Ambulasi
Ambulasi
4) Prosedur Memindahkan Klien Dari Tempat Tidur Ke Kursi Atau Di Kursi Roda
Prosedur :
Lakukan tindakan mendudukan klien di sisi tempat tidur.
Sangga, kedua aksila klien dengan kedua tangan dan letakkan kaki di depan dan di samping
klien. Bantu klien berdiri.
Dekatkan klien ke kursi & tekuk kaki perawat untuk mendudukan klien.
Atur posisi klien agar nyaman dan sesuai body alligment
Latihan Ambulasi
a) Duduk di atas tempat tidur
Cara:
Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.
Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan disamping badanya dengan telapak tangan
menghadap ke bawah.
Berdirilah di samping tempat tidur kemudian letakkan tangan pada bahu pasien.
Bantu pasien untuk duduk dan beri penompang/bantal.
c) Membantu berjalan
Cara:
Jelaskan prosedur yang akan di lakukan
Anjurkan psien untuk meletakan tangan disamping badan atau memegang telapak tangan
anda.
Berdiri di samping pasien dan pegang telapak dan lengaan bahu pasien.
Bantu pasien berjalan.
Ambulasi
Teknik Memindahkan
Ambulasi adalah kegiatan berjalan (Kozier dkk.1995). Mekanika tubuh yang benar dapat
mengurangi kepenatan dan ketegangan serta mencegah cedera yang serius dan
memungkinkan perawat untuk menggerakkan,mengangkat dan memindahkan pasien dengan
aman dan juga melindungi perawat dari cedera system musculoskeletal.
Perawatan yang dilakukan pada pasien imobilisasi adalah diubah posisi, dipindahkan diatas
tempat tidur, dan harus dipindahkan dari tempat tidur ke kursi ataupun brankar. Menurut
Hegner & Caldwell (2003. p. 198) perubahan posisi dapat menghindari :
1. Deformitus musculoskeletal dan kehilangan kalsium tulang.
2. Nutrisi kulit yang buruk dan berkembangnya luka karena tekanan.
3. Komplikasi pernapasan seperti pneumonia.
4. Berkurangnya sirkulasi yang dapat menyebabkan tromboflebitis dan kalkulus ginjal.
5. Kehilangan kesempatan pertukaran sosial antara pasien dan staf.
Menurut Potter & Perry (2005. p. 1215) Petunjuk umum yang harus di ikuti disetiap prosedur
perpindahan adalah sebagai berikut :
1. Naikkan sisi bergerak pada sisi tempat tidur pada posisi berlawanan dengan perawat untuk
mencegah pasien jatuh dari tempat tidur.
2. Tinggikan tempat tidur pada ketinggian yang nyaman.
3. Kaji mobilisasi dan kekuatan pasien untuk mencegah pasien yang dapat digunakan saat
memindahkan.
4. Tentukan kebutuhan akan bantuan.
5. Jelaskan prosedur dan gambarkan apa yang diharapkan dari pasien.
6. Kaji kesejajaran tubuh yang benar dan area tekanan setelah setiap kali memindahkan.
d) Berikut ini merupakan prosedur teknik memindahkan pasien menurut Potter & Perry (2005
p.1227) :
Tabel :
Langkah Rasional
Persiapan untuk memindahkan
1. Kaji kekuatan otot, mobilisasi sendi, paralisis Menentukan tingkat fisiologis dan kognitif
atau paresis, hipotensi ortostatik, toleransi pasien untuk berperan serta dalam teknik
aktivitas, tingkat kesadaran, tingkat memindahkan.
kenyamanan dan kemampuan pasien
mengikuti intruksi.
2. Siapkan peralatan dan persediaan yang di
butuhkan :
a. Tranfer belt (bila diperlukan). Mengurangi risiko cedera. Sebaiknya
digunakan pada semua pasien yang
membutuhkan bantuan sedang sampai
maksimal atau memiliki risiko cedera maupun
jatuh.
b. Kursi roda (posisi kursi pada sudut 45 derajat Posisi kursi roda atau brankar memfasilitasi
dari tempat tidur: rem terkunci; perpindahan tempat tidur ke kursi roda atau dari
memindahkan kaki istirahat: rem tempat tidur tempat tidur ke brankar dengan cepat.
terkunci).
c. Brankar (posisi tempat tidur pada sudut 900:
rem brankar terkunci: rem tempat tidur
terkunci).
3. Jelaskan prosedur kepada pasien. Mendukung kerjasama pasien dan pemahaman
tentang prosedur serta keuntungan mobilisasi.
Mendukung privasi.
4. Tutup pintu/gorden. Mengurangi perpindahan infeksi.
5. Cuci tangan.
TEKNIK AMBULASI
A. TEKNIK AMBULASI
1. Teknik Mengangkat
Kebanyakan cedera punggung yang terjadi adalah ketegangan pada kelompok otot
lumbar termasuk otot di sekitar vertebra lumbar (Owen dan Garg, 1991). Cedera otot di area
itu kemampuan memutar pinggul dan punggung bagian bawah menurun. Perawat beresiko
mengalami cedera otot lumbal ketika mengangkat, memindahkan, atau mengubah posisi
pasien atau objek yang akan diangkat dengan menentukan kriteria dasar cara mengangkat
pada keadaan seperti di atas ketika perawat menggunakan gaya mengangkat dikarenakan
c. Posisi tubuh.
ketika posisi tubuh pengangkat bervariasi dengan tugas mengangkat yang berbeda, maka
petunjuk umum berikut mampu di pakai untuk sebagian besar keadaan. Tubuh diposisikan
dengan batang tubuh tegak sehingga kelompok otot-otot multiple bekerja sama dengan cara
yang sinkron.
d. Berat maksimum.
Setiap perawat harus mengetahui berat maksimun yang aman untuk diangkat-aman bagi
perawat dan pasien. Objek yang terlalu berat adalah jika beratnya sama dengan atau lebih dari
35% berat badan orang yang mengangkat. Oleh karena itu, perawat yang beratnya 59,1 kg
tidak mencoba mengangkat pasien imobilisasi yang beratnya 45,5 kg. meskipun nampaknya
perawat mungkin mampu melakukannya, hal ini akan beresiko pasien jatuh yang
Mengangkat objek dari tempat tidur tinggi meningkatkan resiko karena lebih sulit
mempertahankan keseimbangan tubuh. Untuk meraih objek yang berada di atas kepala, orang
sering berdiri berjinjit dengan kakinya bersamaan sehingga menurunkan dasar topangan,
kesejajaran tubuh yang tepat ketika selama berada di tempat tidur atau duduk. Banyak alat
bantu dapat dipakai perawat untuk mempertahankan kesejajaran tubuh pasien yang baik
selama diposisikan.
a. Bantal siap dipakai di rumah sakit juga fasilitas perawatan yang diberikan. Padahal ketika
pasien di rumah, persediaan terbatas. Sebelum menggunakan sebuah bantal, perawat harus
menentukan apakah ukurannya tepat. Bantal tebal di bawah kepala pasien meningkatkan
fleksi servikal. Bantal tipis di bawah bagian tubuh yang menonjol tidak adekuat melindungi
kulit dan jaringan dari kerusakan akibat tekanan. Ketika bantal tambahan tidak dapat dipakai
atau ukurannya tidak tepat perawat dapat melipat seprai, selimut atau handuk sebagai ganti
bantal.
b. Papan kaki (footboard) diletakkan tegak lurus dengan matras, sejajar dan menyentuh
permukaan bawah kaki pasien. Papan kaki mencegah footdrop dengan mempertahankan kaki
dalam posisi dorsifleksi. Setelah menempatkan di atas tempat tidur, perawat perlu
menentukan apakah penempatannya benar, dengan kaki pasien berada di papan dengan pas.
Posey footguard merupakan alat bantu yang menggunakan struktur busa untuk
mempertahankan posisi kaki pasien dorsifleksi. Cara lain yang umum adalah menggunakan
c. Trochanter roll, Mencegah rotasi luar pada tungkai ketika pasien berada posisi supine. Untuk
membentuk trochanter roll, selimut mandi katun dilipat panjang kain untuk lebar yang akan
melebar dari tronchanter femur terbesar sampai batas bawah popliteal. Selimut diletakkan di
bawah bokong dan kemudian digulung berlawanan dengan jarum jam sampai paha berada
posisi netral atau rotasi dalam. Jika kesejajaran pinggul yang tepat tercapai, maka patella
langsung menghadap ke atas.
d. Bantal pasir (sandbags) adalah tabung-tabung plastik berisi pasir yang dapat membentuk
sesuai bentuk tubuh. Sandbag dapat digunakan ditempatnya atau sebagai tambahan untuk
trochanter roll. Alat-alat tersebut mengimobilisasi ekstermitas atau mempertahankan
kesejajaran tubuh.
e. Gulungan tangan (hand rolls). Mempertahankan ibu jari sedikit adduksi dan berada
berlawanan dengan jari-jari. Hand roll mempertahankan tangan, ibu jari, dan jari-jari dalam
posisi fungsional. Perawat mengevaluasi hand rolls untuk meyakinkan bahwa tangan benar-
benar berada dalam fungsi fungsional.
f. Pembebat pergelangan tangan (hand wrist splints) adalah pembentuk individual bagi pasien
untuk mempertahankan kesejajaran ibu jari yang tepat (sedikit adduksi) dan pergelangan
tangan (sedikit dorsifleksi). Pembebat ini hanya digunakan oleh pasien dimana pembebat
tersebuat dibuat untuknya
g. Trapeze bar adalah alat bantu berbentuk segitiga yang dapat turun dengan aman di atas
kepala yang di raih di tempat tidur. Hal ini memungkinkan pasien menarik dengan
ekstremitas atasnya untuk meraih bagian bawah tempat tidur, membantu memindahkan dari
tempat tidur ke kursi roda, atau melakukan latihan dengan lengan atas.
h. Restrain adalah alat bantu yang digunakan untuk imobilisasi, terutama pada pasien bingung
atau disorientasi. Jaket restrain umum yang digunakan adalah jaket posey. Ketika
memakaikan jaket pada pasien, perawat menyusun satu sisi di atas sisi lain menyilang di
punggung pasien. tali diletakkan di bawah ikatan jaket dan diikatkan ke pinggir tempat tidur,
kursi, atau kursi roda.
i. Papan tempat tidur adalah papan tripleks yang ditempatkan di bawah keseluruhan matras.
