Anda di halaman 1dari 9

P-ISSN : 2527-3310

Pengaruh Penambahan Bubuk


E-ISSN Coklat...
: 2548-5741
Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, November 2016; 1(2): 121-129

PENGARUH PENAMBAHAN BUBUK COKLAT TERHADAP SIFAT FISIK,


KIMIA, DAN ORGANOLEPTIK MINUMAN INSTAN BEKATUL
(Effect of addition cocoa powder to physical, chemical and organoleptic of bran
drink products)
Abdul Hadi1*, Nadia Siratunnisak2
1,2
Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh, Jl. Soekarno-Hatta, Kampus Terpadu Poltekkes Kemenkes RI Aceh,
Lampeunerut, Aceh Besar. Telp. 065146126. Kode Pos 23352, e-mail: nanangpoltekkes@yahoo.com

Received: 30/8/2016 Accepted: 9/10/2016 Published online: 18/11/2016

ABSTRAK addition of cocoa powder the higher the water content, pH


is highest in treatment T3 (BC 250, BK 250), while the ash
Minuman instan bekatul adalah produk bahan berbentuk content is highest in the control treatment. Based on
serbuk yang terbuat dari bahan dasar bekatul dengan organoleptic test of the instant beverage bran with the
penambahan gula, kunyit dan bubuk coklat. Penambahan addition of 350, 300, 250 grams of cocoa powder to the
bubuk coklat dapat meningkatkan cita rasa minuman, acceptability of flavor, color, aroma and texture result of
sehingga diminati oleh masyarakat dan harga jual. variance (ANOVA) significantly affect the taste, aroma,
Penelitian ini bersifat eksperimental dengan color, texture in instant drinks bran. The impact of the
memanfaatkan bekatul sebagai bahan dasar pembuatan addition of cocoa powder in instant drinks bran to the
minuman sifat fisik, kimia dan organoleptik. Rancangan taste, aroma, levels of protein, fiber, starch, pH, moisture
percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak content and ash content with a variety of treatments (T0,
Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dengan 3 kali T1, T2, and T3).
ulangan. Hasil menunjukan semakin banyak penambahan
bubuk coklat semakin tinggi kadar air, pH tertinggi Keywords : Rice bran, cocoa powder, physical and
terdapat pada perlakuan T3 (BC 250, BK 250), sedangkan chemical properties
analisa pati menunjukan penurunan kadar pati setelah
ditambahkan bubuk coklat, berbeda dengan kadar lemak
semakin banyak bubuk coklat yang ditambahkan semakin
tinggi kadar lemak. Berdasarkan uji organoleptik PENDAHULUAN
terhadap minuman instan bekatul dengan penambahan
350, 300, 250 gram bubuk coklat terhadap daya terima Bekatul sering terdengar namun dinilai
rasa, warna, aroma dan tekstur diperoleh hasil sidik sebagai bahan kurang bermanfaat karena bekatul
ragam (ANOVA) berpengaruh nyata terhadap rasa, merupakan limbah dalam proses pengolahan
aroma, warna, tekstur pada minuman instan bekatul. gabah menjadi beras. Bila gabah dihilangkan
Terdapat pengaruh penambahan bubuk coklat pada bagian sekamnya melalui proses penggilingan
minuman instan bekatul terhadap rasa, aroma, kadar
protein, serat, pati, pH, kadar air, dan kadar abu dengan
(pengupasan kulit), akan diperoleh beras pecah
berbagai perlakuan (T0, T1, T2, dan T3). kulit (brown rice). Beras pecah kulit terdiri atas
bran (dedak dan bekatul), endosperm, dan
Kata kunci : Bekatul, bubuk coklat, sifat fisik dan kimia embrio (lembaga). Endosperma terdiri atas kulit
ari (lapisan aleuron) dan bagian berpati.
ABSTRACT Selanjutnya, bagian endosperma tersebut akan
The instant beverage product ingredients bran is a powder mengalami proses penyosohan, menghasilkan
made from rice bran with the addition of sugar, saffron beras sosoh, dedak, dan bekatul.1 Bekatul
and cocoa powder. The addition of the cocoa powder bran mengandung karbohidrat cukup tinggi, yaitu 51-
instant drinks can enhance the flavor of drinks, so the 55 g/100 g. Kandungan protein juga sangat baik,
demand by the public and boost the selling price of rice
bran. This study is experimental by using bran as the yaitu 11-13 g/100g. Bekatul dengan kadar lemak
manufacture of beverages physical, chemical and mencapai 10-20g/100 g.2
organoleptic. The experimental design used was Bahan Pangan Dunia (FAO) telah
completely randomized design (CRD) with 4 treatments membedakan pengertian dedak dan belatul.
with 3 repetitions. Based on the physical properties of rice
Dedak merupakan hasil sampingan dari proses
bran instant drink water content showed that the more the

