Anda di halaman 1dari 3

BED SIDE TEACHING

NAMA : Belva Prima Geniosa NAMA PASIEN : Tn GB


NIM : 20123010106 USIA : 21 Tahun
BAGIAN : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin JENIS KELAMIN : Laki-laki
PERCEPTOR : dr. H. Rikyanto, Sp. KK, M. Kes ALAMAT : Yogyakarta
TANGGAL : 4 September 2017

Problem Hypotesis Mechanism More info Dont Know Learning Issues Problem solving
KU : timbul Acne Mekanisme yang KU: Baik 1. Bagaimanak 1. Tatalaksana Decision Making :
jerawat pada wajah Vulgaris tepat dari proses KS : Kompos Mentis ah Topikal Berdasarkan anamnesis
RPS : Pasien Erupsi jerawat tidak penatalaksa Pengobatan topikal dan pemeriksaan fisik
acneiformis sepenuhnya UKK : Terdapat naan pada dilakukan untuk pada pasien.
datang dengan
keluhan timbul Folikulitis dipahami, namun pustule dan papul, kasus ini ?
mencegah pembentukan
jerawat pada wajah Dermatitis diketahui dicirikan
berbentuk bulat, 2. Apakah
komedo, menekan Diagnosis:
seboroik berbatas tegas, komplikasi
sejak 2 tahun yang oleh sebum peradangan dan Acne Vulgaris
distribusi tersebar dari kasus
lalu. Jerawat mulai berlebih, mempercepat
pada pipi. Komedo ini?
muncul pada area 1 hiperkeratinisasi penyembuhan lesi. Obat Edukasi:
tertutup pada folikel
pipi dan dagu, folikel, stres topikal terdiri dari : Penatalaksanaan
rambut tersebar pada
kemudian
oksidatif dagu. a. Retinoid meliputi usaha untuk
menyebar ke dahi,
wajah pasien dan peradangan. Retinoid topikal mencegah terjadinya
nampak berminyak. Androgen, mikroba merupakan obat andalan erupsi (preventif) dan
Tidak ada rasa dan pengaruh untuk pengobatan usaha untuk
gatal maupun nyeri. pathogenetic juga jerawat karena dapat menghilangkan jerawat
Keluhan muncul bekerja menghilangkan komedo, yang terjadi (kuratif).
jika dalam keadaan dalam proses mengurangi Pencegahan yang dapat
dingin, pasien terjadinya jerawat pembentukan dilakukan :
belum melakukan (Thiboutot, 2008). mikrokomedo, dan 1. Menghindari
pengobatan. Perubahan adanya efek terjadinya peningkatan
RPD : pasien tidak patogenik pertama antiinflamasi. jumlah lipid sebum dan
memiliki riwayat dalam akne adalah Kontraindikasi obat ini perubahan isi sebum
alergi, asma, 1) Keratinisasi yaitu pada wanita hamil, dengan cara :
maupun bersin yang abnormal danwanita usia subur a. Diet rendah lemak
dipagi hari. Pasien pada epitel folikel, harus menggunakan dan karbohidrat.
tidak menderita mengakibatkan kontrasepsi yang efektif.
kencing manis atau Meskipun hal ini
pengaruh pada Kombinasi retinoid diperdebatkan
penyakit sistemik
sel berkeratin di topikal dan antibiotik efektivitasnya, namun
lainnya. dalam lumen. topikal (klindamisin) bila pada anamnesis
RPK : Keluhan 2) Peningkatan atau benzoil peroksida menunjang, hal ini
serupa (+) kakak sekresi sebum oleh lebih ampuh dapat dilakukan.
pasien kelenjar sebasea. mengurangi jumlah b. Melakukan
Penderita dengan inflamasi dan lesi non- perawatan kulit dengan
RPSOS : Pekerjaan
sehari hari akne inflamasi dibandingkan membersihkan
mahasiswa, tidak vulgaris memiliki dengan retinoid permukaan kulit.
dalam keadaan produksi sebum monoterapi. Pasien yang 2. Menghindari
stress. yang lebih dari memakai kombinasi terjadinya faktor
rata-rata dan terapi juga menunjukkan pemicu terjadinya akne,
biasanya tanda-tanda perbaikan misalnya :
keparahan akne yang lebih cepat.
sebanding dengan b. Bahan iritan yang a. Hidup teratur dan
produksi sebum dapat mengelupas kulit sehat, cukup istirahat,
(Pindha dalam (peeling), misalnya olahraga, sesuai kondisi
Tumbuh sulfur (4-8%), resorsinol tubuh, hindari stress.
Kembang Remaja (1-5%), asam salisilat
b. Penggunaan
dan (2-5%), peroksida
kosmetika secukupnya,
Permasalahanya benzoil (2,5-10%), asam
baik banyaknya
2004). vitamin A (0,025-0,1%),
maupun lamanya.
3) Proliferasi asam azelat (15-20%)
proprionebacteriu atau asam alfa hidroksi c. Menjauhi terpacunya
m akne dalam (AHA) misalnya asma kelenjar minyak,
folikel. glikolat (3-8%). Efek misalnya minuman
4) Radang samping obat iritan keras, makanan pedas,
(Darmstadt dan Al dapat dikurangi dengan rokok, lingkungan yang
Lane dalam Nelson cara pemakaian berhati- tidak sehat dan
2000). hati dimulai dengan sebagainya.
Lesi akne vulgaris konsentrasi yang paling d. Menghindari polusi
tumbuh dalam rendah. debu, pemencetan lesi
folikel sebasea c. Antibiotik topikal: yang tidak lege artis,
besar dan oksitetrasiklin 1%, yang dapat
multilobus eritromisin 1%, memperberat erupsi
yang mengeluarkan klindamisin fosfat 1%. yang telah terjadi.
produknya ke d. Antiperadangan
dalam saluran topikal: hidrokortison 1-
folikel. Lesi Treatment :
2,5%.
permukaan akne
adalah komedo, R/ cream Retin 0,05%
yang merupakan tube no.1
kantong folikel Sistemik S 3 dd ue
yang berdilatasi Pengobatan sistemik
berisi materi ditujukan untuk R/ sulfur 4% lag no 1
keratinosa berlapis, menekan aktivitas jasad S 3 dd ue
lipid dan bakteri. renik disamping juga
mengurangi reaksi R/ zalf oksitetrasiklin
radang, menekan 1% tube no. 1
produksi sebum. Dapat S 3 dd ue
diberikan antibakteri
sistemik, misalnya R/ cream hidrokortison
tetrasiklin 250 mg- 1% tube no. 1
1g/hari, eritromisin S 3 dd ue
4x250 mg/hari.

2. Komplikasi
Hiperpigmentasi post
inflamasi terutama pada
ras berkulit hitam
Pembentukan
scar/jaringan parut

Anda mungkin juga menyukai