IDENTITAS
Masuk IGD tanggal : 29-12-2016 (08.40 WIB) Diagnosis Masuk: Febris H4 e.c. DF
Masuk Bangsal tanggal: 29-12-2016 (11.30 WIB) Diagnosis Masuk: Febris H4 e.c. DF
I II III
Minggu Senin Selasa Rabu
J 13.00
0____________________0____________________0___________________0__________
1
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
IV Kamis V VI
_________0____________________0____________________0
4 HSMRS Pasien panas mendadak tinggi mulai jam 13.00 WIB, suhu tidak diukur dengan
Kamis, termometer. Mual (+), muntah (+) 3x (apa yang dimakan), nyeri otot pada
27/10/2016 kedua paha (+), nyeri sendi pada kedua lutut (+), batuk (-), pilek (+), sesak
Demam hari
ke-1 nafas (-), diare (-), kejang (-), penurunan kesadaran (-), nyeri telinga (-),
mimisan (-), gusi berdarah (-). Pasien belum dibawa ke puskesmas atau tempat
praktek dokter. BAK dan BAB masih seperti biasanya tanpa kelainan. Makan
dan minum berkurang, nafsu makan menurun.
3 HSMRS Demam (+), mual berkurang, muntah 2x (apa yang dimakan), pilek (-), nyeri
Jumat otot pada kedua paha (-), nyeri sendi pada kedua lutut (-), keluhan lain menetap.
28/10/2016 Pasien dibawa ke Puskesmas Ngampilan, dicek laboratorium dengan hasil: AL
Demam hari
ke-2 5.800/mm3, AT 212rb/dl, HMT 41%, NS-1 reaktif, IgM (+), IgG (-).
Dinyatakan sakit demam dengue, diberikan obat parasetamol, CTM, vitamin
dan obat mual, dan dipesankan untuk cek lagi hari Sabtu. Menurut ibu, panas
turun setelah pemberian parasetamol, saat malam panas naik lagi.
2
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
1 HSMRS
Minggu, Demam (+), muntah <4x setelah makan dan minum, keluhan lain masih sama.
30/10/2016
HMRS
Demam hari
ke-4
HMRS
Senin, Demam (+), keluar ruam-ruam merah di kedua tangan, keluhan lain
31/10/2016 menetap. Pasien lalu dibawa ke IGD RSUD Kota Jogja jam 09.30 WIB. Dari
Demam hari
ke-5 lembar admisi IGD, diketahui:
S = Demam sejak hari Kamis jam 13.00, turun saat minum paracetamol. BAK
terakhir jam 07.00 di rumah, sebelumnya jam 00.00. Mual (-), muntah (-),
mimisan (-), gusi berdarah (+).
3
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
1 HMRS Lemas, demam (-), gusi berdarah (-), ruam-ruam merah di kedua kaki dan
Selasa, tangan (+), BAB 2x konsistensi encer, lendir (-) darah (-), nyeri saat BAB
01/11/2016 (tenesmus) (-), nyeri perut di uluhati (+), makan dan minum mulai mau.
Demam hari
ke-6 Hasil visite pagi dr. Sp. A:
S= Muntah 2x, diare 2x, makan banyak
O= Kesan umum: baik, CM, gizi cukup. Suhu 36,3 oC, nadi 88x/menit, RR
24x/menit dan TD 100/60 mmHg; Pemeriksaan fisik, kepala: edem palpebra
(+); paru: vesikuler, kesan efusi pleura (+); abdomen: supel, kesan ascites
(+), hepar teraba 2cm di bawah arcus costa, lien tidak teraba, TE (N), NT (-
); ekstremitas: akral hangat, nadi kaki kuat, dan perfusi baik. Foto thorax
RLD: efusi pleura dextra.
A= DHF grade II dengan riwayat gusi berdarah dan GEA (expanded DHF).
P=
4
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
5
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
o Terdapat tiga orang tetangga pasien yang mondok karena demam berdarah, dan
lingkungan RT lain dekat rumah pasien difogging. Keluarga tidak ada yang
demam.
o Tidak ada teman di sekolah pasien yang demam.
o Riwayat berpergian ke luar kota dalam 2 minggu terakhir (-)
o Sebelum sakit, pasien makan masakan ibu nya di rumah dan jajan makanan
ringan di sekolah seperti biasanya. Pasien mengaku tidak selalu cuci tangan
setiap sebelum makan. Selama mondok di RS, pasien tidak pernah makan
makanan dari luar RS.
o Di kamar yang sama, terdapat pasien dengan assesment GEA.
Kesan: Terdapat faktor risiko yang berhubungan dengan penyakit sekarang, yaitu
lingkungan tempat tinggal, kebiasaan pasien yang jarang cuci tangan, dan pasien lain
dengan assesment GEA di kamar yang sama.
Hipertensi (-), Diabetes Mellitus (-), Asma (-), Alergi (-), Batuk lama (-)
Kesan: Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit
sekarang.
6
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
51 thn 44thn
a. Riwayat Kehamilan
Pasien adalah anak ketiga dari ibu berusia 32 tahun pada kehamilan yang
ketiga pada saat itu, G3P2A0, UK 39 minggu. Ibu mengaku lupa dengan
HPL. Kontrol rutin Ante Natal Care (ANC) selama kehamilan dilakukan di
Puskesmas Ngampilan sejak hamil hingga UK 9 bulan dengan jadwal
trimester I satu kali kunjungan, trimester II dua kali kunjungan dan trimester
III dua kali kunjungan. Ibu pasien tidak pernah melakukan USG abdomen.
Menurut ibu, imunisasi TT ibu saat calon pengantin dilakukan sebulan
sebelum pernikahan, saat usia ibu 21 tahun. Pada hamil yang ketiga,
imunisasi TT dilakukan saat usia kehamilan 3 bulan. Saat hamil dua anak
sebelumnya, ibu menyatakan tidak diimunisasi TT. Imunisasi TT seharusnya
dilakukan 5x, dihitung dari TT III saat caten, dengan jadwal:
7
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
8
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
2. Riwayat Makanan
6 9 bulan MPASI (bubur beras) yang dibuat 2-3 kali sehari - 2-3 sdm
dengan disaring. Bubur bayi serelac. cangkir tiap
makan
Biskuit (milna) dilunakkan Selingan - 2 keping
Buah-buahan (pisang) dilunakkan (biskuit/buah) 1-2x biskuit dan
sehari buah tiap makan
9- 12 bulan MPASI (nasi tim, bubur beras tanpa 3-4 kali sehari - cangkir tiap
saring, bubur serelac) makan
Biskuit milna, buah-buahan dilunakkan Selingan - 2 keping
(biskuit/buah) 1-2x biskuit dan
sehari buah tiap makan
12 - 24 Nasi, sayur, dan lauk 3-4 kali sehari -1 cangkir tiap
bulan (bayam/wortel/kentang/sawi/toge/ makan
ayam/telur/ikan/tempe/tahu) Selingan - 2 keping
Buah (terutama pisang) (biskuit/buah) 1-2x biskuit dan
Biskuit milna sehari buah tiap makan
>2 tahun Nasi, sayur, dan lauk 3 kali sehari -1 piring tiap
12 tahun (bayam/kangkung/wortel/kentang/toge/ makan
ayam/daging/telur/ikan/tempe/tahu),
Buah 1-2 kali sehari -1 buah tiap
makan
Susu formula Tidak setiap hari, -1 gelas
3x seminggu, belimbing
Kesan: Kualitas asupan makanan saat bayi baik karena pasien mendapatkan ASI eksklusif,
dan tetap menyusu sampai usia 2 tahun. Makanan MPASI normal diberikan sesuai usia,
kualitas dan kuantitas makanan baik.