*
Penulis untuk korespondensi: nanangpoltekkes@yahoo.com

AcTion Journal, Volume 1, Nomor 2, November 2016 121


Abdul Hadi & Nadia Siratunnisak

penggilingan padi yang terdiri atas lapisan Dry Oven. Serta uji organoleptik oleh panelis
sebelah luar butiran beras (perikarp dan tegmen) semi terlatih yakni aroma, rasa, tekstur dan
dan sejumlah lembaga beras.3 warna pada pembuatan minuman instan bekatul.
Tepung bekatul dapat digunakan sebagai Rancangan percobaan yang digunakan pada
bahan subsitusi roti, cookies, minuman berserat penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap
dan breakfast cereal.. Subsitusi 10-15 persen (RAL) dengan 4 perlakuan dengan 3 kali
bekatul awet dalam tepung terigu, dilaporkan ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam
memberikan hasil yang optimal penerimaan penelitian ini adalah menggunakan sistim
konsumen pada produk kue kering dan roti perbandingan gula dengan 4 jenis tipe formula,
manis. Subsitusi tepung bekatul awet sebanyak yaitu: Bekatul Kontrol (250 gr gula, 0% bubuk
20 persen juga dilaporkan telah diaplikasikan coklat), Bekatul I (350 gr bubuk coklat, 250
pada produk breakfast rice bran cereal.4 gula), Bekatul II (300 gr bubuk coklat, 250 gula),
Studi in vivo produk sereal dari tepung Bekatul III (250 gr bubuk coklat, 250 gula).
bekatul membuktikan bahwa produk sereal dari Data hasil analisis yang digunakan pada
tepung bekatul dapat menurunkan kadar pengujian kimia dan organolpetik diolah
kolesterol dan LDL darah tikus percobaan dengan analisis sidik ragam (ANOVA)
sebesar 57 mg/dl dan 10 mg/dl, serta menggunakan SPSS versi 17. Bila hasil dari
meningkatkan kadar HDL dan Trigliserida darah analisis sidik ragam memperlihatkan pengaruh
tikus percobaan sebesar 24 mg/dl dan 107 yang nyata, maka dilakukan uji Duncans
mg/dl.5 Multiple Test karena uji dianggap paling teliti.
Coklat bubuk atau cocoa powder terbuat
dari bungkil/ampas biji coklat yang telah
dipisahkan lemak coklatnya. Bungkil ini HASIL DAN PEMBAHASAN
dikeringkan dan digiling halus sehingga
A. Uji Sifat Fisik Minuman Instan Bekatul
terbentuk tepung coklat. Kebanyakan coklat
bubuk yang dijual dipasaran adalah jenis natural 1. Uji pH
cocoa powder. Coklat bubuk natural dibuat dari Nilai pH produk pangan sering
bubuk coklat atau balok coklat pahit, dengan dihubungkan dengan kualitas produk secara
menghilangkan sebagian besar lemaknya hingga organoleptik dan mikrobiologis. Selain
tinggal 18%-23%. Komponen senyawa bioaktif mempengaruhi terhadap rasa, nilai pH juga
dalam bubuk kakao adalah senyawa polifenol mempengaruhi tingkat keawetan produk.
yang berfungsi sebagai antioksidan. Kandungan
polifenol total dalam bubuk kakao lebih tinggi Tabel 1. Nilai Rata-Rata pH Minuman
dibandingkan dalam anggur maupun teh. Instan Bekatul
Kelompok senyawa polifenol yang banyak
terdapat pada kakao adalah flavonoid.6 Rata- F-
Oleh karena itu untuk menambah nilai jual Perlakuan p-value
Rata Hitung
bekatul, peneliti ingin membuat suatu produk T0 5,40 a
minuman instans bernutrisi tinggi berbahan
T1 (BC 350, BK 150) 5,55 a
dasar bekatul. 45,71 0,000
T2 (BC 300, BK 200) 5,61 a
T3 (BC 250, BK 250) 6,53 b
DESAIN PENELITIAN
Hasil analisis ANOVA menunjukkan
Penelitian ini bersifat eksperimental bahwa nilai pH minuman instan bekatul yang
dengan memanfaatkan bekatul sebagai bahan dihasilkan dipengaruhi secara nyata oleh
dasar pembuatan minuman dan analisis sifat fisik perbandingan formulasi bubuk coklat dengan
berupa kadar air dan pH, analisis kimia berupa nilai F hitung 45,71 dengan taraf signifikan (P
kadar protein dengan menggunakan Kjedahl, value) 0,00 < dari 0,05 sehingga dapat
analisa kandungan lemak dengan metode disimpulkan bahwa hipotesa alternatif (Ha)
Soxhlet dan analisa kadar air dengan metode

122 AcTion Journal, Volume 1, Nomor 2, November 2016


Pengaruh Penambahan Bubuk Coklat...

diterima yaitu dengan penambahan bubuk coklat Hasil analisis ANOVA menunjukkan
350 gram, 300 gram, dan 250 gram berpengaruh bahwa nilai kadar air minuman instan bekatul
nyata terhadap pH minuman instan bekatul yang yang dihasilkan dipengaruhi secara nyata oleh
dihasilkan, dengan demikian dilanjutkan uji perbandingan formulasi bubuk coklat dengan
lanjut Duncan untuk melihat perlakuan yang nilai F hitung 11,78 dengan taraf signifikan (P
paling berbeda. value) 0,03 < dari 0,05 sehingga dapat
Uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa disimpulkan bahwa hipotesa alternatif (Ha)
perlakuan T0, T1, dan T2 berada pada notasi diterima yaitu dengan penambahan bubuk coklat
yang sama. Sedangkan perlakuan T3 berada pada 350 gram, 300 gram, dan 250 gram berpengaruh
notasi yang berbeda, menunjukkan bahwa nyata terhadap kadar air minuman instan bekatul
perlakuan T3 sangat berpengaruh dengan adanya yang dihasilkan, dengan demikian dilanjutkan
tambahan bubuk coklat pada minuman instan uji lanjut Duncan untuk melihat perlakuan yang
bekatul. paling berbeda. Hasil uji lanjut Duncan
Kadar air yang relatif kecil akan membuat menunjukkan bahwa, Perlakuan T1 dan T2 berada
produk memiliki daya simpan yang lama serta pada notasi yang sama sedangkan perlakuan T 0
dapat menghambat kerusakannya dari dan T3 berada pada notasi yang sama pula. Hal
mikroorganisme.7 Lebih lanjut menurut ini menunjukan bahwa perlakuan T1 dan T2 tidak
Winarno,15 kadar air pada bahan yang rendah jauh berbeda, begitu pula dengan perlakuan T 0
akan mencapai kestabilan yang optimum, dan T3.
sehingga reaksi-reaksi kimia yang merusak Berdasarkan standar yang telah ditetapkan
bahan seperti browing, hidrolisis atau oksidasi oleh SNI, nilai kadar air untuk serbuk minuman
lemak dapat dikurangi. tradisional maksimal 3%. Sedangkan pada
pH adalah tingkatan asam basa suatu minuman bekatul kadar air terendah 3,61%
larutan yang diukur dengan skala 0-14. Tinggi terdapat pada perlakuan kontrol (tanpa
rendahnya pH air sangat dipengaruhi oleh penambahan bubuk coklat) sedangkan tertinggi
kandungan mineral lain yang terdapat dalam air. pada perlakuan T1 yaitu 5,11%. Hal ini dapat
Rata-rata nilai pH pada minuman instan bekatul terjadi dikarenakan bahan tambahan pembuatan
menunjukkan bahwa semakin sedikit bubuk minuman instan bekatul seperti bubuk coklat
coklat yang ditambahkan pH semakin mendekati memiliki kadar air tinggi yang bisa disebabkan
netral. pH tertinggi terdapat pada perlakuan T3 dari penyimpanannya yang kurang tepat
(BC 250 gr) yaitu 6,53 (pH netral). Standar sehingga mempengaruhi kadar air keseluruhan
Kemenkes 2010 untuk air minum mineral bahan kemudian Keberadaan serat kasar yang
masayarakat pH yang diperbolehkan berkisar 6,5 tinggi pada bekatul mampu meningkatkan
- 8,5, sedangkan air minum deminaral 5,0-7,5. kandungan air yang teperangkap dalam matriks
serat kasar yang selanjutnya akan berpengaruh
2. Kadar Air terhadap berat akhir.9
Pengukuran kadar air dilakukan untuk
menigkatkan daya simpan suatu produk. 3. Kadar Abu
Semakin tinggi kandungaan air maka semakin Kadar abu merupakan parameter untuk
mudah terserang mikroba selama penyimpanan. menunjukkan nilai kandungan bahan
anorganik (mineral) yang ada didalam suatu
Tabel 2. Nilai Rata-Rata Kadar Air bahan atau produk. Semakin tinggi nilai kadar
Minuman Instan Bekatul abu semakin banyak kandungan bahan
anorganik didalam produk tersebut.
Rata- F- Komponen bahan anorganik dalam suatu
Perlakuan p-value
Rata Hitung bahan sangat bervariasi baik jenis maupun
T0 3,61 a jumlahnya. Kandungan bahan anorganik yang
T1 (BC 350, BK 150) 5,11 b terdapat didalam suatu bahan diantaranya
11,78 0,03
T2 (BC 300, BK 200) 5,00 b kalsium, kalium, fosfor, besi, magnesium, dan
T3 (BC 250, BK 250) 4,45 a lain-lain.

AcTion Journal, Volume 1, Nomor 2, November 2016 123


Abdul Hadi & Nadia Siratunnisak

Hasil penelitian (Gambar 1) menunjukkan B. Uji Sifat Kimia Minuman Instan Bekatul
bahwa kadar abu paling tinggi terdadpat pada Penelitian ini dalam melakukan pengujian
perlakuan T2 yaitu 8,583% selanjutkan tertinggi terhadap sifat kimia minuman instan belatul
pada perlakuan kontrol yaitu T0 sebanyak meliputi kadar protein, kadar lemak, pati, dan
6,670%, dimana perlakuan kontrol adalah serat. Hasil penelitian (Tabel 3) menunjukan
perlakuan yang tidak ada penambahan bubuk bahwa kadar protein terjadi peningkatan protein
coklat sedangkan terendah pada perlakuan T3 dari perlakuan T0 (6,95) keperlakuan T3 (9,16).
yaitu 5,665%. Hal ini menunjukkan bahwa pada Begitu juga dengan kadar pati, peningkatan kadar
perlakuan T2 terdapat banyak zat anorganik terjadi dari perlakuan T0 (7,45) ke perlakuan T3
(mineral). Berdasarkan standar yang ditetapkan (7,85). Sebaliknya sifat kimia pada minuman
oleh SNI yaitu maksimal kadar abu 1,5% instan bekatul terjadi penurunan kadar pada
lemak dan serat. Pada kadar lemak dari perlakuan
T0 (4,94) ke perlakuan T3 (2,81), sedangkan kadar
serat juga terjadi penurunan kadarnya yaitu pada
perlakuan T0 (3,29) ke perlakuan T3 (3,15).

Tabel 3. Nilai rata-rata uji sifat kimia pada


minuman instan bekatul beserta hasil Uji
Anova
Rata-rata (%) probabilitas
Perlakuan
Protein Lemak Pati Serat
Gambar 1. Nilai rata-rata kadar abu T0 6,95 4,94 7,45 3,29
T1 (BC350, BK150) 7,77 4,84 6,94 5,48
minuman instan bekatul T2 (BC300, BK200) 8,73 1,27 7,13 5,40
T3 (BC250, BK250) 9,16 2,81 7,85 3,15
Hasil analisis ANOVA menunjukkan p-value 0,000 0,001 0,024 0,000
bahwa nilai kadar abu minuman instan bekatul
yang dihasilkan dipengaruhi secara nyata oleh Selanjutnya hasil uji statistik analisis varian
perbandingan formulasi bubuk coklat. Hasil (Anova) menunjukan perbedaan yang bermakna
uji lanjut Duncan menyatakan perlakuan (p-value< 0,01) terhadap kadar sifat kimia
kontrol berada pada notasi yang sama dengan minuman instan bekatul pada CI:99% pada setiap
perlakuan T 1. Kandungan mineral pada bubuk perlakuan yaitu kadar protein (p= 0,000), kadar
coklat juga sangat tinggi, fosfor berkisar 715 lemak (p= 0,001) dan kadar serat (p= 0,000).
mg, Fe 12 mg, Kalsium 125 mg/100 gram Sedangkan kadar pati hanya menunjukan
bubuk coklat, sehingga pencampuran antara perbedaanya pada CI:95% dengan nilai p= 0,024.
bubuk coklat dan bekatul menghasilkan kadar Salah satu cara terpenting yang cukup
abu yang tinggi. spesifik untuk analisis kuantitatif protein adalah
Hasil penelitian ini sama dengan dengan penentuan kandungan Nitrogen yang ada
penelitian Sarbini 10, semakin banyak dalam bahan makanan atau bahan lain. Hasil
penambahan bekatul maka akan tersebut menunjukkan bahwa kenaikan kadar
meningkatkan kadar abu biscuit tempe protein dipengaruhi dengan penambahan bubuk
bekatul yang dihasilkan. Lebih lanjut coklat, semakin sedikit penambahan bubuk coklat
Medikasari 11, melaporkan bahwa produk semakin tinggi kadar protein dalam minuman
fermentasi pada umumnya memiliki kadar abu instan bekatul. Kadar protein berbanding lurus
yang lebih besar. Kandungan mineral pada dengan kadar bekatul dalam suatu perlakuan,
bubuk coklat juga sangat tinggi, fosfor semakin banyak kadar bekatul dalam suatu
berkisar 715 mg, Fe 12 mg, Kalsium 125 mg / perlakuan semakin tinggi pula kadar protein
100 gram bubuk coklat sehingga dalam minuman instan bekatul. Pada umumnya
pencampuran antara bubuk coklat dan bekatul Kandungan protein pada bekatul berkisar 11-13
menghasilkan kadar abu yang tinggi. 12 g/100g sedangkan pada bubuk coklat Setiap 100

124 AcTion Journal, Volume 1, Nomor 2, November 2016


Pengaruh Penambahan Bubuk Coklat...

gram bubuk coklat terkandung 8 gram protein. ini menunjukkan bahwa kadar pati berpengaruh
Cara pengolahan juga mempengaruhi kadar dengan bubuk coklat, semakin banyak bubuk
protein dalam suatu produk. Protein dapat coklat yang ditambahkan semakin sedikit kadar
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu pati.1
yang panas dan dingin, sinar ultraviolet, Serat makanan tidak sama pengertiannya
gelombang ultrasonik, pengocokan yang kuat, dengan serat kasar (crude fiber). Serat kasar
suasana asam dan basa yang ekstrim, kation adalah senyawa yang biasa dianalisa di
logam berat, penambahan garam jenuh, serta laboratorium, yaitu senyawa yang tidak bisa
bahan kimia seperti aseton, alkohol, dan dihidrolisa oleh asam atau alkali. Serat kasar
sebagainya dapat mengalami proses denaturasi. adalah serat tumbuhan yang tidak larut dalam air.
Denaturasi itu sendiri dapat diartikan sebagai Kadar serat kasar dalam suatu makanan dapat
suatu proses perubahan konfigurasi tiga dimensi dijadikan indeks kadar serat makanan, karena
molekul protein tanpa menyebabkan kerusakan umumnya dalam didalam serat kasar ditemukan
ikatan peptida.2 sebanyak 0,2 - 0,5 bagian jumlah serat makanan.
Lemak berfungsi sebagai sumber energi, Winarno15, mengatakan bahwa total serat yang
merupakan sumber energi paling padat yang tidak dapat larut adalah 1/5 1/2 dari total serat.
menghasilkan 9 kaori untuk tiap gram, sumber Serat tidak larut adalah serat makanan yang tidak
Asam Lemak Esesnsial, alat angkut vitamin larut larut dalam air. Serat tidak larut dianggap sebagai
lemak yaitu lemak membantu transportasi dan serat yang menyehatkan usus. Serat ini tidak larut
absorpsi vitamin lemak yaitu A, D, E dan K, dalam air, sehingga serat ini melewati saluran
lemak menghemat penggunaan protein untuk pencernaan relatif utuh, dan mempercepat
sintesis protein, sehingga protein tidak digunakan perjalanan makanan dan limbah melalui usus.
sebagai sumber energi, member rasa kenyang dan Serat tidak larut sangat bermanfaat bagi tubuh
kelezatan, memelihara suhu tubuh, dan lapisan kita, karena membantu melancarkan buang air
lemak yang menyelubungi organ-organ tubuh, besar sehingga mengurangi konstipasi. Serat tidak
seperti jantung, hati, dan ginjal membantu larut juga membantu menghilangkan toksin
menhan organ-organ tersebut tetap di tempatnya (racun) dari usus besar, dan mengurangi resiko
dan melindungi terhadap benturan dan bahaya kanker usus besar karena serat tidak larut
lain.8 Hasil dalam penelitian menunjukkan bahwa membantu mempertahankan pH (derajat
semakin tinggi penambahan bubuk coklat keasaman) usus.13 Semakin tinggi serat kasar
semakin tinggi kadar lemak dalam minuman yang diperoleh semakin tinggi pula rendemen
instan bekatul. Pada umumnya kandungan lemak yang dihasilkan. Keberadaan serat kasar yang
pada bubuk coklat lebih lebih tinggi dibandingkan tinggi mampu meningkatkan kandungan air yang
kandungan lemak pada bekatul, kadar lemak pada teperangkap dalam matriks serat kasar yang
bubuk coklat berkisar 23,8% sedangkan pada selanjutnya akan berpengaruh terhadap berat
bekatul 10-20%.2 akhir.
Pati merupakan karbohidrat yang berbentuk
polisakarida berupa susunan polimer anhidro C. Uji Organoleptik Minuman Instan Bekatul
monosakarida dengan umum (C6H10O5)n. Daya terima minuman instan bekatul dinilai
Komponen utama penyusuna pati adalah amilosa dengan menggunakan uji organoleptik dengan
dan amlopektin. Amilosa tersusun atas satuan menggunakan skala hedonik untuk mengetahui
glukosa yang saling berkaitan dengan ikatan 1-4 sejauh mana kesukaan panelis terhadap minuman
glukosa, sedangkan amilopektin merupakan instan bekatul yang dihasilkan melalui
polisakarida yang tersusun dari 1-4 glukosida dan penambahan bubuk coklat yang berbeda terhadap
mempunyai rantai cabang 1-6 glukosida. Pati warna, rasa, aroma, dan tekstur. Penilaian
dapat diperoleh dari berbagai jenis tumbuhan terhadap rasa dilakukan dengan cara mencicip
seperti umbi-umbian, padi, jagung, buah pisang minuman instan bekatul, warna dinilai dengan
dan lain sebagainya.14 Kadar pati pada bekatul melihat dengan indera penglihatan, aroma dinilai
berkisar 19,3% - 23,8%, sedangkan kadar pati dengan indra penciuman sedangkan testur dinilai
pada bubuk coklat berkisar 15%. Pada penelitian dengan cara perabaan menggunakan sentuhan

AcTion Journal, Volume 1, Nomor 2, November 2016 125


Abdul Hadi & Nadia Siratunnisak

kulit atau dengan cara mencicipi sampel yang ditimbulkan oleh makanan/minuman.14 Beberapa
disajikan. faktor yang mempengaruhi kemampuan dalam
mencicipi diantaranya, yaitu : adaptasi dan
1. Rasa kelelahan panelis, kelainan genetis seperti panelis
Uji hedonik rasa pada minuman instan yang dapat merasakan enam- n-propiltiorasil
bekatul dengan penambahan bubuk coklat dengan (PROP) sebagai rasa pahit, dan kebiasaan
berbagai konsentrasi, pada perlakuan T1 rata-rata merokok.8
nilai yang diberikan oleh panelis 2,03 dengan rasa Tidak semua rasa pahit dihindari.
minuman lebih dominan dengan rasa bubuk Produk-produk seperti bir, kopi, coklat, dan teh
coklat memberi tanggapan tidak suka. Perlakuan adalah pengecualian untuk hal tersebut. Para
T2 rata-rata nilai yang diberikan oleh panelis 2.42 penikmat dan pencinta produk-produk
dengan rasa coklat lebih dominan dari rasa tersebut, telah menganggap rasa pahit pemberi
bekatul memberi taggapan tidak suka. dan pada cita rasa khas, yang jika dihilangkan akan
perlakuan T3 rata-rata nilai yang diberikan oleh mengurangi kenikmatannya.
panelis 2,73 dengan rasa bekatul lebih dominan Menurut Sarbini10 bubuk kakao
memberi tanggapan tidak suka hingga agak suka. mengandung theobromin antara 1.5-3%. Rasa
pahit adalah cita rasa alami yang terasa dari
Tabel 4. Nilai rata-rata uji hedonik rasa cokelat. Rasa tersebut berasal dari komponen
minuman instan bekatul alkaloid theobromin. Rasa pahit cokelat
seringkali rancu dengan rasa sepat, karena
Rata- orang tidak sepenuhnya mengerti sifat dan
Perlakuan F-Hitung p-value
Rata perbedaan antara kedua rasa tersebut.Terlebih
T1 (BC 350,BK 150) 2,03 a lagi tannin dan polifenol dalam cokelat sebagai
T2 (BC 300,BK 200) 2,42 b 6,907 0,002 komponen yang banyak bertanggung jawab
T3 (BC 250,BK 250) 2,73 b terhadap rasa sepat dan juga rasa pahit. Rasa
pahit umumnya mengurangi nilai organoleptik
Hasil statistik (Tabel 4) menunjukkan makanan atau minuman dan dapat dilakukan
penambahan bubuk coklat 350 gram, 300 gram, rekayasa proses dengan pencampuran bahan
dan 250 gram berpengaruh nyata terhadap rasa seperti bekatul.
minuman instan bekatul (p-value < 0,01). Hasil Minuman bekatul mempunyai rasa dan
analisis lanjut Duncan menunjukkan bahwa aroma yang khas. Bekatul juga memiliki rasa
perlakuan T2 (penambahan bubuk coklat 300 pahit hal ini dikaitkan dengan kandungan
gram) dan T3 (penambahan bubuk coklat 250 saponin bekatul. Namun sebenarnya bekatul
gram) berada pada notasi yang sama sedangkan mempunyai rasa manis oleh adanya kandungan
perlakuan T1 (penambahan bubuk coklat 350) gula bekatul dan lembaga yang relatif tinggi
menunjukan perbedaan dengan nilai rata-rata dibandingkan dengan rasa coklat yang hanya
2.03 sehingga dapat disimpulkan bahwa memiliki rasa pahit saja. Rasa khas bekatul
perlakuan T1 dengan penambahan 350 gram muncul disebabkan oleh kandungan
bubuk coklat yang paling berbeda dan paling minyaknya (tokol, tokoferol, tokotrienol) .
tidak disukai oleh panelis dari segi rasa. Diduga Kandungan minyak pada bekatul dapat
hal ini terjadi karena rasa minuman instan menimbulkan rasa lezat/gurih.11
bekatul yang tidak biasa dan cenderung lebih
pahit walau sudah dilakukan penambahan gula. 2. Aroma
Daya terima terhadap suatu makanan atau Aroma dalam suatu produk pangan
minuman ditentukan oleh rangsangan yang merupakan faktor penting dalam menentukan
timbul oleh makanan/minuman melalui panca tingkat penerimaan konsumen pada suatu
indra penglihatan, penciuman, pencicipan dan bahan, aroma banyak menentukan kelezatan
pendengaran. Namun demikian faktor yang bahan makanan, biasanya seseorang dapat
akhirnya mempengaruhi daya terima terhadap menilai lezat tidaknya suatu bahan makanan
makanan adalah rangsangan citarasa yang dari aroma yang ditimbulkan.

126 AcTion Journal, Volume 1, Nomor 2, November 2016


Pengaruh Penambahan Bubuk Coklat...

Tabel 5. Nilai Rata-Rata Uji Hedonik Aroma 3. Warna


Minuman Instan Bekatul
Tabel 5. Nilai Rata-Rata Uji Hedonik Warna
Rata- Minuman Instan Bekatul
Perlakuan F-Hitung p-value
Rata
T1 (BC 350,BK 150) 2,69 a Rata-
Perlakuan F-Hitung p-value
Rata
T2 (BC 300,BK 200) 3,16 b 3,982 0,042
T1 (BC 350,BK 150) 2,81
T3 (BC 250,BK 250) 3,19 b
T2 (BC 300,BK 200) 3,28 2,646 0,091
T3 (BC 250,BK 250) 3,00
Uji hedonik aroma pada minuman instan
bekatul dengan rata-rata nilai yang diberikan Penilaian kualitas sensori produk bisa
panelis pada perlakuan T1 adalah 2,69 dilakukan dengan melihat bentuk, ukuran,
dengan dominan aroma bubuk coklat kejernihan, kekeruhan, warna dan sifat
dibandingkan bekatul memberi tanggapan permukaan, seperti kasar-halus, suram, mengilap,
tidak suka hingga agak suka ,nilai rata-rata homogeny-heterogen dan datar bergelombang.
perlakuan T2 adalah 3,16 memberi tanggapan Uji hedonik warna pada minuman instan bekatul
agak suka dan pada perlakuan T3 nilai rata- dengan rata-rata nilai yang diberikan panelis pada
rata yang diberikan panelis adalah 3,19 perlakuan T1 adalah 2,81 memberi tanggapan,
memberi tanggapan agak suka dengan aroma nilai rata-rata perlakuan T2 adalah 3,28 dan pada
bekatul lebih dominan dibandingkan aroma perlakuan T3 nilai rata-rata yang diberikan
bubuk coklat. 8 panelis adalah 3,00. Hasil analisa sidik ragam
Hasil analisa sidik ragam (Anova) (Anova) menunjukkan penambahan bubuk coklat
menunjukkan penambahan bubuk coklat tidak berpengaruh nyata terhadap warna
berpengaruh nyata terhadap aroma minuman minuman instan bekatul (p-value > 0,05).
instan bekatul (p-value < 0,05). Hasil analisis Penilaian kualitas sensori produk bisa
Duncan menunjukkan bahwa perlakuan T2 dilakukan dengan melihat bentuk, ukuran,
(penambahan bubuk coklat 300 gram) dan T3 kejernihan, kekeruhan, warna dan sifat permukaan,
(penambahan bubuk coklat 250 gram) berada seperti kasar-halus, suram, mengilap, homogeny-
pada notasi yang sama sedangkan perlakuan heterogen dan datar bergelombang banyak sifat dan
T1 (penambahan bubuk coklat 350) mutu komoditas dialnya.10 Warna pada makanan
menunjukan perbedaan dengan nilai rata-rata dapat disebabkan sumber diantaranya pigmen,
2,6890, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh panas pada gula (karamel), adanya reaksi
perlakuan dengan penambahan 350 gram antara gula dan asam amino (Maillard), dan adanya
bubuk coklat yang paling berbeda dan tidak pencampuran bahan lain.3 Warna adalah kesan
disukai oleh panelis dari segi aroma. pertama yang ditangkap panelis sebelum mengenali
Uji hedonik aroma pada minuman instan rangsangan-rangsangan yang lain. Warna sangat
bekatul dengan rata-rata nilai yang diberikan penting untuk segala jenis makanan karena
panelis pada perlakuan T1 adalah 2,69 mempengaruhi tingkat penerimaan panelis.
dengan dominan aroma bubuk coklat Warna bekatul juga hampir sama dengan
dibandingkan bekatul memberi tanggapan warna bubuk coklat sehingga panelis hamper
tidak suka hingga agak suka ,nilai rata-rata tidak bias membedakannya. Selain dipengaruhi
perlakuan T2 adalah 3,16 memberi tanggapan oleh bubuk coklat, warna minuman instan bekatul
agak suka dan pada perlakuan T3 nilai rata- juga dipengaruhi oleh bekatul itu sendiri.
rata yang diberikan panelis adalah 3,19 Senyawa fotokimia pada bekatul membuat warna
memberi tanggapan agak suka dengan aroma pada bekatul menjadi warna coklat.1
bekatul lebih dominan dibandingkan aroma
bubuk coklat. Adanya aroma khas bekatul 4. Tekstur
oleh adanya minyak tokofenol (komponen Uji organoleptik dan uji anova yang
volatile) pada bekatul. 10 dilakukan pada tekstur minuman bekatul:

