakiman dan umum harus segera dimasukkan
ke ruang khusus jenazah.
(2) Jenazah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diambil setelah
mendapat ijin dari Direktur atau petugas yang ditunjuk.
(3) Terhadap jenazah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan
visum et repertum atas permintaaan tertulis dari penyidik.
(4) Jenazah yang keluarganya tidak diketahui atau dari keluarga yang tidak
mampu, pemakamannya akan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah
(Bagian Sosial)
BAB VI
JENIS PELAYANAN YANG DIKENAKAN PUNGUTAN
Pasal 15
82
l. Pelayanan rehabilitasi medik
m. Perawatan jenazah
n. Konsultasi gizi
o. Instalasi farmasi
p. Pengelolaan gas medik
q. Pemakaian ambulans dan Mobil Puskesmas Keliling
r. Pelayanan administratif
s. Visum et Repertum dan KIR Kesehatan
t. General Check Up
(2) Besarnya pungutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian dan satu kesatuan
tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini, terdiri dari :
a. Lampiran I : tarif pelayanan kesehatan di Puskesmas,
Puskesmas Perawatan, Puskesmas Keliling,
dan Puskesmas Pembantu.
b. Lampiran II : tarif pelayanan Laboratorium Kesehatan.
c. Lampiran III : tarif pelayanan kesehatan di RSUD.
Pasal 16
Pasal 17
Pungutan jasa pelayanan sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 dan pasal 14,
dapat dikecualikan terhadap pasien yang benar-benar tidak mampu, yang
dibuktikan dengan Surat Keterangan Miskin dari Kepala Kelurahan yang
disahkan oleh Camat.
BAB VII
POLA TARIF
Pasal 18
Pola tarif terdiri dari :
1). Tarif rawat jalan
2). Tarif rawat inap
3). Tarif Instalasi Gawat Darurat
4). Tarif tindakan medik operatif
5). Tarif tindakan medik non operatif
6). Tarif tindakan persalinan
7). Tarif tindakan keperawatan
8). Tarif pemeriksaan penunjang diagnostik
9). Tarif pelayanan rehabilitasi medik
10). Tarif perawatan jenazah
11). Tarif konsultasi gizi
12). Tarif instalasi farmasi
13). Tarif pengelolaan gas medik
14). Tarif pemakaian ambulans
15). Tarif pelayanan administratif
16). Tarif Visut et Repertum dab KIR Kesehatan
17). Tarif General Check Up
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 21
86
(3) Cara perhitungan tarif medik operatif :
a. Tarif tindakan medik operatif diperhitungkan berdasarkan biaya kelas
III, yang selanjutnya dinaikkan sesuai kelas perawatan sebesar 1,25
kali, 1,5 kali dan 1,75 kali
b. Tarif tindakan medik operatif akan terbagi masing-masing untuk jasa
pelayanan dan jasa sarana sebesar 75 % : 25 %
c. Jasa pelayanan untuk anasthesia dan instrumen ditetapkan sebesar
1/3 dari jasa pelayanan operator
(4) Tarif tindakan medik non operatif terbagi masing masing untuk jasa
pelayanan dan jasa sarana sebesar 75 % : 25 %. Untuk jasa pelayanan
terbagi lagi untuk jasa operator dan instrumen sebesar 80 % : 20 %.
(5) Cara penetapan dan pembagian tarif adalah sebagai berikut :
a. Tarif tindakan medik persalinan normal dan dengan penyulit
berdasarkan biaya kelas II, yang selanjutnya dinaikkan sesuai kelas
perawatan sebesar 1,5 kali, 2 kali dan 2,5 kali
b. Tarif tindakan medik persalinan normal dan dengan penyulit akan
terbagi masing masing untuk jasa pelayanan dan jasa sarana sebesar
75 % : 25 %
c. Untuk jasa pelayanan akan terbagi atas jasa dokter spesialis dan jasa
bidan sebesar 60 % : 40 %.
d. Jasa tindakan medik persalinan normal dan dengan penyulit oleh
dokter umum, ditetapkan sebesar 60 % dari tarif dokter spesialis.
e. Jasa tindakan persalinan oleh bidan, dikarenakan dokter spesialis dan
dokter umum berhalangan, maka tarifnya sesuai tarif dokter umum.
(6) Tarif tindakan medik operatif akut/tidak terencana/tindakan diluar jam kerja
ditetapkan sebesar tarif tindakan terencana ditambah 25 % dari tindakan
tersebut.
(7) Daftar tindakan medik sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian dan
satu kesatuan tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 22
88
f. Untuk semua pelayanan laboratorium klinik yang bersifat
mendesak/cito akan dikenakan tambahan biaya 25% dari tarif yang
ada.
Pasal 24
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 27
Pasal 28
(1) Tarif jasa instalasi farmasi akan dikenakan untuk jasa pelayanan dan
konsultasi obat pada setiap pasien.
(2) Jasa yang didapat pada ayat (1) adalah 100 % sebagai jasa pelayanan
medik dimana terbagi atas jasa dokter : jasa apotik = 10 % : 90 %
Pasal 29
(1) Tarif gas medik berbeda disesuaikan dengan jenis gas medik yang
digunakan dan ruang kelas perawatan
90
(2) Tarif gas oksigen tidak dipungut untuk ruang kelas perawatan kelas III dan
progam pelayanan masyarakat miskin, sedang untuk kelas selanjutnya
diatur sbb:
a. Kelas II Dipungut sesuai harga pembelian gas oksigen
b. Kelas I Dipungut ditambah 10% dari harga pembelian
c. Kelas VIP/OK/NICU Dipungut ditambah 25% dari harga pembelian
(3) Untuk gas medik N2O untuk keperluan pembiusan akan dipungut dan
ditambah 25 % dari harga pembelian
(4) Perhitungan biaya pemakaian gas medik adalah jumlah pemakaian gas
per liter per menit.
(5) Pendapatan dari biaya gas medik adalah 100 % sebagai jasa pelayanan
yang diperlukan untuk pengelolaan secara swakelola.
(6) Jasa pengelolaan gas medik didapat dari 10% biaya tabung tiap ruangan,
kecuali kelas III
Pasal 30
Pasal 31
(1) Komponen biaya dan tarif pelayanan ambulan atau Mobil Puskesmas
Keliling terdiri dari :
91
a. Tarif ambulan yang terdiri dari tarif dalam kota dan tarif luar kota
b. Komponen tarif ambulan meliputi jasa sarana dan jasa pelayanan
dengan prosentasi pembagian sebagai berikut :
b.1. Tarif dalam kota = jasa sarana : jasa pelayanan = 33 % : 67 %
b.2. Tarif luar kota = jasa sarana : jasa pelayanan = 50 % : 50 %
c. Dari jasa pelayanan akan terbagi lagi antara jasa pengemudi dan jasa
perawat sebesar 55 % : 45 %
d. Jasa sarana diperuntukkan sebagai biaya bahan bakar dan biaya
perawatan kendaraan ringan.
e. Biaya tarif ambulan dalam kota ditetapkan sebesar Rp. 75.000,- (tujuh
puluh lima ribu rupiah) sedangkan tarif luar kota ditetapkan sebesar
tarif ambulan dalam kota ditambah untuk setiap kilometer
diperhitungkan sebesar Rp. 5.500,-
(2) Komponen biaya general check up terdiri dari :
a. Tarif untuk general check up terdiri atas jasa pemeriksaan dokter dan
penunjang diagnostik yang meliputi biaya laboratorium, biaya
radiodiagnostik dan biaya elektromedik.
b. Biaya tersebut diatas terbagi atas jasa sarana dan jasa pelayanan
dengan prosentasi pembagian sebesar 50 % : 50 %
(3) Komponen biaya visum et repertum
a. Tarif untuk Visum et Repertum terbagi atas jasa sarana dan jasa
pelayanan dengan pembagian sebesar 25 % : 75 %
b. Biaya pemeriksaan penunjang dibayar terpisah sesuai dengan tarif
yang ada.
(4) Komponen biaya KIR Kesehatan
a. Tarif untuk KIR kesehatan akan terbagi atas biaya jasa sarana dan
biaya jasa pelayanan sebesar 30 % : 70 %
b. Biaya pemeriksaan penunjang dibayar terpisah, sesuai dengan tarif
yang ada.
(5) Tarif rekam medis terdiri dari jasa sarana dan jasa pelayanan dengan
prosentase pembagian sebesar 20 % : 80 %.
BAB VIII
RETRIBUSI PADA SARANA PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Pasal 32
Pasal 33
92
Hasil pungutan retribusi di Puskesmas, Puskesmas Perawatan, Puskesmas
Keliling, Puskesmas Pembantu dan Poliklinik RSUD sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 30 ayat (2) ditentukan sebagai berikut :
1). Retribusi Puskesmas, Puskesmas Perawatan, Puskesmas Keliling,
Puskesmas Pembantu dan RSUD disetorkan ke Kas Daerah melalui
Bendaharawan Penerima sebagai bagian penerimaan daerah.
2). Retribusi Puskesmas, Puskesmas Perawatan, Puskesmas Keliling,
Puskesmas Pembantu dan RSUD tersebut nantinya akan terbagi antara
Pemerintah Daerah dengan Puskesmas, Puskesmas Perawatan,
Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu dan RSUD dengan prosentasi
sebesar 75% : 25%
3). 25% retribusi tersebut akan dipergunakan untuk keperluan kegiatan
operasional Puskesmas, Puskesmas Perawatan, Puskesmas Keliling,
Puskesmas Pembantu dan RSUD.
BAB IX
TARIF PUSKESMAS, PUSKESMAS PERAWATAN, PUSKESMAS KELILING,
PUSKESMAS PEMBANTU DAN RSUD BAGI PESERTA PT. ASKES,
MASYARAKAT PENGGUNA KARTU JAMKESMAS, DAN KARYAWAN
PERUSAHAAN SWASTA
Pasal 34
93
(5) Sumber anggaran untuk komponen sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
berasal dari Pemerintah Daerah, sedang sumber anggaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dan (4) berasal dari PT. ASKES.
(6) Mengenai teknis pelaksanaan pelayanan dan prosentase alokasi
pemakaian anggaran yang diberikan oleh PT. ASKES akan diatur
tersendiri dalam nota kesepakatan yang dituangkan pada Surat
Keputusan Bersama antara Pemerintah Daerah, RSUD, dan PT. ASKES.
Pasal 35
Pasal 36
(1) Bagi penderita yang merupakan karyawan perusahaan swasta yang sudah
menjalin kerjasama dengan Puskesmas, Puskesmas Perawatan,
Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu dan RSUD pelayanan
kesehatan dilaksanakan berdasarkan surat jaminan/pengantar dari
perusahaan tersebut.
(2) Segala sesuatu yang menyangkut klaim jasa pelayanan dan penagihan
akan dilaksanakan sesuai nota kerja sama yang telah disepakati bersama.
BAB X
KETENTUAN PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN
Pasal 37
Pasal 38
94
(2) Juru pungut pada Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditunjuk oleh Bupati atas usulan dari Kepala Dinas Kesehatan.
(3) Bendahara Penerima pada RSUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditunjuk oleh Bupati atas usulan Direktur RSUD.
Pasal 39
Pasal 40
Pasal 41
95
(1) Penerimaan dari Puskesmas, Puskesmas Perawatan, Puskesmas
Keliling, Puskesmas Pembantu meliputi :
a. Jasa sarana sebesar 40 % (empat puluh persen) disetor ke Kas
daerah;
b. Jasa pelayanan sebesar 60 % (enam puluh persen) untuk menunjang
kegiatan operasional Puskesmas yang pembagiannya ditetapkan
sebagai berikut :
1). 55 % (lima puluh persen) untuk kegiatan operasional
Puskkesmas.
2). 5 % (lima persen) untuk pembinaan sumber daya manusia,
yang pengaturannya diatur lebih lanjut oleh Bupati.
(2) Pengaturan mengenai penggunaan biaya operasional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Kepala Dinas Kesehatan dengan
persetujuan Bupati.
(3) Penerimaan yang berasal dari klaim PT. Askes diatur lebih lanjut dengan
Keputusan Bupati.
Pasal 42
(1) Komponen jasa pelayanan yang diterima dari hasil pelayanan kesehatan
di Puskesmas, Puskesmas Perawatan, Puskesmas Keliling, Puskesmas
Pembantu dan RSUD dikembalikan 100 % ke Puskesmas, Puskesmas
Perawatan, Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu dan RSUD setiap
bulan dan selanjutnya diatur dengan Keputusan Bupati
(2) Komponen jasa sarana disetor 100 % ke kas daerah sebagai PAD
(3) Bendaharawan penerima berkewajiban memungut pajak penghasilan dari
jasa pelayanan untuk disetorkan ke Kas Negara sesuai dengan peraturan
yang berlaku
Pasal 43
(1) Segala formulir/surat tanda bukti pemungutan dan penyetoran diatur dan
disediakan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset.
(2) Kepala Dinas Pendapatan , Pengelolaan Keuangan dan Aset, Kepala
Dinas Kesehatan dan Direktur RSUD melakukan tugas pengawasan
umum terhadap pelaksanaan pemungutan biaya pelayanan kesehatan ini
sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing.
BAB XI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 44
96
(1) Setiap pengunjung Puskesmas, Puskesmas Perawatan, Puskesmas
Keliling, Puskesmas Pembantu dan RSUD wajib memperhatikan dan
mentaati peraturan tata tertib yang diatur berdasar peraturan perundang
undangan yang berlaku.
(2) Direktur, Kepala Puskesmas para dokter dan petugas rumah sakit /
puskesmas dapat melarang setiap pengunjung yang akan memasuki
ruangan/kelas pasien yang dirawat sesuai peraturan tata tertib RSUD atau
Puskesmas Perawatan.
(3) Berkenaan dengan berjangkitnya wabah penyakit menular, Direktur RSUD
atau Kepala Puskesmas Perawatan dapat membuat peraturan khusus
yang menetapkan dapat tidaknya pasien rumah sakit dikunjungi.
(4) Dokter jaga di RSUD diatur lebih lanjut oleh Direktur RSUD sedangkan di
Puskesmas Perawatan diatur oleh Kepala Puskesmas.
Pasal 45
Pasal 46
BAB XII
PENUTUP
Pasal 47
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai
pelaksanaanya termasuk sarana kesehatan lainnya akan diatur kemudian oleh
Bupati.
Pasal 48
97
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka Peraturan Daerah Kabupaten
Barito Utara Nomer 8 tahun 1999 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Umum Daerah Muara Teweh (Lembaran Daerah Kabupaten Barito Utara
Tahun 2000 Nomor 3 Seri B), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 49
Cap/ttd
H. ACHMAD YULIANSYAH
Diundangkan di Muara Teweh
pada tanggal 15 Juli 2009
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BARITO UTARA,
Cap/ttd
H. SAPTO NUGROHO
98
LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA .
NOMOR : 5 TAHUN 2009
TANGGAL : 15 JULI 2009
TENTANG : RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DI
KABUPATEN BARITO UTARA.
99
4. UNIT GAWAT DARURAT ( UGD )
1. Perawatan luka tanpa jahitan. 5.000,-
2. Menjahit luka dengan jahitan 1-3 10.000,-
3. Menjahit luka dengan jahitan > 3 / per-jahitan 2.500,-
4. Insisi Hordeolum. 10.000,-
5. Ekstraksi kuku. 15.000,-
6. Tindakan Kegawat Daruratan 7.500,-
7. Nebulazer 15.000,-
5. PERAWATAN PERSALINAN
A. Persalinan normal / biasa.
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga bidan. 200.000,-
2. Pertolongan persalinan oleh tenaga dokter. 250.000,-
3. Perawatan ibu bersalin perhari. 10.000,-
4. Perawatan bayi lahir normal perhari. 10.000,-
5. Perawatan bayi lahir prematur perhari. 5.000,-
B. Persalinan patologis.
1. Pertolongan persalinan letak sungsang / lahir 350.000,-
sakit secara normal
100
6. TINDAKAN MEDIK
A. Tindakan medik ringan / operasi kecil.
1. Insisi abses. 2.500,-
2. Sirkumsisi / khitan. 25.000,-
3. Tindik daun telinga. 5.000,-
4. Pemasangan dan pencabutan IUD oleh dokter 12.500,-
5. Pemasangan dan pencabutan IUD oleh bidan 7.500,-
6. Pemasangan dan pencabutan implant 25.000,-
7. Vena seksi. 9.000,-
8. Punksi. 6.000,-
9. Ekstirpasi tumor superfisial. 15.000,-
10. Sterilisasi :
- Vasektomi. 25.000,-
- Tubektomi. 25.000,-
11. Reparasi fraktur / patah tulang :
- Splak / pembidaian. 2.500,-
- Pemasangan gips slap / back slap. 7.500,-
- Pemasangan gips perelengan bawah 7.500,-
- Pemasangan gips perelengan atas. 10.000,-
- Pemasangan gips tungkai bawah. 10.000,-
- Pemasangan gips tungkai atas. 12.500,-
- Pemasangan ransel verban. 7.500,-
101
8. OBAT OBATAN
Obat-obatan standar untuk rawat inap tdd :
1.1 (satu) macam obat injeksi vit / roborantia. 1.500,-
2.1 (satu) macam obat injeksi antibiotik. 7.500,-
3.1 (satu) macam obat injeksi antipyretika analgetik 2.500,-
4.10 (sepuluh) tablet vitamin / roborantia 750,-
5.10 (sepuluh) tablet anti pyretika / analgetik 750,-
6.10 (sepuluh) tablet / kapsul antibiotik 2.500,-
102
11. Pemakaian mobil puskesmas keliling / ambulance :
1. Siang hari dalam kota. . 25.000,-
2. Malam hari dalam kota. 35.000,-
3. Siang hari luar kota ( > 10 km ) / per- km 5.500,-
4. Malam hari luar kota. ( > 10 km ) / per-km 5.500,-
Cap/ttd
H. ACHMAD YULIANSYAH
FISIKA :
Bau 8.100,-
Jumlah Zat Padat terlarut 9.100,-
Kekeruhan 1.350,-
Rasa 1.350,-
Suhu 1.350,-
Warna 9.100,-
KIMIA :
BAKTERIOLOGIS :
27.000,-
MPN Coliform 27.000,-
104
MPN E. Coli
KIMIA :
Pewarna 27.500,-
Pemanis 27.500,-
Pengawet 27.500,-
Bahan tambahan lainnya 27.500,-
BAKTERIOLOGIS :
2. IMUNOLOGI .
Widal Test 22.000,-
PST 22.000,-
105
3. PARASITOLOGI.
Amoeba 8.100,-
Analisis Tinja 13.500,-
DDR Malaria 13,500,-
4. MIKROBIOLOGI.
BTA 8.100,-
Neiseria gonococci 13.500,-
Pewarn gram 13,500,-
5. URINALISA.
Albumin 1.300,-
Glukose 1.300,-
Urobilinogen 1.300,-
Bilirubin 1.300,-
PH 1.300,-
Nitrit 1.300,-
Eton 1.300,-
Sedimen 8.000,-
6. KIMIA DARAH .
Glucosa 20.000,-
Cholesterol 21.000,-
Trigliserina 23.000,-
HDL 18.000,-
LDL 18.000,-
Ureum 18.000,-
Creatinin 12.500,-
BUN 10.000,-
SGOT 12.000,-
SGPT 12.000,-
Bilirubin Total 12.000,-
Bilirubin Direct 12.000,-
Bilirubin Indirect 12.000,-
Albumin 12.000,-
Total Protein 6.500,-
Globilin 6.500,-
106
C. PEMERIKSAAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR DAN
ZAT ADIKTIF.
Cap/ttd
H. ACHMAD YULIANSYAH
7. Tarif Ambulance
a. Dalam Kota
- Jasa Pelayanan : Rp 50.000,-
- Jasa Sarana : Rp 25.000,-
TOTAL : Rp 75.000,-
b. Luar Kota
Biaya luar kota Rp 5.500/KM dengan perincian :
- Jasa Sarana : 50 %
- Jasa Pelayanan : 50 %
a. Jasa Pengemudi : 55 %
b. Jasa Perawat : 45 %
b. Rawat Inap
RUANG
Kategori Pemeriksaan Kelas I /
VIP Kelas II Kelas III
ICU
1. Sederhana 13.000,- 12.000,- 11.000,- 10.000,-
a. Jasa Sarana 5.200,- 4.800,- 4.400,- 4.000,-
b. Jasa Pelayanan 7.800,- 7.200,- 6.600,- 6.000,-
2. Sedang 39.000,- 36.000,- 33.000,- 30.000,-
a. Jasa Sarana 23.400,- 21.600,- 19.800,- 18.000,-
b. Jasa Pelayanan 15.600,- 14.400,- 13.200,- 12.000,-
3. Canggih 130.000,- 120.000,- 111.000,- 100.000,-
a. Jasa Sarana 78.000,- 72.000,- 66.000,- 60.000,-
b. Jasa Pelayanan 52.000,- 48.000,- 44.000,- 40.000,-
c. Jasa Konsultasi Dokter
- Dokter Umum : Rp 3.000,- /pasien
- Dokter Spesialis : Rp 5.000,- /pasien
- Dokter Spesialis Patologi Klinik (Sp.PK) : Rp 11.000,-/pasien
2. Radiologi
a. Rawat Jalan
Jasa
No Jenis Film Jasa Sarana TOTAL
Pelayanan
1 Dental 35.490,- 15.210,- 50.700,-
110
2 Panoramic 37.310,- 15.990,- 53.300,-
3 24 : 30 (Blue) 39.130,- 16.770,- 55.900,-
4 24 : 30 (Green) 40.495,- 17.355,- 57.850,-
5 30 : 40 (Blue) 41.860,- 17.940,- 59.800,-
6 30 : 40 (Green) 43.225,- 18.525,- 61.750,-
7 35 : 35 (Green) 44.590,- 19.110,- 63.700,-
KONTRAS
Jasa
No Jenis Film Jasa Sarana TOTAL
Pelayanan
1 BNO IVP 180.600,- 77.400,- 258.000,-
2 Cystogram 120.400,- 51.600,- 172.000,-
3 Barium IL / FT 240.800,- 103.200,- 344.000,-
4 HSG 180.600,- 77.400,- 258.000,-
Jasa sarana : jasa medik = 70 % : 30 %
b. Rawat Inap
ICU /
No Jenis Film VIP Kelas II Kelas III
Kelas I
1 Dental 88.725,- 76.050,- 63.375,- 50.700,-
2 Panoramic 93.275,- 79.950,- 66.625,- 53.300,-
3 24 : 30 (Blue) 97.825,- 83.850,- 69.875,- 55.900,-
4 24 : 30 (Green) 101.238,- 86.775,- 72.313,- 57.850,-
5 30 : 40 (Blue) 104.650,- 89.700,- 74.750,- 59.800,-
6 30 : 40 (Green) 108.063,- 92.625,- 77.188,- 61.750,-
7 35 : 35 (Green) 111.475,- 95.550,- 79.625,- 63.700,-
KONTRAS
ICU /
No Jenis Film VIP Kelas II Kelas III
Kelas I
1 BNO IVP 451.500.- 387.000.- 322.500.- 258.000.-
2 Cystogram 301.000.- 258.000.- 215.000.- 172.000.-
3 Barium IL / FT 602.000.- 516.000.- 430.000.- 344.000.-
4 HSG 451.500.- 387.000.- 322.500.- 258.000.-
Tarif dasar yang diperhitungkan untuk kelas III diambil dari tarif rawat jalan.
Kelas III : sebagai tarif dasar = tarif rawat jalan
Kelas II : 1,25 kali tarif dasar
Kelas I : 1,5 kali tarif dasar
VIP / ICU : 1,75 kali tarif dasar
111
Jasa Konsultasi Dokter Spesialis Radiologi (Sp.R) : Rp 11.000,-/ekspose
3. Elektromedik
a. Rawat Jalan
No Pemeriksaan Jasa Sarana Jasa Pelayanan Total
1 USG 20.000,- 20.000,- 40.000,-
2 EKG 14.000,- 21.000,- 35.000,-
b. Rawat Inap
Kelas
No Pemeriksaan ICU / Kelas II Kelas III
VIP
Kelas I
1 USG 70.000,- 60.000,- 50.000,- 40.000,-
2 EKG 50.000,- 45.000,- 40.000,- 35.000,-
- Tarif dasar yang diperhitungkan untuk kelas III berdasarkan tarif rawat jalan.
- Untuk USG, pembagian Jasa Pelayanan : Jasa Sarana = 50 % : 50 %
- Untuk EKG, pembagian Jasa Pelayanan : Jasa Sarana = 60 % : 40 %
c. Sedang
RUANG
Komponen ICU / Kelas
VIP Kelas II Kelas III
I
1. Jasa pelayanan
a. Operator 472.000,- 405.000,- 337.000,- 270.000,-
b. Instrumen / onloop 157.000,- 135.000,- 112.000,- 90.000,-
c. Anastesi 157.000,- 135.000,- 112.000,- 90.000,-
2. Jasa Sarana 262.000,- 225.000,- 187.000,- 150.000,-
T OT A L 1.048.000,- 900.000,- 748.000,- 600.000,-
d. Kecil
RUANG
Komponen ICU /
VIP Kelas II Kelas III
Kelas I
1. Jasa pelayanan
a. Operator 210.000,- 180.000,- 150.000,- 120.000,-
b. Instrumen / onloop 70.000,- 60.000,- 50.000,- 40.000,-
c. Anastesi 70.000,- 60.000,- 50.000,- 40.000,-
2. Jasa Sarana 117.000,- 100.000,- 84.000,- 67.000,-
T OT A L 467.000,- 400.000,- 334.000,- 267.000,-
113
b. Persalinan dengan Penyulit
RUANG
Komponen
VIP Kelas I Kelas II Kelas III
1. Jasa pelayanan
a. Dokter Spesialis 845.000,- 676.000,- 507.000,- 338.000,-
b. Dokter Umum 505.000,- 404.000,- 303.000,- 202.000,-
c. Bidan / Keperawatan 563.000,- 450.000,- 338.000,- 225.000,-
2. Jasa Sarana 470.000,- 376.000,- 282.000,- 188.000,-
T OT A L 1.875.000,- 1.500.000,- 1.125.000,- 750.000,-
b. Rawat Inap
RUANG
Jenis Tindakan ICU /
VIP Kelas II Kelas III
Kelas I
1. Sedang 56.000,- 42.000,- 28.000,- 14.000,-
2. Sedang 68.000,- 51.000,- 34.000,- 17.000,-
3. Terapi Manipulasi 80.000,- 60.000,- 40.000,- 20.000,-
Jasa Pelayanan : Jasa Sarana = 60 % : 40 %
6. Tarif Instalasi Gizi
114
a. Indeks Biaya Makan
Kelas III 1,00 x Indeks Rp 15.000,- (sesuai tarif kelas
III)
Kelas II 2,00 x Indeks Rp 30.000,-
Kelas I / ICU 3,00 x Indeks Rp 45.000,-
VIP 4,00 x Indeks Rp 60.000,-
b. N2O
No RUANG Harga per liter
1 Kamar Bedah 1.563,-
- Asumsi harga oksigen Rp 200.000,- per tabung
- Asumsi harga N2O Rp 3.125.000,- per tabung
- Jasa Pelayanan 10 % dari harga O2 dan N2O per tabung
115
Tarif perawatan jenazah tidak termasuk Surat Keterangan Kematian, biaya
transportasi, penguburan, peti jenazah, kain kafan dam perlengkapan
pemakaman lainnya.
Cap/ttd
H. ACHMAD YULIANSYAH
116
I. Tindakan Medis Operatif dengan Anastesia
1. Tindakan Operatif Khusus
OBSTETRI GYNECOLOGY
- Repair Vesicovaginal Fistel
- Repair rectovaginal Fistel
- Fimbrioplasti
- Radikal Hysterectomy
- Total Abdominal Hysterectomy
- Total Vaginal Hysterectomy
- Release Perlekatan Intra Abdominal
Operasi Cytoreductive (debulking) CA
- Ovarial
- Vulvectomy simple
- Laparascopy operatif
- Microsurgery reproduksi
- MOW laparascopy
- Vaginoplasty
BEDAH
- Kholesistektomi
- Mastektomi
- Tiroidektomi/strumektomi
- ORIF/open reduction internal fixation fraktur lama
- Opened prostatectomy
- Nefrolitotomi/ pyelolitotomi
- Ureterolitotomi
Laparatomi exporasi dengan reseksi usus dan
- anastomose
- Laparatomi explorasi repair /splenektomi,repair liver
- Anoplasti posterosagital
- Craniektomi/trepanasi
- Urethroplasti
- Labioplasty/palatoplasty bilateral
- Torakotomi
- Skin graft luas > 10%
- Gastrektomi ( Billroth)
- Koledokoyeyenostomi
- Miles Operation
- Parotidektomi
- Diseksi kelenjar limfe
- Repair meningocele
117
2. Tindakan Operasi Besar
OBSTETRI GYNECOLOGY
- Sectio Caesaria
- Supravaginal hysterectomi
- Salphyngooporectomy
- Ovarian Cystectomy
- Wedge Resection Ovary
- Myomectomy
- Laparatomy Explorasi
- Repair Vagina
- Abdominal Wound dehisence
- Evakuasi Molla dengan Intubasi General Anastesia
- Perineoplasty
BEDAH
- Hernioraphy/herniotomi
- Fistulektomi
- Hidrokelektom
- Sectio Alta/Vesicolitotomi
- Appendectomi
- Limb.amputasi
- Kolostomi
- Tutup kolostomi
- Laparatomi eksplorasi
- Excisi tumor mama
- Excisi tumor kulit
- Lepas fixasi interna
- Orchidektomi
- Adenektomi dengan penyulit
- AV Shunt
- Evakuasi corpus aleinum dengan penyulit tinggi
- Pericardiostomi/Pericardial window
- Penektomi
- Haemorrhoidektomi
Explorasi dan repairmultiple tendomdan multiplemlaserasi
- luas dan dalam
- Flap surgery
- Skin graft < 10%
118
- IOIDW
- Nefrostomi open
- Torsio testis
- Varicocele/palomo
- Ekcisi kista tiroglosus
- Excisi kelenjar liur submandibula
- ORIF
- Labioplasty
BEDAH
- Reposisi fraktur /dislokasi dengan General anastesia
- WSD
- Sistostomi
- Circumsisi dengan General Anastesi
Debridemen fraktur dengan General
- Anastesia
- Trakheostomi/cricotirotomi
Eksterpasi tumor like lesion,Tumor jinak denga
- general anastesi
- Meatotomi
- Evakuasi corpus aleinum dengan general anastesia
- Intermaxilary-Wiring(IMW)
Nekrotomi/eskarotomi dengan General anastesia /debridenen
- luka bakar
119
Ganglion poplitea dengan general
- anastesia
- Repair luka robek pada wajah
- Circumsisi phimosis
- Debridemen DM,Abcess dengan general anastesia
- Eksisi Keloid
- Biopsi denga anastesia umum
BEDAH
-
-
BEDAH
- Vena seksi
- Circumsisi
- Reposisi fracture-Gyp
- Eksisi keloid
- Injeksi hemoroid/varises
- vasektomi
- Operasi tumor anastesi lokal
- Pasang WSD
- Explorasi dengan anastesi lokal
- Ekstraksi kuku
- Rektoskopi
120
- Batu uretra anterior
- Repair tendon
- Nekrotomi ganggren
KEDOKTERAN GIGI
- Protodenti Full denture
- Crown porseline tiap gigi
- Pemasangan Removable RA & RB
BEDAH
- Lepas WSD
- Drainase abcess
- Roser plasty
- Biopsi dengan lokal anastesi
- Dilatasi phimosis
- Pasang kateter kusus
- Angkat K-wire
- Punksi pleura
121
PERINATOLOGY / INTERNIST / KESEHATAN ANAK
- BMA
- Punsi Ascites
- Pungsi pleural
- Desensitisasi
- Resusitasi umum
- Resusitasi bayi post partum
KEDOKTERAN GIGI
- Cabut Gigi tetap dengan komplikasi
- Odontektomy
Penambalan dengan komposit(tambal
- sinar)
- Apeks reseksi
- Splinting
- Wiring
- Frenectomy
- Prostodenti Partial denture tiap gigi dengan plat
- Reparasi denture
- Rebasing
- Crown akrilik JC /Metal tiap gigi
- Crown inlay/onlay tiap gigi
BEDAH
- Rawat luka
Lepas
- jahitan
- buka gyp
- businasi
- Nekrotomi & Bulektomi ringan
KEDOKTERAN GIGI
- Perawatan Gigi Sulung dan tetap
- Cabut gigi Sulung dan tetap
- Penambalan sementara gigi
- Pulp Capping dirrect & Indirrect
- Pulpectomy Vital & non Vital
- Penambalan tetap dengan amalgam
- Penambalan silikat
- Scalling rahang
- Root planing
- Alveolektomi
- Opercolectomy
- Prostodentie partial denture tiap gigi
- Aktivasi fix
123
Count
1x
Hb + Leuko sederhana
Faal 2x
Hemostasis CT + BT sederhana
Trombosit + 2x
PCV/Ht sederhana
Golongan 1x
Darah Khusus Darah sederhana
Rhesus 1x
sederhana
DDR 2x
Parasitologi sederhana
Alb + Red + 1x
Urine Urine Rutin Kimiawi Bill sederhana
1x
Sedimen Sedimen sederhana
2x
Uji Hamil hCG Test sederhana
3x
Sputum Mikrobiologi BTA I, II, III sederhana
1x
BTA I / MH sederhana
3x
Secret / Swab Mikrobiologi Gram / GO sederhana
1x
Jamur sederhana
Jejak 2x
Visum Sperma sederhana
2x
Tinja Faeces rutin Mikroskopis sederhana
2. Sedang
HIV 1 x sedang
TPHA / 1 x sedang
Shypilis
Secret Semen S. A 3 x sedang
Urine Urine Rutin Kimiawi dan Warna, 1 x sedang
Sedimen kejernihan,
pH, berat
jenis,
albumin,
glukosa,
billirubin,
urobillinogen
, eritrosit,
keton, nitrit
3. Canggih
125
Darah Hematologi Darah Rutin Leukosit, 1x
Khusus eritrosit, canggih
haemoglobin,
trombosit,
haematokrit,
MCV, MCH,
MCHC
Cap/ttd
H. ACHMAD YULIANSYAH
126