Papan ini berguna untusk meningkatkan sokongan dan kesejajaran punggung, khususnya
matras lunak.
j. Pagar tempat tidur, pegangan di letakkan sepanjang tempat tidur, memungkinkan klien aman.
3. Teknik memindahkan
Perawat biasa memberi perawatan pada pasien imobilisasi yang harus diubah posisi,
dipindahkan dari tempat tidur dan harus dipindahkan dari tempat tidur ke kursi atau ke
mengangkat, atau memindahkan pasien dengan aman dan juga melindungi perawat dari
petunjuk umum yang harus diikuti saat memindahkan pada setiap prosedur pemindahan:
a. Naikkan sisi bergerak pada sisi tempat tidur pada posisi berlawanan dengan perawat untuk
saat memindahkan.
d. Tentukan kebutuhan akan bantuan.
e. Jelaskan prosedur dan gambarkan apa yang diharapkan dari pasien.
f. Kaji kesejajaran tubuh yang benar dan area tekanan setelah setiap kali memindahkan.
Pasien membutuhkan tingkat bantuan yang bervariasi untuk mengangkat dari tempat tidur,
menggerakkan ke posisi miring, atau duduk di sisi tempat tidur. Contoh, wanita muda dan
sehat membutuhkan sedikit dukungan untuk duduk pertama kali di sisi tempat tidur setelah
melahirkan, sedangkan laki tua mungkin membutuhkan bantuan satu atau lebih perawat untuk
Untuk menentukan apakah pasien mampu melakukan sendiri dan berapa banyak orang
yang dibutuhkan untuk membantu dan mengangkat pasien di atas tempat tidur, perawat
mengkaji pasien untuk menentukan apakah penyakit pasien ada kontraindikasi dalam
memahami apa yang di harapkan. Contohnya, pasien yang baru saja mendapatkan
pengobatan nyeri pascaoperasi mungkin terlalu lesu untuk mengerti instruksi, sehingga untuk
pasien dan tidak dilakukan pada pasien yang tidak dapat membantu. Perawat menjelaskan
memindahkan penghalang jalan. Kursi ditempatkan dekat tempat tidur dengan punggung
kursi sejajar dengan bagian kepala tempat tidur. Penempatan kursi memungkinkan perawat
berputar dengan pasien dan memindahkan berat badan pasien dengan cepat. Pemindahan
yang aman adalah prioritas utama. Perawat yang ragu-ragu dengan kekuatannya ataupun
kemampuan klien untuk membantu, harus meminta bantuan. Klien harus duduk dan
menjuntaikan kakinya di sisi tempat tidur sebentar sebelum berdiri. Kemudian klien harus
berdiri di sisi tempat tidur untuk beberapa menit sehingga klien dapat dengan cepat
Ketika memindahkan klien imobilisasi dari tempat tidur ke kursi roda perawat harus
menggunakan mekanika tubuh yang tepat dan apabila memungkinkan kerja sama diperoleh
Pasien imobilisasi yang dipindahkan dari tempat tidur ke brankar atau dari tempat
tidur harus membutuhkan tiga orang pengangkat. Teknik ini bagus dilakukan jika orang-
orang yang memindahkan mempunyai kesamaan tinggi. Jika pusat gravitasi mereka sama,
mereka mengangkat sebagai satu tim. Cara lain memindahkan pasien adalah dengan
menggunakan kain pengangkat yang ditempatkan di bawah pasien. kain pengangkat berguna
sebagai ayunan ketika pasien dipindahkan ke brankar. Pada teknik ini, perawat perlu
berada di sisi berlawanan dari tempat tidur dan berpegang pada kain pengangkat ketika
pengangkat.
Hati-hati saat menggunakannya pada klien yang mengalami trauma medula spinalis.
Jika klien harus dipindahkan maka papan pemindah harus ditempatkan dibawah klien untuk
dipersiapkan untuk pemindahan dan minta bantuan jika memungkinkan. Contoh, dengan
melipat lengan di atas dada. Lingkungan harus bebas dari penghalang dan alat-alat yang tidak
dibutuhkan harus dipindahkan dari tempat tidur. Brankar harus ditempatkan sudut kanan
tempat tidur sehingga pengangkat dapat berputar ke depan brankar dan memindahkan klien
dengan cepat.
BAB II
PEMBAHASAN
c. Bantu berjalan
1. Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan
2. Letakkan tangan pasien di samping badan atau memegang telapak tangan anda
3. Berdiri di samping pasien serta pegang telapak dan lengan tangan pada bahu pasien
4. Bantu pasien untuk berjalan perlahan-lahan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA