Anda di halaman 1dari 8

Frequently Asked Questions PMK 183

1. Data apa saja yg dibutuhkan?


Setiap Eselon 1 harus melakukan rekap data dari masing-masing satker yang terdiri
dari sbb:
a. Kode Unsur Satker
b. No Rekening Giro BPG Existing
c. Nama Rekening Giro BPG Existing
d. Nama lengkap, No Kartu Identitas/KTP, No Hp dan Email Pejabat KPA
e. Nama lengkap, No Kartu Identitas/KTP, No Hp dan Email Pejabat Bendahara
f. Nama Kanca Padanan Giro BPG Existing
Setelah data tersebut lengkap, Eselon 1 akan bersurat permohonan pembukaan
rekening RKK dan Virtual ke KPPN, KPPN bersurat ke PKN Kemenkeu selanjutnya dari
PKN akan meneruskan ke BRI Pusat dan diterima oleh Divisi INS.
Setelah menerima data tersebut, Divisi INS, agar melakukan checking terhadap data
tersebut apakah data sudah lengkap, alamat email KPA & Bendahara berbeda, dan
melakukan mapping data Kanca Padanan, dll.
Untuk format lengkap data yang dibutuhkan menunjuk Nota Dinas Divisi TRB No.
B.195.e/TRB/BRD/05/2020 tanggal 22 Mei 2020.

2. Apa yang harus dilakukan satker?


Masing-masing satker agar melakukan koordinasi dengan Eselon 1, untuk
memberikan kelengkapan data yang dimaksud pada poin 1, kemudian dari Eselon 1
akan bersurat permohonan pembukaan VA ke KPPN, diteruskan ke PKN Kemenkeu
dan diteruskan ke BRI Pusat.

3. Bagaimana proses pembuatan VA?


Sama dengan poin 1 dan 2.
Secara proses internal BRI, setelah Divisi INS melakukan kroscek data dan mapping KC
Padanan, data tersebut dikirimkan ke Divisi TRB. Selanjutnya Divisi TRB akan
melakukan pembuatan Corp Code, bersurat ke KCBO untuk pembuatan VA dan
pencetakan kartu, dan selanjutnya membuat Corp ID CMS dan Dashboard.
Untuk pengiriman kartu akan dilakukan bersamaan dengan token, dan akan
dikoordinir bersama antara Divisi TRB dan INS.

4. Bagaimana jika ada pergantian pejabat?


Untuk setiap pergantian pejabat, Satker agar mengisi Form CMS-06 yang dapat
diunduh melalui website CMS BRI di www.ibank.bri.co.id kemudian pilih Formulir
Registrasi. Selanjutnya Satker dapat bersurat ke Kanca Padanan dilampirkan Form
CMS-06 tsb, dan KC Padanan akan meneruskan ke Divisi TRB.
Apabila butuh percepatan, silakan untuk direkap oleh Eselon 1, kemudian bersurat ke
Divisi INS/TRB, selanjutnya Form CMS-06 agar disusulkan.

5. Bagaimana cara pergantian kartu, atau kartu hilang dan rusak?


Sesuai Juklak Divisi KPD dengan No Surat B.111.e/KPD/KBD/05/2020 tanggal 15 Mei
2020 dengan No Juklak JL.21-KPD/05/2020 tanggal 15 Mei 2020 untuk pergantian
kartu rusak, hilang dan tertelan hanya bisa dilakukan di KCBO. Untuk itu, satker dapat
mengajukan ke KC Padanan, kemudian KC Padanan bisa melakukan permohonan via
Dio ke KCBO tindasan Divisi INS dan TRB.

6. Bagaimana terkait fee transaksi?


Untuk fee transaksi yang dilakukan di e-Channel tetap berlaku sesuai ketentuan
yang berlaku, dengan rincian sbb :
Biaya Transaksi
No Fitur
ATM & CRM EDC Mini ATM
1 Informasi Gratis Gratis
2 Mutasi Gratis Gratis
3 Transfer
a. Sesama BRI di ATM BRI 750 1.000
Sesama BRI di ATM Merah Putih Gratis
b. Himbara Merah Putih 4.000
c. Antar Bank 6.500 6.500
4 Pembayaran
a. Kartu Kredit BRI Gratis Gratis
b. Pinjaman BRI 2.500 2.500
c. DPLK BRI Gratis Gratis
d. Airlines Max 3.000 Max 3.000
e. Telkom 2.500 2.500
f. PLN 3.000 3.000
5 Pembelian
a. Top Up BRIZZI Gratis Gratis
b. Pulsa Prepaid Max 3.000 Max 3.000

Khusus untuk tarif CMS, sudah diberikan tarif khusus Satker dengan ketentuan sbb:

Tarif (Rp.)
No. Deskripsi Keterangan
Normal Menjadi
per rekening
1 Collective Fund Transfer 1.000
kredit
per transaksi
2 Mass Fund Transfer 1.000 GRATIS
individual
per rekening
3 Payroll (Salary Crediting) 2.500
kredit
4 Single Kliring 5.000 2.500 per transaksi
per transaksi
5 Mass Kliring 5.000 2.500
individual
6 Single RTGS 30.000 15.000 per transaksi

Atas setiap fee transaksi yang terjadi, sesuai PMK 183 fee tersebut dapat menjadi
beban anggaran satker.
7. Bagaimana jika sudah menerima kelengkapan Kartu/CMS/Dashboard?
Masing-masing satker wajib melakukan kroscek kelengkapan VA yang diterima, yang
terdiri dari CMS, Dashboard VA, dan Kartu Debit/Cash Card. Berikut penjelasan detail
atas kelengkapan tersebut :

Cash Card BRI merupakan kartu debit BRI yang dapat digunakan untuk transaksi
melalui ATM BRI, ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima, teller serta transaksi di
merchants EDC BRI. Cash Card/ Kartu Debit BRI tersebut akan didistribusikan kepada
Bendahara Pengeluaran melalui unit kerja BRI padanan di daerah masing-masing
sesuai kepemilikan rekening giro eksisting. Pada saat serah terima Cash Card/ Kartu
Debit BRI, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran
yaitu sebagai berikut:
1. Membawa kelengkapan dokumen, yaitu:
a. KTP
b. ID Pegawai
c. Surat penunjukkan Bendahara sebagai penanggung jawab Cash Card
2. Mengisi Berita Acara serah terima Cash Card
3. Mengganti PIN standar Cash Card

A. CASH MANAGEMENT SYSTEM (CMS) BRI


Cash Management System (CMS) BRI merupakan solusi layanan perbankan berbasis
internet yang memungkinkan satker melakukan monitoring dan transaksi keuangan
sendiri secara langsung melalui fasilitas online dalam rangka pengelolaan keuangan
satker. Satker yang telah memiliki CMS BRI bisa tetap menggunakan CMS existing.
Sedangkan untuk satker yang belum memiliki CMS BRI akan dilakukan registrasi sesuai
dengan data Virtual Account, yaitu user Admin melekat pada Bendahara Pengeluaran
(BPG) dan user Sysadmin melekat pada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

AKTIVASI CMS BRI


Setelah selesai proses registrasi CMS BRI, user admin dan sysadmin akan menerima e-
mail hasil registrasi CMS BRI dan selanjutnya user sysadmin dapat melakukan aktivasi
CMS BRI. Bila aktivasi belum dilakukan maka user admin dan sysadmin tidak akan bisa
login dan CMS BRI belum dapat digunakan. Hanya User Sysadmin yang dapat melakukan
aktivasi CMS BRI dengan cara membalas/ reply email dari reg_cms@bri.co.id dengan
judul e-mail “HASIL REGISTRASI CMS BRI”. Adapun kalimat yang diketik ketika membalas
email tersebut adalah sebagai berikut:
a. Bila Token sudah diterima : “Token sudah kami terima mohon aktivasi”
b. Bila Token belum diterima : “Mohon aktivasi”
c. Bila belum menerima email password : “Mohon aktivasi dan mengirimkan password
untuk user admin/sysadmin karena belum ada email password”
Bila sysadmin sudah mengirimkan balasan e-mail untuk aktivasi, namun tidak ada e-mail
balasan dari BRI, BRI tetap melakukan aktivasi CMS BRI Satker, sehingga user admin dan
sysadmin dapat berhasil log in CMS BRI.
Fisik token akan diserahterimakan dari pihak Kantor Cabang BRI setempat (Kanca
padanan yang sama dengan kartu debit) ke nasabah (dhi. Bapak/Ibu KPA sebagai user
sysadmin).
Berikut disampaikan beberapa hal kendala log in CMS yang mungkin terjadi:
a. invalid login data : terjadi kesalahan input password
b. maximum login retry : terjadi kesalahan input password lebih dari 3x sehingga user
terblokir
c. system failure / pascode salah : terjadi kesalahan input pascode token >> yaitu 10
angka token (4digit pin statis & 6digiti angka pada layar token)
d. client/user id in hold : CMS belum aktif
E-mail yang diterima oleh user Admin

E-mail yang diterima oleh user Sysdmin


B. DASHBOARD VIRTUAL ACCOUNT BRI
Dashboard Virtual Account BRI adalah alat monitoring Virtual Account (VA) yang
memberikan informasi terkait mutasi VA. User dashboard diberikan kepada KPA dan
Bendahara Pengeluaran (termasuk Bendahara Pengeluaran Pembantu). Username,
password, dan alamat akses Dashboard VA akan dikirimkan melalui e-mail dari
virtualdebit@gmail.com kemudian nasabah dapat langsung log in dan menggunakan
dashboard VA tersebut tanpa harus aktivasi. Adapun alamat akses Dashboard VA adalah
https://brivirtualdebit.id
8. Kapan VA efektif digunakan oleh Satker?
Rekening Virtual mulai digunakan sesuai tanggal cut off/migrasi.
Untuk tanggal cut off/migrasi dilakukan sesuai permohonan dari Eselon 1 ditujukan ke
KPPN, yang akan diteruskan ke Bank BRI Pusat (diterima oleh Divisi INS)

9. Saat tanggal cut off apa yang dilakukan Satker?


Satker wajib memastikan kembali kesiapan seluruh perangkat baik CMS, Dashboard
VA dan kartu Debit/Cash Card siap digunakan sesuai dengan poin no 7. Untuk
selanjutnya agar melakukan perubahan rekening Supplier pada Aplikasi SAS KPPN, dari
sebelumnya rekening Giro BPG menjadi rekening Virtual.
Sebagai catatan: sebelum tanggal cut off, satker wajib memastikan tidak ada transaksi
debit/kredit ke rekening Giro existing maksimal 3 jam sebelum cut off dimulai.
Contoh:
Permohonan Cut Off dari Eselon 1 adalah tanggal 25 Januari 2021 pukul 15.00 WIB.
Untuk itu, seluruh satker agar memastikan bahwa apabila masih ada transaksi
debit/kredit ke Rekening Giro Existing wajib paling lambat dilakukan tanggal 25
Januari 2021 pukul 12.00 siang WIB.

10. Setelah Cut Off yang dilakukan Satker dan Uker BRI?
Setelah cut off maka rekening Giro BPG Existing akan ditutup, dan satker wajib
mengembalikan cek/BG yang masih ada di satker ke uker BRI/KC Padanan.
Uker BRI/KC Padanan, wajib melakukan penutupan rekening Giro tsb, dan mengambil
cek/BG yang masih ada di Satker ybs.

Anda mungkin juga menyukai