Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ILMU KEPERAWATAN DASAR I

Nursing Teory : Dorothea Elizabeth Orem

Disusun Oleh :

1. Nurwinda Rahmadhani (131311133113)


2. Nian Zihrul Hidayat E (131311133114)
3. Eva Elmiyatin (131311133115)
4. Anis Fauziah (131311133116)
5. Fildzah Cindra Yunita (131311133117)
6. Yoga Aji Pradana (131311133118)
7. Nurul Istifaizah (131311133119)
8. Arvian Cahya A (131311133120)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayahnya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya yan berjudul Teori Keperawatan Dorothea Elizabeth
Orem.
Makalah ini berisikan informasi definisi keperawatan menurut Dorothea Elizabeth
Orem atau yang lebih khususnya membahas model keperawatan Dorothea Elizabeth
Orem, serta konsep utama Teori Dorothea Elizabeth Orem. Diharapkan makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang definisi keperawatan Dorothea Elizabeth
Orem. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,untuk itu penulis
mengharapkan masukan-masukan dan motivasi dari pembaca dalam penyempurnaan ataupun
perbaikan sehingga makalah ini dapat menjadi lebih baik, akhirnya penulis berharap
walaupun masih ada kekurangan kiranya dapat memberikan manfaat kepada pembaca
ataupun pihak yang membutuhkan.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.

Surabaya, 18 Oktober 2013


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Cover judul ......................................................................................................................... i


Kata Pengantar .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .......................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN

1. Biografi Dorothea Elizabeth Orem ............................................................... 3


2. Pengertian keperawatan .................................................................................... 4
3. Teori system keperawatan Orems ................................................................... 4
4. Keyakinan dan nilai-nilai .................................................................................. 8
5. Teori Orems dan proses keperawatan ............................................................. 9
6. Tujuan keperawatan pada model Orems ......................................................... 10
7. Hubungan model dengan Paradigma keperawatan ........................................... 12
8. Kekuatan dan kelemahan Teori orem ............................................................... 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 14
B. Daftar Pustaka .................................................................................................. 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar
keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis,
dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-
bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi
klien, antara lain dengan menggunakan model-model keperawatan dalam proses
keperawatan dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan
kebutuhan.
Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal dengan Model Self Care (perawatan
diri) memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari
suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar
dengan tujuan mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan
keadaan sehat dan sakit, yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri
sendiri.
Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam
keperawatan di antaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan. Self
Care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai
pedoman dalam tindakan, setiap manusia menghendaki adanya Self Care (perawatan diri)
dan sebagai bagian dari kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar manusia menurut
Abraham Maslow dalam Teori Hierarki kebutuhan masyarakat bahwa setiap manusia
memiliki lima dasar kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis (makan, minum),
keamanan,cinta, harga diri dan aktualisasi diri. Seseorang mempunyai hak dan tanggung
jawab dalam perawatan diri sendiri dan orang lain dalam memelihara kesejahteraan, Self
Care (perawatan diri) merupakan perubahan tingkah laku secara lambat dan terus menerus

1
didukung atas pengalaman sosial sebagai hubungan interpersonal (hubungan antara satu
individu dengan individu lain), hubungan interpersonal dimana ketika kita berkomunikasi,
kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan sekedar hubungan
interpesonal. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menuntukan conten (isi pesan)
melainkan juga menentukan relationship (hubungan).

B. Perumusan Masalah
1. Menjelaskan biografi Dorothea E. Orem
2. Menjelaskan teori yang dikemukakan olehDorothea Orem meliputi : teori self
care,teori self care deficit, teori nursing system.
3. Menjelaskan model keperawatan Dorothea E. Orem secara umum.
4. Menjelaskan perbedaan Teori Orem dan Proses Keperawatan
5. Menjelaskan kekuatan dan kelemahan Teori Orem

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mengetahui tentang Model, konsep dan teori keperawatan
Dorothea Elizabeth Orem
2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa dapat mengetahui atau menguasai tentang Model, konsep dan
teori keperawatan menurut para ahli dan mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Biografi Dorothea Elizabeth Orem

Dorothea E. Orem pendidikan sekolah perawatan di rumah sakit Providence di


Washington DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master tahun 1939
pendidikan keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas Katolik di Amerika
selama perjalanan kariernya ia telah bekerja sebagai staf perawat, perawat tugas
pribadi, pendidik, administrasi keperawatan dan sebagai konsultan (1970).

1. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada bagian


pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan
keperawatan
2. Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali
3. Tahun 1965 bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika membentuk
model teori keperawatan komunitas
4. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan,
yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan
5. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa
6. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik
Amerika tentang teori keperawatan
7. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan
diri sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun
1971).
8. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama
diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.

3
9. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori,
yaitu ; Theory self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.

2. Pengertian Keperawatan

Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem's adalah :

"Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh


individu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan
kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik
sehat maupun sakit " (Orem's, 1980).

Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-


kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebtuhan itu
sendiri, kecuali bila tidak mampu.

3. Teori Sistem Keperawatan Orem

Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan


menolong keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self
Care Deficit of Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori
yaitu :

1) Self Care

Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic
sesuai dengan kebutuhan

4
Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh
seorang perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan
keberadaannya , keadaan kesehatan dan kesempurnaan.

Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang


dalam memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi
hubungan antar pembeli self care dengan penerima self care dalam hubungan
terapi. Orem mengemukakan tiga kategori / persyaratan self care yaitu :
persyaratan universal, persyaratan pengembangan dan persyaratan kesehatan.

Penekanan teori self care secara umum :

a. Pemeliharaan intake udara


b. Pemeliharaan intake air
c. Pemeliharaan intake makanan
d. Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi
e. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
f. Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial
g. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia
h. Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial
sesuai dengan potensinya.

Tiga kategori self care

Model Orem's menyebutkan ada beberapa kebutuhan self care yang disebutkan
sebagai keperluan self care (self care requisite), yaitu :

1) Universal self care requisite ; keperluan self care universal dan ada pada setiap
manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusiaan dan proses kehidupan,

5
biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia. Universal requisite yang
dimaksudkan adalah :
a. Pemeliaharaan kecukupan intake udara
b.Pemeliharaan kecukupan intake cairan
c. Pemeliaharaan kecukupan makanan
d.Pemeliaharaan keseimabnagn antara aktifitas dan istirahat
e. Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan dan
kesejahteraan manusia
f. Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses- proses eliminasi.
g.Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan ke dalam
kelompok sosial sesuai dengan potensi seseorang, keterbatasan seseorang
dan keinginan seseorang untuk menjadi normal.

2) Developmental self care requisite : terjadi berhubungn dengan tingkat


perkembangn individu dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal yang
berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan.

3) Health deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang tidak
sehat dan merupakan kebutuhan- kebutuhan yang menjadi nyata karena sakit
atau ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam perilaku self
care.

6
2) Self Care Deficit

Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang
menggambarkan kapan keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan
keperawatan pada saat perawatan yang dibutuhkan. Bila dewasa (pada kasus
ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu atau keterbatasan dalam
melakukan self care yang efektif

Teori self care deficit diterapkan bila :

a. Anak belum dewasa


b. Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan
c. Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa
yang akan datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan
peningkatan kebutuhan.

3) Nursing system

Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat


dipenuhi oleh perawat, pasien atau keduanya. Nursing system ditentukan atau
direncanakan berdasarkan kebutuhan "Self Care" dan kemampuan pasien
untuk menjalani aktifitas "Self Care".

Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :

a. The Wholly compensatory system

Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu


mengontrol dan memantau lingkungannya dan berespon terhadap
rangsangan.

7
b. The Partly compensantory system

Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan


gerak karena sakit atau kecelakaan.

c. The supportive - Educative system

Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk


dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.

d. Metode bantuan

Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui lima


metode bantuan yang meliputi :

Acting atau melakukan sesuatu untuk klien


Mengajarkan klien
Mengarahkan klien
Mensupport klien
Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan
berkembang.

4. Keyakinan dan nilai - nilai

Kenyakianan Orem's tentang empat konsep utama keperawatan adalah :

a. Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
memperthankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau
trauma atu koping dan efeknya.

8
b. Sehat : kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn self
care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas
structural fungsi dan perkembangan.
c. Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan
keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak
spesifik.
d. Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang
dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat
dalam mempertahankan self care yang mencakup integritas struktural,
fungsi dan perkembangan.

5. Teori Orems dan Proses Keperawatan

Menurut Orem (1991), proses keperawatan adalah istilah yang digunakan oleh
perawat untuk menunjukkan proses profesional-teknologi dari tindakan
keperawatan beserta proses perencanaan dan evaluasi

Perbandingan antara proses keperawatan Orem dengan proses keperawatan

Proses Keperawatan Proses Keperawatan Orem

1. Pengkajian 1. Diagnosa dan resep dokter


2. Diagnosa keperawatan 2. Merancang system keperawatan dan
3. Perencanaan perencanaan untuk melaksanakan self care
4. Implementasi 3. Produksi dan manajemen system keperawatan
5. Evaluasi

Orem (1991) menjelaskan tiga tahap proses keperawatan yaitu:


Step 1 : Diagnosa dan resep keperawatan

9
Tahap ini menjelaskan mengapa keperawatan diperlukan. Analisa dan
interprestasi membuat keputusan tentang perawatan dini, juga memberikan
manajemen kasus.
Diagnosa keperawatan penting untuk pemeriksaan dan pengumpulan data
tentang kemampuan pasien dalam perawatan diri dan kebutuhan akan terapi
perawatan diri serta hubungan antara keduanya (Orem, 1991, hal. 270)

Step 2 : Merancang system keperawatan dan merencanakan pelaksanaan


perawatan diri

Merancang system keperawatan yang efektif dan efisien menghasilkan data yang
valid tentang kondisi pasien. Rancangan ini termasuk peran dari perawat dan
pasien dalam hubungan melakukan self care, mengatur kebutuhan terapi
perawatan diri , melindungi pengembangan kemampuan perawatan diri. ( Orem,
1991)

