datang ke lokasi yang strategis, mudah dijangkau oleh sarana transportasi yang ada,
serta kapasitas parkir yang cukup memadai bagi konsumen (Foster; 2008).
Kajian mengenai PKL yang selama ini dilakukan belum menyentuh isu ruang.
Sementara ini, pembahasan PKL lebih mengkaji dari sisi jenis aktivitas, kebutuhan
ruang, penataan fisik dan penataan tampilan/estetika arsitektural. Selain itu, teori-teori
yang terkait dengan penentuan lokasi (teori lokasi) tidak membahas mengenai lokasi
PKL. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud mengisi kekosongan teoritis mengenai
pemilihan lokasi kegiatan PKL melalui pendekatan perilaku ruang. (Widjajanti; 2013)