6. PROSEDUR / 1. Persiapan
LANGKAH a. Menyiapkan kapas (cotton pellet), larutan rivanol dan
LANGKAH
povidon iodine 10 %
b. Menyiapkan jarum suntik dengan larutan
anastesikum
c. Menyiapkan sarana pelindung diri (masker dan
sarung tangan)
d. Posisikan pasien senyaman mungkin pada kursi gigi
1/2
ANESTESI INFILTRASI
Daerah Palatal/Lingual
Masukkan jarum sampai menyentuh tulang.
Masukkan obat perlahan dan tidak boleh
mendadak sebanyak 0,5 ml. Akan terlihat mukosa
daerah tersebut putih/pucat.
2/2
ANESTESI INFILTRASI
6.
7. DIAGRAM ALIR Memeriksa Desinfeksi
Persiapa
TD, Nadi, area gigi yang
n
RR akan di cabut
Masukksan
jarum ke
mukosa sedalam
2-3 mm
aspirasi
3/2
ANESTESI INFILTRASI
7.
Tarik karpul, Penyuntikan
ada buang darah di tempat lain
darah dalam karpul 0,5 mm
?
Langsung deponir
anastetikum 0,5 mm
Masukksan
Daerah jarum sampai Daerah
Palatal / menyentuh interdental
Lingual tulang, papil
deponir
anestetikum
0,5 mm
4/2
ANESTESI INFILTRASI
8. HAL-HAL 1. Indikasi :
YANG PERLU a. Natal tooth / neonatal tooth :
DIPERHATIKAN b. Mobility, dapat mengiritasi : menyebabkan ulserasi
pada lidah, mengganggu untuk menyusui
c. Gigi dengan karies luas, karies mencapai bifurkasi
dan tidak dapat direstorasi.
d. Infeksi di periapikal atau interradikular dan tidak
dapat disembuhkan kecuali dengan pencabutan
e. Gigi yang sudah waktunya tanggal dengan catatan
bahwa penggantinya sudah mau erupsi
f. Gigi sulung yang persistensi
g. Gigi sulung yang mengalami impacted, karena dapat
menghalangi gigi tetap
h. Gigi yang mengalami ulkus decubitus
i. Untuk perawatan orthodonsi
j. Supernumery tooth
k. Gigi penyebab abses dentoalveolar
5/2
ANESTESI INFILTRASI
2. Kontra Indikasi :
a. Ada infeksi akut dalam rongga mulut
b. Kelainan darah
c. Penderita penyakit jantung
d. Pada penyakit infeksi akut sehingga resiistensi tubuh
lebih rendah dan dapat menyebabkan infeksi
sekunder
e. Ada tumor ganas
f. Penderita Diabetes Mellitus
g. Tidak ada persetujuan dari pasien
Rekaman Historis
6/2