Step 3 : Produksi dan manajemen sistem keperawatan (Planning and Controlling)

Pengaturan system keperawatan dihasilkan ketika berinteraksi dengan pasien


secara terus menerus untuk mencapai kemampuan terapi perawatan diri yang telah
ditentukan dan mengatur kemampuan untuk mengembangkan perawatan diri. Di
tahap ini, tindakan perawat adalah menghasilkan dan mengatur system
keperawatan. (Orem, 1991)

6. Tujuan keperawatan pada model Orems


A. Tujuan keperawatan pada model Orems secara umum adalah :

10
1) Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat
memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
2) Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi
tuntutan self care.
3) Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan
asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care
deficit apapun dihilangkan.

Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung dapat


memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.

B. Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam praktek


keperawatan keluarga / komunitas adalah :
1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara
terapeutik
2. Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri
3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang
mengalami gangguan secara kompeten.

Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's


yang diterapkan pada praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah :

1. Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga


2. Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
3. Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu
mengantisipasi perubahan yang terjadi
4. Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang
dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.

11
7. Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan

1. Manusia

Model Orem membahas dengan jelas individu dan berfokus pada diri dan
perawatan diri. Namun demikian, seseorang dianggap paling ekslusif dalam
kontek ini sedangkan kompleksitas perawatan manusia dan tindakan manusia
tidak dipertimbangkan. Dalam hal ini, model tersebut berada dalam kategori
yang didefinisikan sebagai paradigma total, bahwa manusia dianggap sebagai
sejumlah kebutuhan perawatan diri.

2. Lingkungan

Lingkungan juga dibahas dengan jelas dalam model ini. Namun, hal ini
terutama dianggap sebagai situasi tempat terjadinya perawatan diri atau
kurangnya perawatan diri.

3. Sehat dan Sakit

Ide ini juga terdapat dalam model tersebut, namun dibahas dalam kaitannya
dengan perawatan diri. Alasannya bahwa jika individu dalam keadaan sehat
mereka dapat memenuhi sendiri deficit perawatan diri yang mereka alami.
Sebaliknya jika mereka sakit atau cedera, orang tersebut bergeser dari status
agens perawtan diri menjadi status pasien atau penerima asuhan. Penyamaan
sehat dengan perawatan diri dalam hal ini berarti sehat sakit tidak dibahas
dalam konsep yang berbeda. Akan timbul masalah disini jika orang yang sehat
tidak dapat melakukan perawatan untuk dirinya sendiri.

12
4. Keperawatan

Model ini membahas dengan cara yang jelas dan sistematik sifat dari
keperawatan dan kerangka kerja untuk memberikan asuhan keperawatan. Harus
diketahui bahwa hal tersebut ditampilkan dalam bentuk pendekatan mekanistik
berdasarkan pendekatan supportif-edukatif, kompensasi partial, dan
kompensasi total. Pendekatan tersebut merupakan pendekatan langsung yang
dapat ditatalaksanakan.

8. Kekuatan Dan Kelemahan Teori Orem

Teori Orem menyediakan dasar yang komprehensif untuk tindakan


keperawatan. Teori ini dapat digunakan dalam keperawatan profesional pada
area pendidikan, tindakan klinis, administrasi, riset, dan system informasi
keperawatan.
Kekuatan umum yang dimiliki teori ini adalah aplikasinya untuk pelaksanaan
praktek keperawatan sebagai pekerja klinik baru. Konsep self-care, nursing
system, dan self-care deficit mudah dipahami oleh mahasiswa keperawatan
dan dapat dikembangkan dengan ilmu pengetahuan dan penelitian.
Kelemahan dari model Orem adalah ia berpendapat bahwa kesehatan bersifat
statis, namun dalam kenyataannya kesehatan itu bersifat dinamis dan selalu
berubah.
Kesan lain dari model konsep ini adalah untuk penempatan pasien
dalam system mencakup kapasitas individu untuk gerakan fisik.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan mempelajari model konsep atau teori keperawatan sebagaimana


disampaikan dimuka maka dapat disimpulkan bahwa perawat harus memahami apa yang
harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya secara
tepat dan benar. Asuhan keperawatan dengan pemilihan model konsep atau teori
keperawatan yang sesuai dengan karakteristik klien dapat memberikan asuhan keperawatan
yang relevan .

Model konsep atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua
manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk
memperolehya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui
potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya
dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan.

Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini diperlukan suatu
pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga
diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang therapeutik.

14
DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta : EGC
Marriner Tomey, Ann ., Raile Alligood, Martha . 2002. Nursing Theorist and Their Work.
United State of America : Mosby Elsevier
Goerge, B. Julia. 1995. Nursing Theories The base for Professional Nursing Practice.
Fourth Edition
http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/teori -keperawatan -orem -
pada.html#.ShnqxWcTI9Q
http://www.kapukonline.com/2012/02/konsepkeperawatandorotheaeorem.html

15

Anda mungkin juga menyukai