Anda di halaman 1dari 4

BAHAYA, KEBOHONGAN DAN FAKTA TERAPI EAR CANDLE

Apa itu Ear Candle?

Ear candle atau disebut juga dengan terapi lilin adalah salah satu metode pengobatan alternatif
yang diklaim dapat mengeluarkan racun tubuh dan juga kotoran telinga.Penelitian Dr. Seely
membuktikan bahwa ear candle berbahaya dan tidak efektif. Klaim yang mengatakan bahwa ear
candle berasal dari suku Hopi (suku di Arizona Timur) juga tidak terbukti dan merupakan sebuah
kebohongan.

Penjelasan Proses Ear Candle yang Diklaim Bisa Membersihkan Kotoran Telinga

(1). Ear candle yang telah masuk ke dalam telinga dibakar. Ear candle yang dibakar akan
menimbulkan api. Api dalam ear candle menimbulkan panas. Adanya panas di batang ear candle
akan menimbulkan tekanan di dalam daun telinga. Semakin lama, tekanan di dalam telinga
semakin besar.

(2). Pada kondisi itulah asap yang telah memenuhi ruang telinga mencari jalan keluar. Karena
tekanan yang besar dan keberadaan aliran udara di dalam telinga, asap keluar lagi lewat lubang
batang ear candle.

(3). Ketika asap hasil bakaran ear candle keluar lewat lubang batangnya, kotoran yang menempel
di gendang telinga ikut terangkat. Nah, kotoran-kotoran itulah yang mengakibatkan gangguan
kesehatan di sekitar telinga, hidung, dan tenggorokan. Jadi sebenarnya sistem kerja ear candling
ini seperti sedot debu dengan vacuum cleaner.

Jadi apakah logis bagi anda penjelasan di atas? Membersihkan telinga dengan menggunakan
cotton buds atau korek kuping aja susahnya minta ampun, apalagi dengan menggunakan asap!

Klaim Manfaat Ear Candle..??

(1). Sebagai terapi menghilangkan stress sehingga mudah tidur.Relaksasi.

(2). menenangkan syaraf-syaraf/syaraf kendur).

1
(3). Menghilangkan jerawat.

(4). Membersihkan telinga dari kotoran serta toksin.

(5). Menjaga kecantikan dari dalam karena terasa nyaman bebas gelisah.

(6). Meningkatkan ketahanan tubuh.

Kebohongan Ear Candle :

(1). Kotoran Telinga (Earwax) itu PentingKotoran telinga atau earwax bukanlah benda jahat dan
berbahaya. Kotoran telinga berfungsi sebagai pembersih, pelindung, pelicin, dan sebagai bahan
antibakteri. Malah sebenarnya membersihkan telingan dengan menggunakan korek kuping atau
cotton bud itu berbahaya karena dapat menghilangkan fungsi dari earwax, membuat kotoran
masuk semakin dalam atau bahkan merusak gendang telinga. Kotoran telinga sebenarnya secara
alami akan ke luar sendiri dari lubang telinga. Mungkin proses inilah yang cukup mengganggu
untuk dilihat.Di saluran telinga bagian luar terdapat suatu kelenjar yang secara konstan
mengeluarkan substansi yang akan bercampur dengan rambut (bulu) dan kulit yang sudah mati.
Campuran inilah yang dinamakan earwax atau cerumen. Kelebihan earwax akan dikeluarkan
secara perlahan dari saluran telinga dibantu oleh dorongan dari gerakan mengunyah dan gerakan
rahang lainnya sambil membawa debu dan partikel-partikel lain. Di pintu masuk telinga, earwax
akan menggumpal dan mengering, lalu terbuang keluar telinga.

(2). Fakta di www.wikimu.com "

Sebuah pendataan pada tahun 1996 terhadap 144 dokter THT menemukan bahwa 14 di antaranya
didatangi oleh pasien yang terluka oleh 'terapi' lilin. Termasuk -setidaknya- 13 kasus luka bakar
luar, 7 kasus liang telinga yang tersumbat lelehan lilin, dan 1 kasus gendang telinga yang rusak
(bolong, perforated).

(3). Pengalaman Faradilla Ardasy


( http://dillaardasy.blogspot.com//bahaya-ear-candle-pengala )

2
Bulan kemarin kupingku mengalami sedikit gangguan. Rasanya seperti bindeng kalo kita berada
di dataran tinggi atau seperti habis naik pesawat. Benar-benar menderita, kuping bagian dalam
terasa jadi lebih tebal, dan pendengarannya jadi terganggu.

Datanglah aku ke dokter THT di RSPP Jakarta. Setelah tes pendengaran, Alhamdulillah tidak
masalah, Alhamdulillah tidak budek juga. Gendang telinga juga bagus, Alhamdulillah tidak
pecah, dan yang paling melegakan: tidak ada kotoran yg menumpuk.Setelah coba runut
peristiwa, setelah diingat-ingat, beberapa hari sebelumnya aku terapi ear candle. Hadu.. Sejak
peristiwa itu aku gak lagi-lagi mau di terapi ear candle. Bukan salah therapystnya, bukan salah
tempat reflexynya, tapi emang terapi ear candle tidak disarankan untuk dilakukan.

(4). Laporan dari The London Free PressDilaporkan oleh The London Free Press, harian Kanada.
Seorang perempuan yang mengalami penyumbatan di hidung dan sakit telinga saat melakukan
scuba diving pergi ke sebuah toko 'kesehatan' dan dirujuk ke seorang praktisi candling yang
'diakui'.Selama 'perawatan', ia merasakan sensasi terbakar yang kuat di telinganya. Di ruang
rawat gawat darurat, usaha untuk menyingkirkan tetesan wax yang menempel di gendang
telinganya mengalami kegagalan. Operasi dilakukan, dan ditemukan sebuah lubang di gendang
telinganya, yang kemungkinan besar terjadi akibat candling.Untungnya, perempuan tersebut
pulih secara penuh dan pendengarannya normal kembali. Praktisi ear candling tersebut meminta
maaf, memberikan kompensasi, dan berhenti melakukan praktik ear candling.

Sebagai penutup, inilah penjelasan dari Sandra Yemm, seorang praktisi ear candling, ketika
ditanyakan tentang kasus rusaknya gendang telinga yang saya sebutkan tadi: "Ear candling
doesn't remove the wax from one's ears. But she says that's not the point: It doesn't matter
whether it's being removed or not because you're going to get some harmony through the
changing of the energies and perhaps that's all that's needed."5.
Kisah Nyata Seseorang di Forum Detik :

Saya membeli dari 2 orang berbeda dikarenakan harganya bervariasi kebetulan barang yang saya
dapat beda merk. Merek I dan merek L. Betapa kagetnya saya ketika melihat harganya bervariasi
ternyata didominasi merek yang sama, tetapi harganya berbeda-beda kalau begitu apa bedanya?
Kemudian sayapun mencobanya.

3
Berikut perbedaan kedua merek tersebut:

(1). Merek I cepat habis terbakar, asapnya banyak, abunya cepat hancur dan bertebaran dimana-
mana

(2). Merek L lama habis terbakar, asapnya dikit, abunya tidak mudah hancur.Saya lalu
melakukan penelitian sebagai berikut:Menyiapkan tabung kecil pengganti kupingEar candle
dengan sekelilingnya dilapisi tisu supaya ear candle menyumbat tisu (saya beri celah sedikit,
sebagai sirkulasi udara) Didasar tabung saya kasih serpihan sepihan kecil tisu, anggap sebagai
kotoran telinga

Hasil pembakaran:

(1). Saya mendapatkan kotoran di ear candle, kesimpulan: kotoran tersebut adalah hasil
pembakaran ear candle .

(2). bukan kotoran kuping.

(3). Serpihan serpihan kecil tisue tidak tersedot ke dalam ear candle, pertanda efek vakum yang
menyedot kotoran telinga oleh ear candle tidaklah benar.

(4). Dari dasar tabung, terdapat lapisan kotor, semacam lapisan lilin, itu adalah sisa sisa asap
yang mengalir dari ear candle.

Kesimpulan:

(1). Ear candle tidak membersihkan telinga.


(2). Ear candle merupakan terapi, bukan untuk membersihkan telinga.
(3). Sisa asap dikuping dapat meninggalkan bekas.
(4). Kotoran di ear candle adalah sisa pembakaran ear candle (lilin), jadi bukan kotoran
telinga.Beberapa ear candle memiliki fungsi sebagai aroma terapi, didalamnya tidak tertulis
sebagai "pembersih kuping"

Anda mungkin juga menyukai