Anda di halaman 1dari 2

Lingkup Praktik Keperawatan Medikal Bedah

Lingkup praktik keperawatan medikal bedah merupakan bentuk asuhan keperawatan


pada klien dewasa yang megalami gangguan fisiologis baik yang sudah nyat atau terprediksi
mengalami gangguan, baik adanya penyakit, trauma atau kecacatan.

1. Lingkup Klien

klien yang ditangani dalam praktek keperawatan medikal bedah adalah orang dewasa,
dengan pendekatan one to one basis. Kategori dewasa berimplikasi pada
pengembangan yang dijalani sesuai tahapannya. Tugas-tugas perkembangan dapat
berdampak pada perubahan peran dan respon psikososial selama klien mengalami
masalah kesehatan, dan hal ini perlu menjadi pertimbangan perawat dalam melakukan
kajian dan intevensi keperawatan. Pendekatan keperawatan harus memperhitungkan
level kedewasaan klien yang ditangani, dengan demikian pemberdayaan klien dalam
proses asuhan merupakan hal penting sesuai dengan kondisinya, ini berkenaan dengan
self-caring cacities.

Lingkup Garapan Keperawatan

Untuk membahas lingkup garapan keperawatan medikal bedah, perlu mengacu pada
fokus telaahan lingkup garapan dan basis intervensi keperawatan. Fokus telaahan
keperawatan adalah respon manusia dalam menghadapi masalah, baik akal maupun potensial.
Dalam lingkup keperawatan medikal bedah, masalah kesehatan meliputi gangguan fisisologis
nyata atau potensial sebagai akibat adanya penyakit, terjadinya trauma maupun kecacatan
berikut respon klien yang unik dari aspek-aspek biologis, psikologis, sosial dan spiritual.
Penyakit, trauma atau kecacatan sebagai masalah kesehatan yang dihadapi klien dapat
bersumber atau terjadi pada seluruh sistem tubuh meliputi sistem-sistem pernafasan,
muskuloskeletal, integumen, kekebalan tubuh, pendengaran, penglihata serta permasalahan-
permasalahan yang dapat secara umum menyertai seluruh gangguan sistem.

1. Lingkup Garapan

Lingkup garapan keperawatan medikal bedah adalah segala hambatan pemenuhan


kebutuhan dasar yang terjadi karena perubahan fisiologis pada satu atau berbagai sistem
tubuh, serta modalitas dan berbagai upaya untuk mengatasinya. Dibutuhkan keterampilan
berfikir logis dan kritis dala mengkaji secara tepat kebutuhan dasar apa yang tidak
terpenuhi, pada levelserta kemungkinan penyebab apa (dianosis leperawatan).

2. Basis Intervensi

Basis intervensi keperawatan medikal bedah adalah ketidakmampuan klien untuk


memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri (self-care deficit). Keidakmampuan dapat
terjadi karena ketidakseimbangan antara tuntutan kebutuhan (self-care demand) dan
kapasitas klien untuk memenuhinya (self-care ability) sebagai akibat perubahan
fisiologis pada satu aau berbagai sistem tubuh. Kondisi ini unik pada setiap individu,
karena kebutuhan akan self-care dapat berbeda-beda, sehingga dibutuhan integrasi
keterampilan berfikir logis-kritis, teknis dan telaah legal etis untuk menentukan
bentuk inervensi keperawatan mana yang sesuai, apakah bantuan total, parsial, atau
suportif-edukatif yang dibutuhkan klien.

Konsekuensi Profesional

Melihat kompleksitas fokus telaahan, lingkup garapan dan basis intervensi area
keperawatan medikal bedah dan konsekuensi profesional perlu dirumuskan :

1. Standard performance untuk acuan kualitas asuhan.


2. Kategori kualifikasi perawat untuk menentukan kelayakannya sebagai praktisi.
3. Sertifikasi dan lisensi keahlian yang senantiasa diperbarui untuk memberi jaminan
keamanan bagi pengguna jasa keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai