Anda di halaman 1dari 30

Simpedes adalah simpanan masyarakat dalam bentuk tabungan yang dilayani di BRI Unit,

yang penyetorannya dapat dilakukan setiap saat dan frekuensi serta jumlah pengambilan tidak
dibatasi sepanjang saldonya mencukupi.

Keunggulan

Jaringan yang tersebar luas di seluruh Indonesia dan terhubung secara On Line
Peluang besar untuk memenangkan hadiah, total Milyaran Rupiah
Dilengkapi dengan BRI Card (Kartu BRI) yang berfungsi sebagai Kartu ATM dan
Kartu Debit dengan fitur transaksi yang lengkap.
Pembukaan Rekening Tabungan Simpedes BRI yang mudah dan praktis, di seluruh
unit kerja BRI.
Jumlah dan frekuensi setor dan ambil tidak dibatasi, sepanjang memenuhi ketentuan
yang berlaku

Fasilitas

Fasilitas E-Banking BRI (SMS Banking, Internet Banking, Mobile Banking, SMS
Notifikasi, dll.)
Fasilitas Transaksi Otomatis, meliputi:
1. Automatic Fund Transfer (AFT)
Fasilitas untuk mentransfer dana dari rekening Simpedes ke rekening
simpanan di BRI, baik di Unit Kerja sendiri ataupun di Unit Kerja lain, setiap
tanggal tertentu dengan nominal transfer tertentu yang bersifat tetap (secara
rutin).
2. Account Sweep
Fasilitas untuk mentransfer dana dari satu rekening ke rekening lainnya di
Unit Kerja sendiri ataupun di Unit Kerja lain secara otomatis yang sebelumnya
di set up saldo minimal atau saldo maksimalnya. Transfer otomatis terjadi
apabila batas saldo minimal atau maksimal tersebut terlampaui. Fasilitas ini
dapat digunakan untuk keperluan Simpedes mem-back up giro secara
otomatis.
3. Automatic Grab Fund (AGF)
Fasilitas transfer otomatis untuk menarik (mendebet) dana secara otomatis
oleh satu rekening dari rekening lainnya, baik di Unit Kerja sendiri maupun
Unit Kerja lain. Inisiatif pendebetan berasal dari rekening yang akan
mendebet, dengan nominal transaksi yang bersifat tetap. Fasilitas ini dapat
digunakan untuk pembayaran angsuran pinjaman secara otomatis, dimana
rekening pinjaman akan secara otomatis mendebet rekening Simpedes untuk
membayar angsurannya.
Aksesibilitas BRI Card
Jaringan BRI Card
Syarat Pembukaan

PERORANGAN BADAN USAHA


AD-ART
WNI : Kartu Akte
Tanda Penduduk Pendirian
(KTP) dan NPWP Akte
Dokumen * Perubahan
WNA : Paspor Terakhir
dan NPWP
KIMS/KITAP/KI Dokumen
TAS Identitas
Pengurus

Usia Lebih dari 17 tahun


Setoran Awal Min Rp. 100.000
Setoran Selanjutnya Min Rp. 10.000
Biaya Administrasi Bulanan Rp. 5.500
Private Label (hanya dapat digunakan pada
Jenis Kartu
merchant yang bekerjasama dengan BRI) *
< Rp. 1.000.000,- : 0 %
Rp. 1.000.000,- < Rp. 50.000.000,- : 0.70 %
Rp. 50.000.000,- < Rp. 500.000.000,- : 0.85 %
Suku Bunga
Rp. 500.000.000,- < Rp. 1.000.000.000,- : 1.10
%
> Rp. 1.000.000.000,- : 1.75 %
Rp. 2.500.000,- : Rp. 10.000,-
Administrasi Penarikan Di Teller > Rp. 2.500.000,- s.d Rp. 5.000.000,- : Rp.
10.000,-
Saldo Minimum Yang Ditahan Rp. 50.000
Denda Di Bawah Saldo Minimum Per bulan Rp. 5.000 **
Maks Transaksi Antar Cabang Per hari Rp. 200.000.000
Biaya Tutup Rekening Rp. 25.000
Biaya Pergantian Buku Tabungan Karena
Gratis
Penuh
Biaya Pergantian Buku Tabungan Karena
Rp. 25.000
Rusak
Limit Transaksi Kartu Debit

Jenis Kartu PRIVATE LABEL

Limit Penarikan Tunai Per Hari Maks Rp. 5.000.000

Limit Belanja di Merchant Per hari (Hanya di EDC Milik BRI)

- PIN Maks Rp. 10.000.000

- Signature Maks Rp. 2.000.000

Akumulasi Limit Transfer Antar Rek BRI Per Hari

- ATM BRI Maks Rp. 20.000.000

- Mobile Banking Maks Rp. 1.000.000

- Internet Banking Maks Rp. 1.000.000.000

Akumulasi Limit Transfer Antar Bank Per Hari

- ATM BRI Maks Rp. 10.000.000

- Mobile Banking Maks Rp. 1.000.000

- Internet Banking Maks Rp. 15.000.000

Akumulasi Limit RTGS di Internet Banking Maks Rp. 300.000.000

*) Apabila Nasabah tidak memiliki NPWP, dapat mengisi Form Pernyataan yang terdapat di Unit
Kerja BRI
**) Rekening dianggap dormant apabila di bawah saldo minimum dan tidak bermutasi selama 365
hari berturut-turut kecuali transaksi otomatis oleh system

https://eform.bri.co.id/home/detail/simpedes
BritAma
Produk tabungan yang memberikan beragam kemudahan dalam melakukan transaksi perbankan dengan didukung fasilitas e-
banking dan sistem real time online yang akan memungkinkan nasabah untuk bertransaksi kapanpun dan dimanapun.

Keunggulan BritAma:

a. Transaksi real time online di lebih dari 10.000 Unit Kerja BRI dan 23.000 ATM BRI seluruh Indonesia.
b. Aksesibilitas Kartu ATM/Debit BRI di jaringan BRI, ATM Bersama, Link, Prima, Cirrus, Maestro dan MasterCard
baik di dalam maupun di luar negeri.
c. Gratis cover asuransi kecelakaan diri hingga Rp 150.000.000,-
d. Didukung oleh Fasilitas e-Banking (mobile banking, Internet banking, sms notifikasi dll)
e. Suku bunga tabungan kompetitif
f. Dapat memilih Fasilitas Transaksi Otomatis
g. Limit Transaksi Antar Cabang hingga Rp.300.000.000,-

Fasilitas:

1. E-banking BRI (ATM, CDM, Mini ATM, SMS Banking, Internet Banking, Mobile Banking, SMS Notifikasi, dll.)
2. Asuransi kecelakaan diri bagi nasabah perorangan:

Nasabah Tabungan BRI BritAma dengan saldo akhir minimal Rp. 500.000 diberikan fasilitas asuransi kecelakaan
diri secara gratis.
Pertanggungan yang diberikan sebesar 250% dari saldo akhir atau maksimal sebesar Rp. 150 juta.
Diberikan tambahan manfaat asuransi untuk nasabah yang meningggal karena kecelakaan yaitu:

1. Santunan pendidikan (200% dari saldo akhir atau maksimal Rp.10 juta)
2. Santunan pendapatan (100% dari saldo akhir atau maksimal Rp 12 juta)
3. Santunan duka sebesar Rp1,5 juta.

3. Diikutsertakan pada program undian Untung Beliung BritAma, dan Program hadiah menarik lainnya.

4. Fasilitas Transaksi Otomatis, meliputi:

Automatic Fund Transfer (AFT)

Fasilitas untuk mentransfer dana dari Tabungan BRI BritAma ke rekening lainnya di BRI pada tanggal tertentu yang
ditetapkan nasabah.

Account Sweep

Fasilitas untuk mentransfer dana dari Tabungan BRI BritAma ke rekening lainnya secara otomatis, yang sebelumnya
telah di set up sesuai dengan batasan saldo minimal dan maksimal yang ditetapkan nasabah.

Automatic Grab Fund (AGF)

Fasilitas untuk menarik (mendebet) dana Tabungan BRI BritAma secara otomatis oleh satu rekening tertentu,
misalnya untuk angsuran pembayaran rekening pinjaman Bank.
Persyaratan:

1. Mengisi form aplikasi pembukaan rekening


2. Identitas diri:

WNI : Kartu Tanda Penduduk (KTP) berbasis NIK dan NPWP

WNA : Paspor dan KIMS/KITAP/KITAS atau surat keterangan pendukung

3. Setoran awal sebesar Rp 250.000,-

http://www.bri.co.id/articles/17

Bagi para ibu rumah tangga, produk simpanan berupa deposito ini sering kali menjadi
alternatif tabungan yang ideal. Karena deposito memiliki jangka waktu. Seperti halnya
tabungan, hal yang sering menjadi pertimbangan untuk memilih produk deposito adalah
bunga yang ditawarkan deposito lebih tinggi dari pada tabungan biasa. Secara pengertian,
deposito adalah produk simpanan di bank yang penyetorannya maupun penarikannya hanya
bisa dilakukan pada waktu tertentu saja. Apabila dana yang disimpan diambil sebelum
waktunya, maka siap-siap lah untuk terkena denda penalti. Menariknya lagi, semakin besar
dan semakin lama Anda menyimpan dana dalam bentuk deposito, maka semakin besar pula
bunga yang ditawarkan.

Selain berfungsi sebagai tabungan berjangka, manfaat lain dari deposito yaitu sebagai salah
satu produk investasi yang paling menguntungkan. Mengutip pendapat dari PT Bursa Efek
Indonesia, Selasa (5/5/2015), bahwa ternyata produk investasi berupa deposito memiliki
rerata keuntungan yang relatif stabil dibanding produk lainnya seperti saham, emas dan
obligasi pemerintah. Bahkan sampai 20 April 2015 ini, produk deposito menduduki rerata
keuntungan nomor dua terbesar setelah saham, yaitu dengan persentase 7,21% dengan imbal
hasil dari deposito adalah rata-rata bunga deposito 1 bulan. Artinya, peluang untuk
berinvestasi berupa deposito masih memiliki peluang yang bagus dari tahun ke tahun.

Ciri Khas Deposito

Hal lain yang perlu Anda ketahui dari deposito adalah ciri-ciri deposito. Hal ini diperlukan
untuk mengenali manfaat serta resiko yang mungkin terjadi ketika Anda nanti sudah
memutuskan untuk berinvestasi pada produk jenis ini.

Berikut ini adalah ciri khas deposito yang harus Anda ketahui :

1. Minimal Setoran

Pertama, pada umumnya, ketika Anda membuka rekening di Bank, maka ada batas setoran
minimal yang harus dibayar pertama kali. Begitu juga dengan deposito, ada setoran minimal
yang harus dibayarkan. Perbedaan dengan tabungan biasa, deposito mensyaratkan setoran
minimal berkisar Rp5 juta. Akan tetapi setiap bank mempunyai kebijakan masing-masing.

2. Jangka Waktu Simpanan

Seperti yang telah diuraikan di awal tadi, deposito memiliki jangka waktu simpanan. Dan
simpanan tidak bisa diambil sebelum jangka waktu tersebut. Biasanya nasabah akan
diberikan beberapa opsi untuk jangka waktu ini mulai dari 1, 3, 6, 12 atau 24 bulan.
Mengenai jangka waktu ini sangat penting untuk diperhatikan karena ini akan menentukan
bagaimana Anda menggunakan simpanan tersebut.

Misalnya, ketika Anda memfungsikan simpanan deposito ini sebagai dana darurat maka Anda
jangan memilih jangka waktu 24 bulan. Karena bila sewaktu-waktu anda membutuhkan akan
sulit untuk mengambil simpanan tersebut (ada biaya penalti). Maka dari itu jika simpanan
deposito ini anda fungsikan sebagai dana darurat, maka pilih jangka waktu yang paling
pendek misalnya 1 bulan.

Deposito ini sangat cocok bagi Anda yang kesulitan untuk menabung. Dengan memanfaatkan
deposito maka Anda akan kesulitan jika ingin boros karena ada aturan jangka waktu
tersebut dan tidak bisa mengambil simpanan seenaknya.

3. Pencairan Dana

Top of Form

Berhubungan dengan jangka waktu seperti dijelaskan di atas, pencairan dana deposito tidak
bisa sembarangan seperti tabungan. Setelah Anda menentukan atas pilihan jangka waktu yang
telah ditawarkan, maka pencairan dana deposito harus sesuai dengan jangka waktu tersebut.
Kalau tidak, Anda akan dikenakan sejumlah denda penalti yang membuat keuntungan
menjadi tidak maksimal.

4. Bunga Deposito

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa bunga deposito relatif lebih tinggi
dibanding tabungan. Hal tersebut sangat masuk akal karena adanya limitasi jangka waktu
yang diberikan. Dan hal inilah yang dimaksudkan bahwa deposito merupakan produk
investasi yang menguntungkan selain obligasi, saham dan emas.

Meskipun demikian, hal yang perlu diingat adalah suku bunga yang ditetapkan. Untuk itu
bunga harus disesuaikan dengan kebijakan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Pasalnya,
besaran suku bunga tertentu ditetapkan dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan.

5. Risiko Rendah

Deposito dikatakan menjadi produk simpanan yang memiliki risiko rendah karena deposito
memiliki jaminan LPS dengan syarat tertentu. Dan bank yang Anda pilih merupakan bank
yang tercatat sebagai anggota LPS. Jaminan dari LPS tersebut berlaku jika deposito yang
dijaminkan kurang dari Rp2 miliar dan suku bunganya maksimal 7,5%. Oleh karena itu, jika
Anda mempunyai deposito yang nilainya lebih dari Rp2 miliar atau bunganya melewati
persentase, maka LPS tidak akan menjamin dana deposito milik Anda.
6. Deposito Sebagai Jaminan

Mungkin untuk poin yang ini banyak orang yang belum mengetahui. Ya, deposito ternyata
tergolong dalam salah satu aset yang bisa jadi jaminan untuk pinjaman ke bank. Namun, tidak
semua bank mau dan bersedia menerima jaminan dalam bentuk deposito ini. Meskipun
demikian, jaminan deposito ini bisa menjadi alternatif jaminan selain aset yang biasa kita
ketahui seperti tanah atau rumah.

Deposito

BRI Rupiah
Deposito BRI memberikan kenyamanan dan keamanan dalam investasi dana Anda

Keunggulan

Keleluasaan dalam memilih jangka waktu Deposito BRI, mulai dari 1,2,3,6,12,18, dan 24 bulan
Bebas biaya administrasi
Pencairan sebagian nominal Deposito BRI tanpa merubah nomor rekening
Pencairan Deposito BRI di unit kerja lainnya
Suku bunga kompetitif

Fasilitas

Perpanjangan Deposito BRI dapat dilakukan secara otomatis (automatic roll-over)


Penempatan Deposito BRI dapat dilakukan secara:

a. Tunai
b. Pemindahbukuan dari rekening lain di BRI
c. Transfer/kliring dari rekening Bank lain

Pencairan Deposito BRI pada saat jatuh tempo dapat dilakukan secara:

a. Tunai
b. Dipindahbukukan ke rekening lain di BRI
c. Ditransfer/kliring ke rekening Bank lain

Pada saat jatuh tempo, Nasabah leluasa untuk menikmati bunga secara:

a. Dipindahbukukan ke rekening lain di BRI


b. Dikliringkan ke rekening Bank lain
c. Menambah ke pokok Deposito pada saat perpanjangan (add-on)
d. Kombinasi dari point b dan c tersebut di atas

Persyaratan

Setoran minimal Rp 10.000.000,-


Mengisi formulir pembukaan Deposito BRI Rupiah
Perorangan
o Melampirkan fotokopi kartu identitas (KTP/SIM/Pasport dan KITAS/KITAP) dan NPWP (jika ada)
Non perorangan
o Melampirkan fotokopi Akte Pendirian/Anggaran Dasar, Ijin Usaha, NPWP dan dokumen identitas
pengurus serta asli Surat Kuasa

* Ketentuan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai perkembangan bisnis

http://bri.co.id/articles/23

GIRO

Giro BRI adalah sebuah produk simpanan yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu
dengan menggunakan warkat cek/bilyet giro.

Keunggulan

Real Time Online.


Kemudahan bertransaksi setiap saat dengan mempergunakan Cek dan Bilyet Giro BRI.

Fasilitas

Fasilitas transfer otomatis (standing instruction).


a. Automatic Fund Transfer (AFT).
Fasilitas untuk mentransfer dana dari GiroBRI ke rekening lainnya di BRI, pada
tanggal tertentu yang ditetapkan oleh nasabah.
b. Account Sweep.
Fasilitas untuk mentransfer dana dari GiroBRI ke rekening lainnya secara otomatis
sesuai dengan batasan saldo minimal dan maksimal yang ditetapkan nasabah.
c. Automatic Grab Fund (AGF).
Fasilitas untuk menarik (mendebet) dana GiroBRI secara otomatis oleh satu rekening
tertentu, misalnya untuk angsuran pembayaran rekening pinjaman.
Kartu Giro (Perorangan dan Badan Usaha) *)
Fasilitas e-Banking
E-Statement
Fasilitas pengiriman rekening koran ke alamat email nasabah.
E-BRIVA

Syarat Pembukaan

PERORANGAN BADAN USAHA


Dokumen
Tidak termasuk dalam Tidak termasuk dalam daftar hitam
daftar hitam BI Bank
WNI : Kartu Tanda Copy Akte Pendirian/ AD-ART,
Penduduk (KTP) dan NPWP IjinUsaha (SIUP,SITU, TDP), NPWP,
* Dok Id Pengurus
WNA : Paspor dan Surat Kuasa Asli (jika diwakilkan
KIMS/KITAP/KITAS kepada bukan pengurus)

Perorangan Badan Usaha


Setoran Awal
Min. Rp 500.000 Min. Rp 1.000.000

Saldo Minimum
Rp 500.000
tidak kena penalti

Rp. 25.000,- untuk rata - rata saldo dibawah Rp. 10.000.000,-


Biaya Administrasi
Gratis untuk rata - rata saldo lebih atau sama dengan Rp. 10.000.000,-

Penalti Saldo
Rp 25.000
dibawah minimum

0 s/d < 5 juta : 0 %


5 juta s/d 25 juta : 0.5 %
Suku Bunga >25 juta s/d 100 juta : 1.00 %
>100 juta s/d 1 M : 1.5 %
>1 M : 2 %

Biaya Buku Cek/ BG Rp 100.000,-/buku

Biaya Penutupan Rp 25.0000

Biaya Rekening RK / e-Statement per bulan : Gratis


Koran RK tambahan : Rp. 5.000,- per lembar

Fasilitas Kartu Debit BRI

Jenis Kartu CLASSIC GOLD PLATINUM

Biaya Administrasi Kartu Per


Rp. 1.500,- Rp. 5.000,- Rp. 6.500,-
Bulan

Penarikan Tunai Per Hari Rp. 10.000.000,-

Limit Belanja di Merchant Per


hari

- PIN Rp. 25.000.000 Rp. 50.000.000 Rp. 100.000.000


- Signature Rp. 10.000.000 Rp. 20.000.000 Rp. 30.000.000

Limit Transfer Antar Rek BRI

Max Rp. Max Rp. Max Rp.


- ATM
250.000.000,- 500.000.000,- 1.000.000.000,-

- Mobile Banking Rp. 15.000.000,- Rp. 25.000.000,- Rp. 50.000.000,-

- Internet Banking Rp. 5.000.000.000,- Rp. 5.000.000.000,- Rp. 5.000.000.000,-

Limit Transfer Antar Bank

- ATM Max Rp. 20.000.000,- Max Rp. 25.000.000,- Max Rp. 25.000.000,-

- Mobile Banking Rp. 10.000.000,- Rp. 25.000.000,- Rp. 25.000.000,-

- Internet Banking Rp. 25.000.000,- Rp. 25.000.000,- Rp. 25.000.000,-

- Internet Banking (RTGS) Rp. 1.000.000.000,- Rp. 1.000.000.000,- Rp. 1.000.000.000,-

Limit pembayaran tagihan Rp. 1.000.000.000,-

*) Apabila Nasabah tidak memiliki NPWP, dapat mengisi Form Pernyataan yang terdapat di Unit
Kerja BRI

https://eform.bri.co.id/home/detail/giro

Pengertian giro dan contohnya singkat dan jelas, bagi yang ingin memahami tentang giro
secara jelas dapat dibaca di bawah ini.

A. Penjelasan tentang Giro

Giro adalah suatu produk bank dalam rangka menghimpun dana pihak ketiga, biasanya suku
bunga giro terbilang jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan tabungan dan deposito, hal
tersebut dikarenakan simpanan giro dapat sewaktu-waktu diambil atau ditarik sampai ke
batas akhir limit yang sudah ditentukan oleh pihak bank, dan nasabah giro atau giran
biasanya ialah sebuah badan hukum yang membutuhkan kemudahan dalam lalu lintas
pembayaran dalam menjalankan kegiatan usahanya sehari-hari.

Atau definisi giro yang lainnya adalah simpanan pada bank yang penarikannya dapat setiap
saat dengan menggunakan cek atau surat perintah pembayaran lain atau dengan cara
pemindahbukuan.

B. Pengertian dan contoh biyet giro


Bilyet Giro merupakan suatu surat perintah untuk pemindah bukuan yaitu dari nasabah suatu
Bank kepada Bank yang bersangkutan. Untuk memindahkan sejumlah uang yang berasal dari
rekeningnya ke pada rekening penerima yang namanya sudah tercantum atau disebutkan
dalam bilyet giro, pada Bank yang sama/Bank lain. Bilyet Giro merupakan surat yang
berharga, dimana orang yang diberikan giro tersebut tidak dapat menguangkan giro tersebut
di bank, akan tetapi harus disetorkan terlebih dulu ke dalam rekeningnya. itulah definisi biyet
giro. Baca juga tentang: Pengertian Bank Sentral Dan Bank Umum Beserta Fungsinya.

Contoh biyet giro | sumber gambar: ferdinandwisnu.wordpress.com

C. Inilah berbagai macam pemegang rekening giro

Pemageng rekening giro tidah hanya lembaga atau badan tertentu saja, rekening giro dapat
dibuka oleh nasabah yang bermacam-macam, diantaranya seperti di bawah ini:

Perorangan atau rumah tangga.


Lembaga yayasan.
Badan usaha.
Badan pemerintah.
Perbankan.
Dan lembaga keuangan.

D. Dan Karakteristik dari rekening giro

Mengingat bahwa sifat dari rekening giro dapat ditarik sewaktu-waktu, maka
pengendapannya di bank juga sangatlah fluktuatif sehingga sangat sulit dianggarkan oleh
bank dalam rangka pemanfaatannya untuk investasi. Jadi, suku bunga yang diberikan kepada
pemegang rekening giro relatif paling rendah jika dibandingkan dengan produk dana
perbankan yang lainnya. Lalu sasaran dari investasi yang paling memungkinkan yang
bersumber dana giro hanya sebatas penanaman dana jangka pendek saja. Adapun
karakteristik dari giro dapat disederhanakan dengan pendekatan sebagaimana dibawah ini:

Yang pertama, jika dilihat dari segi masa pengendapan atau maturity-nya rekening
giro memiliki sifat fluktuatif dan juga cenderung jangkanya pendek.
Yang kedua, jika dilihat dari segi administratif rekening giro ini cenderung menyita
waktu, sarana maupun biaya, intinya cukup rumit.
Yang ketiga, jika dilihat dari segi biaya dana, rekening giro mempunyai biaya dana
yang tergolong relatif murah.
Dan yang keempat, jika dilihat dari segi penempatan dana atau biaya, dana dari
rekening giro ini hanya dapat digunakan untuk penempatan dana jangka pendek saja.

Itulah tulisan yang membahas tentang pengertian giro, jika terdapat kesalahan perbaiki saja
oleh kamu sendiri dan semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat

http://www.pengertianku.net/2015/05/pengertian-giro-singkat-dan-jelas.html

Pengertian Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program ini diperuntukkan untuk membantu pembiayaan
yang dibutuhkan oleh UKM untuk mengembangkan kegiatan usahanya. Sedangkan Manfaat KUR
bagi Pemerintah adalah tercapainya percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UKM
dalam rangka penanggulangan / pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja serta
pertumbuhan ekonomi. Program KUR diperuntukan untuk masyarakat yang ingin berwirausaha dari
usaha kecil dan menengah.

Pengertian / Definisi KUR


KUR adalah kredit/pembiayaan yang diberikan oleh perbankan kepada Usaha Mikro, Kecil,
Menengah dan Koperasi (UMKMK) yang feasible tapi belum bankable. Maksudnya adalah usaha
tersebut memiliki prospek bisnis yang baik dan memiliki kemampuan untuk mengembalikan. UMKM
dan Koperasi yang diharapkan dapat mengakses KUR adalah yang bergerak di sektor usaha produktif
antara lain: pertanian, perikanan dan kelautan, perindustrian, kehutanan, dan jasa keuangan simpan
pinjam. Penyaluran KUR dapat dilakukan langsung, maksudnya UMKM dan Koperasi dapat langsung
mengakses KUR di Kantor Cabang atau Kantor Cabang Pembantu Bank Pelaksana. Untuk lebih
mendekatkan pelayanan kepada usaha mikro, maka penyaluran KUR dapat juga dilakukan secara
tidak langsung, maksudnya usaha mikro dapat mengakses KUR melalui Lembaga Keuangan Mikro
dan KSP/USP Koperasi, atau melalui kegiatan linkage program lainnya yang bekerjasama dengan
Bank Pelaksana.

Dalam rangka pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK), penciptaan
lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan, Pemerintah menerbitkan Paket Kebijakan yang
bertujuan meningkatkan Sektor Riil dan memberdayakan UKMK. Kebijakan pengembangan dan
pemberdayaan UMKMK mencakup:

Peningkatan akses pada sumber pembiayaan


Pengembangan kewirausahan
Peningkatan pasar produk UMKMK
Reformasi regulasi UMKMK

Upaya peningkatan akses pada sumber pembiayaan antara lain dilakukan dengan memberikan
penjaminan kredit bagi UMKMK melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Bank Pelaksana Kredit Usaha Rakyat (KUR)


Bank Pelaksana adalah bank yang ikut menandatangani Nota Kesepahaman Bersama tentang
Penjaminan Kredit/Pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) yang
terdiri dari:

1. BANK RAKYAT INDONESIA (BRI)


2. BANK NEGARA INDONESIA (BNI)
3. BANK MANDIRI
4. BANK TABUNGAN NEGARA (BTN)
5. BANK SYARIAH MANDIRI (BSM)
6. BANK BUKOPIN
7. BANK NEGARA INDONESIA SYARIAH (BNI SYARIAH)

Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang tersebar di Indonesia yaitu:

1. BANK ACEH
2. BANK SUMUT
3. BANK RIAU KEPRI
4. BANK NAGARI
5. BANK JAMBI
6. BANK SUMSEL BABEL
7. BANK BENGKULU
8. BANK LAMPUNG
9. BANK DKI
10. BANK JABAR BANTEN
11. BANK JATENG
12. BPD DIY
13. BANK JATIM
14. BANK BPD BALI
15. BANK NTB
16. BANK NTT
17. BANK KALBAR
18. BANK KALTENG
19. BANK KALSEL
20. BANK KALTIM
21. BANK SULUT
22. BANK SULTENG
23. BANK SULTRA
24. BANK SULSELBAR
25. BANK MALUKU
26. BANK PAPUA

http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-kredit-usaha-rakyat-kur.html
KUPEDES BRI
Kupedes adalah suatu fasilitas kredit yang disediakan oleh BRI Unit(bukan oleh Kantor CabangBRI
atau Bank lain), untuk mengembangkan atau meningkatkan usaha kecil yang layak.

Sasaran Kupedes
Perorangan atau Perusahaan usahanya dinilai layak (eligible).
Golongan masyarakat berpenghasilan tetap misalkan Pegawai Negeri Sipil dengan pangkat lid
kebawah dan bukat pejabat, Anggota ABRI pangkat pembantu letnan I kebawah dan bukan pejabat,
pegawai perusahaan daerah, pensiunan dari pegawai berpenghasilan tetap, dll.

Jenis Kupedes
Kupedes Modal Kerja
Kupedes Investasi

Sektor yang dibiayai Kupedes


Sektor Pertanian
Perindustrian
Perdagangan
Jasa lainnya
Golongan berpenghasilan tetap

Syarat dan Ketentuan Kupedes


Plafond Kupedes minimal Rp 25.000,- dan maksimum Rp. 25.000.000,-
Dapat diberikan kedua jenis Kupedes dalam waktu bersamaan sepanjang besarnya belum mencapai
maksimum Rp. 25.000.000,-

Jangka Waktu dan Pola Angsuran


Jangka waktu angsuran minimal 3 bulan dan maksimal 24 bulan. Untuk Kupedes modal Kerja dan
Investasi 36 bulan. Pola angsuran :
Angsuran secara bulanan.
Angsuran secara bulanan dengan grace period Angsuran 3,4, 6 bulan.

Keistimewaan Kupedes
Diberikan IPTW(Insentif pembayaran tepat waktu) bagi nasabah yang tertib mengangsur
pinjamannya secara tepat waktu selama periode tertentu yaitu sebesar 1/4 bagian dari suku bunga.

Agunan yang harus disediakan oleh calon nasabah nilainya harus cukup mengcover jumlah Kupedes
yang diterimanya beserta kewajiban-kewajibannya (pinjaman pokok + bunga).
Sumber : www.bri.co.id
Kredit BRIGuna merupakan Kredit yang diberikan kepada calon debitur/debitur
dengan sumber pembayaran yang berasal dari sumber penghasilan tetap/fixed
income (gaji/uang pensiun).

Dapat digunakan untuk pembiayaan keperluan produktif dan non produktif misalnya;
pembelian barang bergerak/tidak bergerak, perbaikan rumah, keperluan kuliah/sekolah,
pengobatan, pernikahan dan lain-lain.

Fasilitas

Permohonan pinjaman dapat diajukan ke Kantor Cabang BRI dan Kantor Cabang
Pembantu BRI serta Kantor BRI Unit di Seluruh Indonesia yang memiliki kerjasama
dengan intansi tempat pegawai bekerja.
Angsuran bersifat tetap.
Jangka waktu maksimal 10 tahun.
Nasabah diikutsertakan asuransi jiwa kredit.

http://produk-jasa-bank.blogspot.co.id/2013/10/kredit-briguna-bank-bri.html
STRATEGI PENETAPAN HARGA
STRATEGI PENETAPAN HARGA

Penetapan harga barang dan jasa merupakan suatu strategi kunci dalam berbagai perushaaan
sebagai konsentrasi dari deregulasi, persaingan global yang kian sengit, rendahnya pertumbuhan di
banyak pasar, dan peluang bagi perusahaan untuk memantapkan posisinya di pasar. Harga
mempengaruhi kinerja keuangan dan juga sangat mempengaruhi persepsi pembeli dan penentuan
posisi merek. Harga menjadi suatu ukuran tentang mutu produk pembeli mengalami kesulitan dalam
mengevaluasi produk produk yang kompleks.

Strategi yang dapat diterapkan, antara lain :

1. Menerapkan strategi penetapan harga yang sederhana yang dapat dilaksanakan dengan biaya
murah

2. Menggunakan kebijakan kebijakan penetapan harga yang diberlakukan menurut biaya jasa yang
diberikan kepada konsumen

3. Mengurangi biaya operasi

4. Meyakinkan pemerintah untuk lebih mengutamakan usaha usaha dalam negeri

Motivasi untuk perang harga ini termasuk untuk menggunakan kapasitas produksi, tindakan untuk
mempertahankan hidup oleh perusahaan perusahaan yang beroperasi menurut ketentuan
kebangkrutan, dan juga penekanan persaingan terhadap posisi pangsa pasar.

Pengurangan biaya adalah suatu hal yang diharuskan jika lingkungan penetapan harga terus
menerus kecuali kalau suatu organisasi dapat mendominasi satu atau lebih segmen yang kurang
peka terhadap persaingan harga yang hebat.

I. Peran Strategis Harga

Biaya mempengaruhi kemampuan suatu organisasi untuk bersaing, persaingan yang ada yang akan
timbul dalam segmen pasar yang ditargetkan oleh manajemen menghambat kelenturan dalam
pemilihan harga.

Harga Dalam Bauran Pemasaran


Pemilihan strategi mengenai produk dan distribusi menetapkan pedoman untuk strategi harga
maupun strategi promosi. Mutu dan cirri produk, tipe saluran distribusi, para pengguna akhir yang
dilayani, dan fungsi fungsi perantara, semua membantu menetapkan tarif harga. Eksekutif
pemasaran bertanggung jawab terhadap strategi harga dalam banyak perusahaan. Koordinasi antara
keputusan penetapan harga yang bersifat strategis dan taktis dengan aspek aspek strategi
pemasaran lainnya merupakan hal yang penting karena melibatkan antara kesinambungan.

Strategi Produk

Mutu dan ciri produk mempengaruhi strategi harga. Sebuah produk bermutu tinggi mungkin
memerlukan harga yang tinggi untuk membangun prestise di pasar dan memenuhi persyaratan
kinerja lain bagi manajemen. Para eksekutif penetapan harga menganalisis bauran produk, strategi
pemberian merek, dan mutu serta cirri produk untuk menentukan dampak dari factor factor ini
terhadap strategi harga.

Strategi Distribusi

Perusahaan memelukan laba untuk membayar fungsi fungsi perantara dan menawarkan insentif
secukupnya untuk memperoleh kerjasama mereka. Distribusi yang insentif kemungkinan
memerlukan penetapan harga yang lebih kompetitif daripada distribusi selektif atau eksekutif. Suatu
perusahaan yang membangun saluran biasanya memainkan peran kunci dalam penetapan harga
untuk seluruh saluran, dan tunduk pada kendala dan batasan hukum.

Situasi Penetapan Harga

Situasi penetapan harga meliputi :

1. Menentukan bagaimana sebaiknya menetapkan suatu harga produk baru. Seringkali, terdapat
kelenturan dalam memilih suatu harga

2. Mengevaluasi kebutuhan untuk menyesuaikan harga karena adanya kekuatan eksternal dan
perubahan dalam daur hidup produk

3. Mengubah strategi penentuan posisi yang mensyaratkan modifikasi terhadap strategi harga yang
sekarang

4. Menanggapi tekanan tekanan dari perang harga dan ancaman ancaman persaingan lainnya

Keputusan mengenai harga untuk produk produk yang ada mungkin mencakup kenaikan,
penurunan, dan mempertahankan harga pada tingkat sekarang.

Manfaat Strategi Penentuan Posisi Harga


Harga digunakan dalam berbagai cara dalam strategi penentuan posisi program pemasaran sebagai
isyarat bagi pembeli, suatu instrument persaingan, suatu cara untuk memperbaiki kinerja keuangan,
dan berbagai cara untuk melakukan fungsi fungsi bauran pemasaran lainnya ( misalnya, penetapan
harga promosi )

Strategi Penetapan Harga

1. Menetapkan tujuan penetapan harga

2. Menganalisis situasi penetapan harga

3. Memilih strategi penetapan harga

4. Menentukan harga dan kebijakan khusus

Tujuan Penetapan Harga

1. Mendapatkan posisi pasar

2. Mencapai kinerja keuangan

3. Penentuan posisi produk

4. Merangsang permintaan harga

5. Mempengaruhi persaingan

Tujuan Penetapan Harga

Nitir, 2008 mengemukakan pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga, yaitu :

1. Tujuan Berorientasi pada Laba

Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat
menghasilkan laba paling tinggi. Tujuan ini dikenal dengan istilah maksimisasi laba. Dalam era
persaingan global, kondisi yang dihadapi semakin kompleks dan semakin banyak variabel yang
berpengaruh terhadap daya saing setiap perusahaan, sehingga tidak mungkin suatu perusahaan
dapat mengetahui secara pasti tingkat harga yang dapat menghasilkan laba maksimum.

Oleh karena itu ada pula perusahaan yang menggunakan pendekatan target laba, yakni tingkat laba
yang sesuai atau pantas sebagai sasaran laba. Ada dua jenis target laba yang biasa digunakan, yaitu
target marjin dan target ROI (Return On Investment)
2. Tujuan Berorientasi pada Volume

Selain tujuan berorientasi pada laba, ada pula perusahaan yang menetapkan harganya berdasarkan
tujuan yang berorientasi pada volume tertentu atau yang biasa dikenal dengan istilah volume pricing
objective. Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan atau
pangsa pasar. Tujuan ini banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan penerbangan.

3. Tujuan Berorientasi pada Citra

Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Perusahaan dapat
menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius. Sementara itu
harga rendah dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu (image of value), misalnya
dengan memberikan jaminan bahwa harganya merupakan harga yang terendah di suatu wilayah
tertentu. Pada hakekatnya baik penetapan harga tinggi maupun rendah bertujuan untuk
meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran produk yang ditawarkan
perusahaan.

4. Tujuan Stabilisasi Harga

Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan menurunkan
harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang
mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri-industri tertentu (misalnya minyak
bumi). Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan
hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader).

5. Tujuan-tujuan lainnya

Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan
loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah.

Tujuan-tujuan penetapan harga di atas memiliki implikasi penting terhadap strategi bersaing
perusahaan. Tujuan yang ditetapkan harus konsisten dengan cara yang ditempuh perusahaan dalam
menetapkan posisi relatifnya dalam persaingan. Misalnya, pemilihan tujuan laba mengandung
makna bahwa perusahaan akan mengabaikan harga para pesaing.

Pilihan ini dapat diterapkan dalam 3 kondisi, yaitu:

tidak ada pesaing;

perusahaan beroperasi pada kapasitas produksi maksimum;

harga bukanlah merupakan atribut yang penting bagi pembeli.

Berbeda dengan tujuan laba, pemilihan tujuan volume dilandaskan pada strategi mengalahkan atau
mengatasi persaingan. Sedangkan tujuan stabilisasi didasarkan pada strategi menghadapi atau
memenuhi tuntutan persaingan. Dalam tujuan volume dan stabilisasi, perusahaan harus dapat
menilai tindakan-tindakan pesaingnya. Dalam tujuan berorientasi pada citra, perusahaan berusaha
menghindari persaingan dengan jalan melakukan diferensiasi produk atau dengan jalan melayani
segmen pasar khusus.

II. Analisis situasi penetapan harga

Analisis penetapan harga meliputi ;

1. Estimasi mengenai kepekaan pasar produk terhadap harga

Analisis pasar produk dari segi harga harus menjawab pertanyaan seperti :

a. Seberapa besarkah pasar produk dilihat dari potensi pembelian

b. Segmen mana yang ada di dalam pasar produk dan strategi pasar sasaran apa yang digunakan

c. Seberapa peka permintaan dalam segmen tersebut yang tertarik terhadap perubahan harga

d. Seberapa pentingkah factor factor nonharga, dan seperti apa cirri cirri dan kinerjanya

e. Seberapa besarkah penjualan yang diperkirakan pada tingkat harga yang berbeda

Elastisitas harga adalah presentase perubahan jumlah yang diminta bila harga berubah, dibagi
dengan presentase perubahan harga. Elastisitas diukur pada rentang harga yang sedang
dipertimbangkan.

Faktor factor lain selain harga yang mungkin juga penting adalah mutu, ketersediaan, pelayanan,
dan jaminan.

Peramalan penjualan itu penting untuk rentang harga yang sedang dipertimbangkan oleh
manajemen. Ramalan ini, bila dikombinasikan dengan estimasi biaya, memperlihatkan dampak
keuangan dan strategi harga yang berbeda. Tujuannya, adalah untuk mengestimasi penjualan dalam
unit unit untuk setiap produk atau merek pada harga yang sedang dipertimbangkan

2. Penentuan biaya produk

3. Analisis persaingan

4. Penilaian terhadap hambatan hambatan hokum dan etika

Analisis Biaya
1. Menentukan struktur biaya

2. Menganalisis hubungan antara biaya dan volume

3. Menganalisis keunggulan bersaing

4. Mengestimasi dampak pengalaman atas biaya

5. Menentukan rentang kendali atas biaya

Analisis pesaing

Setiap strategi harga pesaing dievaluasi untuk menentukan :

1. Perusahaan mana yang merupakan pesaing yang paling langsung ( actual dan potensial ) untuk
sasaran pasar yang sedang kita bicarakan

2. Bagaimana perusahaan perusahaan yang bersaing diposisikan pada basis harga relative dan
sejauh mana harga digunakan sebagai suatu bagian aktif dari strategi pemasaran mereka

3. Sejauh mana keberhasilan strategi harga setiap pemasaran

4. Bagaiamana reaksi para pesaing mengubah strategi harga

Pertimbangan hukum dan etika

Praktek praktek penetapan harga yang mendapat perhatian besar dari pemerintah meliputi:

1. Penetapan harga horizontal

2. Diskriminasi harga

3. Penetapan harga dalam saluran saluran distribusi

4. Informasi harga

III. Pemilihan strategi penetapan harga

Pertimbangan dalam pemilihan strategi penetapan harga adalah :

1. Menentukan fleksibilitas harga

2. Memutuskan bagaimana memposisikan harga dikaitkan dengan biaya dan apakah hal itu dapat
digunakan sebagai dasar untuk menentukan harga

3. Memilih strategi bersaing dan penentuan posisi.

Penentuan Posisi dan Visibilitas Harga


Perusahaan - perusahaan dapat menggunakan suatu harga yang relative rendah dengan tujuan
volume bangunan dan posisi pasar , atau manajemen dapat menetapkan suatu harga tinggi untuk
menghasilkan marjin laba yang besar.

Beberapa factor mungkin mempengaruhi suatu pilihan pendekatan terhadap sebuah produk baru,
antara lain biaya dan usia produk, tanggapan pembeli terhadap perubahan harga dan penilaian
tentang reaksi persaingan.

Strategi Bersaing dan Penentuan Posisi

1. Strategi sangat aktif, strategi ini kadang kadang digunakan unutk merek merek bergengsi yang
mencari pengaruh

2. Strategi sangat pasif, barang barang dengan harga tinggi seringkali dipasarkan dengan
menonjolkan factor factor nonharga ketimbang dengan menggunakan strategi yang sangat aktif

3. Strategi kurang aktif, bila harga merupakan factor yang penting, keputusan pembeli, strategi harga
yang kurang aktif sangat efektif sebagaimana tampak dalam pesatnya pertumbuhan pengecer
pengecer.

4. Strategi Pasif rendah, strategi ini mungkin digunakan oleh pabrikan yang produk produknya
mempunyai cirri cirri biaya yang lebih rendah di banding dengan para pemasok lainnya.

IV. Penetapan Harga dan Kebijakan Khusus

Penetapan Harga Khusus

Pendekatan yang berorientasi pada biaya. Penetapan harga pulang pokok merupakan pendekatan
yang berorientasi pada biaya untuk menetapkan harga. Dasar perhitungannya adalah sebagai berikut
:

( Unit unit )pulang pokok = Total Biaya Tetap

Harga perunit-biaya variable perunit

Metode popular lainnya dalam penetapan harga adalah penetapan harga biaya plus. Teknik ini
menggunakan biaya sebagai dasar perhitungan harga jual. Jumlah presentase biaya tertentu
ditambahkan pada biaya yang menentukan harga. Metode serupa, penetapan harga mark up
menghitung markup markup sebagai presentase harga jual. Dengan penetapan harga mark up,
rumus untuk menetukan harga jual :
Harga = Biaya rata rata unit

1-persen mark up

Metode metode penetapan harga yang menggunakan harga pesaing dalam menghitung harga
actual meliputi penetapan harga sama dengan atau pada presentase tertentu lebih tinggi atau lebih
rendah dari pada harga pesaing.

Pendekatan yang berorientasi pada permintaan, memperkirakan nilai produk pada pembeli.
Tujuannya adalah berapa banyak yang ingin dibayar oleh pembeli untuk produk yang didasarkan
pada kontribusinya memuaskan kebutuhan atau keinginan pembeli.

Penetapan Kebijakan dan Strategi Penetapan Harga

Kebijakan penetapan harga

Harga yang murah merupakan kunci keberhasilan strategi pemasaran perusahaan ditambah dengan
jumlah tertentu yang dihasilkan lewat ekspedisi toko secara agresif, Pengendalian yang ketat atau
persediaan, Manajemen tidak pernah terlibat dalam penjualan dan untuk membuat agar konsumen
datang kembali, karena telah menetapkan harga yang tepat.

Struktur Penetapan Harga

Apabila terdapat lebih dari satu produk, suatu perusahaan harus menentukan hubungan antara
bauran produk dan penetapan harga untuk lini produk untuk menetapkan struktur harga. Petunjuk
yang dapat digunakan untuk harga untuk lini produk adalah :

1. Tetapkan harga tiap produk dalam kaitannya dengan yang lain, perbedaan yang penting dalam
produk harus sama dengan perbedaan nilai yang terlihat

2. Harga harga tertinggi dan terendah dalam lini harus ditetapkan sedemikian rupa sehingga
membantu terpenuhinya persepsi atau keinginan pembeli

3. Perbedaan harga di antara produk produk harus menjadi lebih besar seiring dengan naiknya
harga pada lini tersebut

Pertimbangan penetapan harga khusus

1. Segmentasi harga, harga digunakan dalam beberapa pasar untuk menarik segmen segmen pasar
tertentu
2. Penetapan harga saluran distribusi, strategi penetapan harga oleh para pabrikan yang
menggunakan orang orang perantara pemasaran mencakup pertimbangan mengenai kebutuhan
harga

3. Fleksibilitas harga, Pertimbangan penting lainnya adalah menentukan kefleksibilitasan harga


tersebut, apakah harga itu harga mati ataukah dapatkah dinegosiasikan antara pembeli dan penjual?

4. Penetapan harga daur hidup produk, sebagian perusahaan mempunyai kebijakan sebagai
pedoman penetapan harga daur hidup produk. Tergantung pada tahapannya didalam daur hidup
produk, harga suatu produk tertentu atau seluruh lini produk mungkin didasarkan pada pangsa
pasar, daya laba, arus kas, atau tujuan lainnya.

http://majanajemen.blogspot.co.id/2015/04/strategi-penetapan-harga.html

2 STRATEGI LOKASI

Masalah lokasi sangat memengaruhi risiko dan keuntungan perusahaan secara


keseluruhan. Misalnya biaya pengangkutan bahan mentah yang masuk atau
produk jadi yang ke luar dari perusahaan, dapat mencapai seperempat dari
harga jual produk. Selain itu lokasi juga dapat memengaruhi biaya pajak, upah,
biaya bahan baku, dan sewa.

Keputusan mengenai lokasi harus diambil perusahaan sesekali saja, biasanya


karena permintaan yang telah melebihi kapasitas pabrik yang ada atau karena
perubahan produktivitas tenaga kerja, perubahan nilait tukar, biaya-biaya, dan
sikap masyarakat setempat. Pilihan-pilihan dalam lokasi meliputi : Tidak pindah,
tetapi memperluas fasilitas yang ada; Mempertahankan lokasi sekarang dan
menambahkan fasilitas lain di tempat lain atau; Menutup fasilitas yang ada atau
pindah ke lokasi lain.

Keputusan lokasi bergantung pada jenis bisnis. Untuk keputusan lokasi industry,
strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya,
meski inovasi dan kreativitas juga penting. Untuk bisnis eceran dan jasa profesi,
strategi yang digunakan difokuskan pada memaksimalkan pendapatan.
Walaupun demikian, strategi lokasi pemilihan gudang bisa ditentukan oleh biaya
serta kecepatan pengiriman. Tujuan strategi lokasi adalah memaksimalkan
manfaat lokasi bagi perusahaan.

Lokasi dan Biaya Karena lokasi memengaruhi biaya dan menentukan


penghasilan, lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan untuk membuat atau
menghancurkan strategi bisnis perusahaan. Keputusan lokasi yang berdasarkan
pada strategi biaya rendah (low-cost) membutuhkan pertimbangan yang cermat.
Ketika manajemen telah memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi tertentu,
banyak biaya yang menjadi tetap dan sulit dikurangi. Oleh karena itu, kerja
keras yang dilakukan manajemen untuk menetapkan lokasi fasilitas yang
optimal merupakan investasi yang baik.

Lokasi dan Inovasi Saat kreativitas, inovasi, dan investasi litbang bersifat
penting bagi strategi operasi, fokus criteria lokasi dapat berubah, dari yang
awalnya berfokus-pada-biaya, menjadi berfokus-pada-inovasi Ada empat sifat
yang memengaruhi inovasi dan daya saing :

*Adanya input berkualitas tinggu dan spesifik, seperti kemampuan ilmiah dan
teknik
*Lingkungan yang kondusif bagi investasi dan persaingan lokal yang ketat
*Tekanan dan wawasan yang didapat dari pasar lokal yg
berpengalaman *Adanya industry lokal yang saling terhubung dan mendukung

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keputusan Lokasi

Menentukan lokasi operasional untuk perusahaan yang telah menempatkan


usahanya secara internasional adalah tidak sederhana. Keputusan lokasi sudah
keluar melebihi batas Negara, pada kenyataannya keputusan lokasi bagi
perusahaan uyang beroperasi secara global dimulai dari mempertimbangkan
berbagai faktor untuk memilih Negara, dilanjutkan untuk memilih wilayah
sampai memilih tempat. Adapun berbagai faktor tersebut diantaranya adalah
sebagai berikut :

Keputusan Pemilihan Lokasi Negara - Adapun faktor yang dipertimbangkan :

1. Resiko politik yang dihadapi, peraturan yang ada, sikap pemerintah, serta
insentif pemerintah.

2. Permasalahan budaya dan ekonomi , termasuk budaya korupsi

3. Lokasi pasar karena produk yang telah dibuat harus dapat diserap oleh pasar
agar keberlangsungan perusahaan dapat terjamin.

4. Ketersediaan tenaga kerja, upah buruh, produktifitas, karena unsure tenaga


kerja adalah sangat penting bagi perusahaan.

5. Ketersediaan pasokan, komunikasi dan energi, hal ini disebabkan


ketergantungan perusahaan pada hal-hal tersebut karena tanpa bahan baku,
komunikasi maupun energi maka perusahaan tidak dapat beropoperasi.
6. Resiko nilai tukar mata uang, karena mata uang dari suatu Negara yang
sangat fluktuatif akan berdampak sangat signifikan bagi kegiatan bisnis.

