Anda di halaman 1dari 3

Epidemiologi penyakit Campak

Epidemiologi penyakit Campak mempelajari tentang frekuensi, penyebaran dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.

1. Distribusi Penyakit Campak

Orang

Campak adalah penyakit menular yang dapat menginfeksi anak-anak pada usia dibawah 15 bulan,
anak usia sekolah atau remaja. Penyebaran penyakit Campak berdasarkan umur berbeda dari satu
daerah dengan daerah lain, tergantung dari kepadatan penduduknya, terisolasi atau tidaknya daerah
tersebut. Pada daerah urban yang berpenduduk padat transmisi virus Campak sangat tinggi.

Tempat

Berdasarkan tempat penyebaran penyakit Campak berbeda, dimana daerah perkotaan siklus
epidemi Campak terjadi setiap 2-4 tahun sekali, sedangkan di daerah pedesaan penyakit Campak
jarang terjadi, tetapi bila sewaktu-waktu terdapat penyakit Campak maka serangan dapat bersifat
wabah dan menyerang kelompok umur yang rentan. Berdasarkan profil kesehatan tahun 2008
terdapat jumlah kasus Campak yaitu 3424 kasus di Jawa barat, di Banten 1552 kasus, di Jawa
tengah 1001 kasus.

Waktu

Dari hasil penelitian retrospektif oleh Jusak di rumah sakit umum daerah Dr. Sutomo Surabaya
pada tahun 1989, ditemukan Campak di Indonesia sepanjang tahun, dimana peningkatan kasus
terjadi pada bulan Maret dan mencapai puncak pada bulan Mei, Agustus, September dan oktober.

2. Frekuensi Penyakit Campak

Campak merupakan penyakit endemis, terutama di Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia.
Karena hampir semua anak Indonesia yang mencapai usia 5 tahun pernah terserang penyakit campak,
walaupun yang dilaporkan hanya sekitar 30.000 kasus pertahun.

Mortalitas/kematian kasus campak yang dirawat inap di Rumah Sakit pada tahun 1982 adalah sebesar
73 kasus kematian dengan angka fatalitas kasus atau case fatality rate (CFR) sebesar 4,8%. Kemudian
pada tahun 1984-1988 berdasarkan studi kasus di rawat inap di rumah sakit terjadi peningkatan kasus
pada bulan maret,dan mencapai puncak pada bulan mei,agustus,September dan oktober. Dengan
menunjukkan proporsi yang terbesar dalam golongan umur balita dengan perincian 17,6% berumur<1
tahun, 15,2% berumur 1 tahun, 20,3% berumur 2 tahun, 12,3% berumur 3 tahun dan 8,2% berumur 4
tahun. Wabah terjadi pada kelompok anak yang rentan terhadap campak,yaitu daerah dengan populasi
balita banyak mengidap gizi buruk dan daya tahan tubuh yang lemah serta daerah dengan cakupan
imunisasi yang rendah.
Distribusi kelompok umur pada KLB umumnya terjadi pada kelompok umur 1-4 tahun dan 5-9 tahun,
dan pada beherapa daerah dengan cakupan imunisasi tinggi dan merata cenderung bergeser pada
kelompok umur yang lebih tua (10-I4 tahun)

Selanjutnya kasus campak mengalami penurunan sebesar 80% pada tahun 1996 (16 kematian,CFR
0,6%).

3. Determinan Penyakit Campak

Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya kasus Campak pada balita di suatu daerah adalah :

Faktor HostStatus Imunisasi

Balita yang tidak mendapat imunisasi Campak kemungkinan kena penyakit Campak sangat besar.
Dari hasil penyelidikan tim Ditjen PPM & PLP dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
tentang KLB penyakit Campak di Desa Cinta Manis Kecamatan Banyuasin Sumatera Selatan (1996)
dengan desain cross sectional, ditemukan balita yang tidak mendapat imunisasi Campak
mempunyai risiko 5 kali lebih besar untuk terkena campak di banding balita yang mendapat
Imunisasi.

Status Gizi

Balita dengan status gizi kurang mempunyai resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit Campak
dari pada balita dengan gizi baik.

Menurut penelitian Siregar (2003) di Bogor, anak berumur 9 bulan sampai dengan 6 tahun yang
status gizinya kurang mempunyai risiko 4,6 kali untuk terserang Campak dibanding dengan anak
yang status gizinya baik.

Faktor Agent

Penyebabnya adalah virus morbili yang terdapat dalam secret (cairan) nasofaring(jaringan antara
tenggorokan dan hidung) dan darah selama masa prodromal sampai 24 jam setelah timbul bercak-
bercak. Virus ini berupa virus RNA yang termasuk famili Paramiksoviridae, genus Morbilivirus.

Faktor Environment

1. Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan

Desa terpencil, pedalaman, daerah sulit, daerah yang tidak terjangkau pelayanan kesehatan
khususnya imunisasi, daerah ini merupakan daerah rawan terhadap penularan penyakit Campak

2 tingkat pengetahuan orangtua tentang penyakit campak

Tingkat pengetahuan dari orang tua pun sangat penting dalam penyebaran penyakit ini oleh karena itu
kita perlu memberikan pengetahuan kepada orang tua tentang penyakit ini, tentang penyebab, serta
proses perjalanan dari penyakit ini. juga tentang cara pencegahan dan pengobatannya. Dimana kita
tahu bahwa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan vaksinasi campak dan
peningkatan gizi anak agar tidak mudah timbul komplikasi yang berat

Anda mungkin juga menyukai