AcTion Journal, Volume 1, Nomor 2, November 2016 127


Abdul Hadi & Nadia Siratunnisak

Tabel 6. Nilai Rata-Rata Uji Hedonik 2. Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi,
Tekstur Minuman Instan Bekatul Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2004.
3. Pieris, KW D. Ketahanan dan Krisis Pangan
Rata- dalam Perspektif Malthus, Depedensi dan
Perlakuan F-Hitung p-value
Rata Gender (Women in Development). Jurnal
T1 (BC 350,BK 150) 2,68 Hubungan International, 2015; Volume VII
T2 (BC 300,BK 200) 2,61 2,150 0,123 (1).
T3 (BC 250,BK 250) 2,97 4. Nursalim Y & Razali ZY. Bekatul Makanan
yang Menyehatkan. Jakarta. Penerbit
Uji hedonik tekstur pada minuman instan
Agromedia Pustaka; 2007.
bekatul dengan rata-rata nilai yang diberikan
5. Wahyudi, dkk. Panduan Lengkap Kakao
panelis pada perlakuan T1 adalah 2,68, nilai rata-
Manajemen Agribisnis Dari Hulu Hingga
rata perlakuan T2 adalah 2,61 dan pada perlakuan
Hilir. Depok. Penebar Swadaya; 2006.
T3 nilai rata-rata yang diberikan panelis adalah
6. Dhonsi D & Stapley AGF. The effect of
2,97. Hasil analisa sidik ragam (Anova)
shear rate, temperature, sugar and emulsifier
menunjukkan penambahan bubuk coklat tidak
on the tempering of cocoa butter. Journal of
berpengaruh nyata terhadap tekstur minuman
Food Engineering, 2006; 77(4): 936-942.
instan bekatul (p-value > 0,05).
7. Damayanthi E, Tiong T, Liem AL. Rice
Bran. Jakarta. Penebar Swadaya; 2007.
8. Setyaninggsih D, Sari P, & Apriyantono, A.
KESIMPULAN
Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan
Berdasarkan uji sifat fisik pada minuman Agro. Bogor: IPB Press; 2010.
instan bekatul kadar air pada minuman instan 9. Wirawati U, & Nirmagustina D. Studi In
bekatul menunjukkan bahwa semakin banyak Vivo Produk Sereal dari Tepung Bekatul
penambahan bubuk coklat semakin tinggi kadar dan Tepung Ubi Jalar sebagai Pangan
air, pH tertinggi terdapat pada perlakuan T3 (BC- Fungsional. Jurnal Teknologi Industri dan
250, BK-250), sedangkan kadar abu tertinggi Hasil Pertanian. 2009; Vol XIV No. 2,
terdapat pada perlakuan kontrol. Sedangkan hasil halaman 146.
uji sifat kimia kadar protein dipengaruhi dengan 10. Sarbini D, Rahmawaty S, & Kurnia P. Uji
penambahan bubuk coklat, semakin sedikit Fisik, Organoleptik, dan Kandungan Zat
penambahan bubuk coklat semakin tinggi kadar Gizi Biskuit Tempe-Bekatul dengan
protein dalam minuman instan bekatul, Hasil Fortifikasi Fe dan Zn Untuk Anak Kurang
analisa pati menunjukkan bahwa kadar pati Gizi. Jurnal Penelitian Sains & Teknologi,
berpengaruh dengan bubuk coklat, semakin 2009; Vol 10 (1) : 18-26
banyak bubuk coklat yang ditambahkan semakin 11. Medikasari, Marniza, & Desiana E.
sedikit kadar pati berbeda dengan kadar lemak, Produksi Tepung Ubi Kayu Berprotein:
lemak tetinggi terdapat pada perlakuan T1 sebesar Suatu Kajian Awal Karakteristik
4,48%, sedangkan serat tertinggi terdapat pada Berdasarkan Lama Fermentasi dan Jumlah
perlakuan T1 sebesar 5,48%. Selanjutnya, secara Inokulum Dengan Menggunakan Ragi
organoleptik bahwa penambahan bubuk coklat Tempe. Lampung. Seminar Hasil Penelitian
pada minuman instan bekatul berpengaruh & Pengabdian Kepada Masyarakat,
signifikan terhadap rasa, aroma, kadar protein, Teknologi Hasil Penelitian Universitas
serat, pati, pH, kadar air, dan kadar abu dengan Lampung; 2009
berbagai perlakuan (T0, T1, T2, dan T3). 12. Astawan M. Membuat Mie dan Bihun.
Jakarta: Penebar Swadaya; 2006.
13. Anonim. Gula. http://www.google-jurnal-
DAFTAR PUSTAKA dodol/gula.com. Diakses tanggal 18 Juli
2011.
1. Ide. Health Secret of Turmeric (kunyit).
14. Lidiasari E, Syafutri, & Syaiful F. Pengaruh
Jakarta: Elex Media Komputindo kelompok
Perbedaan Suhu Pengeringan Tepung Tapai
Gramedia; 2011.

128 AcTion Journal, Volume 1, Nomor 2, November 2016


Pengaruh Penambahan Bubuk Coklat...

Ubi Kayu Terhadap Mutu fisik dan Kimia


yang dihasilkan. Jurnal Ilmu-ilmu
Pertanian Indonesia. 2006; Vol 8 (2): 141-
146
15. Winarno FG. Kimia Pangan dan Gizi.
Jakarta: Penerbit PT Gramedia; 2001.

AcTion Journal, Volume 1, Nomor 2, November 2016 129

Anda mungkin juga menyukai