Anda di halaman 1dari 22

ABORTUS

TOPIK BAHASAN
• Definisi Abortus
• Klasifikasi Abortus
• Etiologi Abortus
• Patofisiologi Abortus
• Manifestasi Klinis Abortus
• Pemeriksaan Diagnostik Abortus
• Penatalaksanaan Abortus
• Komplikasi Abortus
• Prognosis Abortus
• WOC
• Asuhan Keperawatan pada Pasien Abortus
DEFINISI
• Abortus sebagai pengakhiran kehamilan
sebelum janin mencapai berat 500 g atau usia
kehamilan 20 minggu ( WHO, 1998 )
• Aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup diluar kandungan
(Mochtar, 2002)
KLASIFIKASI
Secara Klinis Berdasarkan Penyebabnya
1. Abortus iminens (Keguguran 1. Abortus spontan
mengancam) 2. Abortus buatan
2. Abortus insipiens (Keguguran
berlangsung)
a. Abortus buatan menurut
kaidah ilmu
3. Abortus inkompletus (Keguguran
tidak lengkap) b. Abortus buatan kriminal
4. Abortus kompletus (Keguguran
lengkap)
5. Missed abortion (Abortus
tertunda)
6. Abortus habitualis (Keguguran
berulang)
ETIOLOGI
1. Faktor janin
• Kelainan telur, telur kosong (Blighted ovum),
kerusakan embrio, atau kelainan kromosom
(monosomi, trisomi, atau poliploidi)
• Embrio dengan kelainan lokal
• Abnormalitas pembentukan plasenta
(hipoplasi trofoblas)
2. Faktor Maternal 3. Faktor eksternal
• Infeksi maternal • Radiasi
• Penyakit vaskuler • Obat-obatan
seperti hipertensi • Bahan-bahan kimia
vaskular
• Kelainan endokrin
• Faktor Imunologis
• Trauma
• Kelainan uterus
PATOFISIOLOGI
Pada awal abortus terjadilah perdarahan
dalam desidua basalis diikuti oleh nekrosis
jaringan di sekitarnya menyebabkan hasil
konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya
menyebabkan uterus berkontraksi
untuk mengeluarkan isinya
MANIFESTASI KLINIS
Abortus Iminens
Abortus Kompletus
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
• Pemeriksaan ultrasonografi atau doppler
• Pemeriksaan kadar fibrinogen pada missed abortion
• Tes Kehamilan
PENATALAKSANAAN
1. Abortus Iminens
• Bed rest
• Periksa denyut nadi dan suhu badan
• Tes kehamilan dapat dilakukan
• Berikan obat penenang
• Diet tinggi protein dan tambahan vitamin C
• Bersihkan vulva minimal dua kali sehari dengan cairan
antiseptik
Continue..
2. Abortus Insipiens
• Bila perdarahan tidak banyak, tunggu terjadinya abortus
spontan tanpa pertolongan selama 36 jam dengan diberikan
morfin
• Pada kehamilan kurang dari 12 minggu, yang biasanya disertai
perdarahan, tangani dengan pengosongan uterus memakai
kuret vakum atau cunam abortus, disusul dengan kerokan
memakai kuret tajam. Suntikkan ergometrin 0,5 mg
intramuskular.
• Pada kehamilan lebih dari 12 minggu, berikan infus oksitosin
10 IU dalam deksrtose 5% 500 ml dimulai 8 tetes per menit
dan naikkan sesuai kontraksi uterus sampai terjadi abortus
komplit.
Continue..
3. Abortus Inkomplit
– Bila disertai syok karena perdarahan, berikan infus
cairan NaCl fisiologis atau ringer laktat dan selekas
mungkin ditransfusi darah
– Setelah syok diatasi, lakukan kerokan dengan kuret
tajam lalu suntikkan ergometrin 0,2 mg intramuskular
– Bila janin sudah keluar, tetapi plasenta masih
tertinggal, lakukan pengeluaran plasenta secara
manual.
– Berikan antibiotik untuk mencegah infeksi
Continue..
4. Abortus Komplit
• Bila kondisi pasien baik, berikan ergometrin 3 x 1
tablet selama 3 – 5 hari
• Bila pasien anemia, berikan hematinik seperti sulfas
ferosus atau transfusi darah
• Berikan antibiotik untuk mencegah infeksi
• Anjurkan pasien diet tinggi protein, vitamin dan
mineral.
Continue..
5. Abortus Abortion
• Bila kadar fibrinogen normal, segera keluarkan jaringan
konsepsi dengan cunam ovum lalu dengan kuret tajam
• Bila kadar finrinogen rendah, berikan fibrinogen kering atau
segar sesaat sebelum atau ketika mengeluarkan konsepsi
• Pada kehamilan kurang dari 12 minggu, lakukan
pembukaan serviks dengan gagang laminaria selama 12
jam lalu dilakukan dilatasi serviks dengan dalatator Hegar
kemudian hasil konsepsi diambil dengan cunam ovum lalu
dengan kuret tajam.
Continue..
• Pada kehamilan lebih dari 12 minggu, berikan
dietilstilbestrol 3 x 5 mg lalu infus oksitosin 10 IU
dalam dektrose 5% sebanyak 500 ml mulai 20 tetes
per menit dan naikkan dosis sampai ada kontraksi
uterus. Oksitosin dapat diberikan sampai 100 IU
dalam 8 jam. Bila tidak berhasil, ulang infus oksitosin
setelah pasien istirahat satu hari.
• Bila fundus uteri sampai 2 jari bawah pusat,
keluarkan hasil konsepsi dengan menyuntik larutan
garam 20% dalam kavum uteri melalui dinding perut.
Continue..
6. Abortus Septik
• Penanggulangan infeksi
• Berikan antibiotik intravena, penisilin 10-20 juta IU dan streptomisin 2g
• Infus cairan NaCl fisiologis atau ringer laktat disesuaikan kebutuhan
cairan
• Pantau ketat keadaan umum, tekanan darah , denyut nadi dan suhu
badan
• Oksigenasi bila diperlukan, kecepatan 6 – 8 liter per menit
• Pasang kateter Folley untuk memantau produksi urin
• Pemeriksaan laboratorium
• Apabila kondisi pasien sudah membaik dan stabil, segera lakukan
pengangkatan sumber infeksi
KOMPLIKASI
• Anemia
• Infeksi
• Perforasi
• Kerusakan serviks
• Faal ginjal rusak
• Syok bakterial
PROGNOSIS
• Insidensi abortus sulit ditentukan karena kadang-
kadang seorang wanita dapat mengalami abortus
tanpa mengetahui bahwa ia hamil, dan tidak
mempunyai gejala yang hebat sehingga hanya
dianggap sebagai menstruasi yang terlambat (siklus
memanjang).
• Insidensi abortus kriminalis, sangat sulit ditentukan
karena biasanya tidak dilaporkan.
WOC
ASUHAN
KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai