Anda di halaman 1dari 11

SOAL TES AWAL

PROGRAM UPSKILLING/ RESKILLING

1. Surat Pemberitahuan, tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap atau melampirkan
keterangan yang isinya tidak benar sehingga dapat menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara, sesuai UU Cipta kerja pasal 38 dikenakan sanksi ....

a. Atas pelanggaran tersebut tidak dikenai sanksi pidana apabila kealpaan tersebut
pertama kali dilakukan oleh Wajib Pajak dan Wajib Pajak tersebut wajib melunasi
kekurangan pembayaran jumlah pajak yang terutang beserta sanksi administrasi
berupa kenaikan sebesar 100% dari jumlah pajak yang kurang dibayar.

b. Atas pelanggaran tersebut tidak dikenai sanksi pidana apabila kealpaan tersebut
pertama kali dilakukan oleh Wajib Pajak dan Wajib Pajak tersebut wajib melunasi
kekurangan pembayaran jumlah pajak yang terutang beserta sanksi administrasi
berupa kenaikan sebesar 24% dari jumlah pajak yang kurang dibayar.

c. Dikenakan sanksi pidana, berupa denda paling sedikit 1 kali jumlah pajak terutang
yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 2 kali jumlah pajak terutang yang
tidak atau kurang dibayar, atau dipidana kurungan paling singkat 3 bulan atau paling
lama 1 tahun.

d. Atas pelanggaran tersebut tidak dikenai sanksi pidana apabila kealpaan tersebut
pertama kali dilakukan oleh Wajib Pajak dan Wajib Pajak tersebut wajib melunasi
kekurangan pembayaran jumlah pajak yang terutang beserta sanksi administrasi
berupa kenaikan sebesar 200% dari jumlah pajak yang kurang dibayar.

2. Bukti pemotongan pajak atas penghasilan bagi seorang pegawai tetap di perusahaan
swasta adalah ....

a. 1770SS

b. 1721-A1

c. 1770S

d. 1721-A2

Bukti pemotongan pajak atas penghasilan bagi seorang pegawai tetap di perusahaan
swasta adalah opsi c. 1770S. Formulir 1770S merupakan formulir yang digunakan untuk
melaporkan penghasilan, potongan, dan pajak yang dipotong oleh pemberi kerja kepada
karyawan yang menerima penghasilan selain dari usaha. Formulir ini berfungsi sebagai bukti
bahwa pemotongan pajak atas penghasilan telah dilakukan oleh perusahaan kepada
pegawainya.
3. Perbedaan beban penyusutan menurut akuntansi dan pajak disebabkan perbedaan
dalam ....

a. Metode, harga perolehan, masa manfaat

b. Metode, besaran nilai residu, harga perolehan

c. Harga perolehan, besaran nilai residu, masa manfaat

d. Metode, besaran nilai residu, masa manfaat

4. Biaya jabatan, sebesar 5% (lima persen) dari penghasilan bruto, setinggi-tingginya


sebesar ....

a. Rp500.000,00 sebulan

b. Rp700.000,00 sebulan

c. Rp600.000,00 sebulan

d. Rp400.000,00 sebulan

5. Pada tahun 2023 Samsudin seorang PNS memiliki 4 orang anak kandung, 1 anak sudah
bekerja dan 3 anak lainnya masih sekolah. Istri Samsudin bekerja di perusahaan swasta.
Jika NPWP Samsudin digabungkan dengan istrinya. Maka status Samsudin adalah ....

a. K/3

b. K/I/2

c. K/4

d. K/I/3

6. Dalam UU nomor 7 tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan terdapat


kenaikan tarif PPN dari 10% (sepuluh persen) menjadi 12% (dua belas persen) yang
mulai berlaku pada tanggal ....

a. 1 April 2025

b. 1 April 2022

c. 1 Januari 2025
d. 1 Januari 2022
7. Ahmad seorang honorer di SMKN mempunyai penghasilan setahun berupa gaji dan
tunjangan sebesar Rp 35.000.000,00. Istri pak Ahmad mempunyai usaha salon
kecantikan dengan omset sebesar Rp 22.000.000,00. Untuk pelaporan SPT PPh Orang
Pribadi pak Ahmad dan istri menggunakan format ....

a. 1721-A2

b. 1770S

c. 1770SS

d. 1770

Formulir SPT PPh Orang Pribadi 1770SS digunakan untuk melaporkan pajak penghasilan dari
berbagai jenis penghasilan, termasuk penghasilan dari pekerjaan, usaha, dan/atau profesi. Dalam
hal ini, Ahmad dapat menggunakan formulir ini untuk melaporkan penghasilan honorer dari SMKN,
sementara istri Ahmad dapat melaporkan penghasilan dari usaha salon kecantikannya. Formulir
1770SS biasanya digunakan untuk mereka yang memiliki lebih dari satu jenis penghasilan atau
memiliki penghasilan yang tidak hanya dari gaji dan tunjangan saja.

8. Tuan Mutakin memperoleh hadiah undian yang diperolehnya dengan cara undian sebesar
Rp150.000.000,00 tunai. Berapakah PPh final yang harus dipotong oleh Bank BCA,
adalah ....

a. Rp15.000.000,00

b. Rp30.000.000,00

c. Rp35.000.000,00

d. Rp37.500.000,00

Pajak Penghasilan final (PPh final) untuk hadiah undian di Indonesia biasanya
dikenakan sebesar 25% dari nilai hadiah. Oleh karena itu, untuk hadiah undian senilai
Rp150.000.000,00, PPh final yang harus dipotong adalah 25% dari nilai tersebut.

25% dari Rp150.000.000,00 = 0.25 x Rp150.000.000,00 = Rp37.500.000,00

9. Pada 23 Desember 2023 PKP “DEF” sebagai pabrikan menyerahkan barang hasil
produksinya dengan harga Rp100.000.000,00. Barang tersebut merupakan BKP yang
tergolong mewah dengan tarif PPnBM sebesar 40%. Harga jual setelah PPN dan PPn
BM adalah ....

a. Rp151.000.000,00
b. Rp150.000.000,00

c. Rp140.000.000,00

d. Rp155.400.000,00

Untuk menghitung harga jual setelah PPN dan PPnBM, kita perlu menambahkan PPN
dan PPnBM ke harga jual sebelumnya.

Harga jual sebelum PPN dan PPnBM = Rp100.000.000,00

1. PPN (PPN = 10% dari harga jual sebelum PPN dan PPnBM): PPN = 10% x
Rp100.000.000,00 = Rp10.000.000,00
2. PPnBM (PPnBM = 40% dari harga jual sebelum PPN dan PPnBM): PPnBM =
40% x Rp100.000.000,00 = Rp40.000.000,00

Maka, total PPN dan PPnBM yang harus ditambahkan adalah: Total PPN dan PPnBM =
Rp10.000.000,00 (PPN) + Rp40.000.000,00 (PPnBM) = Rp50.000.000,00

Jadi, harga jual setelah PPN dan PPnBM adalah: Harga jual setelah PPN dan PPnBM =
Harga jual sebelum PPN dan PPnBM + Total PPN dan PPnBM = Rp100.000.000,00 +
Rp50.000.000,00 = Rp150.000.000,00

10. Perhatikanlah pernyataan-pernyataan berikut :

1. Adanya perubahan PTKP PPh orang pribadi non pengusaha


2. Adanya perubahan lapisan tarif PPh orang pribadi
3. Adanya perubahan tarif PPh Badan
4. Adanya perubahan tarif PPh orang pribadi

Perubahan UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan pada klaster Pajak Penghasilan


adalah ....

a. 2-3-4

b. 1-2-4

c. 1-3-4

d. 1-2-3

11. Batas akhir pelaporan SPT 1770 tahun 2023 adalah tanggal ....

a. 30 April 2024
b. 31 Desember 2023

c. 31 Maret 2024

d. 10 Januari 2024

12. Tuan Iman dengan status K/2, pada tahun 2023 memiliki usaha dengan omset sebesar Rp
450.000.000,00 dengan biaya produksi sebesar Rp 380.000.000,00. Besarnya pajak yang
harus dibayar Tuan Iman tahun 2023 adalah ....

a. Rp 5.500.000,00

b. Tidak kena pajak

c. Rp 3.500.000,00

d. Rp 4.500.000,00

Untuk menghitung pajak yang harus dibayar oleh Tuan Iman pada tahun 2023,
perlu diperhatikan bahwa Tuan Iman memiliki status K/2, yang berarti usahanya
akan dikenakan tarif pajak penghasilan usaha (PPh Usaha) sebesar 1%.

Langkah pertama adalah menghitung laba usaha Tuan Iman, yaitu selisih antara
omset dan biaya produksi:

Laba Usaha = Omset - Biaya Produksi = Rp450.000.000,00 - Rp380.000.000,00 =


Rp70.000.000,00

Selanjutnya, pajak yang harus dibayar dapat dihitung sebagai 1% dari laba usaha:

Pajak yang harus dibayar = 1% x Laba Usaha = 1% x Rp70.000.000,00 =


Rp700.000,00

Jadi, besarnya pajak yang harus dibayar oleh Tuan Iman pada tahun 2023 adalah
Rp700.000,00. Oleh karena itu, pilihan jawaban yang sesuai adalah b. Tidak kena
pajak karena jumlah pajak yang harus dibayar Tuan Iman tahun 2023 tidak
melebihi batas non pajak.

13. Dalam UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan, WP OP yang memiliki peredaran bruto


tertentu tidak dikenai Pajak Penghasilan (PPh) atas bagian peredaran bruto sampai
dengan ....

a. Rp 600.000.000,00 dalam 1 Tahun Pajak

b. Rp 500.000.000,00 dalam 1 Tahun Pajak


c. Rp 54.000.000,00 dalam 1 Tahun Pajak

d. Rp 250.000.000,00 dalam 1 Tahun Pajak

14. Denda atas keterlambatan pelaporan SPT 1771 adalah sebesar ....

a. % perbulan

b. Rp 1.000.000,00

c. Rp 500.000,00

d. Rp 100.000,00

15. Agus Riyanto seorang karyawan memiliki tanggungan seorang anak angkat dan 2
mertua, sedangkan istrinya tidak bekerja. Maka besarnya PTKP Agus Riyanto adalah ....

a. Rp 72.000.000,00

b. Rp 58.500.000,00

c. Rp 67.500.000,00

d. Rp 63.000.000,00

Untuk menghitung Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Agus Riyanto, kita
perlu mengetahui batasan-batasan yang berlaku pada tahun tersebut.

Berdasarkan informasi yang diberikan, Agus Riyanto memiliki tanggungan


seorang anak angkat dan 2 mertua, dan istrinya tidak bekerja. Jadi, jumlah
tanggungan yang dapat diperhitungkan adalah 3 (anak angkat dan 2 mertua).

Untuk tahun 2023, PTKP untuk karyawan yang memiliki tanggungan adalah
sebagai berikut:

 PTKP untuk diri sendiri: Rp 54.000.000,00


 PTKP untuk tanggungan: Rp 4.500.000,00 (per tanggungan)

Jadi, total PTKP Agus Riyanto adalah: PTKP untuk diri sendiri + (PTKP per
tanggungan x jumlah tanggungan) = Rp 54.000.000,00 + (Rp 4.500.000,00 x 3) =
Rp 54.000.000,00 + Rp 13.500.000,00 = Rp 67.500.000,00

16. Batas akhir pembayaran Pajak Pertambahan Nilai bulan Maret 2024 adalah ....

a. 15 April 2024

b. 10 April 2024
c. 30 April 2024

d. 31 Maret 2024
17. Yang bukan merupakan latar belakang diterapkannya pajak karbon adalah ....

a. Menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menangani risiko perubahan iklim.

b. Merupakan langkah penting dalam mengendalikan dampak perubahan iklim.

c. Perubahan iklim merupakan ancaman dan tantangan bagi pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat Indonesia.

d. Emisi karbon merupakan yang merusak harus memberikan pemasukan kepada negara
sebagai kompensasi untuk mengatasi dampaknya

Pajak karbon biasanya diterapkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendorong
penggunaan energi bersih. Pernyataan tersebut lebih berfokus pada aspek pendapatan untuk
negara, sedangkan latar belakang utama diterapkannya pajak karbon adalah untuk
menangani risiko perubahan iklim, mengendalikan dampaknya, dan menjaga pertumbuhan
ekonomi serta kesejahteraan masyarakat dengan cara yang berkelanjutan (pilihan a, b, dan
c).

18. Laporan Keuangan Komersial PT ABC pada tahun 2021 menunjukkan penghasilan Rp
60 milyar, beban Rp 52 milyar, maka tarif pajak yang dikenakan pada PT. ABC
adalah ....

a. 28% dari Penghasilan Kena Pajak

b. 25% dari Penghasilan Kena Pajak

c. 2,5% dari Penghasilan Kena Pajak

d. 1% dari Omset

Untuk menghitung tarif pajak yang dikenakan pada PT ABC, perlu mengetahui
Penghasilan Kena Pajak (PKP), yang merupakan selisih antara penghasilan dan beban.

PKP = Penghasilan - Beban = Rp 60 milyar - Rp 52 milyar = Rp 8 milyar

Selanjutnya, untuk mengetahui tarif pajaknya, kita perlu mengetahui tarif pajak
penghasilan badan yang berlaku. Tarif pajak penghasilan badan untuk tahun 2021
adalah 25% dari Penghasilan Kena Pajak.

Jadi, jawaban yang benar adalah b. 25% dari Penghasilan Kena Pajak.
19. Pada tanggal 8 Maret 2024 Minimarket Omega menjual barang kena pajak sebesar Rp
111.000,00, harga sudah termasuk PPN. Berapa nilai PPN keluaran atas transaksi
tersebut ....

a. Rp 11.000,00

b. Rp 11.100,00

c. Rp 12.000,00

d. Rp 10.100,00

Untuk menghitung nilai PPN keluaran atas transaksi tersebut, pertama kita perlu
menentukan jumlah PPN yang terdapat dalam harga jual yang diberikan.

Diketahui harga jual termasuk PPN sebesar Rp 111.000,00. PPN yang terdapat dalam
harga tersebut dapat dihitung dengan mengurangi harga jual dengan nilai pajak yang
dikenakan. Karena tarif PPN adalah 10%, maka:

PPN = Harga Jual / (1 + Tarif PPN) = Rp 111.000,00 / (1 + 0,1) = Rp 111.000,00 / 1,1


= Rp 100.909,09

Selanjutnya, nilai PPN keluaran adalah selisih antara harga jual dan nilai PPN yang
terkandung di dalamnya:

Nilai PPN keluaran = Harga Jual - PPN = Rp 111.000,00 - Rp 100.909,09 = Rp


10.090,91

Namun, dalam praktik perhitungan pajak, nilai PPN akan dibulatkan. Oleh karena
itu, nilai PPN yang keluaran adalah sekitar Rp 10.100,00.

Jadi, jawaban yang paling mendekati adalah d. Rp 10.100,00.

20. Rismanto dengan status K/3, pada tahun 2023 memiliki penghasilan kena pajak sebesar
Rp 70.000.000,00. Besarnya pajak yang harus dibayar Rismanto tahun 2023 adalah ....

a. Rp 5.500.000,00

b. Rp 3.500.000,00

c. Tidak kena pajak

d. Rp 4.500.000,00
Untuk menghitung pajak yang harus dibayar oleh Rismanto pada tahun 2023, kita
perlu menggunakan tarif pajak penghasilan yang berlaku.

Dalam kasus ini, Rismanto memiliki status K/3, yang berarti tarif pajak penghasilan
yang dikenakan adalah 5%.

Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rismanto adalah Rp 70.000.000,00.

Maka, pajak yang harus dibayar adalah: Pajak = 5% x PKP = 5% x Rp 70.000.000,00


= Rp 3.500.000,00

Jadi, besarnya pajak yang harus dibayar oleh Rismanto pada tahun 2023 adalah Rp
3.500.000,00. Pilihan jawaban yang tepat adalah b. Rp 3.500.000,00.

21. Perubahan UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan pada klaster Pajak Penghasilan


adalah ....

a. 1-2-3

b. 1-3-4

c. 1-2-4

d. 2-3-4

22. Perhatikanlah pernyataan-pernyataan berikut:

1. Memperluas basis pajak


2. Menciptakan keadilan, kesetaraan, dan kepastian hukum
3. Penguatan administrasi perpajakan
4. Meningkatkan penerimaan pajak
5. Meningkatkan kepatuhan

Tujuan UU nomor 7 tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan adalah ....

a. 1-2-3-4

b. 2-3-4-5

c. 1-2-3-5

d. 1-2-4-5
Tujuan UU Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan adalah
mencakup pernyataan-pernyataan berikut:

 Memperluas basis pajak.


 Menciptakan keadilan, kesetaraan, dan kepastian hukum.
 Meningkatkan penerimaan pajak.
 Meningkatkan kepatuhan.

Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah d. 1-2-4-5.

23. Dengan keluarnya UU nomor 7 tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan
maka ....

a. Mengganti semua UU perpajakan yang ada

b. Tidak mempengaruhi UU Perpajakan yang ada

c. Menghapus beberapa pasal pada UU Perpajakan yang ada

d. Menghapus dan mengubah beberapa pasal pada UU Perpajakan yang ada

24. Jika berdasarkan perhitungan PPN masukan lebih besar daripada PPN keluaran maka
dicatat sebagai ....

a. Piutang PPN

b. Restitusi PPN

c. PPN kurang bayar

d. Utang PPN

25. Yang bukan merupakan klaster pada UU nomor 7 tahun 2021 tentang Harmonisasi
Peraturan Perpajakan adalah klaster ....

a. Cukai

b. Pajak Karbon

c. Program Pengungkapan Sukarela

d. PPnBM

Anda mungkin juga menyukai