Dewey Decimal Classification (se-lanjutnya disingkat DDC) merupakan bagan klasifikasi yang paling
banyak digunakan di Indonesia, bahkan di dunia, karena paling tua dan paling popular. DDC diciptakan
dan disusun oleh Melvil Dewey, edisi pertama terbit tahun 1876. Saat ini telah terbit DDC edisi 23 terbit
tahun 2011 di edit oleh Joan S. Mitchell [et al.] dan hak cipta DDC 23 pada Online Computer Library
Center, Inc. (OCLC). DDC 23 menyediakan notasi-notasi yang berkaitan dengan Indonesia, yaitu antara
lain : (1) Tabel 2. Wialayah geografi, periode sejarah, biografi untuk Indonesia 598 ; (2) Tabel 5.
Kelompok etnik dan Ke-bangsaan untuk Indonesia 992 2 (3) Tabel 6. Bahasa untuk Bahasa Indonesia
992 2 Perpustakaan Nasional RI merupakan salah satu perpustakaan yang memberikan kontribusi dalam
penyusunan DDC 23 hal ini terlihat dari ucapan terima kasih yang terdapat di DDC 23. Kontribusi yang
diberi-kan antara lain masukan tentang : 1. notasi 297 (Islam). 2. notasi 499 (Non-Austronesian
languages of Oceania, Austronesian languages, miscellanceaus languages) khusunya untuk notasi
499.221 (Bahasa Indonesia) dan bahasa-bahasa daerah di Indonesia. 3. notasi 899 (Literatures of Non
Austronesian languages of Oceania, Austronesian languages, miscellanceaus languages) khusunya untuk
notasi 899.221 (Kesusastraan Bahasa Indonesia) dan kesusastraan bahasadaerah di Indonesia. 4. Tabel
2. Wilayah geografi, periode sejarah, biografi untuk Indonesia 598. Selanjutnya makalah ini akan
membahas satu aspek mengenai Tabel 2. Wilayah geografi, periode sejarah, bio-grafi Indonesia dengan
notasi dasar 598 yang ada pada DDC 23.
Penempatan notasi untuk wilayah Indonesia dimulai pada DDC 15, dimana notasi wilayah untuk
Indonesia ditempatkan pada notasi 991 bersama-sama Filipina. Waktu itu dipandang Indonesia dan
Filipina sebagai bagian dari kawasan Pasifik. (Sulistyo : 2009). Hal ini menunjuk-kan Indonesia belum
mempunyai notasi tersendiri. Sedangkan notasi untuk wilayah * Pustakawan pada Pusat
Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka, Perpustakaan Nasional RIIndonesia yang berdiri
sendiri pertama kali muncul pada DDC 18 dimana notasi untuk wilayah Indonesia sudah tidak lagi
598. DDC edisi 23 Pada Tabel 2 perluasan untuk wilayah Indonesia notasi sudah mengalami
kemajuan yaitu perluasan wilayah sampai tingkat provinsi. Berikut notasi wilayah untuk Indonesia pada
DDC 23:
598 Indonesia and East Timor Class here Malay Archipelago, Sunda Islands
598 11 Aceh
(Sumatera Utara)
598 14 Riau
598 15 Jambi
(Sumatera Selatan)
598 17 Bengkulu
598 18 Lampung
598 192 Riau Islands (Kepulauan Riau Including Anambas Islands, lingga Islands, Natuna Islands
Including Belitung
598 22 Jakarta
598 23 Banten
598 27 Yogyakarta
598 3 Kalimantan
(Kalimantan Barat)
598 34 Central Kalimantan
(Kalimantan Tengah)
(Kalimantan Selatan)
(Kalimantan Timur)
(Sulawesi Utara)
598 43 Gorontalo
(Sulawesi Tengah)
(Sulawesi Selatan)
(Sulawesi Tenggara)
598 5 Moluccas
598 52 Maluku
Wetar Island
