Anda di halaman 1dari 2

Tema : Pendidikan

Topik : Budaya Sistem Kebut Semalam di Kalangan Pelajar

Jenis pidato : Argumentasi Persuasi

_____________________________________________________________________________________

Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Yang terhormat Ibu Diana Dewi Istiningsih, selaku guru pegampu mata pelajaran bahasa
Indonesia, dan teman-teman kelas XII IPS 2 yang saya sayangi.

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas karunia-Nya kita bisa berkumpul di sini
tanpa ada suatu halangan apapun.

Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Diana atas kesempatan yang diberikan kepada saya
untuk berpidato dengan tema Budaya Sistem Kebut Semalam di Kalangan Pelajar.

Teman-teman yang saya cintai,

Ujian. Kata yang sudah tak asing lagi di kalangan pelajar dan mahasiswa. Dalam menghadapi
ujian, terkadang mereka tak memiliki persiapan yang matang, lantas mengambil jalan pintas
untuk menghadapinya, salah satunya dengan program Sistem Kebut Semalam (SKS). Cara
belajar sehari sebelum ujian, dengan rentang waktu hampir 12 jam tanpa henti.

Teman-teman yang saya banggakan,

SKS seakan telah menjadi tradisi pelajar Indonesia di era globalisasi ini. Hampir 65% dari 50
murid SMA pernah dan sering menjalankan program ini sebagai bentuk usahanya dalam
menghadapi ujian. Padahal, mereka harus dihadapkan pada beberapa bab yang harus
dihafalkan hanya dalam jangka waktu semalam. Sebenarnya banyak dari mereka yang sudah
menyadari, bahwa cara mereka tidak efektif untuk diterapkan dan dilestarikan. Tetapi
kurangnya semangat dan kemauan untuk mengulang dan mematangkan pemahaman mereka
tentang materi yang diajarkan, mendorong mereka untuk menjadikan program ini sebagai
suatu kebiasaan.

Materi yang dipelajari dengan sistem kebut semalam ini, biasanya hanya bertahan sampai
waktu ujian selesai. Setelah itu, otomatis, yang telah dipelajari selama semalam suntuk akan
hilang tak berbekas. Yang didapat hanya nilai, tanpa ada pemahaman berarti dari materi yang
sudah didapat. Bahkan jika terlalu memaksakan diri, bisa menyebabkan stress dan rasa kantuk
yang justru mengganggu konsentrasi selama ujian berlangsung.

Teman-teman yang berbahagia,

Bagaimanapun, kebiasaan ini tak cukup baik untuk tetap diteruskan. Karena lambat laun akan
membentuk mental pelajar Indonesia semakin buruk. Lebih baik kita mulai dengan belajar,
memahami dan mereview materi dengan kuantitas yang sedikit namun dengan konsistensi
yang terus dijaga. Juga selalu memberi perhatian penuh dan aktif bertanya terhadap penjelasan
dari guru. Selain mempermudah pemahaman, cara belajar seperti ini lebih efektif dan lebih
tahan lama tersimpan dalam memori. Sehingga hasil yang didapat bisa lebih maksimal, karena
tak hanya sekedar mengingat dan menghafal, namun juga memahami secara detail. Karena itu,
marilah kita meninggalkan budaya sistem kebut semalam dan beralih ke sistem belajar teratur
demi mencapai hasil ujian yang sesuai dengan keinginan kita. Setuju?

Teman-teman yang saya hormati,

Demikian pidato dari saya. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, saya mohon maaf.
Terima kasih atas perhatian teman-teman. Selamat pagi,

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai