Anda di halaman 1dari 5

NAMA : INDRA RUDI RHAMADHANI

KELAS :XII IPA 4

PUTRI ANDINI

Di sebuah daerah terdapat kerajaan , kerajaan itu bernama Sawiring dengan rajanya
yang bernama Raja pakubuwana , kerajaan sawiring juga mempunyai seorang putri yang
bernama putri andini. Disamping itu juga, terdapat kerajaan lain ,kerajaan itu bernama
kerajaan Galipang, yang mempunyai pangeran yang bernama puko, puko adalah seorang
pangeran yang dikenal karena kesaktian dan keangkuhannya yang menyiksa rakyat-rakyat
jelata di kerajaannya. Raja pakubuwana memilikiki hutang budi kepada Raja Sanggura yaitu
Raja dari kerajaan galipang sekaligus ayah dari pangeran Puko, yang mengorbankan
nyawanya demi menyelamatkan Raja pakubuwana dari serangan perampok yang akan
merampok hartanya. saat kejadian itu kedua Raja tersebut bersama pengawalnya hendak
menuju kerajaan Galipang untuk memenuhi hubungan kerja sama, namun seorang
perampok melepaskan anak panahnya kearah Raja pakubuwana, dan dengan sigap Raja
sanggura merelakan tubuhnya menjadi lindungan untuk menyelamatkan raja pakubuwana.
Raja sanggura tergeletak dan tak dapat diselamatkan. kemudian, kawanan perampok lari
karena mereka mengetahui kalah jumlah dengan pengawal kedua kerajaan tersebut.
disamping itu hiduplah dua pemuda yang sopan, baik, serta berbudi pekerti. mereka
bernama Dirga ( kakak) dan Durga ( adik ) putra dari anggraini, kedua pemuda ini sungguh
amat baik,mereka berasal dari sebuah kampung kecil yaitu bernama kampung sura. mereka
menolong orang-orang yang kesusahan dengan memberikan keadilan.

Di suatu malam pangeran puko pergi ke kerajaan Sawiring untuk meminta Raja pakubuwana
agar putrinya dinikahkan dengannya. Rajapun dilema karena pangeran puko yang dikenal
karena keangkuhannya namun ia memiliki hutang budi kepada ayahnya. raja pun menjawab
akan bertanya pada putrinya terlebih dahulu dan menyuruh pangeran puko agar kembali
Lima hari lagi. Pangeran Puko pun pergi. ke esokan harinya Raja pakubuwana menanyakan
pada putrinya apakah putri mau menikah denggan pangeran Puko, Putri Andini menolak,
namun Raja pakubuwana menjelaskan bahwa dirinya memiliki hutang budi kepada ayahnya.
Putri andini yang kasihan kepada ayahnya memberi parsyaratan dengan mengadakan
seyembara untuk mencabut jarum yang ditancapkan olehnya dibatu. "barang siapa dia yang
hatinya bersih maka dia mampu mencabut jarum itu" jelas putri Andini. Raja pun menuruti
perkataan putrinya tersebut. Lima hari sudah berlalu pangeran Puko kembali ke Kerajaan
Sawiring dan menanyakan bagaimana beritanya. Raja pakubuwana memaparkan bahwa
putrinya meminta mengadakan sayembara untuk mencabut jarum yang di tancapkannya
dibatu yang di adakan tujuh hari lagi. pangeran puko yang sedikit kecewa menyetujuinya.
pengumuman sayembara pun disebar di berbagai daerah.
Hari sayembara telah tibah dan begitu banyak pemuda yang ingin mengikutinya. Namun
dari berbagai banyak penuda yang mencabut batu tersebut tiada yang mampu
mencabutnya dan mengeluh batu tersebut amatlah panas, itu disebabkan karena mereka
hanya mengincar kecantikan rupa dan harta dari Putri Andini saja dan tibahlah giliran
pangeran Puko, dipeganglah batu tersebut dan dicabutlah jarum itu namun jarum itu
membara pangeran Puko yang sakti mandraguna tidak merasakan panas apapun. kumudian
jarum tersebut menjadi sangat licin seakan -akan tidak mau dicabut oleh pangeran Puko.
Pangeran Puko tidak menyerah dengan sekuat tenaga mencabut jarum tersebut. berbai
carapun dicoba untuk mencabut jarum tersebut jarum tersebut , akan tetapi jarum tersebut
tetap tidak mau lepas dari batu dan pangeran Puko menyerah. di waktu Yang bersamaan ke
Dua pengembara yaitu Dirga dan durga melintasi kerajaan Sawiring mereka melihat orang-
orang berkumpul ramai yang sedang bersayembara. Mereka pun menuju kesana untuk
melihat sayembara tersebut, mereka menyaksikan Pangeran Puko yang putus asa. setelah
itu Raja Pakubuwana mengumumkan bila tiada lagi mau mencoba untuk mengikuti
sayembara tersebut maka sayembara akan di tutup dan tiada yang bisa mendapatkan putri
Andini. Dirga lalu maju ke tempat batu tersebut, dirga yang maju kearah batu tempat
tertancapnya sebuah jarum tersubut mendapat cacian dari Pangeran Puko. namun Dengan
tenang Dirga memegang batu tersebut dan dengan mudahnya jarum tersebut di cabut.
Semua orang terdiam, mereka bertanya-tanya mengapa jarum tersebut dapat dicabut
dengan sedemikian mudahnya. dari situlah Dirga di kenal di sampai di pelosok daerah.
setelah jarum itu dapat di cabut oleh dirga, Raja pun mengumumkan bahwa yang akan
mendapatkan Putri Andini ialah seorang pengembara yang bernama Dirga serta
menjelaskan yang dapat mencabut jarum tersebut ialah orang yang baik hatinya. Durga
yang menyaksikan kakaknya berhasil memenangkan sayembara tersebut ikut senang,
Pangeran Puko yang tidak berhasil mencabut jarum tersebut hatinya bagai api yang
membara lalu berbicara pada Raja Pakubuwana apakah dia lupa dengan ayahnya yang
menyelamatkan dirinya. Raja pakubuwana menjelaskan pada pangeran Puko bahwa ini
sayembara dan yang dapat memenangkannya itulah yang mendapatkan putrinya. Pangeran
Puko lalu pergi dengan hati dendam dan berencana untuk merebut putri Andini di kemudian
hari.

Rakyat kerajaan yang mendapatkan pangeran baru yaitu Pangeran Dirga turut bersuka cita
dan merayakannya dengan pesta pernikahan yang cukup mega. suatu saat Pangeran Dirga
bermaksud membawa putri Andini ke kampung halamannya yaitu didesa Sura untuk
diperkenalkan kepada ibunya. pangeran dirga meminta izin kepada Raja Pakubuwana agar
putrinya diperbolehkan menuju desa Sura untuk diperkenalkan kepada ibunya. Raja
memberi izin dan memberi pesan agar menjaga Purti Andini dengan baik. pangeran Dirga
lalu pergi bersama Putri Andini dan adiknya Durga menggunakkan kereta kuda. Tapak demi
setapak jalan yang dilalui putri Andini melihat dua ekor burung yang amat indah dan
menawan yang tak lain dan tak bukan ialah anak buah dari Pangeran Puko yang memintanya
agar memata-matai rombongan pangeran Dirga. Putri Andini meminta Pangeran Dirga
untuk menangkapnya, Pangeran Dirga lalu menuruti apa yang diminta istrinya, sebelum
akan berangkat burung tersebut, Pangeran Dirga berkata pada adiknya bahwa jangan
meninggalkan putri andini walau dalam keadaan apapun. pangeran lalu pergi mengejar
mengejar kedua burung itu, setelah dikejar kedua burung itu memisahkan diri ke dua arah
yang memaksa pangeran Dirga untuk mengejar satu burung saja. seekor burung yang
memisahkan diri ini lalu menuju kearah tempat Putri Andini dan Durga berada. dan burung
satunya lagi yang dikejar oleh Pangeran Dirga akhirnya dapat di tangkap namun tak di
sangka oleh pangeran Dirga, burung tersebut merubah dirinya ke bentuk aslinya dan
berteriak minta tolong meniru suara Pangeran Dirga. putri Andini yang mendengar suara itu
lalu meminta pada Durga agar menolong kakaknya, durga tetap memegang perkataan
kakaknya agar tidak meninggalkan Putri Andini dalam keadaan apapun, sembari tidak
percaya bahwa kakaknya yang sakti mendapatkan masalah. putri tetap bersikukuh agar
Durga menolong kakaknya. akhirnya Durga menuruti apa yang dikatakan Putri sebelum
menolong kakaknya, Durga memberikan Batu mustika dan mengatakan agar jangan melepas
batu itu sebelum dia kembali. melajulah Durga menuju arah kakaknya. ini merupakan
kesempatan bagus bagi burung yang telah lama memata-matai putri menculik putri dan
membawanya kepada Pangeran Puko. tapi dia sadar bahwa Putri memegang Mustika yang
dapat melindunginya. tidak kehabisan akal, burung itu lalu memancing agar Putri
menangkapnya dengan muncul di hadapan putri Andini. Putri Andini Yang polos itu lalu
tergoda untuk menangkap burung yang menawan tersebut. lalu putri menangkap burung
tersebut dan akhirnya lupa melepaskan batu mustika yang diberikan Durga. bagi burung
tersebut ini kesempatan yang bagus untuk menculik Putri. Berubahlah dia ke bentuk asal,
Putri terkejut bahwa burung yang dipegangnya itu ialah siluman. Dibawalah Putri Andini
kepada Pangeran Puko.

Durga yang menyusul ke arah kakaknya menyadari bahwa yang berteriak bukanlah kakaknya
melainkan siluman yang menyamar menjadi burung. Pangeran Dirga lantas betanya keada
adiknya mengapa dia meninggalkan putri Andini seorang diri. Durga lalu menjelaskan
kedatangannya kemari karena perintah Putri Andni sendiri yang memintanya agar menolong
Pangeran Dirga. kedua kakak adik itu lantas menangkap siluman tersebut dan membawanya
kembali ke kereta dengan suasana yang cemas. setelahnya kembali, Pangeran Dirga dan
Durga terkejut dengan tiadanya Putri Andini ditempat. Durga lantas bingung mengapa batu
pusaka yang diberikan tidak dapat melindungi putri Andini. Durga masih bertanya-tanya
kepada dirinya sendiri, lalu Durga melihat batu mustika itu jatuh diatas kereta. durga
beranggapan ini perbuatan kawan dari siluman tersebut. Disamping itu Pangeran Dirga
dengan pandangan kosong beserta diri yang diselimuti amarah, menanyakan kepada
siluman tersebut tentang dimana Putri Andini berada dan mengancam akan membunuhnya
jika siluman itu tetap diam. siluman itu tetap diam, lalu dicabutlah sebilah pedang dan
mengarahkannya ke leher siluman tersebut. Siluman lalu memberitahukan kemana arah
Putri Andini dibawa yaitu kearah barat ke kerjaan Galipang. siluman itu selamat dari
kematian dan dikurung didalam batu mustika milik Durga. kedua kakak berdik itu lantas
mengetahui ini perbuatan Pangeran Puko. Pangeran Dirga dan Durga langsung bergerak
kearah Barat dan melintasi kerajaan Garuda. panglima Garuda yang bernama Bawa
mengetahui bahwa Pangeran Dirga beserta adiknya itu sangat sakti. bawa menyambut
dengan baik kedatangan Pangeran Dirga serta memuji kesaktiannya dan meminta Tolong
agar manelamatkan putra dari Raja Garuda yang diculik oleh siluman ular Disebuah danau.
Pangeran Dirga lalu menjawab bahwa Dirinya sama seperti yang lain bukan orang yang sakti
dan bersedia menolong putra Dari Raja Garuda tersebut. Pangeran Dirga lantas diajak
menuju istana dan diperkenalkan kepada Raja Garuda. Raja Garuda sangat senang dengan
kedatangan Pangeran Dirga, karena dia yakin pangeran Dirga mampu menolong anaknya.
setelah usai diperkenalkan Pangeran Dirga menyuruh agar Bawa memancing siluman
tersebut muncul.

Keesokan harinya Bawa menuju Danau untuk memancing siluman Ular muncul dengan
teriakan agar membawa putra dari Raja Garuda. Siluman ularpun muncul Membawa Putra
dari Raja garuda, dan mengatakan jika dia menginginkan putra dari Raja Garuda kembali dia
harus membawa seorang manusia dewasa. bawa lantas menyetujui dan pergi ke tempat
pangeran Dirga untuk mejelaskan apa yang diminta oleh siluman tersebut. pangeran Dirga
bersedia menjadi apa yang diminta oleh siluman tersebut dan menyusun rencana untuk
merebut anak dari pangeran Garuda. Pangeran Dirga lalu dibawa menuju Danau, disana
siluman ular menyetujui pertukaran inii, tapi dengan syarat menyerakan Pangeran Dirga
terlebih dahulu untuk dilahabnya, setelah diserahkan(pangeran Dirga), anak dari raja
Garudapun di serahkan pada Bawa. seketika itu juga Pangeran Dirga dilahab, namun apakah
yang terjadi, Siluman ular itu lantas merasakan panas yang setengah mati, ia merontah
rontah hingga mengeluarkan Pangeran Dirga kembali, hal ini tidak di sia sia kan oleh Durga
yang menyaksikan siluman itu dari jauh, lalu ditariklah anak panah dari busurnya, anak
panah dilepas dan melesatlah anak panah itu ke arah jantung dari siluman ular. siluman
ularpun tewas, dan bawa mengucapkan banyak trimakasih ada kedua bersaudara tersebut
dan mengajaknya kembali ke kerajaan. setelah sampai dikerajaan mereka mendapat
sambuutan kehormatan dari keluarga kerajaan. Raja sangat senang ayas kembalinya
anaknya tersebut dan memberikan permintaan kepada Pangeran Dirga. Pangeran Dirga
lantas meminta dari hatinya paling dalam agar penghuni kerajaan membantunnya merebut
kembali Putri Andini dari Pangeran puko di kerajaan galipang. Raja mengabulkan
permintaan Pangeran Dirga dan mengutus Bawa menuju kerajaan Galipang. sebelum Bawa
pergi Pangeran Dirga memberikan sebuah Batu mustika milik Durga, agar Putri andini
mengenal Bawa adalah utusan Dari Pangeran Dirga.

Dikerajaan Galipang sendiri putri Andini di tempatkan sebuah taman yang indah dan
kesehariannya Raja puko mempengaruhinya agar menikah dengannya dan mengatakan
Pangeran Dirga telah tewas. Putri Andini menolaknya dan tidak percaya akan apa yang
dikatakan Pangeran Puko, hal ini membuat Pangeran Puko kesal dan mengancam Putri
andini, pangeran puko juga mengatakan agar putri Andini memberikan jawabannya secepat
mungkin agar mau menikah dengannya. dan pangeran puko meninggalkan Putri andini.
putri andini yang sedang Gundah tiba tiba mendengarkan suara yang memanggilnya. setelah
dilihatnya suara itu berasal dari manusia setengah burung. dengan terkejut Putri Andini
takut kepada Bawa yaitu manusia setengah burung yang dilihat oleh Putri Andini. setelah
dijelaskan oleh Bawa dan ditunjukkan batu Mustika pemberian Pangeran Dirga,Putri Andini
lantas tenang dan dalam pikirannya sang pangeran masih hidup, Bawa lalu mengajak Putri
untuk pergi dan meninggalkan kerajaan Galipang. putri Andini menolak mengatakan pada
Bawa agar Pangeran Dirga yang menyelamatkan dirinya sendiri. Bawa lalu pergi ke kerajaan
Garuda dan menyampaikan pesan dari Putri Andini. Tanpa pikir Panjang Pangeran Dirga
langsung pergi kearah kerajaan Galipang bersama Durga dan di ikuti oleh prajurit dari
kerajaan Garuda untuk menyatakan perang. setelah akan sampai di tanah kerajaan
Galipang, seorang penghuni kerajaan Galipang mengetahui bahwa Pangeran Dirga menuju
kerajaan membawa banyak prajurit dan menyampaikannya pada pangeran Puko, pangeran
puko lalu memerintahkan prajurit beserta panglimanya meladeni Pangeran Dirga.

Akhirnya kedua bela pihak bertemu dan pangeran Dirga berada pada depan barisan
Prajuritnya. Pangeran Dirga lalu mengatakan bahwa jika Putri Andini tidak di lepaskan
peperangan tidak akan terhindarkan. pangeran Puko lalu menjawab tidak akan melepaskan
Putri andini sebelum ia dapat melihat jasatnya. dan betul saja peperangan tidak
terhindarkan oleh kedua pihak , mereka saling adu pedang, tombaak dan panah. pangeran
Dirga dan puko saling berhadapan mereka saling adu pedang , sangat sengit memang adu
pedang ini, dan akhirnya dimenangkan oleh Pangeran Dirga, lantas menerobos masuklah
Pangeran Dirga ke dalam Istana untuk menemui Putri Andini, di situlah kedua insan ini
dipertemukan kembali . Rasa haru, senang bercampur aduk dalam pertemuan ini. kabar dari
luar diketahui peperangan dimenangkan oleh pihak Pangeran Dirga. dan selanjutnya
Pangeran Dirga kembali kekerajaan Garuda dan mengucapkan terimakasih pada semua yang
telah membantunya.

Setelah itu Pangeran Dirga dan Putri Andini beserta durga menuju Desa Sura. disana Putri
Andini diperkenalkan Kepada ibu dari Pangeran Dirga setelah saling kenal, dan tnggal
beberapa hari , Pangeran Dirga memutuskan kembali ke kerajaan Sawiring agar ayah Dari
Putri Andini tidak mencemaskan anaknya dan Durga tetap beradah dirumah untuk
menemani dan menjaga ibunya.

akhir dari ini Pngeran Dirga dan putri Andini hidup bahagia

selesai

Anda mungkin juga menyukai