Keputusan Pemilihan Lokasi Daerah (Region) Faktor yang dipertimbangkan


diantaranya:

1. Keinginan perusahaan

2. Segi-segi yang menarik dari wilayah tersebut (budaya, pajak, iklim)

3. Ketersediaan tanaga kerja, upah serta sikap terhadap serikat kerja

4. Biaya dan ketersediaan pelayanan umum.

5. Peraturan mengenai lingkungan hidup.

6. Insentif dari pemerintah.

7. Kedekatan dengan bahan baku dan konsumen.

8. Biaya tanah dan pendirian bangunan.

Keputusan Lokasi untuk memilih tempat (site) Adapun faktor pertimbangannya


:

1. Ukuran dan biaya lokasi

2. Sistem transportasi udara, kereta, jalan bebas maupunb jalur laut.

3. Pembatasan daerah.

4. Kedekatan dengan jasa / pasokan yang dibutiuhkan.

5. Permasalahan dampak lingkungan.

6. Di samping globalisasi, sejumlah factor lain juga memengaruhi keputusan


lokasi. Faktor-fakter tersebut antara lain sebagai berikut
. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu kenyataan bahwa betapapun besarnya

manfaat suatu produk bagi pembeli, namun produk tersebut tidak mencari sendiri pembelinya.

Produsen harus menciptakan permintaan akan produknya, setelah terciptanya permintaan itu perlu

dipelihara dan dikembangkan secara teratur dan berencana. Untuk dapat menciptakan permintaan,

terlebih dahulu diberitahukan kepada para pembeli sasaran bahwa yang bersangkutan telah beredar

di pasar.

Kegiatan memperkenalkan produk di dalam dunia pemasaran, meyakinkan dan

mengingatkan kembali manfaat produk kepada para pembeli sasaran dengan harapan tergerak hati

mereka dan secara sukarela membeli produk, yang biasanya disebut kegiatan promosi. Kegiatan

promosi produk yang sejalan dengan rencana pemasaran secara keseluruhan serta dijalankan,

diarahkan dan dikendalikan dengan baik dapat berperan secara berarti dalam mengembangkan laju

penjualan hasil produksi. Tetapi sebeliknya kegiatan promosi yang tidak terarah akan merupakan

bagian dari kebijakan pemasaran yang terpadu, sehingga kebijakan dan pelaksanaannya harus pula

terpadu dengan kebijakan pemasaran yang lain. Kegiatan promosi yang tidak mendapat dukungan

dari kegiatan pemasaran yang lain sudah dipastikan akan tidak mampu mencapai sasaran disinilah

pentingnya strategi promosi.

Di bidang pemasaran kebijaksanaan yang ditempuh untuk memperoleh informasi bagi komunikasi
yang dilakukan antara produsen dan konsumen dengan menggunakan promosi. Melalui kegiatan
promosi yang dimaksudkan untuk meyakinkan para pembeli tentang barang yang dihasilkan
perusahaan.

Kebijaksanaan lain yang penting untuk dirumuskan adalah strategi bauran pemasaran,

dimana strategi ini merupakan gambaran mengenai apa yang akan dilakukan perusahaan di pasar.

Untuk menerapkan strategi bauran pemasaran perlu diketahui bahwa suatu produk yang dipasarkan

akan memasuki tahap-tahap perkembangannya dalam pemasaran atau disebut dengan siklus daur
hidup produk, sejalan dengan itu strategi bauran pemasaran yang digunakan akan mengalami

perubahan sesuai dengan situasi pemasaran yang selalu berubah.

Strategi bauran pemasaran yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah produk yang

berkaitan dengan mutu, jenis dan merk. Kemudian harga produk yang dapat dijangkau oleh

konsumen atau harga yang bersaing dengan harga produk yangs ejenis, distribusi pemasaran yang

tepat serta pelaksanaan promosi yang sesuai dengan kondisi perusahaan.

Disamping mengenai siklus daur hidup produk, juga memberi arti dalam membantu manajer

perusahaan untuk mengetahui dan memahami dinamika produk dan pasar, juga tantangan-

tantangan pemasaran dan strategi apa yang dapat digunakan perusahaan dengan adanya siklus

daur hidup produk.

Dalam menentukan omzet penjualan atau peningkatan penjualan barang dan jasa

bergantung pada aktivitas yang dijalankan perusahaan. Selain itu volume penjualan suatu barang

atau jasa banyak tergantung pada kwalitas produksi itu sendiri dan bagaimana cara penampilan

produk tersebut. Semua faktor yang dikuasai dan dapat dikontrol oleh marketing manajer untuk

mempengaruhi permintaan dalam suatu perusahaan disebut dengan bauran pemasaran. Dimana

bauran pemasaran merupakan kombinasi dari empat variabel yang merupakan inti dari sistem

pemasaran yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.

Dari uraian ini, betapa pentingnya strategi promosi dan bauran pemasaran terutama untuk

meningkatkan penjualan, hal ini jugalah yang melatar belakangi sehingga penulis memilih judul :

ANALISIS STRATEGI PROMOSI DAN BAURAN PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN DI

PT. MUTIFA MEDAN

B. Indentifikasi Masalah
Permasalahan yang timbul pada perusahaan merupakan suatu keadaan yang perlu disikapi
dengan positif, sebagai bentuk dari proses pembelajaran dalam mencari kekurangan dan kekeliruan
untuk menuju perbaikan. Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Apakah kegiatan Strategi Promosi dengan memperkenalkan produk kepada konsumen dapat

berpengaruh terhadap peningkatan penjualan ?.

b. Bagaimanakah Strategi bauran pemasaran yang dilakukan perusahaan di pasar.

C. Batasan dan Rumusan Masalah

Batasan Masalah
Untuk memudahkan penulis dalam penelitian ini, karena konsep promosi dan bauran pemasaran
terhadap suatu produk sangat luas, seperti promosi melalui advertising, sales promotion, public
relation, personal selling sedangkan yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam bauran
pemasaran adalah produk yang berkaitan dengan mutu, jenis dan merk, maka penulis memberikan
batasan masalah dalam penelitian ini adalah analisis pengaruh promosi dan bauran pemasaran
terhadap peningkatan penjualan di PT.MUTIFA MEDAN.

Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah pengaruh strategi

promosi dan bauran pemasaran dalam meningkatkan penjualan di PT. MUTIFA Medan ?

D. Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan PT. MUTIFA Medan

2. Untuk mengetahui strategi bauran pemasaran yang dilakukan PT. MUTIFA Medan

3. Untuk mengetahui pengaruh strategi promosi dan bauran pemasaran dalam meningkatkan

penjualan di PT. MUTIFA Medan

E. Manfaat Penelitian
Sedangkan manfaat penelitian ini dilakukan adalah :
1. Sebagai bahan evaluasi dan analisa bagi perusahaan terhadap kebijakan strategi dan informasi

pemasaran untuk meningkatkan penjualan.

2. Sebagai bahan literatur bagi peneliti lain yang ingin membahas permasalahan yang sama

3. Sebagai pengalaman bagi penulis dalam merealisasikan pengetahuan yang diperoleh di bangku

kuliah dan menerapkannya di lapangan.

https://wahyurishandi.blogspot.co.id/2012/12/judul-skripsi-analisis-strategi-promosi.html

Anda mungkin juga menyukai