Including Halmahera
(Nusa Tenggara)
598 62 Bali
ada beberapa catatan berkaitan dengan notasi tersebut, yaitu antara lain :
1. Perluasan notasi wilayah Indonesia h a n y a pada tingkatan provinsi belum sampai pada perluasan
kabupaten/kota sehingga Perpustakaan Nasional RI mempunyai kesempatan
untuk mengusulkan ke OCLC mengenai perluasan wilayah sam-VISI PUSTAKA Vol. 14, No. 2, Agustus
2012 25pai pada tingkat kabupaten/kota se-bagaimana yang telah disusun oleh Perpustakaan Nasional
RI pada tahun 2004 sudah barang tentu dengan merevisi terlebih dahulu disesuaikan dengan
perkembangan pemekaran kabupaten/kota yang ada sampai saat ini
2. Notasi untuk wilayah Irian Jaya (sekarang Papua dan Papua Barat)
pada DDC 23 tidak ditempatkan dalam notasi wilayah Indonesia tetapi di-masukkan pada notasi terpisah
dari Indonesia yaitu pada notasi - 95 Melanesia New Guinea, - 951. Perpustakaan Nasional RI pernah
mengusulkan ke OCLC agar wilayah Papua dan Papua Barat dimasukkan ke dalam notasi wilayah
Indonesia 598 dengan alasan Papua dan Papua Barat merupakan bagian dari wilayah Indonesia namun
OCLC menolak usulan dari Perpustakaan Nasional RI. Kiranya perlu diusulkan kembali mengenai
penempatan wilayah Papua dan Papua Barat ke wilayah Indonesia dengan argumentasi yang dapat
diterima oleh OCLC, salah satu argumentasi yang dapat dijelaskan yaitu dengan membandingkan
wilayah untuk Sabah, Serawak, dan Brunei bisa ditempatkan pada notasi wilayah Malaysia 595 padahal
wilayah tersebut merupakan kesatuan wilayah dengan Kalimantan.
3. Perluasan untuk Kepulauan Riau dan
Belitung
Bangka Belitung
Belitung
Kepulauan Riau ditempatkan bersama-sama dengan Riau, yaitu :
598 24 Banten
598 52 Maluku
Provinsi di Indonesia]
tahap.
sebelumnya.
598 Indonesia
598 1 Sumatra
598 3 Kalimantan
598 4 Sulawesi
598 5 Maluku
598 7 Papua
598 Indonesia
598 1 Sumatra
Darussalam
Bangka Belitung
Yogyakarta
598 3 Kalimantan
598 4 Sulawesi
598 5 Maluku
598 7 Papua
antara lain terdiri dari kecamatan dan pulau-pulau kecil, contoh untuk pembagian tahap
598 Indonesia
598 3 Kalimantan
bersangkutan.
Nasional RI
untuk Timor Timur dihilangkan se-harusnya tetap diberikan notasi se-bagai bagian wilayah Indonesia
dengan
notasi yang sama, hal ini akan mem-bingungkan pustakawan dalam meng-klasifikasi untuk notasi
wilayah Papua
dan Timor Timur.
Dalam Negeri
usulkan ke OCLC agar menjadi per-timbangan dalam menyusun pe -rubahan notasi wilayah Indonesia
notasi wilayah Papua agar tetap di-masukan pada notasi wilayah Indonesia
598 Indonesia
598 1 Sumatra
598 3 Kalimantan
598 4 Sulawesi
598 5 Maluku
[Dahulu merupakan
Indonesia
598 Indonesia
598 1 Sumatra
Aceh Darussalam
Bangka Belitung
598 17 Provinsi Bengkulu
Penutup
adalah pengklasifikasian bahan per-pustakaan tentang Indonesia atau subjek-subjek yang berkaitan
dengan Indonesia,
wilayah Indonesia.
Indonesia.
Daftar Pustaka
Library Center.
Press, 2011.
http://www.oclc.org/research/publications/
library/2009/mitchell-dvg-elis.pdf,
2009.
2004.
Indonesia.