Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayahnya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya yan berjudul Teori Keperawatan Dorothea Elizabeth
Orem.
Makalah ini berisikan informasi definisi keperawatan menurut Dorothea Elizabeth
Orem atau yang lebih khususnya membahas model keperawatan Dorothea Elizabeth
Orem, serta konsep utama Teori Dorothea Elizabeth Orem. Diharapkan makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang definisi keperawatan Dorothea Elizabeth
Orem. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,untuk itu penulis
mengharapkan masukan-masukan dan motivasi dari pembaca dalam penyempurnaan ataupun
perbaikan sehingga makalah ini dapat menjadi lebih baik, akhirnya penulis berharap
walaupun masih ada kekurangan kiranya dapat memberikan manfaat kepada pembaca
ataupun pihak yang membutuhkan.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar
keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis,
dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-
bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi
klien, antara lain dengan menggunakan model-model keperawatan dalam proses
keperawatan dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan
kebutuhan.
Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal dengan Model Self Care (perawatan
diri) memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari
suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar
dengan tujuan mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan
keadaan sehat dan sakit, yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri
sendiri.
Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam
keperawatan di antaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan. Self
Care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai
pedoman dalam tindakan, setiap manusia menghendaki adanya Self Care (perawatan diri)
dan sebagai bagian dari kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar manusia menurut
Abraham Maslow dalam Teori Hierarki kebutuhan masyarakat bahwa setiap manusia
memiliki lima dasar kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis (makan, minum),
keamanan,cinta, harga diri dan aktualisasi diri. Seseorang mempunyai hak dan tanggung
jawab dalam perawatan diri sendiri dan orang lain dalam memelihara kesejahteraan, Self
Care (perawatan diri) merupakan perubahan tingkah laku secara lambat dan terus menerus
1
didukung atas pengalaman sosial sebagai hubungan interpersonal (hubungan antara satu
individu dengan individu lain), hubungan interpersonal dimana ketika kita berkomunikasi,
kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan sekedar hubungan
interpesonal. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menuntukan conten (isi pesan)
melainkan juga menentukan relationship (hubungan).
B. Perumusan Masalah
1. Menjelaskan biografi Dorothea E. Orem
2. Menjelaskan teori yang dikemukakan olehDorothea Orem meliputi : teori self
care,teori self care deficit, teori nursing system.
3. Menjelaskan model keperawatan Dorothea E. Orem secara umum.
4. Menjelaskan perbedaan Teori Orem dan Proses Keperawatan
5. Menjelaskan kekuatan dan kelemahan Teori Orem
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mengetahui tentang Model, konsep dan teori keperawatan
Dorothea Elizabeth Orem
2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa dapat mengetahui atau menguasai tentang Model, konsep dan
teori keperawatan menurut para ahli dan mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
9. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori,
yaitu ; Theory self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.
2. Pengertian Keperawatan
1) Self Care
Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic
sesuai dengan kebutuhan
4
Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh
seorang perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan
keberadaannya , keadaan kesehatan dan kesempurnaan.
Model Orem's menyebutkan ada beberapa kebutuhan self care yang disebutkan
sebagai keperluan self care (self care requisite), yaitu :
1) Universal self care requisite ; keperluan self care universal dan ada pada setiap
manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusiaan dan proses kehidupan,
5
biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia. Universal requisite yang
dimaksudkan adalah :
a. Pemeliaharaan kecukupan intake udara
b.Pemeliharaan kecukupan intake cairan
c. Pemeliaharaan kecukupan makanan
d.Pemeliaharaan keseimabnagn antara aktifitas dan istirahat
e. Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan dan
kesejahteraan manusia
f. Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses- proses eliminasi.
g.Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan ke dalam
kelompok sosial sesuai dengan potensi seseorang, keterbatasan seseorang
dan keinginan seseorang untuk menjadi normal.
3) Health deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang tidak
sehat dan merupakan kebutuhan- kebutuhan yang menjadi nyata karena sakit
atau ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam perilaku self
care.
6
2) Self Care Deficit
Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang
menggambarkan kapan keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan
keperawatan pada saat perawatan yang dibutuhkan. Bila dewasa (pada kasus
ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu atau keterbatasan dalam
melakukan self care yang efektif
3) Nursing system
7
b. The Partly compensantory system
d. Metode bantuan
a. Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
memperthankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau
trauma atu koping dan efeknya.
8
b. Sehat : kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn self
care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas
structural fungsi dan perkembangan.
c. Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan
keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak
spesifik.
d. Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang
dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat
dalam mempertahankan self care yang mencakup integritas struktural,
fungsi dan perkembangan.
Menurut Orem (1991), proses keperawatan adalah istilah yang digunakan oleh
perawat untuk menunjukkan proses profesional-teknologi dari tindakan
keperawatan beserta proses perencanaan dan evaluasi
9
Tahap ini menjelaskan mengapa keperawatan diperlukan. Analisa dan
interprestasi membuat keputusan tentang perawatan dini, juga memberikan
manajemen kasus.
Diagnosa keperawatan penting untuk pemeriksaan dan pengumpulan data
tentang kemampuan pasien dalam perawatan diri dan kebutuhan akan terapi
perawatan diri serta hubungan antara keduanya (Orem, 1991, hal. 270)
Merancang system keperawatan yang efektif dan efisien menghasilkan data yang
valid tentang kondisi pasien. Rancangan ini termasuk peran dari perawat dan
pasien dalam hubungan melakukan self care, mengatur kebutuhan terapi
perawatan diri , melindungi pengembangan kemampuan perawatan diri. ( Orem,
1991)
10
1) Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat
memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
2) Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi
tuntutan self care.
3) Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan
asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care
deficit apapun dihilangkan.
11
7. Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan
1. Manusia
Model Orem membahas dengan jelas individu dan berfokus pada diri dan
perawatan diri. Namun demikian, seseorang dianggap paling ekslusif dalam
kontek ini sedangkan kompleksitas perawatan manusia dan tindakan manusia
tidak dipertimbangkan. Dalam hal ini, model tersebut berada dalam kategori
yang didefinisikan sebagai paradigma total, bahwa manusia dianggap sebagai
sejumlah kebutuhan perawatan diri.
2. Lingkungan
Lingkungan juga dibahas dengan jelas dalam model ini. Namun, hal ini
terutama dianggap sebagai situasi tempat terjadinya perawatan diri atau
kurangnya perawatan diri.
Ide ini juga terdapat dalam model tersebut, namun dibahas dalam kaitannya
dengan perawatan diri. Alasannya bahwa jika individu dalam keadaan sehat
mereka dapat memenuhi sendiri deficit perawatan diri yang mereka alami.
Sebaliknya jika mereka sakit atau cedera, orang tersebut bergeser dari status
agens perawtan diri menjadi status pasien atau penerima asuhan. Penyamaan
sehat dengan perawatan diri dalam hal ini berarti sehat sakit tidak dibahas
dalam konsep yang berbeda. Akan timbul masalah disini jika orang yang sehat
tidak dapat melakukan perawatan untuk dirinya sendiri.
12
4. Keperawatan
Model ini membahas dengan cara yang jelas dan sistematik sifat dari
keperawatan dan kerangka kerja untuk memberikan asuhan keperawatan. Harus
diketahui bahwa hal tersebut ditampilkan dalam bentuk pendekatan mekanistik
berdasarkan pendekatan supportif-edukatif, kompensasi partial, dan
kompensasi total. Pendekatan tersebut merupakan pendekatan langsung yang
dapat ditatalaksanakan.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model konsep atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua
manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk
memperolehya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui
potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya
dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan.
Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini diperlukan suatu
pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga
diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang therapeutik.
14
DAFTAR PUSTAKA
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta : EGC
Marriner Tomey, Ann ., Raile Alligood, Martha . 2002. Nursing Theorist and Their Work.
United State of America : Mosby Elsevier
Goerge, B. Julia. 1995. Nursing Theories The base for Professional Nursing Practice.
Fourth Edition
http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/teori -keperawatan -orem -
pada.html#.ShnqxWcTI9Q
http://www.kapukonline.com/2012/02/konsepkeperawatandorotheaeorem.html
15