Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

Sekalipun gerakan keluarga berencana sangat gencar di galakan, tetapi ada


sebagian kecuali masyarakat sangat mendambakan keturunan karena telah cukup
waktu untuk menanggungnya namun belum berhasil. Diperkirakan jumlah mereka
sekitar 10 % pasangan usia subur atau kurang sama dengan 7-8 juta orang. Kerisaun
mereka menyebabkan mereka sangat gelisah, dan terus berusaha dan pada berkali-kali
berganti dokter yang di dengarnya telah berhasil dalam menolong mereka yang
mendambakan kehamilan.
Penanganan pasangan mandul atau kurang subur ( infertilitas ) merupakan
masalah medis yang kompleks dan menyangkut beberapa disiplin ilmu kedokteran,
sehingga memerlukan konsultasi pemeriksaan yang kompleks pula.
Ilmu kedokteran masa kini baru berhasil menolong 50% pasangan infertile
memperoleh anak yang diinginkanya.itu berarti separuhnya lagi harus menempuh
hidup tanpa anak, mengangkat anak (adopsi), poligini atau bercerai. Berkat kemajuan
teknologi kedokteran, beberapa pasangan telah dimungkinkan memperoleh anak
dengan jalan inseminasi buatan donor, bayi tabung , atau membesarkan janin
didalam rahim wanita lain.
Dalam makalah ini akan di uraikan mengenai definisi, penyebab, pemeriksaan
pasangan infertilitas, penangannya dan asuhan keperawatan pada infertilitas.

1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. KONSEP PENYAKIT
1. DEFINISI
Infertilitas adalah setahun berumah tangga dengan
persetubuhan yang tidak memakai pelindung belum terjadi kehamilan.
Disebut infertilitas primer adalah kalau istri belum pernah
hamil walaupun bersenggama dan dihadapkan kepada kemungkinan
kehamilan selama 12 bulan. Sedangkan yang disebut infertilitas
sekunder adalah kalau istri pernah hamil, akan tetapi tidak terjadi
kehamilan lagi walaupun bersenggama dan dihadapkan kepada
kemunkinan kehamilan selama 12 bulan.

2. ETIOLOGI
Evaluasi terhadap pasangan infertilitas diasarankan kepada
mengidentifikasi penyebab infertilitas. Riwayat yang teliti bisa
membantu mengarahkan evaluasi, tetapi penting memeriksa hitung
sperma, ada tidaknya ovulasi, dan patensi dari tuba fallopii sebelum
memulai sembarang pengobatan.
1) Sebab-sebab infertilitas:
Penyakit saluran telur 25 - 50%
Anovulasi 20 - 40%
Factor pria 40%
Factor seviks 5 - 10%
Uterus / endometrium 5 - 10%
(mis : defek fase luteal )
Tidak diketahui 10% Kombinasi
2) Factor-faktor penyebab kemandulan adalah :
Factor wanita sekitar 60% - 75%.
Factor vagina 3% - 5%
Serviks 1% - 10%
Uterus 4% - 5%

2
Tuba fallopii 65% - 80%
Ovarium 5% - 10%
Peritoneum 5% - 10%

3) Factor suami sekitar 30% sampai 40%


Dalam melakukan pemecahan masalah pasangan
mandul secara umum dapat dilakukan :.
Factor pria sekurang kurangnya sebagai bertanggung jawab
terhadap infertilitas pada samapi 50% pasangan infertil
berbagai kondisi bisa menuju kepada infertilitas pria.
Sebab-sebab infertilitas pada pria :
Infeksi
Prostatitis, epididimis, parotitis.
Kerusakan pada testis
Varikokel
Panas suhu skrotum yang tinggi bias menurunkan jumlah
dan mortiliyas sperma.
Obat-obatan
Mariyuana
Kemoterapi
Tembakau
Alcohol : bisa menurunkan testoteron, juga bisa
mengurangi libido.
Ejakulasi retrograde
Hipospadia
Radiasi
Kongnital
Kelainan kromosom, Disfungsi seksual
Pernah vasektomi, Anti body dnti sperma

3
3. PEMERIKSAAN PASANGAN INFERTIL

a. Syarat-syarat pemeriksaan
Setiap pasangan infertile harus diperlakukan sebagai satu
kesatuan. Itu berarti, kalau istri saja sedangkan istrinya tidak mau di
periksa, maka pasangan itu tidak diperiksa.
Adapun syarat-syarat pemeriksaan pasangan infertil adalah
sebagai berikut :
1) Istri yang berumur antara 20-30 tahun baru akan diperiksa setelah
berusaha mendapat anak selama 12 bulan. Pemeriksaan bisa
dilakukan lebih dini bila :
a) Pernah mengalami keguguran berulang,
b) Diketahui mengidap kelainan endokrin,
c) Pernah mengalami rongga panggul atau rongga perut, dan
d) Pernah mengalami bedah ginekologi.
2) istri yang berumur antara 31-35 tahun dapat diperiksa pada
kesempatan pertama pasangan itu dating ke dokter
3) pasangan infertile yang berumur 36-40 tahun hanya dilakukan
pemeriksaan infertilitas kalau belum mempunyai anak dari
perkawinan ini.
4) Pemeriksaan infertilitas tidak dilakukan pada pasangan infertile
yang tidak satu pasangan anggotannya mengidap penyakit yang
membahayakan kesehatan istri dan anaknya.

b. Pemeriksaan masalah-masalah infertilitas


Masalah-masalah infertilitas yang penting adalah (1) masalah air
mani, (2) masalah vagina, (3) masalah serviks, (4) masalah uterus, (5)
masalah tuba, (6) masalah ovarium, dan (7) masalah peritoneum.

4
4. PENANGANAN INFERTILITAS
Penanganan terhadap infertilitas diarahkan kepada penyebab.
Saluran telur yang tidak paten biasanya disebabkan oleh penyakit
radang panggul (PRP). Tiap episode PRP meningkatkan risiko
infertitlitas. Dengan PRP episode pertama terdapat 10-15% risiko
kemandulan ; dengan episode kedua risiko meningkat menjadi 25%,
dan setelah episode ketiga resiko meningkat lagi menjadi 50%.
Melepaskan adhesi-adhesi (lisis) saluran telur dan rekonstruksinya
dengan laparotomi atau laparoskopi bisa mengembalikan patensi tuba.
Namun, patensi tuba tidak menjamin kebersihan menjadi hamil.
Anovulsi atau oligo-ovulasi adalah penyebab infertilitas yang
paling umum. Keberhailan pengobatan anovulasi bergantung kepada
penyebabnya. Adalah penting untuk menyingkirkan latar belakang
gangguan-gangguan endokrin sebelum terapi. Wanita yang kegemukan
seringkali mempunyai penyakit ovarium polikistik disertai anovulasi.
Pasien-pasien ini mempunyai kadar LH yang tetap tinggi dengan kadar
androgen yang tinggi, yang menyebabkan anovulasi. pengobatan
dengan sitras klommifen diindikasikan sebagai langkah pertama wanita
yang terlalu kurus (anoreksia nervosa, penari balet, penari,
dsb)seringkali akan mengalami anovulasi, tetapi mekanisme yang
menyerti anovulasi pada mereka berbeda dengan mekanisme pada
pasien-pasien gemuk.

5
5. PENATALAKSANAN INFERTILITAS

PASANGAN MANDUL (INFERTILITAS)


Merupakan kesatuan biologis.

ANAMNESA UMUM KECANDUAN DALAM


Berapa lama kawin Perokok
Tentang hubungan seks Peminum
Apakah infeksi Narkotik
-penyakit hubungan seks
-operasi alat kandungan
genetalia luar

PEMERIKSAAN DASAR UMUM


Fisik umum suami/istri
Laboratorium dasar
Roentgen/ultrasonografi.

PEMERIKSAAN KHUSUS WANITA PEMERIKSAAN KHUSUS


Cairan serviks Penis kelainan anatomi
-Imunologis -ejakulasi terbalik
-Shim Huhner Testis kelainan anatomi
Mikrokuretage -kelinan pem. darah
Partubasi
Hiteroskopi
Histerosalpingografi
Tes terjadinya ovulasi
laparoskopi

PENGOBATAN PASANGAN KURANG SUBUR


Bersifat spesialis
Pengobatan kompleks
Dengan obat khusus
Dengan tindakan operasi

SIKAP BIDAN DI DESA/POLINDES


Melakukan rujukan
Memberikan nasehat

6
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN
1. Anamnesa umum( bersama ) :
Berapa usia perkawinan
Umur istri dan suami
Frekuensi hubungan seks
Tingkat kepuasan seks
Tehnik hubungan seks
Apakah masing-masin pernah kawin
Apakah pernah menderita penyakit yang mungkin dapat
menurunkan kesuburan seperti penyakit hubungan seks atau pernah
mengalami oprasi.

2. Anamnesa khusus :
a. Anamnesa khusus istri :
Berapa umur saat menarche
Apakah haid teratur
Berapa lama terjadi pendarahan.
Apakah terdapat gumpalan darah
Apakah disertai rasa nyeri saat
menstruasi
Apakah keputihan
Apakah terdapat kontak berdarah.
Riwayat alat reprodruksi.
Apakah pernah mengalami oprasi
alat genetelia
Apakah pernah memakai KB-
IUCD
Apakah pernah keguguran.

7
Apakah pernah infeksi genetelia.
b. Anamnesa suami :
Bagaimana tingkat ereksi
Apakah pernah mengalami penyakit
hubungan seksual
Apakah pernah menderita penyakit mump
(parotitus epidemika) waktu kecil
Infertilitas primer yaitu suatu pasangan yang sudah menikah
selama 1 tahun dan bersenggama namun belum menghasilkan keturunan.

2. DIAGNOSA

A. KESIAPAN DALAM PENINGKATAN KONSEP DIRI PADA


INFERTILITAS
NANDA (READINESS FOR ENHANCED SELF KONCEPT)
Pengertian : pola persepsi atau ide mengenai diri yang mencukupi
untuk kesejahteraan dan dapat diperkuat.
Batasan karateristik :
Mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan konsep diri
Bertindak sesuai dengan ekspresi perasaan dan pikiran
Mengekpresikan percaya diri untuk melakukan
Menerima kekuatan dan keterbatasan

B. RISIKO HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL PADA INFERTILITAS


NANDA (RISK FOR SITUASIONAL LOW SELF)
Pengertian : risiko berkembangnya persepsi diri yang negative dalam
berespons terhadap situasi yang sedang terjadi (spesifik )
Factor risiko :
Perubahan perkembangan (spesifik)
Gangguan gambaran diri
Perubahan peran social (spesifik)
Riwayat kekerasan, penolakan, ditinggal
Kurang pengakuan

8
Gagal atau penolakan
Penyakit fisik (spesifik)

C. POLA SEKSUAL TIDAK EFEKTIF PADA INFERTILITAS


NANDA (INFEFCTIFE SEXUALITY PATTERN)
Pengertian : mengekspresikan keprihatinan atas penghargaan terhadap
seksualitas
Batasan karateristik :
Melaporkan kesulitan, keterbatasan atau perubahan dalam
prilaku atau aktifitas seksual
Faktor yang berhubungan :
Kurang orang yang berarti
Konflik dengan orientasi seksual atau pilihan seksual
Kerusakan hubungan dengan orang yang berarti

9
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN

Di bidang reproduksi, infertilitas diartikan sebagai kekurang


mampuan pasangan untuk menghasilkan keturunan, bukanlah ketidakmampuan
mutlak untuk memiliki keturunan. Jadi, pasangan suami istri
dikategorikan mengalami infertilitas bila tidak juga mengalami pembuahan,
sekalipun sudah melakukan hubungan seksual secara teratur - tanpa kontrasepsi
- dalam periode setahun. Sedangkan kemandulan atau sterilitas adalah perempuan
yang rahimnya telah diangkat atau laki-laki yang telah dikebiri (dikastrasi).infertilitas
terbagi menjadi infertilitas primer dan infertilitas sekunder. Infertilitas primer adalah
bila pasangan tersebut belum pernah mengalami kehamilan sama sekali, sedangkan
infertilitas sekunder adalah bila pasangan tersebut sudah memiliki anak, kemudian
memakai kontrasepsi namun setelah di lepas selama satu tahun belum juga hamil.

2. SARAN

Setiap pasangan suami istri pasti mendambakan anak dari hasil perkawinannya
itu, anak adalah merupakan suatu pelengkap dari sebuah keluarga inti,tanpa anak
pasangan suami istri tersebut belum bisa dikatakan sebuah keluarga inti/lengkap.
Namun, sebuah keluarga berencana demi kesehatan tidak pernah lengkap tanpa
penanggulangan masalah infertilitas. Ditinjau dari sudut kesehatanya, keluarga
berencana harus meliputi pencegahan dan pengobatan infertilitas, apalagi kalau
kejadiannya sebelum pasangan memperoleh anak-anak yang diharapkan.

Beberapa saran untuk pasangan kurang subur :

Mengubah tehnik hubungan seks, dapat memperhatikan masa subur istri.


Memilih makanan yang dapat meningkatkan kesuburan suami-istri.

10
Menghitung masa minggu subur dengan jalan menggunakan termokauter
khusus atau menghitung melalui hari pertama dating bulan.

11

Anda mungkin juga menyukai