Jawaban Konsultasi :
Apabila pengadaan seragam oleh bendahara langsung dengan tukang jahit dimana tukang jahit menjual pakaian seragam
yang sudah jadi dengan nilai Rp.13.500.000,00 (tiga belas juta lima ratus ribu rupiah) tanpa memisahkan antara harga bahan
dan jasa jahit, maka pajak yang harus dipungut oleh bendahara adalah :
1. Pajak PPh Pasal 22, dengan perincian sebagai berikut :
Objek PPh Pasal 22
100 x 13.500.000 = 12.272.727
110
PPh Pasal 22
1,5 % x 12.272.727 = 184.091
Tarif Pajak PPh Pasal 22 sebesar 1,5% dikenakan apabila penjahit tersebut memiliki NPWP, apabila tidak memiliki NPWP
maka tarif pajak PPh Pasal 22 menjadi 3 % (100 % lebih tinggi).
Apabila pengadaan seragam oleh bendahara dilakukan dengan memisahkan antara harga bahan dengan jasa tukang jahit,
maka pajak yang harus dipungut/dipotong oleh bendahara adalah :
1. Pajak PPN, dengan perincian sebagai berikut :
Dasar Pengenaan Pajak
100 x 13.500.000 = 12.272.727
110
PPN
10 % x 12.272.727 = 1.227.272
2.Pajak PPh Pasal 22 atas pengadaan bahan pakaian seragam dengan cara perhitungan seperti tersebut diatas.
3.Pajak PPh Pasal 23 atas jasa menjahit pakaian seragam dengan cara perhitungan tarif PPh Pasal 23 (2%) x Jasa Jahit
Tarif Pajak PPh Pasal 23 sebesar 2 % dikenakan apabila penjahit tersebut memiliki NPWP dan berstatus sebagai Badan,
apabila tidak memiliki NPWP maka tarif pajak PPh Pasal 22 menjadi 4 % (100 % lebih tinggi).
Apabila Penjahit tersebut berstatus sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi dan memiliki NPWP, Tarif Pajak PPh Pasal 21
dikenakan terhadap penghasilan yang diterimanya. tetapi apabila tidak memiliki NPWP maka tarif pajak PPh Pasal 21
dikenakan 20 % lebih tinggi.