9
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
10
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
4. Vaksinasi/Imunisasi
a. Sosial
Hubungan dalam keluarga rukun dan komunikasi antar keluarga terjalin baik.
Hubungan dengan tetangga baik. Interaksi pasien dengan teman-teman dan guru-guru
di sekolahnya baik.
b. Ekonomi
Ayah pasien bekerja sebagai supir ojek dan tukang becak, dan ibu sebagai ibu rumah
tangga. Penghasilan ayah tidak pasti, berkisar rata-rata Rp 40.000,00/hari ~
1.200.000,00/bulan. Pendapatan digunakan sepenuhnya untuk menghidupi keluarga
inti yaitu ayah, ibu, dan 2 orang anak. Anak yang pertama sudah bekerja dan tidak
11
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
c. Lingkungan
Kesan: Kondisi sosial baik, kondisi ekonomi kurang cukup, kondisi lingkungan tidak
baik.
G. Anamnesis Sistem
Sistem saraf pusat : demam (+), kejang (-), penurunan kesadaran (-)
Sistem kardiovaskuler : gusi berdarah (+), petekie di kedua tangan dan kaki (+)
Sistem respirasi : sesak napas (-), batuk (-), pilek (+) 1 hari 4HSMRS
Sistem gastrointestinal : mual (+). muntah (+), nyeri perut (+), BAB cair (+)
Sistem muskuloskeletal : nyeri pada kedua sendi lutut (+) nyeri pada kedua otot
paha (+)
12
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
4. Pemeriksaan Umum
a) Kulit: sianosis (-), pucat (-), ikterik (-), petekie di kedua ekstremitas atas
dan bawah (+), hematom (-)
b) Kelenjar limfe regional: kelenjar limfe tidak teraba membesar
c) Otot: eutrofi (+), tonus baik (+), tanda radang (-),
kekuatan 5 5
5 5
d) Tulang : tanda radang (-), deformitas (-)
e) Sendi : tanda radang (-), gerakan bebas (+)
13
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
5. Pemeriksaan Khusus
a) Kepala
Mesosefal, rambut hitam, tidak mudah dicabut.
Mata: edema palpebra (+/+), mata cowong (-/-), conjungtiva anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-)
Hidung: epistaksis (-), rhinorrhea (-), napas cuping hidung (-)
Mulut: sianosis (-), mukosa mulut, lidah, dan bibir basah (+), gusi berdarah
(-), lidah kotor (-), lidah tremor (-), hiperemis faring dan tonsil (-)
Telinga: serumen (+/+), corpus alienum (-/-), otorrhea (-), tragus pain (-)
Wajah: facial flushing (-)
Kesan pemeriksaan kepala: terdapat edema palpebra pada kedua mata
b) Leher
Simetris (+), pembesaran limfonodi (-), pembesaran tiroid (-), pembesaran massa (-),
peningkatan JVP (-), kaku kuduk (-)
c) Toraks
14
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
Kesan pemeriksaan thorax: perkusi redup di SIC V-VI paru dextra, vesikuler menurun
di lobus bawah paru dextra, kesan efusi pleura paru dextra (+)
d) Abdomen
- Palpasi : supel (+), nyeri tekan (+) di regio hipokondrium kanan regio
epigastrium, hepar teraba 2 cm di bawah arcus costa, lien tak
teraba, turgor dan elastisitas kembali cepat (+)
e) Ekstremitas
Dex/sin Dex/sin
15
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
R.L. test +
Kesan pemeriksaan ekstremitas: R.L. test (+) dilakukan pada regio brachium
antebrachium dextra
f) Anogenital: Genetalia dan anus tidak ada kelainan.
16
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
URINALISA (SEDIMEN)
17
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
DATA DASAR
I.Anamnesis
a. Demam tinggi mendadak (+) Demam hari ke-5 saat masuk RS,
Demam hari ke-6 saat panas turun
b. Batuk (-) Pilek (+) sehari 4HSMRS, Sesak nafas (-) Nyeri telinga (-)
c. Mual (+) Muntah (+) Nyeri perut (+)
d. Myalgia (+) Arthalgia (+) Lemas (+) Kejang (-)
e. Ruam-ruam merah (+) di kedua ekstremitas atas dan bawah
f. Mimisan (-) Gusi berdarah (+) saat di IGD
g. BAB cair (+), BAK sedikit (+)
h. Makan minum berkurang sebelum masuk rumah sakit, di rumah sakit
nafsu makan membaik.
II. Pemeriksaan Fisik
a. KU: Kompos mentis, tampak lemas, status gizi baik
TTU: Demam hari ke-6: S: 36,5oC RR: 25 x/menit Nadi: 70 x/menit
Tekanan darah: 100/60 mmHg
b. Kulit: petekie di kedua ekstremitas atas dan bawah (+), hematom (-)
c. Kepala: edema palpebra (+) tanda dehidrasi (-)
d. Thorax: kesan efusi pleura dextra (+)
e. Abdomen: kesan ascites (+) dan hepatomegali (+)
f. Ekstremitas: tanda syok (-), petekie (+) di kedua ekstremitas atas dan bawah, R.L.
test (+)
III. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan darah rutin pada tanggal 31 Oktober 2016 terdapat leukopenia
(4000/mm3), peningkatan hematokrit (46,8%) dan trombositopenia (50.000/dl)
b. Pemeriksaan imunoserologi di puskesmas tanggal 28 Oktober 2016:
NS-1 positif (+), IgM (+) dan IgG (-)
c. Hematokrit tertinggi: 51 (tanggal 1/11/16 pukul 10.00 dan 12.30, febris hari ke-6)
Hematokrit terendah: 41 (tanggal 28/10/16 di puskesmas, febris hari ke-2)
kenaikan hemokonsentrasi 24,3% ( 20 %)
Trombosit terendah: 32rb/dL (tanggal 1/11/16 pukul 20.00 dan 24.00, febris hari ke-6)
d. Foto thorax RLD tanggal 1/11/2016 jam 11.00 WIB: efusi pleura dextra, cor normal
18
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
1. Planning Medikamentosa
- Infus RL 6 cc/kgBB/jam
- Paracetamol 500 mg (k/p)
- Ceftriaxone 2 x 1 gr IV
- L Bio 2 x 1
- Vometa drop 4 x 2 ml (1/2 jam sebelum makan)
2. Planning Penunjang
- Cek Ht/AT tiap 4-6 jam
- Cek tubex TF
3. Planning Diet
- Banyak minum - gelas/ jam
- Bubur nasi atau nasi, tinggi kalori tinggi protein rendah serat
4. Planning monitoring
- Monitor lembar DHF yaitu: nadi, suhu, respirasi, AT, Ht, infus (tetes/menit atau
cc/kgBB/jam), tanda-tanda kebocoran plasma (edem palpebra, ascites, efusi
pleura, lingkar perut), urin output (cc/kgBB/jam), tanda-tanda perdarahan, dan
ekstremitas (tanda-tanda syok yaitu kaki / tangan dingin, nadi lemah, dan perfusi
lambat >2)
5. Planning Edukasi
- Banyak minum, sedikit-sedikit tapi sering ( - gelas tiap jam)
- Jangan minum / makan yang berwarna merah/coklat
- Mencatat jam dan volume setiap buang air kecil, buang air besar, dan muntah
- Menjelaskan bahwa anak akan sering diambil darahnya
- Lapor jika ada perdarahan, kesadaran menurun, kaki & tangan dingin
- Melakukan tindakan preventif yaitu melakukan pemberantasan sarang nyamuk
dengan cara 3M plus abatisasi. 3M yaitu Menguras bak mandi dan tempat-
tempat penampungan air maksimal seminggu sekali; Menutup tempat
19
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
Dubia ad bonam
Dokter Pembimbing
20